Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

Konsep teori yang digunakan sebagai acuan dalam penerapan asuhan keperawatan
komunitas ini adalah teori model keperawatan Community As Partner dan model Dorothea
Orem. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada masyarakat secara nyata masih belum sesuai
dengan konsep secara teori dan masih terdapat beberapa hambatan dalam penerapannya.
Adapaun pembahasan sesuai proses keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :

A. Pengkajian pada kelompok usia lanjut dengan hipertensi


Pengkajian keperawatan komunitas dapat memebrikan gambaran dan mempelajari
komunitas, mengetahui masalah yang dialami, kebutuhan, prioritas, masalah dan proses
pengambilan keputusan (Ervin,2002). Model pengkajian community as partner meliputi
pengkajian inti komunitas dan pengkajian subsistem. Pengkajian init terdiri dari data
demografi, nilai, keyakinan, dan sejarah perkembangan. Pengkajian subsistem meliputi
data kesehatan lingkungan, pendidikan, keamanan, transfortasi,politi pemerintahan,
pelayanan kesehatan, sosial komunikasi, ekonomi, dan rekreasi. Pengkajian dengan
model community as partner dilakukan secara komprehensif menggambarkan secara
lengkap dan sangat sesuai untuk digunakan dalam lingkup komunitas khususnya pada
kelompok usia lanjut dengan hiepertensi.
Pengkajian keperawatan komunitas dilaksanakan pada kelompok khusus usia lanjut
dengan hipertensi di RW 08 dan RW 01 Kelurahan Kramat Kecamatan Senen Jakarta
Pusat dengan sample 155 orang. Pengkajian dilaksanakan menggunakan metode
wawancara, dan angket yang di lakukan kepada petugas puskesmas, kelurahan dan RW.
Quisioner diberikan kepada sample kelompok usia lanjut dan observasi dilakukan di
wilayah RW 01 dan 08 Kelurahan Kramat.
Pengkajian keperawatan di masyarakat pada pelaksanaannya mengalami sedikit
hambatan yaitu belum ada nya jumlah total secara kongkrit tentang jumlah lansia secara
umum dan jumlah lansia dengan hipertensi baik di puskesmas maupun di kelurahan
begitu pula data demografi yang lainnya yang khusus terkait dengan kelompok usia
lanjut dan usia lanjut dengan hipertensi. Hambatan dari masyarakat sendiri yaitu
sebagian dari masyarakat merasa enggan untuk mengisi quisioner sehingga menjadi
kesuliatan untuk pengolahan data baik secara efektifitas waktu maupun keakuratan data.
Faktor pendukung dalam pelaksanaan pengkajian yaitu adanya kerjasama yang baik
dan kooperatif dengan pihak RW, kader lansia , posbindu dan pihak puskesmas yang
sangat mendukung sehingga pengkajian dapat dilaksanakan sesuai kondisi yang ada pada
wilayah RW 08 dan RW 01 Kelurahan Kramat sesuai dengan rancangan pengkajian yang
telah ditentukan.

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut Ervin (2002), merupakan suatu pernyataan terhadap
resiko populasi, kecenderungan, masalah potensial, kekuatan dan keadaan yang
tersembunyi. Tujuan dari diagnosa keperawatan adalah untuk menganalisa secara kritis
suatu keadaan secara alami dan menghubungkan sebuah kesimpulan dari suatu keadaan
secara alami dan menghubungkan sebuah kesimpulan dari suatu analisa. Diagnosa
keperawatan komunitas merupakan suatu pernyataan atau hipotesis hasi dari analisa dan
sintesis data serta informasi yang diperoleh selama pengumpulan data komunitas.
Keefektifan suatu program kesehatan hampir selalu dimulai dari diagnosa yang
menggunakan data untuk mengidentifikasi keakuratan status kesehatan komunitas.
Berdasarkan hasil pengkajian pada kelompok usia lanjut di RW 01 dan RW 08
Kelurahan kramat dapat dirumuskan diagnosa keperawatan yaitu :
1. Tidak efektifnya pemeliharaan kesehatan pada kelompok usia lanjut RW 01 dan RW
08 kelurahan Kramat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
hipertensi.
2. Perilaku kesehatan kelompok usia lanjut RW 01 dan RW 08 kelurahan Kramat
cenderung beresiko berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang hipertensi.
Masalah keperawatan yang muncul disebabkan karena masih kurangnya
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang pencegahan dan perawatan
hipertensi. Masyarakat berharap petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan secara aktif kepada masyarakat dan memberikan lebih banyak perhatian serta
informasi kesehatan.
C. Perencanaan
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah yang
dihadapi, diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang untuk membuat suatu
perubahan yaitu dalam bentuk lokakarya mini (Lokmin) berisi penyajian hasil pengkajian
dan bersama-sama merumuskan alternatif pemecahan masalah. Pendekatan ini dirancang
untuk mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang
dimiliki serta mampu mengurangi hambatan yang ada. Selain itu untuk menumbuhkan
kondisi, kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat
dan dengan penuh percaya diri dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi Aderson dan Mc.Farlane (2000).
Perencanaan keperawatan sebagai bentuk alternatif pemecahan masalah untuk
kelompok usia lanjut dengan hipertensi di RW 01 dan RW 08 kelurahan Kramat
dirumuskan secara bersama-sama dengan masyarakat dan tertuang dalam sebuah plann of
action sebagai berikut :
1. Pendidikan kesehatan tentang hipertensi
2. Penyegaran kader
3. Penyebaran leaflet dan poster
4. Senam lansia
5. Pembentukan peer group/support group
Perumusan perencanaan keperawatan ini akan dapat terealisasi jika terbentuk
kerjasama dan peran aktif dari masyarakat serta petugas setempat termasuk kader. Pada
pelaksanaanya peran aktif kader dan masyarakat harus lebih ditingkatkan agar dapat
secara bersama-sama melakukan tindakan pencegahan dan perawatan hipertensi dengan
baik.

D. Implementasi dan evaluasi


Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
berupa bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan. Mempertahankan kondisi seimbang
atau mengatasi masalah kesehatan, mempertahankan kondisi tentang perilaku sehat,
advokasi dan memfasilitasi terpenuhnya kebutuhan komunitas. Fokus implementasi
adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap implementasi memiliki beberapa
tahap strategi implementasi diantaranya proses kelompok, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan. (Riasmini N.2017)
Implementasi keperawatan yang telah dilaksanakan di RW 01 dan RW 08 yaitu :
1. Penyuluhan tentang hipertensi
2. Pelatihan kader tentang tekhnik pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol dan
tekhnik penyuluhan.
3. Penyebaran leaflet dan poster hipertensi
4. Senam lansia
Evaluasi merupakan penialain terhadap program yang telah dilaksanakan dengan
membandingkan dengan tujuan semula dan dapat dijadikan dasar untuk memodifikasi
rencana berikutnya. Evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan evaluasi struktur,
evaluasi proses, dan evaluasi akhir. (Riasmini N.2017)
Terlaksananya implementasi keperawatan pada kelompok usia lanjut dengan
hipertensi tidak terlepas dari adanya kerjasama dan peran aktif dari masyarakat, petugas
dan kader serta faktor-faktor pendukung lainnya. Sebagai bentuk evaluasi dan tindak
lanjut bahwa program-program yang telah dilaksanakan sekiranya dapat terus
dipertahankan dan ditingkatkan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sehat,
terhindar dari hipertensi dan terhindar dari komplikasi hipertensi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Model Community as partner sangat sesuai digunakan untuk perawaatn
komunitas dengan kelompok usia lajut hipertensi karena bersifat komprehensif dalam
pengkajian inti komunitas dan sub sistem sehingga dapat melihat keadaan kesehatan
masyarakat secara menyeluruh dan memudahkan untuk merumuskan masalah
keperawatan.
Berdasarkan hasil pengkajian pada kelompok usia lanjut dengan hipertensi di RW
01 dan RW 08 dapat dirumuskan masalah keperawatan tidak efektiknya pemeliharaan
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku cenderung
beresiko beresiko berhubungan dengan kurang pengetahuan.
Setelah dilakukan lokakarya mini bersama kader dapat dirumuskan beberapa
strategi perencanaan dan dapat di lakukan implementasi keperawatan berupa
penyuluhan tentang hipertensi, pelatihan kader, senam lansia, penyebaran leaflet dan
poster yang semuanya dapat berjalan dengan baik dengan dukungan para kader dan
masyarakat RW 01 dan RW 08 Kelurahan Kramat Kecamatan senen dan pihak
Puskesmas Kelurahan Kramat.

B. Saran
1. Bagi Institusi
Institusi pendidikan diharapkan dapat melakukan persiapan secara optimal sebelum
pelaksanaan program, menjalin komunikasi yang merata baik sesama Tim
pembimbing maupun kepada seluruh mahasiswa dan memiliki standar sebagai
acuan khususnya pada program Aplikasi bagi Mahasiswa Magister Keperawatan
Komunitas sehingga mahasiswa dapat melaksanakan praktek aplikasi keperawatan
dengan hasil yang optimal bagi masyarakat.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat memiliki dokumentasi data secara lengkap terkait
dengan program dengan permasalahan kesehatan yang ada di masysrakat dan dapat
meningkatkan pelayanan secara aktif dengan mengutamakan tindakan promotif dan
preventif bagi masyarakat sehingga dapat lebih meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
3. Bagi Kelurahan
Kelurahan diharapkan dapat memiliki dokumentasi data secara lengkap dan
menyeluruh mencakup seluruh data kependudukan dan dapat tersajikan kepada
masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih memahami keadaan wilayahnya.
Kelurahan juga diharapkan dapat lebih memahami segala bentuk kebutuhan
kesehatan masyarakat dan dapat menjembatani masyarakat baik dengan pemerintah
maupun dengan pihak –pihak terkait lainnya sehingga masyarakat akan merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan
bekerjasama dengan baik dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas,
keluarga ataupun kelompok sehingga dapat melaksanakan semua tahapan proses
keperawatan dengan baik dan dapat menyelesaikan seluruh program bagi
masyarakat dengan hasil yang optimal.
5. Bagi Kader dan Masyarakat
Kader dan Masyarakat diharapakan dapat berperan secara aktif serta menjalin kerja
sama dengan baik sehingga dapat melaksanakan program secara berkelanjutan
sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai