Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya angka harapan hidup bagi penduduk Indonesia berdampak
pada meningkatnya masalah pada masa lanjut usia yang semakin kompleks. Dari
masalah kesehatan penyakit degenaratif sampai status mental lansia. Hal ini
didasari dengan makin lanjutnya usia seseorang maka kemungkinan terjadinya
penurunan pada fungsi tubuhnya. Perubahan yang dialami pada setiap lansia
bervariasi. Beberapa lansia tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari atau
aktivitasnya terbatas karena adanya masalah fisik, emosional bahkan sampai
masalah sosial yang sampai membuat lansia merasa sakit.
Dengan meningkatnya populasi lansia akan menyebabkan konsekuensi
berupa besarnya biaya kesehatan karena sifatnya penyakit adalah penyakit
degenerative, kronis multiple patologi sehingga memerlukan biaya penanganan
yang mahal. Adat budaya bangsa Indonesia dalam kehidupan lansia adalah
merupakan figure yang dihormati dan merupakan sumber daya yang bernilai
tentang pengetahuan dan pengalaman hidup serta kearifan yang dimiliki masih
dapat dimanfaatkan.
Saat ini diseluruh dunia jumlah Lanjut Usia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai
1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat pertambahan Tresna Werdha
lebih kurang 1000 orang per hari. Pada tahun 1985 dan diperkirakan 50% dari
penduduk berusia di atas 50 tahun sehingga istilah “baby bom” pada masa lalu
berganti menjadi ledakan penduduk Lanjut Usia.
Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk dunia
berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia dan
diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan peningkatan
usia harapan hidup. Sementara jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2013
didapatkan jumlah lansia sebesar 8,1% (WHO, 2015). Provinsi Jawa Timur
sendiri memiliki jumlah lansia terbanyak kedua yakni sejumlah 10,37%.
Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik diperkirakan jumlah lansia di
Banyuwangi yakni 211.396 jiwa. Sedangkan jumlah lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Banyuwangi sebanyak 70 lansia.
Berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan meningkatnya umur
harapan hidup akan memberikan dampak meningkatnya masalah kesehatan
terutama yang berkaitan dengan proses degeneratif. Keadaan ini akan
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara mandiri. Perawat

1
2

memiliki peran dalam meminimalkan atau mengantisipasi masalah kesehatan


pada lansia adalah dengan memberikan asuhan keperawatan pada lansia baik
dalam keadaan sehat maupun sakit pada tingkat individu maupun kelompok.
Fokus asuhan keperawatan lansia adalah melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan mengoptimalkan fungsi fisik dan mental.
Pada tahun 2017 UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Banyuwangi
mengalami perubahan Nomenklatur menjadi UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Banyuwangi berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 108
Tahun 2016 tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan
Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa
Timur.
UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi merupakan salah satu
sarana pelayanan keperawatan yang komprehensif pada lansia dari individu
maupun kelompok. Berkaitan dengan kondisi diatas kami mahasiswa STIKES
Banyuwangi kelompok 1 dan 2 dalam pendidikan profesi ingin menerapkan
konsep asuhan keperawatan tentang lansia secara langsung di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Banyuwangi

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien Lanjut
Usia dalam kehidupan panti secara profesional dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti praktik keperawatan gerontik mahasiswa
dapat:
1. Melakukan pengkajian keadaan umum panti serta mekanisme
pengelolaan panti secara keseluruhan menggunakan analisa SWOT
2. Menganalisa masalah keperawatan pada lansia
3. Mengintervensi masalah keperawatan pada lansia
4. Mengimplementasi rencana asuhan keperawatan pada lansia.
1.3 Manfaat Kegiatan
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan konsep teori tentang asuhan keperawatan gerontik
pada lansia yang tinggal di dalam panti serta mekanisme pengelolaan
panti.

1.3.2 Bagi Lansia


1. Lansia mendapatkan pelayanan keperawatan secara komprehensif
2. Lansia dapat mengenal masalah kesehatannya.
3. Lansia mendapat penjelasan tentang kesehatan secara sederhana
1.3.3 UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Banyuwangi
3

1. Dapat mengembangkan model asuhan keperawatan pada lansia


2. Mendapatkan masukan tentang masalah kesehatan pada lansia serta
alternative pemecahan
1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan
Tercapainya tujuan pembelajaran asuhan keperawatan gerontik pada
lansia di lingkungan panti

1.4 Batasan Masalah


Untuk membatasi meluasnya masalah maka kami membahas masalah ini pada
proses asuhan keperawatan klien lansia yang bermasalah.

1.5 Sistematika Penulisan


Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Tinjauan teori
Bab 3 Pengkajian
Bab 4 Perencanaan
Bab 5 Pelaksanaan dan Kegiatan
Bab 6 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai