Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IGNATIUS RANAYA T.R.

NIM : 492018008

MATKUL : BIOKIMIA

JALUR HMF

Biasa HMP-Shunt disebut juga jalur pentosa fosfat / heksosa monofosfat. Jalur ini
menghasilkan NADPH dan ribosa di luar mitokondria. NADPH diperlukan untuk biosintesis;
asam lemak,kolesterol, dan steroid lain. Ribosa untuk biosintesis asam nukleat. Kepentingan
lain HMP-shunt berlangsung dalam jaringan; hepar, lemak, korteks adrenal, tiroid,eritrosit,
kelenjar mammae sedang laktasi. NADPH juga penting dalam; detoksifikasi obat oleh
monooksigenase, reduksiglutation. Lintasan pentosa fosfat merupakan jalur alternatif untuk
metabolisme glukosa. Lintasan ini tidak menghasilkan ATP, tetapi mempunyai dua fungsi
utama, yaitu : Produksi NADPH untuk sintesis reduktif seperti biosintesis asam lemak serta
steroid. Kegunaan NADPH untuk sel adalah untuk : Mencegah stress oksidatif dengan
mengubah H2O2 menjadi H2O dan jika tidak terdapat NADPH , H2O2 akan di ubah menjadi
radikal bebas hidroksin yang akan menyerang sel.

Pada sel darah merah , kegunaan pertama dari NADPH adalah untuk mereduksi
bentuk disulfide dari glutathione menjadi bentuk sulfhydryl, reduksi glutathione ini adalah
untuk mempertahankan struktur normal dari sel darah merah dan untuk menjaga bentuk
hemoglobin dalam bentuk Fe2+. NADPH pada hati dan payudara digunakan untuk
biosintesis asam lemak. Reaksi Pada Lintasan Pentosa Fosfat Terjadi Dalam Sitosol Enzim
pada lintasan pentosa fosfat sepeti pada glikolisis ditemukan di dalam sitosol. Seperti pada
glikolisis, oksidasi dicapai lewat reaksi dehidrogenasi , tetapi dalam hal lintasan pentosa
fosfat , sebagai akseptor hidrogen digunakan NADP+ dan bukan NAD+. Tidak ada ATP yang
digunakan ataupun diproduksi pada jalur ini. HMP-shunt terdiri dari fase: (1). Oksidatif
(irreversible); glukosa 6-fosfat ---> ribulosa 5-fosfat (2). Non-oksidatif (reversible); ribulosa
5-fosfat ---> ribosa 5-fosfat.

Fase Oksidatif Menghasilkan NADPH. Reaksi dehidrogenasi glukosa 6-fosfat


menjadi 6-fosfoglukonat terjadi lewat pembentukan 6-fosfoglukonolakton yang dikatalisis
oleh enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase, suatu enzim yang bergantung NADP. Hidrolisis
6-fosfoglukonolakton dilaksanakan oleh enzim glukonolakton hidrolase. Tahap oksidasi yang
kedua dikatalisis oleh enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase, yang juga memerlukan NADP+
sebagai akseptor hidrogen. Dekarboksilase kemudian terjadi dengan pembentukan senyawa
ketopentosa , yaitu ribulosa 5-fosfat. Reaksi mungkin berlangsung dalam dua tahap melalui
intermediate 3-keto-6-fosfoglukonat. Secara singkat, reaksi pada proses ini adalah : Glukosa
6-phosphat + 2 NADP+ +H2O → ribulosa 5-phosphate + 2NADPH + 2H + + CO2

Fase Nonoksidatif Menghasilkan Prekursor. Ribulosa 5-fosfat kini berfungsi sebagai


substrat bagi dua ennzim yang berbeda. Ribulosa 5-fosfat 3-epimerase mengubah konfigurasi
disekitar karbon 3 dari ribulosa 5 fosfat, dengan membentuk epimer xilulosa 5-pospat, yaitu
senyawa ketopentosa lainnya. Ribosa 5-fosfat ketoisomerase mengubah ribulosa 5-fosfat
menjadi senyawa aldopentosa yang bersesuaian, yaitu ribosa 5-fosfat yang merupakan
precursor bagi residu ribosa yang diperlukan dalam sintesis nukleotida dan asam nukleat.
Transketolase memindahkan unit dua-karbon yang terdiri atas karbon 1 dan 2 dari sebuah
ketosa kepada atom karbon aldehid pada gula aldosa. Karena itu, enzim ini mempengaruhi
konversi gula pentosa menjadi aldosa dengan berkurangnya dua karbon, dan sekaligus
mengonversi gula aldosa menjadi ketosa dengan bertambahnya dua atom karbon. Reaksi
tersebut memerlukan vitamin B, yaitu tiamin.

Jadi, enzim transketolase mengatalisis proses pemindahan unit dua karbon dari
xilulosa 5 fosfat kepada ribulosa 5 fosfat , yang menghasilkan ketosa sedoheptulosa 7-fosfat
tujuh karbon dan aldosa gliseraldehid 3-fosfat . kedua produk ini kemudian memasuki reaksi
lainnya yang dikenal sebagai reaksi transaldolasi. Enzim transaldolasi memungkinkan
pemindahan moietas dihidroksiaseton tiga - karbon (karbon 1-3), dari ketosa sedoheptulosa 7-
fosfat kepada aldosa gliseraldehid 3-fosfat untuk membentuk ketosa fruktosa 6-fosfat dan
aldosa eritrosa 4-fosfat empat karbon. Kemudian berlangsung reaksi selanjutnya yang sekali
lagi melibatkan enzim transketolase , dengan xilulosa 5-fosfat berfungsi sebagai donor
glikoaldehid. Pada keadaan ini, eritrosa 4-fosfat yang terbentuk di atas bertindak sebagai
akseptor , dan hasil reaksinya adalah fruktosa 6-fosfat serta gliseraldehid 3-fosfat.

DAFTAR PUSTAKA

Horton, Robert H , and et all.2012. Principle of Biochemistry Fifth Edition.United Stated of


America : Pearson.

Poedjiadi,Anna.2007.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai