Anda di halaman 1dari 40

INSTRUMEN PASAR MODAL

DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO

Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS


Definisi Pasar Modal
2

 Pasar Modal (PM) = Capital Market –securities market adalah pasar


yg memperdagangkan efek dlm bentuk instrumen keuangan jangka
panjang baik dalam bentuk modal (equity) dan utang.
 Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK), kontrak berjangka atas
efek, dan setiap derivatif dari efek (Ps 1 angka 5 UUPM).
 Instrumen PM dapat dibedakan atas:
 Surat yg bersifat utang (bonds atau obligasi) dan
 Surat berharga yang bersifat pemilikan (saham atau equity)

e-mail: kholil@uns.ac.id
SAHAM OBLIGASI
Bagian pyertaan dlm modal dasar PT. Bukti pengakuan utang/pinjaman
PS adlah pemilik Perush. uang dr masy. Pemegang obligasi
adlh Kreditur.
Penanaman dana tdk terbatas, jangka Terbatas waktunya (maturity date):
waktunya selama perush beroperasi. pendek, menengah, Jangka panjang.

Deviden ditambah kemungkinan Bunga tetap (suku bunga tahunan)


capital gain atau capital loss

Risiko relatif lebih besar Risiko relatif lebih kecil

Hak suara dlm rapat PS turut serta Hak pemegan Obligasi dlm Rapat
menentukan kebijakan perusahaan Umum Pemegang Obligasi terbatas
pada lahan pinjaman saja
Dalam hal likuidasi PS mpy klaim Dlm hal likuidasi PO mpy klaim utk
terakhir thd asset perusahaan didahulukan thd PS (senior right)

Dasar perikatan ditentukan dlm Dasar Perikatan ditentukan dlm


anggaran dasar perush. perwaliamanatan trust
agreement/indenture

3 e-mail: kholil@uns.ac.id
EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI
PASAR MODAL
4

1. EFEK PENYERTAAN, yaitu efek yang memberikan hak kepada


pemegangnya untuk ikut serta ke dalam equity suatu perusahaan.
Contohnya a.l.:
1. Saham
2. Derivatif Saham, spt bukti right, Warran, opsi (put atau call).
3. Unit penyertaan KIK
4. Kontrak berjangka atas efek , dll.
2. EFEK UTANG, yaitu efek yang penerbitnya (issuer)
mengeluarkan/menjual suart utang, dengan kewajiban menebus
kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan di antara para pihak,
di mana utang tersebut disertai dg bunga, baik yg dihitung secara
discount (discount rate) atau secara perhitungan biasa (interest
bearing). Termasuk efek ini a.l:
1. Obligasi;
2. Commercial paper (surat berharga komersial);
3. Surat Pengakuan utang; dan
4. Bukti Utang.

e-mail: kholil@uns.ac.id
EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI
PASAR MODAL
5

3. EFEK KONVERSI, yaitu efek yg sebenarnya efek utang tetapi


kemudian pada saat yang telah ditentukan dapat menukarkannya
efek utang tersebut dengan efek penyertaan, baik pertukaran
tersebut diwajibkan, atau ada pilihan dari pemegang efek yg
bersangkutan. Inilah yg disebut dg “Obligasi Konversi”.
4. EFEK DERIVATIF, yaitu efek yang ditawarkan kepada publik yang
sebenarnya hanya kelanjutan saja dari efek yang telah terlebih dahulu
dipasarkan.
Termasuk efek derivatif a.l. :
1. Bukti right;
2. Warran;
3. Opsi, dan lain-lain.

e-mail: kholil@uns.ac.id
EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI
PASAR MODAL
6

5. INDONESIAN DEPOSITORY RECEIPT (IDR), disebut juga sertifikat


penitipan efek Indonesia.
IDR berdasar Peraturan Bapepam IX.A.10 adah: efek yg memberikan
hak kpd pemegangnya atas efek utama yg dititipkan scr kolektif pd
bank kustodian yg telah mendapatkan persetujuan dr Bapepam.
Efek utama adlh efek yg dititipkan pd bank kustodian yg mjd dasar
diterbitkannya sertifikat efek Indonesia.
6. Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek yang disekuritisasi, artinya
aset tersebut dinilai dg efek yg kemudian diperjualbelikan.
Sekuritisasi aset mrpk suatu proses mjd suatu piutang atau tagihan
yg kmd ditarnsformasikan ke dlm efek yg dijamin dg aset tsb.
Kumpulan piutangg/tagihan tsb diubah mjd investasi yg
diperdagangkan di PM.
Dasar Hukum EBA Perat Bapepam No. IX.K.1

e-mail: kholil@uns.ac.id
RIGHT
7

 Right adalah penerbitan surat hak pemegang saham lama perusahaan


publik untuk membeli saham baru yang hendak diterbitkan.
 Right merupakan instrumen derivatif yg ditawarkan kepada publik
melalui pasar modal
 Pemilik Right tidak mendapat Deviden.

e-mail: kholil@uns.ac.id
OPTION
8

 Option atau Opsi adalah hak yg dimiliki oleh pihak utk membeli atau
menjual kpd pihak lain sejumlah efek pada harga dan dalm waktu
tertentu.

e-mail: kholil@uns.ac.id
WARRANT (Waran/Surat Saham)
9

 Waran adalah efek yg diterbitkan oleh suatu perushaaan yg meberi


hak kepada pemegang efek utk memesan saham dari perusahaan pada
harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud
diterbitkan.
 Pada dasarnya waran sama dengan Opsi, yaitu hak utk membeli
sejumlah saham, namun warrant ini dikeluarkan oleh pihak issuer atau
perusahaan yg menerbitkan efek.
• Biasanya penggunaan waran dapat berdampak dilusi dengan
mengurangi jumlah EPS.
• Situasi penerbitan waran:
• agar sekuritas lebih menarik;

• memberikan preemptive right kepada pemegan saham; dan

• kompensasi kepada karyawan.

e-mail: kholil@uns.ac.id
Waran Saham (situasi 1)

Waran saham yang diterbitkan dengan sekuritas lainnya


• Pada dasarnya merupakan opsi jangka panjang
• Digunakan metode with-and-without untuk alokasi komponen pada
waran yang diterbitkan dengan sekuritas lainnya
• Jika investor tidak menggunakan waran sampai melewati masa
periode, maka komponen ekuitas (akun agio saham – waran) didebit
pada akun agio saham – waran kadaluarsa yang menjadi hak
pemegang saham awal.
Waran Saham (situasi 2)

Hak membeli saham tambahan saat penerbitan saham baru secara


proporsional:
• Untuk mencegah dilusi atas hak voting
• Merupakan opsi jangka pendek
• Perusahaan hanya membuat memorandum entry ketika menerbitkan
waran kepada pemegang saham
• Jika perusahaan menerima kas lebih besar dari nilai par saham,
maka dikreditkan pada akun agio saham – biasa, dan sebaliknya.
Waran Saham (situasi 3)

Hak membeli saham bagi eksekutif dan karyawan kunci:


• Kompensasi jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas
pada karyawan kunci.
• Metode pelaporan opsi saham:
• metode nilai intrinsik  perbedaan harga saham dengan harga
penggunaan waran saat waran diberikan; dan
• metode nilai wajar  nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar (arm’s length transaction)

17
Utang Yang Dapat Dikonversi

Obligasi atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh pemegangnya


menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan merupakan
instrumen keuangan majemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen
ini terdiri dari dua komponen:
o liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain); dan
o instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada
pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi
instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah
ditetapkan).

06
Utang Yang Dapat Dikonversi

• Dapat dikonversikan menjadi saham pada periode yang telah


ditetapkan setelah penerbitan
• Perusahaan dapat melakukan pembiayaan dengan memberikan lebih
sedikit proporsi kepemilikan jika utang dikonversi, di samping bunga
yang dibayarkan lebih kecil untuk tipe utang serupa.

PSAK 50: Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen


keuangan yang:
 menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
 memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi
instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari
entitas yang bersangkutan.

04
Utang Yang Dapat Dikonversi

Implementasi pendekatan with-and-without:


1. Menentukan jumlah nilai wajar utang yang dapat dikonversi
menjadi komponen liabilitas dan ekuitas.
2. Menentukan komponen liabilitas dengan menghitung net present
value atas arus kas masa depan pada tingkat suku bunga pasar.
3. Mengeluarkan komponen liabilitas dari nilai wajar utang yang
dapat dikonversi untuk mendapatkan komponen ekuitas.
Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Ilustrasi:
PT ABC menerbitkan 1000 lembar obligasi yang dapat dikonversi
dengan nilai nominal Rp 200.000 pada awal tahun 2013.
Obligasi tersebut memiliki periode 6 tahun dengan pembayaran
bunga 7 persen setiap akhir Desember.
Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi 100 lembar saham dengan
nilai par Rp 500.
Suku bunga pasar untuk obligasi sejenis adalah 9 persen.

08
Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Komponen liabilitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar

= Rp 119.253.465

62.802.860

PV komponen liabilitas Rp 182.056.325


Komponen ekuitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar
Nilai wajar obligasi pada tanggal penerbitan Rp 200.000.000
Dikurangi: nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan 182.056.325
Nilai wajar komponen ekuitas pada tanggal penerbitan Rp 17.943.675

Pencatatan jurnal atas transaksi:


Kas 200.000.000
Utang obligasi 182.056.325
Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675
09
Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Kondisi 1: Obligasi tidak dikonversi sampai maturity


Utang obligasi 200.000.000
Kas 200.000.000

Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 dapat ditransfer ke akun
agio saham – biasa.

Kondisi 2: Obligasi dikonversi saat maturity


Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675
Utang obligasi 200.000.000
Saham biasa 50.000.000
Agio saham – biasa 167.943.675

Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 ditransfer ke akun agio
saham – biasa.

10
Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Kondisi 3: Obligasi dikonversi sebelum maturity


Obligasi dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2015

Daftar Amortisasi Obligasi

Tanggal Kas dibayarkan Beban bunga Amortisasi diskonto Nilai tercatat


01/01/2013 182,056,325
31/12/2013 14,000,000 16,385,069 2,385,069 184,441,394
31/12/2014 14,000,000 16,599,725 2,599,725 187,041,120
31/12/2015 14,000,000 16,833,701 2,833,701 189,874,821

Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675


Utang obligasi 189.874.821
Saham biasa 50.000.000
Agio saham – biasa 157.818.496

11
Investment Company
 Perusahaan Investasi adalah perantara keuangan yang
mengumpulkan dana dari investor individu dan menginvestasikan
dana tersebut ke dalam beragam sekuritas dan aset lain yang
potensial.
 Menyediakan mekanisme bagi para investor kecil untuk ‘masuk ke
dalam tim’, dan turut menikmati manfaat dari investasi berskala besar
 Karena perusahaan investasi mengumpulkan dana dari para investor
individu, mereka harus membagi klaim ke dalam aset di antara para
investor. Kepemilikan investor terhadap saham perusahaan investasi
adalah proposional terhadap jumlah saham yang dibeli.
 Nilai dari setiap lembar saham disebut Nilai Aset Bersih (NAB)
 Trivia: NAB sering disalahpahami oleh banyak investor awam di
Indonesia sebagai ‘harga’ dari produk reksadana yang mereka beli.
Investment Company
 Fungsi & Manfaat:
1. Pemeliharaan dan administrasi pencatatan
 Laporan status investasi secara periodik dan re-investasi atas
pendapatan bunga, kupon, dan dividen
2. Diversifikasi dan keterpecahan
 Dengan dana kecil investor bisa melakukan diversifikasi layaknya
investor besar
3. Manajemen profesional
 Merasa lebih aman kalau dipercayakan ke “ahlinya”
4. Biaya transaksi lebih murah
 Karena perdagangan langsung dilakukan dengan ‘keranjang yang besar’,
biaya yang ditanggung perusahaan investasi jadi lebih murah
Investment Company

Jenis Perusahaan Investasi

 Terdiri dari tiga macam jenis:


1. Unit Investment Trust (UIT),
2. Perusahaan investasi terkelola, dan
3. Perusahaan investasi lainnya.
Unit Investment Trusts
 Unit investment trusts adalah himpunan dana yang diinvestasikan dalam
portofolio tetap (tidak berubah) sepanjang umur reksa dana tersebut.
 Untuk membentuk unit investment trust, sponsor biasanya perusahaan
pialang, membeli sebuah porto folio sekuritasyang disimpan dalam trust.
Selanjutnya dijual ke masyarakat,disebut sertifikat perwalian yang dapat
ditebus.
 UIT pada dasarnya tidak mengelola portofolionya. Jika sudah tercipta
sebuah produk portofolio, UIT tidak akan mengubah-ubah komposisi
(instrumen keuangan yang ada di dalam) portofolionya.
 Biasanya perusahaan pialang yang menggunakan jenis ini.
 Trust cenderung berinvestasi pada jenis aset yang seragam. Satu UIT
hanya berinvestasi di obligasi negara, dan UIT yang lain berinvestasi di
obligasi perusahaan swasta.
 UIT semakin kehilangan pangsa pasar dan dana kelolaannya pada tahun-
tahun terakhir ini
Perusahaan Investasi Terkelola

 Perusahaan investasi terkelola (managed investment companies) dapat


mengubah komposisi portofolionya dari waktu ke waktu, sehingga juga
disebut dengan “manajemen aktif”.
 Reksa dana closed-end diperdagangkan bebas, layaknya sekuritas
lainnya. Namun, investor dalam reksa dana jenis ini harus menjual
sahamnya pada sesama investor lain jika ingin “menguangkan”
sahamnya.
 Sebaliknya, reksa dana open-end akan menebus saham pada nilai aset
bersihnya sesuai dengan permintaan dari investor (tidak perlu susah
mencari investor lain lagi).
Perusahaan Investasi Lainnya

 Reksa Dana Kumpulan (Commingled Funds)  mirip reksa dana


open-end, namun yang diterbitkan pada investor bukan saham atas
reksa dana-nya melainkan unit yang dapat dijual-beli pada NAB-nya.
 Titipan Investasi Real Estat (Real Estate Investment Trusts) 
mirip reksa dana closed-end, namun instrumen yang ada di dalamnya
adalah real estat atau pinjaman yang dijamin dengan real estat.
Perusahaan Investasi Lainnya

 Dana Lindung Nilai (Hedge Fund)


 Berbeda dengan reksa dana, HF dibentuk sebagai kerja sama privat dan
karena itu tidak harus tunduk pada peraturan SEC (OJK-nya Amerika)
 Hanya terbuka untuk investor kaya atau investor institusi.
 Investor menyetujui ‘penguncian’ dananya, sehingga investasi tak bisa
ditarik.
 Karena tidak banyak diatur regulasi, manajer HF bisa melakukan
banyak strategi yang dilarang dilakukan oleh manajer reksa dana pada
umumnya
 Dana yang terkumpul untuk HF dapat berfokus pada derivatif,
perusahaan dalam kesulitan, spekulasi nilai tukar, obligasi konversi,
pasar negara berkembang, arbitrase merger dan sebagainya.
REKSA DANA

 Jenis-jenis reksa dana terdiri dari 4 reksa dana yang umum di


Indonesia dan ditambah dengan 4 reksa dana lainnya, dimana
menurut ukuran luar negeri menjadi jenis reksa dana yang harus
dibedakan sementara di Indonesia praktiknya dibuat supaya
‘menginduk’ pada keempat jenis reksa dana utama tersebut.
 Kebijakan investasi  berkaitan dengan peruntukan investasi di
reksa dana tersebut. Contohnya: reksa dana pendapatan tetap (fixed-
income funds) yang mayoritas harus berisi instrumen keuangan
obligasi negara dan/atau korporat, dan cocok untuk investasi jangka
menengah (5 – 8 / 10 tahun)
REKSA DANA

1) Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)


 Berisi commercial paper, repo, dan/atau sertifikat deposito

 Cocok untuk investasi jangka pendek


2) Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Berisi mayoritas obligasi negara dan/atau perusahaan BUMN atau
swasta, dan minoritas instrumen dari pasar uang
 Cocok untuk investasi jangka menengah

3) Reksa Dana Saham (RDS)


 Berisi mayoritas saham-saham perusahaan, dan minoritas intrumen
dari pasar uang.
 Cocok untuk investasi jangka panjang
 Dikelompokkan menjadi jenis income funds (fokus pada saham yang
rajin bagi dividen banyak) dan growth funds (fokus pada saham yang
sedang mengalami pertumbuhan harga pesat)
3. REKSA DANA

4) Reksa Dana Berimbang / Campuran (RDC)


 Terdiri dari gabungan nyaris seimbang antara saham dan obligasi,
dengan minoritasnya adalah instrumen pasar uang.
 Dikelompokkan menjadi jenis life-cycle funds (bauran instrumen di
dalamnya mulai dari jenis instrumen yang konservatif sampai
dengan agresif) dan targeted-maturity funds (bauran instrumen di
dalamnya mengikuti usia investor seiring berjalannya waktu)
5) Reksa Dana Sektor  berkonsentrasi pada industri tertentu
6) Reksa Dana Internasional
 Dikelompokkan menjadi global funds (sekuritas seluruh dunia
termasuk AS), international funds (sekuritas di seluruh dunia kecuali
AS), regional funds (sekuritas di area tertentu, misalnya ASEAN), dan
emerging market funds (berinvestasi pada negara berkembang saja,
misalnya ke Indonesia)
REKSA DANA

7) Reksa Dana Alokasi Aset dan Reksa Dana Fleksibel


 Mirip reksa dana berimbang / campuran, namun lebih fokus ke
proporsi aset yang dialokasikan antar sektor. Dan sering kali bukan
menjadi opsi investasi berisiko rendah lagi. 6.
8. Reksa Dana Bursa (ETF)
Exchange Traded Funds (ETF) adalah jenis reksadana yang memungkinkan
investor untuk memperdagangkan portofolio indeks layaknya
memperdagangkan saham biasa di bursa.
 Kinerja ETF diharapkan selaras dengan indeks tertentu, misalnya dengan indeks
saham Indonesia (IHSG) itu sendiri karena Beta (β) yang diharapkan dari ETF harus
‘nyaris’ mendekati 1.
 Saat ini, ETF tidak melulu harus selaras dengan indeks saham induk di setiap negara.
Bisa juga selaras dengan indeks industri/sub-industri (misal: MINING), atau ada juga
ETF obligasi, dan ETF komoditas (misal: emas dan perak) yang berinvestasi pada
komoditasnya sendiri atau berbentuk kontrak berjangka.
BAGAIMANA REKSA DANA DIJUAL?
 Secara langsung, oleh penjamin emisi reksa dana
 Secara tidak langsung, oleh pialang yang bertindak atas nama penjamin
emisi reksa dana itu sendiri.
 Konflik kepentingan bernama revenue sharing berpotensi merugikan
investor sebagai konsumen jasa, karena perusahaan reksa dana membayar
perusahaan pialang untuk merekomendasikan produknya.  mereka harus
disclosure!
 Alternatif lain, melalui “supermarket reksa dana”. Di Indonesia contohnya
adalah Bareksa atau Indopremier (IPOT)
Biaya Investasi pada Reksa Dana

 Investor bukan hanya harus mempertimbangkan kebijakan


investasi dan kinerja masa lalu si perusahaan reksa dana itu, tetapi
juga biaya manajemen dan biaya lain yang terkait.
 Secara umum ada 4 kelompok biaya yang umum (hanya 3 kelompok
yang umum ada di Indonesia)
1) Biaya Operasi  Meliputi biaya admin dan fee konsultasi; tidak
jarang juga termasuk biaya marketing. Sehingga berdampak
dalam bentuk penurunan nilai portofolio.
2) Beban Pembentukan Awal  komisi atau beban penjualan ketika
kita membeli saham reksa dana, dan biaya ini akan mengurangi
jumlah uang yang diinvestasikan sejak awal. Jika tidak ada biaya,
namanya no load fund.
Biaya Investasi pada Reksa Dana

3) Beban Penebusan Akhir  komisi atau beban penjualan ketika


kita menjual saham reksa dana. Besarnya persentase beban
penjualan akan menurun seiring dengan semakin lamanya kita
dapat menahan eksekusi jual saham reksa dana kita.
4) Beban 12b-1.  menggunakan aset reksa dana untuk
membayar biaya distribusi seperti iklan dan promosi yang
disebutkan dalam laporan tahunan dan prospektus.
Fee dan Imbal Hasil Reksa Dana


Fee dan Imbal Hasil Reksa Dana

 Misalkan, sebuah reksa dana mempunyai NAB awal bulan


sebesar $100 juta/10 juta lembar saham = $10 per lembar
saham. Diketahui NAB akhir bulan sebesar $110 juta atau
$11 per lembar. Artinya, jika tak ada biaya, maka investor
dapat imbal hasil 10%

 Tapi jika rasio biaya adalah 1%, maka uang sebesar $1 juta
harus dibebankan ke $110 juta, dan menjadikan NAB
akhirnya hanya sejumlah $109 juta atau $10,9 per lembar.
Sehingga imbal hasil investornya pada kasus ini adalah 9%

 Fee berpengaruh semakin signifikan dengan semakin


panjangnya jangka waktu investasi. Lihat tabel 4.2
5. Pajak Atas Pendapatan Reksa Dana

 Di Amerika Serikat, pajak hanya dibayar oleh investor reksa dana,


bukan oleh (perusahaan) reksa dana itu sendiri.
 Keuntungan modal jangka pendek (bunga dari instrumen sertifikat
deposito), jangka menengah (kupon dari instrumen obligasi), dan
jangka panjang (dividen dari instrumen saham) dilimpahkan kepada
investor seolah-olah investor tersebut menerimanya secara langsung.
 Merugikan investor individu, karena investor kehilangan kendali ketika
dananya diserahkan ke perusahaan investasi yang mungkin akan
‘terlalu aktif’ mengelola dana investor di dalam reksa dananya.
 Rasio turnover  mengukur seberapa sering ‘isi wadah’ dari sebuah
produk perusahaan reksa dana berganti-ganti. Makin sering, maka
menunjukkan ketidakefisienan pajak.
5. Pajak Atas Pendapatan Reksa Dana

 Di Indonesia, Reksa Dana dulu dianggap sebagai “Bebas


Pajak” (suatu objek yang seharusnya dikenakan pajak, tapi
dibebaskan dari kewajiban tersebut). Namun sejak 2014,
Reksa Dana sudah dikenakan pajak sebesar 15% atas kupon
dan capital gain yang diterima oleh reksa dana.
 Ingat! Konteks di sini maksudnya adalah: Reksa Dana-nya
yang dikenai pajak, bukan kita sebagai investor yang kena
pajak dari penjualan kepemilikan investasi kita pada Reksa
Dana. Manajer Investasi dalam mengelola Reksa Dana sudah
membayarkan pajak atas keuntungan dan transaksi yang
terjadi di dalam ‘wadah garapan’ nya tersebut.
 Intinya, kita sebagai investor tidak membayar pajak yang
berkaitan dengan kepemilikan reksa dana.

 Bahan bacaan: http://bit.ly/2o1Cabl


Kinerja Investasi Reksa Dana: Tinjauan Awal

 Alasan investor menyerahkan dananya ke perusahaan / manajer investasi 


karena berharap jika dikelola oleh yang lebih ‘expert’ di bidangnya, maka imbal
hasilnya akan lebih baik.
 Pertanyaan umum: “Tolok ukur apa yang tepat untuk mengevaluasi kinerja
suatu investasi?”
 Dalam konteks reksa dana: “Apakah manajer dengan kinerja baik pada tahun
tertentu terjadi karena dia memang kompeten (sehingga hasilnya konsisten
terus), atau karena dia sedang beruntung (sehingga hasilnya acak)?”
 Hasil sebagian besar penelitian: “Hanya sebagian kecil saja kinerja reksa dana
yang dikarenakan keahlian, dan sebagian besar kinerja reksa dana dikarenakan
keberuntungan”
 Tambahan: “Kinerja yang buruk cenderung lebih bertahan daripada kinerja yang
baik”
 Kinerja manajer investasi dapat dilihat dari Sharpe Ratio & Treynor Ratio
Informasi Tentang Reksa Dana

 Prospektus adalah sumber primer untuk mendapatkan informasi tentang


reksa dana.
 Isi dari sebuah Prospektus:
- Tujuan dan kebijakan investasi reksa dana
- Nama penasihat keuangan dan manajer portofolio.
- Biaya terkait, biasanya dalam tabel atau kalimat biasa, meliputi biaya front-end,
biaya back-end, dan biaya operasi tahunan seperti fee manajemen dan fee 12b-1.
- Dan informasi lain seperti Statement of Additional Information (SAI) yang berisi
daftar sekuritas dari portofolio reksa dana tersebut pada akhir tahun fiskal,
laporan keuangan auditan, data tentang komisi pialang yang dibayarkan reksa
dana, dll  biasanya tidak akan diberikan kalau tidak diminta.
 Ada sekitar 1000-an lebih reksa dana di Indonesia, dan salah satu gudang
datanya ada di sini >> http://www.bareksa.com/id/data/reksadana/daftar

Anda mungkin juga menyukai