Anda di halaman 1dari 10

AP (ACUAN PRAKTIK)

SENAM HAMIL

2019

Disusun Oleh :
DEFNI DWI PRATIWI 07180300001
ELLA EVILLA 08180300008
ERNA MARIA LIM 07180100425
MIMI RAHMAWATI 07180300007
WIDYA CRISLIYANTI 07180300002
RIRIN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2019
AP (ACUAN PRAKTIK )

MATA KULIAH/ PRAKTIKUM : ASKEB I KEHAMILAN/ SENAM HAMIL


KODE MATA KULIAH/ SKS : 2 SKS
SEMESTER : III (TIGA)
SASARAN : MAHASISWA DIII KEBIDANAN
MATERI POKOK : SENAM HAMIL
WAKTU/ PERTEMUAN : 90 MENIT
PROGRAM STUDI : SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Standar Kompetensi/Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu melakukan dan
membimbing praktik senam hamil dengan benar dan sesuai dengan prosedur.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu melakukan dan membimbing senam hamil dengan benar dan secara
sistematis.
3. Indikator
Setelah melakukan demonstrasi senam hamil diharapkan Mahasiswa mampu :
a. Mempersiapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan senam
hamil.
b. Melakukan senam hamil dengan langkah-langkah yang baik dan benar sesuai dengan
daftar tilik yang telah ditetapkan.
c. Melakukan pendokumentasian
B. Materi
1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal
atau bermasalah. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
2. Tujuan Senam Hamil
a. Tujuan Umum
1) Melalui kegiatan senam hamil yang teratur dapat menjaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
2) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan.
3) Membimbing ibu hamil menuju suatu persalinan yang fisiologis.
b. Tujuan Khusus
1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perrut, otot-otot
dasar panggul yang beperan dalam mekanisme persalinan.
2) Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
3) Membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan seperti letak janin dan sesak nafas.
4) Memperoleh cara melakukan kontraksi dan relaksasi yang sempurna.
5) Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan.
6) Dapat mengontrol diri untuk memperoleh ketenangan
3. Syarat Mengikuti Senam Hamil
a. Telah dilakukan pemerikasaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
b. Latihan dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 24 minggu.
c. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin.
4. Pelayanan antenatal terpadu
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain
yang memerlukan intervensi selama kehamilannya.
Tujuan ANC terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. (Sari, Ulfa, & Daulay,
2015)
5. Cara Latihan Senam Hamil
Latihan 1
Sikap : Duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan
dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks.

Latihan :

a. Gerakkan kaki kiri jauh ke depan, kaki kanan jauh kebelakang, lalau sebaliknya.
Lakukan gerakan masing-masing 8 kali
b. Gerakkan kaki kanan dan kaki kiri bersama-sama jauh kedepan dan kebelakang
c. Gerakkan kaki kanan dan kaki kiri bersama-sama kenan dan kiri
d. Gerakkan kaki kanan dan kaki kiri bersama-sama kearah dalam (endorotasi) sampai
ujung jari menyentuh lantai lalau gerakkan kaki kea rah luar (eksorotasi)
e. Putarkan kedua kaki bersamaan (sirkumduksi) ke kanan dan ke kiri masing-masing
4 kali
Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan bokong, tekankan kedua tungkai
kaki ke lantai sambil mengendurkan otot dubur, lalau taik otot-otot perut sebelah atas
simpisis dalam kemudian rileks kembali.
Standar asuhan minimal kehamilan termasuk dalam "14T".
a. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung
dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan
setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II.
Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh)
ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan
dan berat badan. Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni :
IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm))2
Tabel 2.4 Klasifikasi Nilai IMT
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah < 19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli - 16 – 20,5
Sumber : (Prawirohadjo, 2013)

Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap,
bukan mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg gizi
baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui penambahan
optimal, yaitu:
1) 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
2) 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
3) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg. (Sari, Ulfa, & Daulay,
2015)
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
b. Ukur Tekanan Darah (T2)
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan tekanan
darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Tekanan
darah yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.
c. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil
anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan.
TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam
HPHT.
d. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat
dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada
ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring
pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan volume
darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin.

e. Pemberian Imunisasi TT (T5)


Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus
yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian imunisasi tetanus toxoid
(TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi
yang dikandungnya. Umur kehamilan mendapat imunisasi TT :
1) Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan
imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005).
2) TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada
kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
3) Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali (suntikan) selama
kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua pada empat minggu
kemudian)Jarak pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu
(Saifuddin dkk, 2001 ; Depkes RI, 2000) . (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
Tabel 2.5 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid

Lama %
Antigen Interval
perlindungan Perlindungan
-
TT 1 Pada kunjungan -
antenatal pertama

TT 2 4 minggu setelah 3 tahun 80


TT1
6 bulan setelah 5 tahun
TT 3 TT2 95

1 tahun setelah
TT3 10 tahun
TT 4 99

1 taun setelah TT4 25 tahun/seumur


TT 5 99
hidup
Sumber : (Saifuddin dalam Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
f. Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara
Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa
lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
Anemia pada ibu hamil.
g. Pemeriksaan Protein urine (T7)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil.
Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan
riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk
mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.
h. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T8)
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk
mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual, antara lain syphilis.
Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil spesimen darah vena
± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan.
Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada
kehamilan lanjut dapat menyebabkan premature, cacat bawaan.
i. Pemeriksaan urine reduksi (T9)
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasioal.
Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa
pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.
j. Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
k. Senam Hamil ( T11 )
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan
persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggul, memperoleh
relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi.
l. Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu hamil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang
positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan muda
dapt terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
m. Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis
yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
n. Temu wicara / Konseling ( T14 ).(Pantiawati & Suryono, 2010).
Pelayanan Standar Asuhan 17 T
Tabel 2.6 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
Trim
Trimester Trimester
No Jenis Pemeriksaan ester Keterangan
II III
I
 
1 Keadaan Umum  Rutin
 
2 Suhu Badan  Rutin
 
3 Tekanan Darah  Rutin
 
4 Berat Badan  Rutin

5 LILA Rutin
6 TFU   Rutin

7 Presentasi Janin  Rutin

8 DJJ  Rutin
 
9 Pemeriksaan HB Rutin

10 Golongan Darah Rutin
 
11 Protein Urin  Rutin
 
12 Gula Darah/reduksi  Atas indikasi
 
13 Darah Malaria  Atas indikasi
 
14 BTA  Atas indikasi
 
15 Darah Sifilis  Atas indukasi
 
16 Serologi HIV  Atas indikasi
 
17 USG  Atas indikasi

Sumber : (Kementrian Kesehatan RI, 2015)


C. Alat

1. Matras
2. Bantal
D. Metode dan Media
Metode : Demonstrasi
Media : Daftar Tilik dan Job Sheet

E. Langkah Pembelajaran

Tahap
NO Kegiatan Pembelajaran Kegiatan mahasiswa
Kegiatan

1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Mahasiwa membalas salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mahasiswa memahami tujuan
3. Mejelaskan tujuan demonstarasi dan target yang
harus dicapai dengan baik.

2 Demonstrasi 1. Persiapan alat 1. Mahasiswa mendengarkan dan


(80 menit) 2. Menjelaskan kepada mahasiswa memperhatikan dengan baik

tentang alat dan perlengkapan 2. Mahasiswa mengaju kan


pertanyaan
yang dibutuhkan untuk
3. Mahasiswa mencoba men
melakukan senam hamil
3. Melakukan demonstarsi secara demontrasikan kembali perasat
sistematis sesuai panduan dari senam hamil
daftar tilik senam hamil
4. Pendokumentasian pelaksanaan
senam hamil 4. Mahasiswa mampu menjawab

5. Memberikan kesempatan pertanyan/ melakukan

kepada mahasiswa untuk tantangan dari dosen.

bertanya
6. Memberikan kesempatan pada
mahasiswa untuk men
demonstrasikan kembali tentang
praktik senam hamil
7. Melakukan evaluasi kepada
mahasiswa
3 Penutup 1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Mahasiswa menjawab salam
(5 menit) perhatian yang diberikan 2. Mahasiswa menyepakati
2. Kontrak waktu untuk pertemuan kontak waktu per temuan
selanjutnya. selanjutnya.
3. Mengucapkan salam penutup

F. Evaluasi
1. Struktural
a. Persiapan tempat dan alat
b. Persiapan waktu
c. Persiapan acuan praktik

2. Proses
a. Selama praktik mahasiswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan dosen
b. Selama praktik mahasiswa bertanya tentang penjelasan yang disampaikan dosen
c. Selama praktik mahasiswa aktif menjawab pertanyaan yang dianjurkan dosen

3. Hasil
a. Mahasiswa mampu memahami tujuan dilakukannya senam hamil
b. Mahasiswa mampu memahami syarat-syarat boleh dilakukannya senam hamil
c. Mahasiswa mampu memahami manfaat gerakan-gerakan senam hamil yang
dilakukan
d. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan senam hamil yang dilakukan.

G. Daftar Pustaka/Referensi
Rukiah, A. Y., Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. (2013). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.
Kemkes, 2013, Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas kesehatan dasar Dan Rujukan,
Jakarta

Jakarta, Juni 2019

Dosen Pengajar

( )

Anda mungkin juga menyukai