Anda di halaman 1dari 4

Allopurinil tablet ( Harga Rp.

593,- / tablet )
Pabrik : Hexpharm Jaya

 NAMA : Allopurinol ( Tablet ) 300 mg.


 NAMA GENERIK : Allopurinol
 ROUTE : Oral
 KATEGORI : Obat Hiperurisemia ( Asam urat ) dan Gout
 FARMAKOLOGI : Allopurinol adalah metabolitnya oxipurinol (alloxanthine) dapat
menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xantin oksidasi yaitu enzim yang dapat
mengubah hipoxantin menjadi xantin dan mengubah xantin menjadi asam urat. Dengan
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol mencegah atau
menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout artritis dan urate nephropathy.
 INDIKASI : Hiperurisemia primer: gout . Hiperurisemia sekunder: mencegah
pengendapan asam urat dan kalsium oksalat produksi berlebihan asam urat antara lain pada
keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.
 KONTRAINDIKASI : Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol. Keadaan
serangan akut gout.
 EFEK SAMPING : Gejala hipersensitifitas: seperti ekspoliatif, demam,
limfodinopati, artralgia, eosinolia. Reaksi kulit: pruritis. makulopapular. Gangguan
gastrointestinal, mual, diare. Sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa.
Gangguan darah: leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik. anemia aplastik
 DOSIS :Dewasa : 1 tablet, 1 kali sehari Dosis per hari : 100-300 mg per
hari, sesuai dengan tingkat keparahan penyakit. Anak – anak : 10 - 20 mg/kg BB sehari atau
100 - 400 mg sehari. Diminum setelah makan
 KEMASAN : Dus berisi 10 strip @ 10 tablet,
 PERHATIAN : Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati,
Jangan diberikan pada keadaan gout akut, kehamilan dan meyusui. Kategori kehamilan: C
 INTERAKSI OBAT : Meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain.
Menghambat metabolisme obat di hati, misalnya warfarin. Meningkatkan efek dari azatioprin
dan merkaptopurin, sehingga dosis per hari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum
dilakukan pengobatan dengan allopurinol. Memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan
meningkatkan resiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid.
Alloris® tablet ( Harga Rp. 6.264,- / tablet )
Pabrik : Sanbe

 NAMA : Alloris® ( Tablet ) 10 mg


 NAMA GENERIK : Loratadine
 ROUTE : Oral
 KATEGORI : Obat Antihistamin dan Antialergi
 FARMAKOLOGI : Loratadin merupakan obat turunan dari azatadine dan antagonis
reseptor histamin H1 serta termasuk generasi kedua yang digunakan dalam pengobatan
rhinitis alergi dan urtikaria. Tidak seperti kebanyakan antihistamin klasik (histamin H1
antagonis), loratadine memiliki efek pada sistem saraf efek pusat seperti mengantuk yang
menyedihkan (buruk).
 INDIKASI : Mengurangi gejala yang berhubungan dengan rinitis alergika,
urtikaria kronis & penyakit dermatologik lain.
 KONTRAINDIKASI : Hipersensitif terhadap loratadine.
 EFEK SAMPING : Efek samping yang paling umum adalah sedasi dan retardasi
psikomotor. Efek samping yang lain sakit kepala , retensi urin, mulut kering, penglihatan
kabur, dan gangguan pencernaan. Selain itu waspadai juga terjadinya efek samping berupa
kantuk, kelelahan, gugup, hiperkinesia, disfonia, malaise, mengi, infeksi saluran pernapasan
bagian atas, epistaksis, radang tenggorokan, gangguan gigi, konjungtivitis, sakit telinga,
gejala mirip influenza dan ruam.
 DOSIS : Dosis lazim dewasa dan anak 12 tahun atau lebih10 mg oral 1 x
sehari atau 5 mg setiap 12 jam. Dosis lazim anak usia 2 - 5 tahun : 5 mg oral 1 x sehari.Anak
usia 6 tahun atau lebih : 10 mg 1 x sehari atau 5 mg setiap 12 jam. Diminum sebelum atau
sesudah makan.
 KEMASAN : Dus, 10 Strip X 10 Tablet
 PERHATIAN : Hati penggunaan pada wanita hamil, menyusui, penderita
gangguan hati dan ginjal, dan lansia
 INTERAKSI OBAT : Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol, Loratadine tidak
memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor.
Pernah dilaporkan peningkatan kadar Loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-
sama Ketokonazole, Eritromisin atau Simetidine pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak
ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). Hati-hati pemakaian
bersama obat-obat yang menghambat metabolisme hati.

Anda mungkin juga menyukai