PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN BENCANA ALAM
Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa alam seperti
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan
tanah longsor.
2. JENIS-JENIS BENCANA
a. Bahaya beraspek geologi (gempa bumi, tsunami, gunung api, tanah
longsor, dan gerakan tanah)
Bahaya ini berkaitan erat dengan pergeseran lempeng. Pergeseran
benua mengakibatkan perpindahan letak benua dan lautan dari
waktu ke waktu, pembentukan gunung api dan pegunungan, serta
bukit-bukit lipatan dan patahan.
b. Bahaya beraspek hidro-meteorologi (banjir, kekerinan, angin topan,
gelombang pasang)
Bahaya ini berkaitan erat dengan kondisi cuaca dan iklim serta
kondisi fisik suatu wilayah.Banjir dan kekeringan berkaitan dengan
curah hujan, sedangkan angin topan dan gelombang panas berkaitan
dengan kondisi awan dan kecepaatan angin.
c. Bahaya beraspek biologi (wabah penyakit, hama tanaman, dan
penyakit hewan)
Bahaya ini berkaitan dengan persebaran hama dan penyakit tertentu
dan di wilayah tertentu pula. Ada kemungkinan penyebaran hama
dan penyakit tersebut ada hubungannya dengan kondisi cuaca dan
iklim.
d. Bahaya beraspek teknologi (kegagalan teknologi nuklir Chernobyl)
Bahaya ini berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Penerapannya perlu kecerdasan, ketelitian, dan kecermatan
yang tinggi.
e. Bahaya beraspek lingkungan (kebakaran hutan, pencemaran
lingkungan)
Bahaya ini seringkali berkaitan dengan ketidakpedulian manusia
terhadap lingkungan.
3. PENGERTIAN MITIGASI BENCANA
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko
bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan masyarakat menghadapi ancaman bencana ( UU
no.24/2007 ). Adapun dua bentuk mitigasi bencana, yaitu :
PEMBAHASAN
1. Longsor Translasi
Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
2. Longsor Rotasi
Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok
Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga longsor
translasi blok batu.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak kebawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya, longsor ini terjadi
pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai.
5. Rayapan Tanah
Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa butiran
kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah
beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon,
pohon-pohon, dan rumah akan miring kebawah.
6. Aliran Bahan Rombakan
Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan
terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya.
Kecepatan bergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air
dan jenis materialnya.
1. Korban Jiwa
Masyarakat akan merasa kesulitan ketika bencana Tanah longsor, karena
terjadi secara mendadak dan kadang kala tidak ada gejala akan terjadinya
bencana tersebut. Kebanyakan bencana alam terjadi di dunia ini memakan
korban jiwa, salah satunya bencana tanah longsor ini. Bencana pada
umumnya terjadi ketika hujan lebat dan masyarakat pasti berteduh dirumah
masing-masing. Sementara itu, tanah longsor merupakan bencana alam
yang datang secara tiba-tiba seperti halnya bencana tsunami.
Kemungkinannya sangat kecil ketika terjadi bencana tersebut dan
masyarakat mau menyelamatkan diri. Semakin meningkatnya korban jiwa
akibat bencana alam tanah longsor ini, juga berdampak mengurangi sumber
daya manusia yang mempunyai potensi. Ketika bencana longsor terjadi
sebenarnya kita dapat meminta bantuan terhadap relawan SAR yang
mempunyai potensi sumber daya manusia dalam bidang tersebut.
Para relawan pun juga kesulitan dalam mengevakuasi korban dari bencana
tersebut, karena tidak semudah yang dibayangkan. Dalam mengevakuasi
harus berhati-hati karena posisi korban tertimbun tanah. Selain mereka
kesulitan dalam mengevakuasi, mereka juga harus waspada jika ada longsor
susulan. Hal tersebut menyebabkan menghambat proses evakuasi yang
kadang kala korban berhasil dievakuasi hingga berhari-hari.
4. Perekonomian Tersendat
Yang dimaksud dengan perekonomian tersendat, saat tanah longsor terjadi
tentunya akan merusak sumber mata pencaharian para warga. Ketika hal
itu terjadi, alur perekonomian mulai terputus, seorang produsen tidak dapat
memproduksi barang dagangannya lagi. Sedangkan konsumen mempunyai
kebutuhan yang aktif selalu, neraca perekonomian masyarakat mulai
terputus karena dampak bencana ini. Sumber daya alam yang biasanya
dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari juga semakin
berkurang, karena punah terkena dampak bencana ini.
5. Rusaknya Infrastruktur
Bencana ini juga berakibat fatal pada infrastruktur terutama pada
pemukiman penduduk disekitar tanah longsor itu. Pemukiman masyarakat
tentu akan mengalami kerusakan sesuai berdasarkan separah apa kejadian
longsor tersebut. Selain itu, berdampak pula pada kerusakan sarana
kesehatan, pendidikan serta tempat peribadatan. Jika dihitung materi,
selain memakan korban jiwa yang banyak juga sangat merugikan dalam hal
materi. Terutama bagi masyarakat sekitar daerah tanah longsor tersebut.
6. Trauma Psikis
Bencana longsor tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, namun juga
menimbulkan kerugian psikis bagi masyarakat sekitar. Pada umumnya
makhluk hidup didunia ini, terutama manuasia mempunyai mental
seseorang berbeda-beda, ada yang tidak bisa menerima keadaan yang terjadi
pada dirinya, keluarganya atau pun orang terdekat. Akibat tanah longsor
dapat membahayakan kondisi psikis masyarakat sekitar,karena kurangnya
pengetahuan dapat menjadi diri sendiri (fisik dan psikis). Salah satu bentuk
trauma psikis masyarakat menjadi bingung, dimana akan tinggal,
bagaimana melangsungkan kehidupannya tanpa rumah dan lahan
pertaniannya.