Anda di halaman 1dari 4

KONVERSI ENERGI

Sirajuddin Jalil*), Hernita A., Sabria

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Makassar
Abstrak. Telah dilakukan percobaan konversi energi yang bertujuan untuk: (1) memahami prinsip kerja
mesin panas, (2) menampilkan diagram P-V dari proses dalam mesin panas melalui program CASSY
Lab., serta (3) memahami konversi energi dari mesin panas. Alat yang digunakan dalam percobaan ini
antara lain seperangkat mesin kalor, pembakaar spiritus, program CASSY Lab., serta korek api. Prinsip
kerja mesin panas ini yakni suhu dari tabung tempat piston berada menjadi naik, maka piston akan
bergerak bolak-balik. Piston bergerak kembali disebabkan karena piston memaksa gas keluar di katup
pembuangan tersebut. Berdasarkan prinsip kerja mesin yang digunakan dan grafik PV yang telah kami
analisis, maka kami melihat terdapat dua proses pada mesin tersebut yakni proses ekspansi isotermal
dari A ke B, dan kompresi isotermal dari B ke A. Secara umum, percobaan ini telah sesuai dengan prinsip
kerja mesin panas yang kami gunakan.
Kata Kunci: ekspansi isotermal, kompresi isotermal, konversi energi, mesin panas
PENDAHULUAN
Salah satu bahasan utama dalam termodinamika adalah fisika gas. Kita biasanya dapat
memberikan temperatur terhadap suatu gas dalam ruang volume tersebut. Teori kinetik gas lah
yang digunakan sebagai penerapan beberapa mesin panas. Aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari banyak dilakukan oleh insiyur otomotif, misalnya menggunakan usaha yang akan
dilakukan pada volume ataupun tekanan tetap.
Usaha yang kita lakukan dapat dengan mudah menghasilkan energi termal seperti dalam
kehidupan sehari-hari contohnya dengan menggosokkan tangan dengan cepat maka kita akan
melakukan usaha yang dapat menghasilkan panas pada tangan kita. Tetapi, ketika kita ingin
mendapatkan kerja dari energi panas itu sulit. Konsep usaha dan termal dilakakukan oleh para
insinyur dalam penemuan alat sederhana tentang pengembangan mesin kalor dengan prinsip
tersebut.
Pengembangan mesin kalor tidak terlepas dari berbagai hukum dasar tentang
termodinamika seperti hukum termodinamika pertama yang berhubungan dengan kekekalan
energi. Dimana, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat
diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Mesin kalor telah diciptakan manusia dengan
menggunakan prinsip usaha dan energi termal tersebut. Sehingga percobaan ini penting bagi
mahasiswa.
Percobaan konversi energi bertujuan untuk: (1) memahami prinsip kerja mesin panas,
(2) menampilkan diagram P-V dari proses dalam mesin panas melalui program CASSY Lab.,
serta (3) memahami konversi energi dari mesin panas. Dimana teknik analisis data yang kami
gunakan yaitu memberikan penjelasan dari grafik yang diperoleh terutama proses yang terjadi
pada mesin panas yang digunakan[1].
Secara sederhana, kami menggunakan mesin panas yang digerakkan oleh piston melalui
gas yang dipanaskan sehingga piston akan bergerak bolak balik. Besarnya tekanan dan volume
pada waktu tertentu akan dihubungkan melalui program CASSY Lab. untuk mengetahui
proses yang terjadi pada mesin panas yang digunakan.
LANDASAN TEORI
Teori kalorik mampu menjelaskan banyak proses, seperti hantaran kalor atau
pencampuran zat-zat di dalam sebuah calorimeter, dengan cara yang memuaskan. Akan tetapi,
konsep kalor sebagai sebuah zat, yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak dapat
dukungan eksperimen. Walaupun demikian, kita masih bisa menjelaskan banyak perubahan
temperature yang lazim sebagai perpindahan “sesuatu” dari sebuah benda pada suatu
temperature yang lebih tinggi ke sebuah benda pada suatu temperature yang lebih rendah, dan
sesuatu itu kita namakan kalor. Sebuah definisi yang berguna tetapi tak operasional, adalah:
kalor sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah system dan sekelilingnya sebagai akibat dari
hanya perbedaan temperature[2].
Proses sederhana dengan pandangan hukum termodinamika pertama yaitu:
1. Isotermal dari bahasa yunani yang berarti temperatur pertama. Isotermal merupakan proses
perubahan parameter keadaan gas ideal yang terjadi pada suhu tetap. Proses ini dikuasai
oleh hukum Boyle. Ketika gas di dalam wadah bervolume V, pada tekanan P, hukum Boyle
menyatakan P V = Konstanta. Grafik P-V pada gas isotermal melengkung ke bawah.
2. Isobarik merupakan proses perubahan keadaan gas ideal yang terjadi pada tekanan tetap
sehingga proses digambarkan sebagai garis lurus diagram PV.
3. Proses isohorik atau isovolum adalah proses dimana volume tidak berubah.
4. Proses adiabatik adalah suatu proses dimana tidak ada kalor yang dibiarkan masuk maupun
keluar ke sistem.
pada proses inilah hukum termodinamika pertama berlaku
Mesin panas menggunakan proses termodinamika di atas. Mesin panas dioperasikan
dengan menggunakan energi panas dari pembakar spiritus sebagai sumber energi. Mesin panas
ini yang terdiri dari piston yang melekat di dalam sebuah tabung akan bergerak maju mundur
akibat pemberian kalor. Akibat pemanasan tersebut, tabung yang berisi udara akan tertekan
dalam tabung sehingga akan mendorong piston dan menggerakkan sistem mekanik yang
terhubung dengan alat pencacah gerak atau alat pengukur kecepatan sudut putar.
Pada saat tabung bergerak ke belakang di ujung tabung terdapat lubang kecil sehingga
piston yang bergerak melewati lubang tersebut akan berbalik arah oleh karena tekanan dalam
tabung menurun yang diakibatkan oleh lubang kecil di ujung tabung. Sebuah pencacah volume
dan tekanan digunakan untuk mendeteksi perubahan tekanan dan volume dalam tabung.
Pencacah ini terhubung langsung dengan komputer sehingga data langsung dapat ditampilkan
dalam grafik P-V.
METODOLOGI PERCOBAAN
Pada percobaan ini kami menggunakan seperangkat mesin kalor, pembakaar spiritus,
program CASSY Lab., serta korek api. Pertama memastikan semua perangkat terhubung
secara benar kemudian menyalakan komputer yang telah terhubung dengan perangkat mesin
panas. Setelah komputer meyala maka kita akan membukan program untuk membuat diagram
P-V. Setelah program telah dibuka maka Selanjutnya menyalakan pembakar spiritus dan
menempatkannya pada ujung bawah piston besar, kemudian bantu roda untuk bergerak searah
jarum jam. Ketika roda mulai bergerak searah jarum jam, piston yang terdapat didalam tabung
akan bergerak maju mundur. Pergerakkan yang dilakukan oleh piston karena adanya volume
dan tekanan yang diberikan dari spiritus yang menyala. Proses di dalam mesin panas akan
dilihat dari pembacaan yang dilakukan computer menggunkan CASSY Lab.
Pembacaan tekanan dan volume pada komputer akan memberikan sekitar 5000 data,
kami hanya mengambil 160 data pertama. Kemudian data yang telah di ambil di Copy + Paste
ke Ms. Excel dan dioleh sehingga membentuk grafik hubungan P-V.
HASIL PERCOBAAN
Tabel 1. Grafik hubungan antara tekanan dan volume
200
A
Tekanan (hPa)

150

100

50

0
-200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0
-50

-100

B -150
Volume (cm^3)
PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, mesin panas yang kami gunakan
mempunyai prinsip kerja yang sangat sederhana daripada mesin panas yang telah dikenal
seperti mesin uap maupun mesin pembakaran dalam yang digunakan pada sebagian besar
mesin mobil. Pada mesin panas tersebut, kami menggunakan sumber kalor yakni pembakar
spiritus dengan penggerak piston berupa gas yang dianggap ideal. Karena suhu dari tabung
tempat piston berada naik maka piston akan bergerak bolak-balik. Piston bergerak kembali
disebabkan karena piston memaksa gas keluar di katup pembuangan tersebut.
Pada mesin tersebut terdapat kondensor atau pompa dan uap berada pada temperatur
yang sama pada seluruh sistem. Hal ini berarti bahwa tekanan gas yang dibuang akan sama
dengan yang dimasukkan. Dengan demikian, kerja akan dilakukan oleh gas pada piston ketika
dimuaikan, kerja dengan besar yang sama harus dilakukan oleh piston untuk memaksa uap
keluar.
Berdasarkan prinsip kerja mesin yang digunakan dan grafik PV yang telah ditampilkan,
maka kami melihat terdapat dua proses pada mesin tersebut yakni proses ekspansi isotermal
dari A ke B, dan kompresi isotermal dari B ke A. Artinya, hasil yang kami peroleh sesuai
dengan grafik kelompok lain. Percobaan mesin panas tersebut hanya isotermal, hal tersebut
terlihat bahwa suhu pada tabung yang berisi gas dijaga konstan. Pertama, kami akan
membahas mengenai ekspansi isotermal dengan penambahan kalor dari pembakar spiritus
sepanjang lintasan AB pada temperatur tertentu. Pada grafik lengkungan di titik B, terlihat data
yang ditampilakan sangat berimpit satu sama lain artinya, perubahan volume dan tekanan
terjadi secara cepat. Proses kedua terjadi kompresi isotermal karena piston yang besar
menekan gas yang ada di dalam tabung karena gas yang suhunya tinggi keluar melalui lubang
kecil pada ujung tabung.
SIMPULAN
Suhu dari tabung tempat piston berada menjadi naik, maka piston akan bergerak bolak-balik.
Piston bergerak kembali disebabkan karena piston memaksa gas keluar di katup pembuangan
tersebut. Berdasarkan prinsip kerja mesin yang digunakan dan grafik PV yang telah
ditampilkan, maka kami melihat terdapat dua proses pada mesin tersebut yakni proses ekspansi
isotermal dari A ke B, dan kompresi isotermal dari B ke A.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Tim Penyusun .2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Laboratorium Fisika Modern
Jurusan Fisika FMIPA UNM: Makassar.
[2] Halliday dan Resnick.1985. Fisika Universitas. Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai