Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

PEMBAHASAN

IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan

IV.1. Perencanaan Audit

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap

fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

dalam beberapa tahap yang dimulai dengan perencanaan audit.

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman atas latar belakang dan

informasi umum mengenai objek pemeriksaan. Rencana audit yang dilakukan selama

proses audit pada PT. APTT adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengamatan secara langsung terhadap PT. APTT.

b. Melakukan wawancara dengan bagian penjualan, bagian kasir, dan pihak

manajemen.

c. Melakukan pengumpulan data dan pahami latar belakang perusahaan,

struktur organisasi perusahaan, tugas, dan wewenang masing-masing.

d. Melakukan pengamatan terhadap cara kerja masing-masing karyawan.

e. Melakukan analisa hasil survei secara keseluruhan.

IV.2. Tahap Pendahuluan

Adanya tahap pendahuluan ini memungkinkan pelaksanaan audit memiliki arah

yang jelas. Pada tahap ini penulis dapat mengetahui keadaan perusahaan secara umum.

Mencegah hal yang akan terjadi, mendeteksi kecurangan yang terjadi, mengidentifikasi

berbagai peristiwa atau kecurangan yang dianggap penting, dan menginvestigasi hal
41
yang terjadi dalam perusahaan serta dapat juga menentukan hal-hal yang memerlukan

perbaikan lebih lanjut.

Informasi umum tentang perusahaan. Terutama kegiatan penjualan dapat

diperoleh melalui :

1. Pengamatan secara langsung

Pengamatan secara fisik pada PT. APTT bertujuan untuk meninjau

seluruh kegiatan penjualan untuk mendapatkan informasi secara nyata

mengenai kegiatan perusahaan khususnya aktivitas penjualan. Peninjauan

dilakukan di sekitar lingkungan perusahaan secara langsung. Informasi yang

didapat akan dipelajari indikasi masalahnya serta menemukan hal-hal yang

memerlukan perhatian lebih lanjut.

Adapun temuan dari pengamatan secara fisik yang memungkinan

terjadinya kecurangan pada PT. APTT antara lain :

1. Lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan mengenai faktur

penjualan yang berlangsung dalam proses penjualan.

2. Lemahnya pengendalian keuangan dimana seharusnya kasir mempunyai

tugas dalam membuat laporan kas baik laporan kas harian maupun

bulanan tetapi kasir tidak membuat laporan kas harian. Tugas tersebut

bertujuan agar dapat dipertanggungjawabkan semua pengeluaran kas.

3. Mudahnya pengambilan kertas invoice/faktur penjualan yang dapat

dilakukan oleh karyawan sehingga memudahkan karyawan untuk

melakukan kecurangan dengan menggunakannya tidak sesuai aturan

seperti dilakukannya penggandaan nomor invoice.

42
Berikut ini adalah bentuk-bentuk fraud scenario yang mungkin terjadi

akibat adanya kelemahan-kelemahan dalam sistem pengendalian internal

yang telah diidentifikasi di atas :

a. Kemungkinan adanya kecurangan yang terjadi dari faktur penjualan serta

dokumen pendukung lainnya dengan dilakukannya penggandaan nomor

invoice dan mencatat jumlah nominal tidak sesuai dengan penjualan

hanya digunakan sebagai penjualan yang fiktif. Hal ini karena pencatatan

masih dilakukan secara manual.

b. Kemungkinan adanya kecurangan yang terjadi dikarenakan kurangnya

pengawasan terhadap kegiatan kasir. Dengan adanya tindakan

pengambilan uang hasil penjualan secara tersembunyi oleh kasir untuk

kepentingan pribadinya. Kasir tidak melaksanakan sesuai peraturan

perusahaan.

c. Kemungkinan kecurangan yang dilakukan dengan adanya kerja sama

antara karyawan dengan bagian gudang dengan memberikan produk yang

tidak sesuai dengan pesanan pelanggan, produk yang diberikan adalah

produk yang spesifikasinya lebih rendah dari harga yang dibayar. Hal ini

merugikan perusahaan yaitu kehilangan kepercayaan pelanggan.

d. Kecurangan yang dilakukan dengan menaikkan harga yang tidak

semestinya oleh karyawan perusahaan. Hal ini membuat perusahaan sulit

untuk menjual produknya dan sedikit demi sedikit kehilangan pelanggan

dikarenakan harga yang dijual lebih tinggi daripada harga pasar serta

mendapatkan keluhan-keluhan dari pelanggan.

43
e. Kecurangan yang dilakukan dengan adanya pengambilan invoice dengan

mudah atau secara tersembunyi dikarenakan kurangnya pengawasan

terhadap hal tersebut sehingga dapat digunakan oleh kepentingan pribadi

untuk mendapatkan keuntungan secara tersembunyi. Kecurangan yang

dapat dilakukan dengan dibuatnya penggandaan nomor invoice.

f. Kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dengan

memanfaatkan jasa teknisi service. Karyawan membuat faktur

pembayaran kepada pelanggan yang seharusnya tidak dikenakan biaya

untuk jasa service. Kemudian karyawan menerima pembayaran tersebut

dan uangnya disimpan oleh karyawan untuk kepentingan pribadinya.

2. Menelusuri data pendukung

Tujuan dilakukannya mendapatkan data pendukung yaitu untuk

mendapatkan informasi-informasi apakah perusahaan telah menerapkan

syarat manajemen secara konsisten. Adapun data pendukung yaitu data

tertulis, dimana data yang berhubungan dengan kegiatan penjualan berupa

dokumen yang dapat dijadikan sebagai bahan analisa. Dokumen tersebut

akan digunakan dalam pembahasan yang lebih mendalam dalam proses audit.

3. Wawancara dengan manajemen

Penulis telah melakukan wawancara dengan pihak manajemen dan

beberapa karyawan perusahaan Bagian Akuntansi dan Keuangan, Bagian

Kasir, dan Bagian Gudang. Pada tahap ini penulis tidak menemukan temuan

yang mengindikasikan adanya penyimpangan prosedur dan kebijakan


44
penjualan. Tujuan dilakukannya wawancara tersebut dengan tujuan untuk

dapat lebih memahami kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan dan agar

dapat memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya

wawancara dengan manajemen maka penulis memiliki cukup pengetahuan

untuk mengidentifikasikan berbagai peristiwa yang dianggap penting dan

juga dapat mengetahui hal-hal apa dan dimana yang diperlukan penyelidikan

lebih lanjut. Wawancara ini bersifat hanya untuk memberikan gambaran

sekilas tentang keadaan perusahaan secara umum. Informasi yang dapat

dikumpulkan pada tahap ini akan dijadikan bahan untuk menyusun suatu

rencana atas audit.

Adapun hasil dari wawancara pada PT. APTT tentang kecurangan yang

pernah terjadi, antara lain :

1. Dilakukannya penjualan secara tersembunyi oleh bagian penjualan

dengan melakukan kerja sama dengan kasir yaitu dengan menyimpan

bukti faktur penjualan tanpa menyerahkan bukti penjualan kepada

bagian accounting.

2. Dilakukannya penjualan dengan menaikkan harga yang tidak

semestinya oleh karyawan, sehingga membuat perusahaan sulit untuk

berjualan karena harga yang diperjualkan lebih tinggi daripada harga

pesaing.

3. Adanya kerja sama antara karyawan dengan bagian gudang, dengan

memberikan produk yang tidak sesuai dengan pesanan pelanggan.

4. Adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dengan

memanfaatkan jasa teknisi service. Jasa teknisi service seharusnya


45
tidak dikenakan biaya tetapi karyawan membuat faktur pembayaran

kepada pelanggan dan menerima pembayaran tersebut.

IV.3. Program Audit

Program audit adalah salah satu bagian penting dalam proses audit yang

didalamnya terdapat berbagai petunjuk mengenai langkah atau tindakan yang harus

diambil selama melakukan audit untuk mencapai tujuan audit.

Oleh karena itu, penulis harus membuat program audit terlebih dahulu sebelum

melaksanakan tahap-tahap audit kecurangan dimana program audit harus disusun secara

sistematis sehingga audit kecurangan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Program Audit Kecurangan PT. APTT berisi hal-hal sebagai berikut :

1. Objek Audit

Yang menjadi objek audit adalah bagian-bagian yang terlibat langsung dengan

penjualan yaitu :

a. Bagian Akuntansi dan Keuangan

b. Bagian Kasir

c. Bagian Gudang

2. Tujuan audit kecurangan pada kegiatan penjualan yaitu :

a. Untuk mengetahui cara mencegah kecurangan yang terjadi pada

kegiatan penjualan dengan mengetahui kapan dan dimana kecurangan

dilakukan di perusahaan.

b. Untuk mendeteksi bagaimana kecurangan yang dilakukan terhadap

kegiatan penjualan di perusahaan.

46
c. Untuk mengidentifikasi kecurangan apa yang terjadi terhadap

kegiatan penjualan di dalam perusahaan.

d. Untuk mengetahui cara menginvestigasi kecurangan yang terjadi serta

siapa yang bertanggung jawab terhadap kecurangan tersebut.

3. Ruang lingkup audit kecurangan

Ruang lingkup audit kecurangan pada PT. APTT adalah terhadap aktivitas

bagian penjualan yang meliputi prosedur-prosedur, kebijakan penjualan dan

kelengkapan dokumen pendukung.

4. Prosedur Audit

Prosedur Audit terhadap Penjualan antara lain :

a. Periksa laporan penjualan selama harian dan bulanan.

b. Tes terhadap customer secara acak dengan apakah nominal di faktur

penjualan sesuai.

c. Periksa bukti pendukung penjualan yang telah diotorisasi.

IV.4. Pelaksanaan Audit

Prosedur audit yang disetujui dalam perencanaan audit dilaksanakan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan I

Pada pelaksanaan audit pertama, penulis mengamati awal proses

transaksi. Dengan cara melihat kegiatan proses penjualan sampai dengan

penerbitan faktur penjualan.

47
2. Pelaksanaan II

Mengamati kegiatan harian kasir dalam melakukan pencatatan penjualan

yang diterima customer dan mencocokkan dengan bukti fisik dari

penjualan yang terjadi, serta melihat kasir dalam membuat laporan.

3. Pelaksanaan III

Melihat laporan pencatatan, apakah terdapat piutang yang tak tertagih di

perusahan serta membandingkan laporan yang dicatat oleh bagian kasir.

4. Pelaksanaan IV

Melihat penomoran yang ada dalam faktur penjualan apakah terdapat

penggandaan nomor yang digunakan.

5. Pelaksanaan V

Dengan melakukan wawancara langsung pada bagian kasir, bagian

akuntansi dan keuangan.

6. Pelaksanaan VI

Mengamati kinerja penjualan dan melihat dengan seksama perbandingan

pendapatan yang terjadi pada tahun sebelumnya.

48
7. Pelaksanaan VII

Dengan melakukan tes terhadap customer untuk mengetahui apakah

nomor faktur serta harga yang diperjualbelikan oleh karyawan sesuai

dengan pencatatan penjualan dalam perusahaan.

8. Pelaksanaan VIII

Melakukan wawancara terhadap manajemen, dengan menanyakan apakah

tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen jika adanya kecurangan

yang terjadi di perusahaan dan apakah pernah terjadinya kecurangan

sebelumnya serta apa tindakan selanjutnya dari perusahaan.

Dalam melakukan kegiatan audit ini, kami melakukan wawancara untuk

mengetahui informasi-informasi yang ada di perusahaan.

Tabel 4.1 Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana sistem keamanan untuk Tidak adanya sistem keamanan.

mencegah terjadinya kecurangan ? Manajemen memberikan kepercayaan

kepada karyawan.

2 Apakah ada CCTV di dalam Ada

perusahaan untuk mencegah terjadinya

pencurian?

3 Sistem apakah yang digunakan oleh Pada saat ini perusahaan masih

perusahaan untuk mencatat pelaporan menggunakan sistem pencatatan manual.

49
keuangan, penginputan data?

4 Apakah setiap penjualan dicatat pada Ya

setiap harinya?

5 Apakah ada invoice pada saat barang Ada berupa surat jalan

dikeluarkan dari gudang?

6 Siapa saja yang dapat menggantikan Hanya bagian keuangan saja yang dapat

posisi kasir pada saat kasir menggantikan posisi kasir, selain itu

berhalangan hadir ? tidak diperbolehkan. Tetapi bagian

keuangan harus bertanggungjawab atas

itu.

7 Apakah pernah terjadi kecurangan Pernah

sebelumnya?

8 Apakah ada sangsi untuk pelaku yang Ada, sangsi tersebut berupa peringatan

melakukan kecurangan tersebut? dan diharuskan kepada karyawan untuk

mengganti kerugian tersebut. Jika terjadi

kembali pada pelaku yang sama, maka

pelaku tersebut dikeluarkan dari

perusahaan.

9 Apa tindakan manajemen, jika pelaku Dengan menanyakan apa penyebabnya

yang melakukan kecurangan tidak pelaku melakukan kecurangan dan

dapat mengganti semua kerugian? mengeluarkan pelaku dari perusahaan.

10 Apa tindakan selanjutnya oleh Dengan melakukan corrective and

manajemen setelah mengetahui adanya preventive action untuk mencegah

50
kecurangan yang terjadi? terjadinya kecurangan. Dengan membuat

prosedur yang memungkinkan untuk

tidak dapat terjadi kecurangan lagi.

Prosedur audit untuk menemukan skenario kecurangan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Fraud Scenario dan Prosedur Audit

No Fraud Scenario Prosedur Audit

1 Penjualan yang dilakukan secara Melakukan pemeriksaan apakah

manual. penjualan dicatat pada buku harian

sesuai dengan transaksi yang dilakukan.

2 Penjualan yang dilakukan secara fiktif Melakukan pemeriksaan terhadap

oleh bagian penjualan laporan penjualan untuk konsumen yang

paling sering membeli dengan

memeriksa dokumen-dokumen

pendukung penjualan, periksa apakah

jumlah yang di pesan sesuai dengan

nominal yang tercatat dalam laporan

dan apakah adanya kelebihan

pembayaran atau sebaliknya.

3 Laporan kasir yang tidak diperiksa Melakukan pemeriksaan terhadap

kembali laporan harian kas yang dibuat oleh

kasir dan melakukan pengecekan

apakah ada perbandingan antara uang

51
kas secara fisik dengan uang kas yang

dicatat.

4 Pemberian produk pemesanan dan Melakukan pencocokan terhadap faktur

harga produk penjualan yang dikeluarkan dengan

customer yang membeli produk

tersebut, apakah harga yang ditawarkan

sesuai dengan ketentuan harga dari

perusahaan.

5 Pengambilan invoice dengan mudah Dengan melakukan pemeriksaan apakah

ada nomor invoice yang sama dalam

transaksi penjualan.

6 Pelayanan jasa service Konfirmasi kembali kepada pelanggan

yang telah melakukan pelayanan jasa

service, apakah karyawan memungut

biaya atau tidak.

IV.5. Temuan Audit

Berdasarkan audit program yang telah disusun, dilakukan pengumpulan bukti-

bukti dokumentasi yang dapat menunjang prosedur audit yang akan dilaksanakan. Bukti-

bukti dokumentasi yang dikumpulkan adalah hasil dari pengamatan, wawancara yang

dilakukan sesuai dengan prosedur audit.

Dari hasil temuan audit yang telah dilakukan pengamatan dan wawancara,

kecurangan yang pernah terjadi dalam perusahaan, yaitu :

52
1. Adanya penggelapan dalam penjualan. Dengan dilakukannya penggandaan nomor

faktur penjualan secara fiktif, kehilangan faktur penjualan secara acak, dan

bagian penjualan melakukan pencatatan penjualan secara tersembunyi. Hal ini

disebabkan karena masih dilakukannya pencatatan penjualan oleh bagian

penjualan secara manual.

2. Adanya tindakan kasir terhadap pengelolaan kas, dikarenakan catatan dan

pertanggungjawaban kasir terhadap keberadaan uang kas yang disimpan tidak

diperiksa setiap hari oleh bagian keuangan. Hal ini dapat dikatakan kurangnya

tindakan terkendali terhadap kegiatan kasir, karena kasir dapat melakukan

pelanggaran penerimaan dan pencatatan penjualan perusahaan.

3. Adanya tindakan kecurangan oleh karyawan dengan cara menaikkan harga

penjualan. Adanya kesempatan bagi karyawan untuk melakukan kecurangan

serta adanya motivasi seperti tekanan untuk kepentingan dan keperluan pribadi.

Kecurangan dapat terjadi dikarenakan kurangnya internal control yang baik

dalam perusahaan.

Kelemahan-kelemahan yang didapat penulis yang menggambarkan kemungkinan

dapat terjadinya kecurangan berdasarkan hasil temuan dari pelaksanaan audit

kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT. APTT adalah sebagai berikut :

1. Kurang adanya pengawasan lebih lanjut terhadap karyawan.

Kondisi :

Dalam pelaksanaan kegiatan operasinya, perusahaan tidak memiliki internal

auditor. Seluruh hasil pekerjaan yang dilakukan oleh staff perusahaan hanya

diawasi oleh kepala bagian masing-masing divisi.


53
Dimana adanya kemungkinan kerja sama antara karyawan dengan kepala divisi

melakukan kecurangan untuk kepentingan pribadi mereka masing-masing.

Kriteria :

Manajemen perusahaan memberikan kepercayaan terhadap karyawan sehingga

manajemen merasa internal auditor untuk perusahaan tidak diperlukan. Karena

pengawasan selama ini masih dapat dilakukan sendiri oleh manajemen

perusahaan.

Sebab :

Perusahaan tidak merekrut internal auditor dalam perusahaannya dikarenakan

perusahaan mempertimbangkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan apabila

perusahaan mempekerjakan internal auditor di dalam perusahaan. Selain itu juga,

perusahaan telah memberikan kepercayaan kepada karyawan dimasing-masing

divisi.

Akibat :

Akibat tidak adanya internal auditor dalam perusahaan adalah adanya peluang

besar atau akan lebih mudah untuk karyawan melakukan kecurangan di dalam

perusahaan. Terutama pada bagian penjualan dan kasir, karena tidak adanya

internal auditor yang memeriksa kebenaran atas laporan penjualan perusahaan,

ada kemungkinan bagian tersebut melakukan kecurangan-kecurangan yang

menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

54
Rekomendasi :

Sebaiknya perusahaan memiliki internal auditor yang bertugas untuk memeriksa

dan memberi penilaian terhadap seluruh kegiatan dalam perusahaan, serta untuk

membantu pihak manajemen dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan

perusahaan dan mengawasi jalannya kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh

manajemen. Dengan demikian, audit internal harus melakukan audit sesuai

dengan prosedur, memonitor gejala-gejala fraud, melakukan penelusuran untuk

mencegah fraud, dan mengidentifikasi semua fraud yang mungkin terjadi.

2. Karyawan menaikkan harga penjualan..

Kondisi :

Perusahaan tidak melakukan pengecekan kembali terhadap pelanggan dengan

mencocokkan harga yang telah diperjualkan oleh karyawan. Karena

ditemukannya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, dengan menaikkan

harga penjualan lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan,

kemudian selisih harga yang dinaikkan tidak dimasukkan ke perusahaan tetapi

disimpan tersendiri oleh pelaku.

Kriteria :

Seharusnya karyawan menjual produk tersebut dengan harga yang telah

ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

Sebab :

Karena perusahaan memberikan kepercayaan kepada karyawan.


55
Akibat :

Akibatnya terhadap perusahaan adalah kerugian pada perusahaan, membuat

perusahaan kehilangan pelanggan sedikit demi sedikit karena harga yang

diperjualkan lebih tinggi daripada harga pesaing lainnya, dan loyalitas konsumen

berkurang terhadap produk yang diperjualkan, serta menimbulkan penurunan

aset perusahaan.

Rekomendasi :

Sebaiknya perusahaan menetapkan kebijakan dengan memberikan sangsi kepada

karyawan yang melakukan kecurangan. Serta perusahaan mempunyai internal

auditor yang dapat mengecek kembali faktur penjualan yang dikeluarkan oleh

karyawan.

3. Perusahaan kehilangan identitas pelanggan.

Kondisi :

Perusahaan tidak melakukan pencatatat secara rinci dan detail terhadap status

pelanggan. Pelanggan yang baru pertama kali melakukan transaksi penjualan

dengan perusahaan hanya ditanya jawab oleh karyawan serta bagian keuangan

secara lisan dan tidak secara formal atas identitasnya. Hal ini timbul adanya

peluang bagi karyawan dan bagian keuangan untuk melakukan kerja sama

dengan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang didorong adanya

tekanan masalah pribadi.

56
Kriteria :

Seharusnya karyawan melakukan pencatatan terperinci terhadap status pelanggan

yang baru pertama kali membeli agar tidak kehilangan pelanggan tersebut.

Sebab :

Karena pembatasan tenaga kerja. Karyawan penjualan sama dengan karyawan

bagian penagihan, serta perusahaan memberikan kepercayaan kepada karyawan

Akibat :

Akibatnya terhadap perusahaan adalah timbulnya piutang tak tertagih, banyaknya

pelanggan yang tidak jelas identitasnya, adanya peluang bagi karyawan dan

bagian keuangan untuk melakukan kerja sama dengan pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan pribadi yang didorong adanya tekanan masalah

pribadi.

Rekomendasi :

Sebaiknya perusahaan merekrut karyawan yang bertugas dalam bagian

penerimaan kas. Agar bagian penjualan dengan bagian penagihan tidak dalam

satu orang. Hal ini dapat memperkecil resiko akan adanya peluang karyawan

yang melakukan kecurangan serta tidak kehilangan lokasi dimana pelanggan

yang melakukan pembayaran.

57
4. Karyawan memberikan produk tidak sesuai dengan permintaan konsumen.

Kondisi :

Adanya tindakan kerja sama antara bagian gudang dengan karyawan melakukan

kecurangan. Karyawan memberikan produk dan spesifikasi yang tidak sesuai

dengan permintaan konsumen. Dengan memberikan kualitas produk di bawah

harga yang telah dibayar oleh konsumen.

Kriteria :

Seharusnya akan lebih baik jika adanya pemisahan tugas antara karyawan yang

menjual dengan karyawan yang bertugas untuk pengambilan barang pada bagian

gudang, dan karyawan memberikan produk yang sesuai dengan pesanan

pelanggan.

Sebab :

Dalam perusahaan ini, karyawan yang melakukan transaksi dapat berhubungan

langsung dengan bagian gudang. Dan bagian gudang yang mengeluarkan barang

dengan mudah. Besarnya kepercayaan kepada karyawan adalah tinggi. Sehingga

dapat dengan mudah timbulnya kecurangan yang terjadi. Kecurangan yang

terjadi adalah kecurangan yang dilakukan terhadap konsumen.

Akibat :

Akibatnya adalah perusahaan mengalami kerugian dengan berkurangnya rasa

simpati dan kepercayaan dari pelanggan terhadap perusahaan, pencemaran nama

baik perusahaan, dan perusahaan akan kehilangan konsumen.


58
Rekomendasi :

Sebaiknya perusahaan memiliki tindakan lebih lanjut serta pengawasan lebih

agar pengeluaran barang sesuai dengan pesanan pelanggan. Dan dengan adanya

perbedaan bagian divisi, karyawan yang menjual tidak dapat berhubungan

langsung dengan bagian gudang. Dengan merekrut karyawan yang bertugas

untuk mengambil barang pesanan ke bagian gudang. Hal ini dapat mengurangi

terjadinya kecurangan oleh karyawan.

5. Karyawan melakukan penggandaan nomor invoice.

Kondisi :

Perusahaan menggunakan sistem manual dalam mencatat dan membuat laporan

penjualan, pengecekan sisa barang yang tersedia, penerimaan uang dan

pengeluaran invoice serta dalam penginputan data lainnya. Hal ini dapat timbul

kesalahan yang disebabkan human error dalam mencatat laporan, penerimaan

uang, pengeluaran invoice dan pengecekan sisa barang yang tersedia.

Kriteria :

Sebaiknya perusahaan mulai beralih pada komputerisasi dalam pencatatan serta

dengan menggunakan software akuntansi yang dapat mempermudah dalam

pencatatan serta pengecekan sisa barang.

59
Sebab :

Perusahaan masih menggunakan sistem manual dikarenakan perusahaan

memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan jika perusahaan menggunakan

sistem komputer.

Akibat :

Akibatnya adalah adanya kesempatan bagi karyawan untuk melakukan

kecurangan dengan dilakukannya penggandaan nomor invoice, memalsukan data

yang ada.

Rekomendasi :

Sebaiknya perusahaan meng-upgrade pencatatan mereka dengan komputerisasi

dimana menggunakan program yang dirancang adanya user ID dan password

untuk pengeluaran invoice, penginputan data, pembuatan laporan penjualan agar

dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh manusia dan memperkecil

timbulnya kecurangan yang dapat terjadi. Keuntungan adanya user ID dan

password adalah agar tidak semua karyawan dapat mengakses, mengetahui siapa

yang menginput data tersebut dan sebaiknya masing-masing karyawan

mempunyai user ID dan password tersendiri. Serta dengan menggunakan

software akuntansi dalam pencatatan.

60
6. Perusahaan kurang menginformasikan pelayanan yang tersedia.

Kondisi :

Kurangnya informasi dari perusahaan kepada pelanggan tentang pelayanan yang

tersedia untuk pelanggan yang telah membeli produknya. Fasilitasnya adalah

produk tersebut memiliki garansi, dan pada pelayanan jasa service, pelanggan

tidak dipungut biaya selama garansi tersebut masih pada masa berlaku.

Kriteria :

Seharusnya perusahaan mempunyai kebijakan kepada karyawan untuk

menginformasikan pelayanan yang ada di dalam perusahaan.

Sebab :

Karena informasi yang kurang lengkap dan tidak mendalam, maka banyak

pelanggan yang tidak mengetahui hal ini, dan adanya kesempatan kecurangan

dapat terjadi oleh karyawan. Dengan dilakukannya pembuatan faktur

pembayaran palsu kepada pelanggan dan kemudian uang tersebut disimpan oleh

karyawan untuk kepentingan pribadinya.

Akibat :

Akibatnya perusahaan mengalami kerugian dan harus menanggung dengan

mengganti rugi pembayaran tersebut. Serta berkurangnya rasa kepercayaan dari

pelanggan.

61
Rekomendasi :

Sebaiknya perusahaan memberikan informasi atas adanya pelayanan jasa teknik

service gratis untuk pelanggan yang membeli produk, dengan memberikan

informasi tersebut pada iklan perusahaan dan mencantumkan pada invoice bahwa

pelayanan service tidak di punggut biaya serta memberikan sangsi kepada

karyawan yang telah melakukan tindakan kecurangan ini yang merugikan

perusahaan.

IV.6. Implikasi

Dari hasil analisis diatas, dapat diidentifikasi adanya temuan-temuan audit yang

merugikan perusahaan. Penyebabnya adalah kelemahan pada pengendalian internal

dalam siklus penjualan, sehingga adanya kesempatan dan peluang untuk melakukan

kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Serta tindakan

kecurangan dapat terjadi karena adanya tekanan pada pelaku dan juga adanya

kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kecurangan..

Jika perusahaan tidak memperbaiki kondisi tersebut maka praktik-praktik

kecurangan ini akan terus terjadi dalam perusahaan, yang memungkinkan akan

merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Sebaiknya perusahaan menindaklanjuti

kasus kecurangan yang pernah terjadi dengan adanya corrective and preventive action,

adanya pengawasan yang lebih dan membuat prosedur yang kemungkinan sangat kecil

untuk terjadinya kecurangan.

Perusahaan dapat berjalan efisien dengan adanya sistem pengendalian internal

yang baik. Dengan adanya pengendalian internal ada kemungkinan untuk menutup

terjadinya kecurangan. Dalam hal efisiensi tenaga kerja dengan adanya penggabungan
62
fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan fungsi pengawasan dalam satu bagian yaitu

bagian penjualan. Justru kelemahan dalam pengendalian internal ada pada bagian

penjualan karena dapat dengan mudah untuk melakukan kecurangan. Dimana ditemui

kecurangan yang dilakukan dengan penggunaan faktur penjualan tidak sesuai dengan

aturan. Dan dari hasil wawancara diketahui bahwa terjadinya kecurangan yang

menyebabkan kerugian perusahaan berkisar Rp. 20.000.00.

Pada bagian keuangan lainnya dapat ditemukan bahwa kasir tidak mematuhi

peraturan mengenai laporan penerimaan kas. Hal ini dikarenakan juga kurang adanya

pengawasan dari bagian keuangan terhadap aktivitas kasir. Bagian keuangan hanya

memeriksa laporan perbulan, tidak untuk laporan harian. Dari hasil wawancara

menyatakan pernah ditemukannya laporan perbulan yang memiliki selisih berkisar

Rp.4.550.000,00. Dalam kasus ini, seharusnya ada tindakan lebih lanjut dengan adanya

pengawasan lebih dari bagian keuangan terhadap uang kas yang dikelola oleh kasir

untuk meningkatkan ketelitian dalam memeriksa bukti penerimaan kas masuk dan buku

catatan kasir, atau meminta kasir untuk membuat laporan keberadaan kas harian maupun

bulanan kepada bagian keuangan.

Hasil temuan audit lainnya, ditemukannya kerugian yang dilakukan oleh

karyawan karena kurangnya pengawasan. Karyawan melakukan kecurangan dengan

menaikkan harga produk dari harga yang seharusnya dan kelebihan bayar tersebut

disimpan oleh karyawan untuk kepentingan pribadinya. Kecurangan ini merugikan

perusahaan yaitu sedikit demi sedikit perusahaan kehilangan pelanggan karena harga

yang diperjual lebih tinggi daripada harga pesaing, kurangnya rasa kepercayaan dari

pelanggan, serta perusahaan harus mengganti rugi atas prilaku yang dilakukan oleh

karyawan. Sebaiknya perusahaan memberikan sangsi kepada karyawan tersebut.


63
Kecurangan ini dideteksi dari adanya keluhan pelanggan atas harga yang tidak sesuai

dengan harga permintaan dari pelanggan. Kemudian dengan menginvestigasi siapa

pelaku dari karyawan yang melakukan hal tersebut dengan mengecek kembali faktur

penjualan.

Perusahaan menggunakan sistem manual dalam pencatatan penjualan, menginput

data, pengeluaran invoice dan pencatatan stok sisa barang yang ada. Dampak dari sistem

manual ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan kecurangan dan

perusahaan mengalami kerugian. Kerugian tersebut dapat terjadi karena adanya

kesalahan yang dilakukan oleh human error dalam pencatatan penjualan dan pembuatan

laporan, serta dapat timbul kecurangan oleh karyawan dengan dilakukannya

penggandaan nomor invoice, pencatatan yang sengaja diubah dari yang sebenarnya, dan

karyawan lain yang tidak berhak juga dapat membuat laporan palsu tanpa disadari. Hal

ini dapat merugikan perusahaan dengan menanggung segala kecurangan yang telah

dilakukan karyawan. Sebaiknya perusahaan meng-upgrade pencatatan mereka dengan

komputerisasi dimana menggunakan program yang disertai dengan adanya User ID dan

password. Adanya program tersebut maka dapat mengurangi terjadinya kecurangan

yang dilakukan karyawan dengan tidak semua karyawan dapat mengakses serta dapat

mengetahui siapa yang melakukan pencatatat laporan dan pengeluaran invoice. Dan

sebaiknya masing-masing karyawan memiliki User ID dan password tersendiri.

Perusahaan kurang menginformasikan kepada pelanggan mengenai adanya jasa

pelayanan jasa service gratis jika membeli produk. Oleh karena itu, karyawan

mempunyai kesempatan untuk melakukan kecurangan. Yang dilakukan oleh karyawan

adalah dengan mengeluarkan faktur pembayaran palsu untuk pelanggan yang melakukan

service dan uang tersebut disimpan oleh karyawan untuk kepentingan pribadinya.
64
Karyawan mengeluarkan faktur bernilai Rp.500.000,00. Karyawan tersebut berinitial D,

yang dilakukan pada tahun 2011 dan karyawan itu sudah dikeluarkan dari perusahaan.

Hal ini merugikan perusahaan dengan adanya keluhan-keluhan dari pelanggan dan

perusahaan harus menanggung pembayaran tersebut. Sebaiknya perusahaan lebih

menginformasikan secara terperinci mengenai adanya pelayanan ini dengan

mencantumkan informasi di faktur yang menjelaskan bahwa adanya pelayanan jasa

service yang tidak dipungut biaya.

Karena masih banyaknya kecurangan yang terjadi dalam fungsi penjualan pada

PT. APTT, sehingga perusahaan harus menanggung sejumlah kerugian yang materiil,

maka sebaiknya perusahaan untuk meninjau dan dilakukan pengawasan yang lebih

dalam pelaksanaan operasi selama ini, dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang

ada pada perusahaan, mencegah adanya kesempatan untuk terjadinya kecurangan dan

perusahaan menetapkan sangsi-sangsi kepada karyawan yang melakukan tindakan

kecurangan.

Dari hasil analisis terhadap prosedur dan kertas kerja pada siklus penjualan, serta

berdasarkan analisis terhadap pengamatan, dan wawancara dengan pihak-pihak yang

bersangkutan pada fungsi penjualan, maka dapat diambil suatu kesimpulan secara umum

sebagai berikut :

1. Fungsi pengawasan

Pengawasan terhadap aktivitas kasir sangatlah lemah. Dapat dilihat dari catatan

kasir yang tidak diperiksa secara rutin oleh bagian keuangan dan akuntansi,

serta tidak adanya pemeriksaan rutin terhadap jumlah uang kas fisik yang ada

dengan catatan kasir. Hal ini dikarenakan kurang adanya rasa kerja sama dalam
65
perusahaan antara bagian keuangan dan kasir. Bagian keuangan hanyalah

menerima hasil laporan pada akhir bulan dan kasir merasa bebas sehingga

sering terjadinya kekeliruan kasir dalam melakukan pencatatan yang salah,

pengeluaran nomor invoice secara mudah, dan mempunyai kesempatan untuk

melakukan kecurangan.

2. Dokumentasi

Dalam hal penggunaan dokumen, masih terdapat kelemahan yang dapat

dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan

kecurangan yaitu adanya pengambilan invoice dengan mudah serta adanya

tindakan dengan penggandaan nomor invoice. Kecurangan ini dapat

menimbulkan kerugian perusahaan dengan dimunculkan kembali nomor

invoice yang sama untuk dijadikan dasar keuntungan bagi karyawan dan

sebagai bukti penerimaan kas masuk sehingga terjadi pembayaran ganda

66

Anda mungkin juga menyukai