Oleh :
Riska Damayanti
NIM :318062
A. Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya),
maupun kuantitas (jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi
ganda, bukan hanya masalah kekurangan gizi yang dihadapi Indonesia,
kelebihan gizi pun kini menjadi momok yang tengah diperangi pemerintah.
Sebab, keduanya dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup
manusia.
Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi kategori
kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah usia 6 - 12
tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat Indonesia yang
gemuk dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6 – 12 tahun
sebanyak 9,2%, pada anak usia 13 –15 tahun 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun
1,4%, dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat
golongan kelas menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah
peralihan, kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan tingkat
ekonomi rendah.Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan yang
tidak seimbang.
Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh
(terutama pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat
inteligensia, dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya,
ditandai dengan kelebihan berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai
penyakit kronis degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan
penyakit jantung. Indonesia saat ini berada dalam masa transisi gizi, yaitu
masa peralihan di antara masalah kekurangan dan kelebihan gizi.
Masalah dalam pemberian makan anak di rentang usia 3 – 5 tahun di
antaranya anak tidak suka sayuran, pilih-pilih makanan, dan menyukai junk
food. Sementara itu, masalah kesehatan yang kerap dijumpai pada orang tua
akibat gizi lebih adalah hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan
kanker. Di lain pihak, kekurangan gizi menyebabkan anemia dan menopause
yang sebenarnya bisa dicegah jika menerapkan gizi seimbang.
Prinsip gizi seimbang untuk kelompok ini pada intinya memperhatikan 7
variasi makanan, membatasi makanan yang meningkatkan kadar asam urat,
memperbanyak makan buah dan sayur segar, minum air putih yang cukup,
dan membatasi garam, serta memilih tekstur dan cita rasa makanan. Menurut
Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan per orang/hari, kebutuhan
energi anak usia 1 – 3 tahun sebesar 1.000 kkal, anak usia 4 – 6 tahun sebesar
1.500 kkal. Sementara kebutuhan protein anak usia 1 – 3 tahun sebesar 25
gram dan usia 4 – 6 tahun adalah sebesar 39 gram. Permasalahan tersebut
dapat diatasi dengan menerapkan pola gizi berimbang.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, peserta dapat
mengetahui informasi tentang gizi seimbang.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan
peserta dapat mengerti:
1 Bagaimana gizi seimbang ;
2 Bagaimana manfaat pemenuhan gizi seimbang ;
3 Bagaimana akibat tidak terpenuhi gizi seimbang ;
4 Bagaimana umum gizi seimbang (PUGS).
D. Topik
1 Menjelaskan bagaimana gizi seimbang;
2 Menjelaskan bagaimana menfaat pemenuhan gizi seimbang;
3 Menjelaskan bagaimana akibat tidak terpenuhi gizi seimbang;
4 Menjelaskan bagaimana umum gizi seimbang.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
F. Media
Leaflet
G. Setting Tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
H. Proses Pelaksanaan
No Kegiatan penyuluhan Respon peserta Waktu
1. Pendahuluan : Menjawab salam 5 menit
1 Memberi salam ; Memberi salam
2 Memberi pertanyaan Menyimak
apersepsi;
3 Mengkomunikasikan
pokok bahasan;
4 Mengkomunikasikan
tujuan.
3 Mengajukan Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
pasien dan keluarga
tentang materi yang
telah diberikan
(evaluasi)
4 Menjelaskan Menyimak
kesimpulan dari
pembahasan yang
telah diberikan
4 1 Menutup rangkaian Ceramah 5 menit
penyuluhan.
I Evaluasi
1 Evaluasi Struktural
a Kesiapan mahasiswa dalam memberikan materi penyuluhan
b Media dan alat yang memadai
c Setting waktu sesuai dengan kegiatan
2 Evaluasi Proses
a Kegiatan penyuluhan yang di lakukan oleh mahasiswa sesuai dengan
jadwal yang sudah direncanakan.
3 Evaluasi Pertanyaan
a Apa yang dimaksud gizi seimbang?
b Apa akibat tidak terpenuhi dari gizi seimbang ?
MATERI
GIZI SEIMBANG
A Pengertian Gizi Seimbang
Kata Gizi terjemahan dari bahasa inggris "Nutrition" dan “Nutrition
science”. Kata Inggris “Nutrition” dalam bahasa Arab disebut “Ghizai”, dan
dalam bahasa Sanksekerta “Svastaharena”. Keduanya artinya sama, makanan
yang menyehatkan. Makanan bergizi adalah makanan yang dimakan secara
beraneka ragam, makanan beragam makin tinggi gizinya, cara menyusun
hidangan yaitu dengan menggunakan pedoman.
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang
terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan
dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup
jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak
seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh
seseorang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan antara zat-
zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang
dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
2 Zat Pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan
yang berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan
fungsinya secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari
sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat pembangun adalah
untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit.
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas,
nangka, mangga dan lain-lain.
3 Zat Pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di
dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti
kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun
sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti
dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara
lain : tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau
dan lain-lain.