PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan profesi notaris?
2. Apa saja syarat dapat diangkat dan diberhentikan menjadi Notaris?
3. Apa saja Kewenangan seorang Notaris?
4. Apa saja kewajiban dan larangan notaris berdasarkan kode etik notaris?
5. Bagaimanakah penegakan hukum kode etik notaris?
6. Apa saja pelanggaran terhadap kode etik notaris?
7. Apa saja sanksi jika seorang notaris melanggar kode etik?
PEMBAHASAN
A. PROFESI NOTARIS
B. PENGANGKATAN NOTARIS
7. Tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat atau tidak
sedang memangku jabatan lain yang oleh undang-undang dilarang untuk
dirangkap dengan jabatan notaris.
Seorang Notaris dapat berhenti dari jabatan notarisnya atau seorang notaris dapat
diberhentikan dengan hormat dari jabatan notarisnya, karena:
1. Meninggal dunia
C. KEWENANGAN NOTARIS
Adapun yang merupakan kewenangan dari seorang notaris adalah sebagai berikut:
5. Membuat copy asli dari surat-surat di bawah tangan berupa salinan yang
memuat uarian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang
bersangkutan;
Dalam aturan main yang telah ditetapkan oleh Kongres IN), Kode Etik
ini wajib diikuti oleh seluruh anggota maupun seseorang yang menjalankan
profesi Notaris. Hal ini mengingat bahwa profesi notaris sebagai pejabat umum
yang harus memberikan rasa aman serta keadilan bagi para pengguna jasanya.
Beberapa contoh pelanggaran terhadap UUJN yang dilakukan oleh oknum Notaris
dalam pembuatan akta-akta Notaris, yaitu :
1. Akta dibuat tanpa dihadiri oleh saksi-saksi, padahal di dalam akta itu
sendiri disebut dan dinyatakan “dengan dihadiri saksi-saksi”
4. Notaris membuat akta diluar wilayah jabatannya, akan tetapi Notaris yang
bersangkutan mencantumkan dalam akta tersebut seolah-oleh
dilangsungkan dalam wilayah hukum kewenangannya atau seolah-oleh
dilakukan di tempat kedudukan dari Notaris tersebut.
Akibat hukum terhadap akta yang dibuat oleh Notaris yang telah
rnelakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Jabatan Notaris, yaitu kata
Notaris tersebut tidak otentik dan akta itu hanya mempunyai kekuatan seperti akta
yang dibuat di bawah tangan apabila ditandatangani oleh para pihak yang
bersangkutan.
Pelanggaran menurut Kode etik Notaris diatur dalam Pasal1 angka (9)
yaitu pelanggaran adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh
Perkumpulan maupun orang lain yang memangku dan menjalankan jabatan
notaris yang melanggar ketentuan Kode Etik dan/atau disiplin organisasi.
Dalam hal pemecatan sementara secara rinci tertuang dalam pasal 13.
Dalam hal pengenaan sanksi pemecatan sementara (schorsing) demikian juga
sanksi onzetting maupun pemberhentian dengan tidak hormat sebagai anggota
perkumpulan terhadap pelanggaran sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 13
di atas wajib diberitahukan oleh Pengurus Pusat kepada Majelis Pengawas Daerah
(MPD) dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Yang tercantum dalam kode etik notaris yang dibuat oleh organisasi INI
yang merupakan satu-satunya organisasi notaris yang berbadan hukum sesuai
dengan UUJN. Artinya seluruh notaris wajib tunduk kepada Kode Etik Notaris.
Berdasarkan uraian tentang kewajiban dan larangan sebagaimana terinci di atas,
diharapkan notaris dalam menjalankan jabatannya senantiasa bercermin pada etika
moral profesi yang diembannya, taat asas, serta tunduk dan patuh pada setiap
peraturan yang mengatur jabatannya tersebut sehingga masyarakat dan semua
kalangan benar-benar dapat memaknai profesi notaris sebagai salah satu profesi
yang mulia dan bermartabat.
B. SARAN
A.Buku:
Irsan Nasution. 2015. Etika Profesi Hukum. Bandung: Pusat Penelitian dan
Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
B. Perundang-undangan:
Keputusan Bersama Ketua Mahkamah agung dan Menteri Kehakiman RI, Nomor
KMA/005/SKB/VII/1987 dan Nomor M.03-PR.08.05 Tahun 1987 Tentang Tata
Cara Pengawasan, Penindakan, dan Pembelaan Diri Penasehat Hukum.
Indonesia