NAMA GENERIK : Allopurinol ROUTE : Oral KATEGORI : Obat Hiperurisemia ( Asam urat ) dan Gout FARMAKOLOGI : Allopurinol adalah metabolitnya oxipurinol (alloxanthine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xantin oksidasi yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin dan mengubah xantin menjadi asam urat. Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol mencegah atau menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout artritis dan urate nephropathy. INDIKASI : Hiperurisemia primer: gout . Hiperurisemia sekunder: mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik. KONTRAINDIKASI : Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol. Keadaan serangan akut gout. EFEK SAMPING : Gejala hipersensitifitas: seperti ekspoliatif, demam, limfodinopati, artralgia, eosinolia. Reaksi kulit: pruritis. makulopapular. Gangguan gastrointestinal, mual, diare. Sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa. Gangguan darah: leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik. anemia aplastik DOSIS :Dewasa : 1 tablet, 1 kali sehari Dosis per hari : 100-300 mg per hari, sesuai dengan tingkat keparahan penyakit. Anak – anak : 10 - 20 mg/kg BB sehari atau 100 - 400 mg sehari. Diminum setelah makan KEMASAN : Dus berisi 10 strip @ 10 tablet, PERHATIAN : Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, Jangan diberikan pada keadaan gout akut, kehamilan dan meyusui. Kategori kehamilan: C INTERAKSI OBAT : Meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain. Menghambat metabolisme obat di hati, misalnya warfarin. Meningkatkan efek dari azatioprin dan merkaptopurin, sehingga dosis per hari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan allopurinol. Memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan meningkatkan resiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid. Alloris® tablet ( Harga Rp. 6.264,- / tablet ) Pabrik : Sanbe
NAMA : Alloris® ( Tablet ) 10 mg
NAMA GENERIK : Loratadine ROUTE : Oral KATEGORI : Obat Antihistamin dan Antialergi FARMAKOLOGI : Loratadin merupakan obat turunan dari azatadine dan antagonis reseptor histamin H1 serta termasuk generasi kedua yang digunakan dalam pengobatan rhinitis alergi dan urtikaria. Tidak seperti kebanyakan antihistamin klasik (histamin H1 antagonis), loratadine memiliki efek pada sistem saraf efek pusat seperti mengantuk yang menyedihkan (buruk). INDIKASI : Mengurangi gejala yang berhubungan dengan rinitis alergika, urtikaria kronis & penyakit dermatologik lain. KONTRAINDIKASI : Hipersensitif terhadap loratadine. EFEK SAMPING : Efek samping yang paling umum adalah sedasi dan retardasi psikomotor. Efek samping yang lain sakit kepala , retensi urin, mulut kering, penglihatan kabur, dan gangguan pencernaan. Selain itu waspadai juga terjadinya efek samping berupa kantuk, kelelahan, gugup, hiperkinesia, disfonia, malaise, mengi, infeksi saluran pernapasan bagian atas, epistaksis, radang tenggorokan, gangguan gigi, konjungtivitis, sakit telinga, gejala mirip influenza dan ruam. DOSIS : Dosis lazim dewasa dan anak 12 tahun atau lebih10 mg oral 1 x sehari atau 5 mg setiap 12 jam. Dosis lazim anak usia 2 - 5 tahun : 5 mg oral 1 x sehari.Anak usia 6 tahun atau lebih : 10 mg 1 x sehari atau 5 mg setiap 12 jam. Diminum sebelum atau sesudah makan. KEMASAN : Dus, 10 Strip X 10 Tablet PERHATIAN : Hati penggunaan pada wanita hamil, menyusui, penderita gangguan hati dan ginjal, dan lansia INTERAKSI OBAT : Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol, Loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. Pernah dilaporkan peningkatan kadar Loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama- sama Ketokonazole, Eritromisin atau Simetidine pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat metabolisme hati.