Anda di halaman 1dari 18

II.

MULTIMETER
Sesuai dengan namanya, adalah alat ukur
beberapa besaran listrik.
Paling tidak dapat mengukur arus
(Amperemeter), tegangan (Voltmeter),
Hambatan (Ohmmeter), maka multimeter juga
disebut AVO meter.
Multimeter yang akan di pakai di PTE adalah
multimeter analog (menggunakan jarum
sebagai penunjuk pembacaan), merek SANWA
tipe YX-360-TRF.
Keterangan:
1 = jarum penunjuk
skala
2
1 6 2 = Skala (A, V, Ω)
3 = Selektor pemilih
batas ukur (A, V, Ω)
4 4 = tombol untuk
3D 5 mengenolkan jarum
3B 3C 5 = Tombol untuk
3 kalibrasi ohmmeter
6 = Probe merah dan
3A
3E hitam, ditempelkan
di titik pengukuran.
1. Multimeter (MM) sebagai Ohmmeter
•Digunakan untuk mengukur hambatan antara dua titik
atau terminal. Misalnya hambatan sebuah resistor

•Terminal /komponen yang diukur hambatannya tidak


boleh sedang bertegangan atau sedang dialiri arus
(akan merusak MM).

•Oleh sebab itu komponen dilepas dulu dari rangkaian


sebelum diukur hambatannya.
Cara melakukan pengukuran hambatan

Ada 4 faktor pengali yang dapat dipilih yaitu:


x1 = untuk mengukur hambatan bernilai kecil (ratusan Ω)
x10 = untuk mengukur hambatan bernilai sedang (ratusan Ω
sampai beberapa kΩ)
x100 = untuk mengukur hambatan bernilai besar (beberapa kΩ
sampai beberapa puluh kΩ)
x1k = untuk mengukur hambatan bernilai lebih besar (ratusan kΩ )
Skala Ohmmeter tidak linear.
Nilai 0Ω (= hambatan hubung singkat) terletak di ujung
paling kanan skala, nilai ∞Ω (hambatan hubung buka)
ada di paling kiri skala.
Sebelum menggunakan ohmmeter, harus dipastikan
jarum bisa mencapai angka 0Ω, caranya dengan
melakukan kalibrasi:
Pilih faktor pengali yang akan digunakan, lalu
tempelkan ujung kedua probe, jarum akan
menyimpang menuju 0Ω. Jika tidak tepat menunjuk
angka 0Ω, putar perlahan tombol no 5 sehingga jarum
tepat menunjuk 0Ω. Baru setelah itu tempelkan kedua
probe di terminal atau komponen yang akan diukur
hambatannya. Kalibrasi ini harus dilakukan setiap ganti
faktor pengali.
∞Ω Skala Ohmmeter 0Ω
Contoh pembacaan nilai pengukuran Ohmmeter
Jarum menunjuk angka 5 pada
skala Ohmmeter

5
Hasil ∞ 0
pembacaan:
5x10 =50Ω Faktor
x10 pengali yang
digunakan
adalah x10
2. Multimeter (MM) sebagai Voltmeter
•Digunakan untuk mengukur tegangan antara dua titik

•Untuk pengukuran tegangan DC menggunakan skala


DCV (no 3B), probe merah harus ditempelkan di
potensial yang tinggi, probe hitam di potensial yang
lebih rendah (TIDAK BOLEH TERBALIK).

•Untuk pengukuran tegangan DC menggunakan skala


DCV NULL (no 3D), probe merah dan hitam boleh
terbalik.

•Untuk pengukuran tegangan AC menggunakan skala


ACV (no 3C), probe merah dan hitam boleh dibolak-
balik pada saat pengukuran
•Ada 3 skala yang bisa dipakai pada saat pembacaan
tegangan yaitu: 0~10, 0~50 dan 0~250
•Ketiga skala tersebut boleh dipakai untuk setiap Batas
UKUR (BU) yang dipilih. Namun pemilihan skala yang
tepat memudahkan pembacaan.
•BU adalah nilai maksimal skala. Ada 7 BU untuk DCV
yaitu: 0,1V 0,25V 2,5V 10V 50V 250V 1000V
•Untuk BU:

0,1V atau 10V atau 1000V gunakan skala 0~10

0,25V atau 2,5V atau 250V gunakan skala 0~250

50V gunakan skala 0~50


•Contoh selektor sedang
memilih DCV dengan
BU=10V
•BU=10V hanya aman
untuk mengukur
tegangan MAKSIMAL
10V
•Jika tegangan yang
diukur sama sekali tidak
bisa diperkirakan
nilainya,maka pilih BU
terbesar (1000V)
•Jika BU ternyata terlalu
besar, jarum akan sangat
sedikit bergerak saat
mengukur, maka BU bisa
diturunkan.
Skala DCV atau DCA Skala DCV NULL
0
Contoh hasil pembacaan nilai pengukuran DCV:
= Angka yang ditunjuk × BU/batas max skala
=7 × 10V/10
=7V

0 7 10

10V
DCV
Probe
merah-hitam + _
tidak boleh
terbalik !
hitam merah
Contoh pembacaan nilai pengukuran DCV NULL, BU ±25V

skala ± 25V (Warna merah)

Hasil 0 9
-25 25
pembacaan:
±25V
Angka yang DCV
ditunjuk di _
skala ± 25V +
=9V
hitam merah
Contoh pembacaan nilai pengukuran DCV NULL, BU ±25V
Jika probe merah-hitam dibalik
skala ± 25V (Warna merah)

Hasil -9 0
-25 25
pembacaan:
±25V
Angka yang DCV
ditunjuk di _
skala ± 25V +
=-9V
hitam merah
Contoh pembacaan nilai pengukuran menggunakan ACV
Untuk mengukur tegangan jala-jala PLN

Hasil 220
pembacaan: 0 250
Angka yang
ditunjuk x 250V
ACV
BU/batas max
skala
=220x250V/250
=220V
hitam merah

Probe merah-hitam
boleh dibolak-balik !
3. Multimeter (MM) sebagai Amperemeter
•Digunakan untuk mengukur arus yang mengalir dalam kawat.
•Multimeter Sanwa YX-360-TRF hanya bisa untuk mengukur arus
searah, menggunakan DCA (no 3E)
•Ada 4 BU untuk DCA : 50μA 2,5mA 25mA 0,25A
•Skala pembacaan untuk amperemeter sama dengan skala
yang dipakai untuk voltmeter.
•Untuk BU:
2,5mA , 25mA atau 0,25A gunakan skala 0~250
50 μA gunakan skala 0~50
•Jika arus yang diukur sama sekali tidak bisa diperkirakan
nilainya,maka pilih BU terbesar (0,25A)
•Jika BU ternyata terlalu besar, jarum akan sangat sedikit
bergerak saat mengukur, maka BU baru boleh diturunkan.
•Pengukuran arus sangat berbeda dengan pengukuran
tegangan atau hambatan karena dalam mengukur arus, jalur
arus perlu DIPUTUS DULU, barulah amperemeter disisipkan
dengan ketentuan: ARUS HARUS MASUK MM (DCA)
MELALUI PROBE MERAH, DAN MENINGGALKAN MM
MELALUI PROBE HITAM. TIDAK BOLEH TERBALIK !

NO DATA
DC A
I merah I I
hitam
+ +
Vs R
Vs R

Cara mengukur arus I dengan DCA


Contoh pembacaan nilai pengukuran menggunakan DCA
R
150
Hasil pembacaan:
Angka yang 0 250 I
I
ditunjuk x BU/batas
max skala _
=150x0,25A/250
=0,15A=150mA +
DCA 0,25A
I I
hitam merah
I
I
Probe merah-hitam
tidak boleh terbalik !

Anda mungkin juga menyukai