Anda di halaman 1dari 4

Naskah MSQ

Kelas : XII MIPA 2

Nama : 1. Julian Muhammad Yasin

2. Nur Syahriza Amaliyah

3. Muhlisa Jamaluddin

Assalamu’alaikum Wr.Wb,

‫ع ٰٰلَ ِل ِه َوا َ ْش َح ِب ِه‬َ ‫ش ْيدِنَ ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫ص ٰلتُ َوالس َّٰل ُم اَآل ا َ ل ْش َرف ِْل ا َ ْمبٰ يٰ إ ِ َو ْال ُم ْر‬
َ . َ‫س ِليْن‬ َّ ‫ َوال‬. َ‫ع ُم ِردُّ ْنيَ َو ِدِّيْن‬ َ ُ‫ َوبِ ِهيْنَ ال ْشت َ ِع ْين‬. َ‫ب ْالعَا لَمِ يْن‬
ُ ‫ع ََٓل‬ ِ ِّ ‫ا َ ْل َح ْمدُهللاِ َر‬
.‫الر ِجي ِْم‬ َّ ‫ط ِن‬ َٓ
َ ‫ش ْي‬َّ ‫ّٰللاِ مِ نَ ال‬
‫ب ه‬ِ ‫ض‬ ُ ‫ع‬ ُ َ ‫ ا‬.‫ّٰللاُ ت َ َع َل ف ِْالقُ ْر ٰا ِن ْالك َِري ِْم‬
‫ قَ َل ه‬.ُ‫ع َّمبَ ْعد‬
َ . َ‫اَجْ َم ِعيْن‬

‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫الر حْ مٰ ِن‬
َّ ِ‫ّٰللا‬
‫ِبس ِْم ه‬

Dewan juri yang kami hormati, para peserta Musabaqah Syarhil Qur’an yang berbahagia, serta hadirin
wal hadirat yang dimuliakan oleh Allah.

Yang pertama dan yang paling utama. Tiada pujian yang pantas kita panjatkan selain pada Allah
SWT yang telah menggerak getarkan hati, jiwa dan raga, sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat
berkumpul di majelis yang insyaAllah penuh berkah ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita Habibana wa Nabiyana Baginda
Rasullullah Muhammad SAW , beserta keluarga dan sahabatnya, para tabiin dan tabiatnya dan
insyaAllah sampai kita selaku umatnya. Aamiin.

Pada Kesempatan kali ini perkenankanlah kami menyampaikan syarahan dengan judul

“Karena Dakwah adalah Cinta dan Kewajiban Setiap Muslim ”.

Ya Ma'ashirol Muslimin Rohimakumullah……

Apa yang tersirat ketika mendengar kata dakwah ?

Dakwah itu tugasnya para ustadz dan kiyai, tugasnya para da’i, hanya untuk para aktivis dakwah atau
para santri? Benar seperti itu?

Untuk itu mari kita luruskan paradigma tersebut bahwa Dakwah itu merupakan kewajiban kita selaku
umat muslim. Sebelum kami memaparkan lebih jauh mengenai bagaimana urgensi dakwah dalam
kehidupan, mari sama-sama kita dengarkan bersama lantunan ayat suci Al-Qur an Surat Al-Imron ayat
104 yang akan dilafalkan oleh Qori'ah kami sebagai berikut :
Allah SWT berfirman:

ُ َْ ُ ُ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ٰٓ ُ ُ َ ْ
‫ال ُمف ِل ُحون ه ُم َواول ِئك ۗ ال ُمنك رر َع رن َو َين َهون ِبال َمع ُرو ِف َو َيأ ُم ُرون الخ ري ِال َّيد ُعون ا َّمة ِّمنكم َولتكن‬

waltakum mingkum ummatuy yad'uuna ilal-khoiri wa ya`muruuna bil-ma'ruufi wa yan-hauna 'anil-


mungkar, wa ulaaa`ika humul-muflihuun

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104)

Dalam ayat tersebut jelas bahwa, berdakwah berarti kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan
memanggil orang lain untuk beriman dan taat kepada Allah SWT, sesuai dengan garis akidah, syariat dan
akhlak Islam mencegah dari kemungkaran. Dan siapa orang yang beruntung itu? Yakni kita selaku umat
muslim. Di sini tampak bahwa tugas dakwah pada hakikatnya bukan hanya tugas para da’i, melainkan
tugas semua manusia yang mengaku dirinya sebagai hamba Allah SWT.

Jangan jadikan dakwah itu terasa berat, karena dakwah adalah cinta. Saling mencintai antara sesama
muslim menginginkan yang terbaik dan mengajak orang yang dicintai agar bisa sama-sama untuk
merasakan surga Illahi Rabbi.

Karena jika dakwah adalah cinta maka ia adalah paham. Paham akan apa hakikat jalan ini bahwa inilah
jalan para Anbiya. Karena jika dakwah adalah cinta maka ia adalah satu bentuk amal berbalut keikhlasan.
Imannya pun hidup dan menyala. Amalnya mengalir tiap waktu. Karena dakwah adalah cinta yang
diberikan kepada Rabb nya. Ia lah pemegang teguh bahwa “Allahu Ghaayatuna, Allah tujuan kami”.

Namun haruslah kita ingat bahwa dakwah itu tidak mudah, sebelum kita mengingatkan kepada orang
lain hendaknya benahi dulu diri kita sendiri karena mengutip dari buku Risalah Dakwah Kampus bahwa
prinsip dakwah itu “melayani sebelum mendakwahi, memberi teladan sebelum mengajak,
menggembirakan bukan menakuti, mempermudah bukan mempersulit, serta memberi solusi bukan
menghakimi “ .

Seorang muslim sejati selalu bangga dengan identitasnya sebagai seorang muslim. Ia tidak takut
menampilkan Islam sebagai pribadinya. Lantas mengapa pada saat ini umat muslim seakan malu dan
takut berdakwah?

Ya Ma'ashirol Muslimin Rohimakumullah……

Sebagaimana Allah berfirman dalam Qur’an surat Al- Qashash ayat 87 :


Allah SWT berfirman:

َ َ َّ ُّ ٰ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ِّ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َْ ْ ُ ْ
‫اّلل ا ٰي ِت َعن َي ُصدنك َول‬
ِ ‫ي ِمن تكونن ول ربك ِال وادع ِاليك ان رزلت ِاذ بعد‬ ‫شك‬
ِ ‫الم ر‬

wa laa yashuddunnaka 'an aayaatillaahi ba'da iz unzilat ilaika wad'u ilaa robbika wa laa takuunanna
minal-musyrikiin

"dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau (Muhammad) untuk (menyampaikan) ayat-ayat
Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah (manusia) agar (beriman) kepada
Tuhanmu, dan janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik."

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 87)

Inilah, seruan Allah agar kita tidak takut untuk beramal makruf nahi munkar, agar tidak ada satu pun di
dunia ini yang menghalangi kita untuk menyampaikan risalah yang sudah Allah sampaikan kepada Rosul
hingga sampai kepada kita selaku umatnya.

Berdakwah itu tidak selalu berada dalam mimbar saja, kita ingat kisah teladan Rasulullah SAW bawah
Rosul pun berdakwah tidak langsung secara terang-terangan tapi beliau dengan cerdasnya membentuk
halaqoh-halaqoh kecil mengajak orang-orang yang dicintai, keluarganya dan sahabatnya agar sama-
sama berada di jalan kebenaran. Lalu tidak sampai disitu Rosulullah tidak pernah takut oleh apapun,
ketika beliau sedang berjalan ia dicaci dan dilemparinya kotoran-kotoran hewan oleh kafir quraisy. Tapi
apa yang Rosul lakukan? Ia hanya tersenyum membalasnya. Sampai suatu ketika salah seorang kafir
quraisy itu terjatuh sakit. Lalu siapa orang yang pertama kali menjenguknya? Yakni Rosulullah SAW
hingga sampai kafir tersebut masuk kedalam agama Islam. Subhanallah begitu cerdasnya Rosulullah
menyampaikan dakwahnya, tidak hanya sebatas lisan namun dengan perbuatan.

Karena itu, tidak perlu jadi ulama terlebih dulu baru berdakwah! Tapi mulailah perbaiki dari diri sendiri,
mulai pada saat ini lalu sampaikanlah kebaikan itu kepada orang lain. Dengan demikian umat Islam akan
kembali berjaya dan terpelihara daripada perpecahan serta infiltrasi pihak manapun. Menganjurkan
berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dengan menghilangkan sifat-sifat yang buruk. Siapa
saja yang ingin mencapai kejayaan. Maka ia terlebih dahulu harus mengetahui taktik perjuangan untuk
mencapainya, karena kejayaan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan kekuatan tidak akan
terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan yang kokoh dan kuat tidak akan tercapai kecuali
dengan sifat-sifat keutamaan. Tidak terpelihara keutamaan itu melainkan dengan terpeliharanya agama
dan akhirnya tidak mungkin agama terpelihara melainkan dengan adanya DAKWAH!!!!
Sebelum menutup syarahan ini izinkan saya mengutip ungkapan mutiara dari seorang mujahid dakwah
Hasan Al-bana :

Dakwah itu adalah nafas kehidupan maka tarbiyah adalah sendi perjuangannya

Dakwah itu adalah cinta, dan cinta akan meminta semuanya dari diri kita : baik itu pikiran kita, perhatian
kita, berjalan kita, duduk kita dan bahkan tidur kita sekalipun.

Sekian yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf apabila selama
kami menyampaikan uraian di atas banyak kekurangan karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Anda mungkin juga menyukai