Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan Skripsi Program
Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Oleh :
Ziat Kurniawan
NIM. H1C113202
Pengusul :
Mahasiswa
Ziat Kurniawan
NIM. H1C113202
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
penelitian tugas akhir ini sebagai mana mestinya.
Penyusunan proposal penelitian tugas akhir ini tidak dapat tersusun dengan baik
apabila tidak didukung dan dibantu oleh banyak pihak yang telah mendorong,
membimbing dan mengarahkan saya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Romla Noor Hakim, S.T, M.T., selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
2. Bapak Nurhakim, S.T., M.T.., selaku dosen pembimbing 1 proposal penelitian tugas
akhir Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
3. Bapak Marselinus Untung Dwiatmoko, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing 2
proposal penelitian tugas akhir Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Lambung Mangkurat.
4. Ibu Kartini, S.T., M.T. selaku koordinator tugas akhir Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
5. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga selesainya proposal penelitian tugas
akhir mahasiswa Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat.
Saya menyadari proposal penelitian tugas akhir yang saya susun ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat di harapkan. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... …….. 1-1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ …….. 1-1
1.3. Batasan Masalah ................................................................ …….. 1-2
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................ …….. 1-2
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................ …….. 1-2
BAB II. DASAR TEORI
2.1. Definisi Eksplorasi ............................................................... …….. 2-1
2.1.1. Konsep Eksplorasi ............................. ......................... …….. 2-2
2.1.2. Tahapan Eksplorasi ............................. ....................... …….. 2-3
2.2. Definisi Pemodelan ............................................................... …….. 2-6
2.2.1. Jenis-jenis Model Endapan ........................................ …….. 2-6
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Jadwal Kegiatan ............................ ....................................... …….. 3-1
3.2. Tempat Kegiatan ................................... ............................... …….. 3-1
3.3. Diagram Alir Penelitian ...................................................... . …….. 3-2
3.4. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 3-3
3.5. Teknik Pengolahan Data…………………………………………… 3-3
3.6. Teknik Analisis Data ............................................................ ……... 3-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Sumberdaya dan Cadangan Mineral .................... 2-5
Gambar 2.2 Model Endapan Empiris Au-Ag Epitermal ........................... 2-7
Gambar 2.3 Model Endapan Block ........................................................... 2-9
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian……………………………………... 3-4
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir .................... 3-1
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1-1
1.3. Batasan Masalah
1-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2-1
2.1.1. Konsep Eksplorasi
Koesoemadinata (1995) menyebutkan bahwa untuk melakukan eksplorasi
atau pencarian suatu endapan, seseorang yang bekerja di bidang eksplorasi ini
harus mempunyai bayangan tentang apa yang akan dicari, di daerah mana akan
dicari serta metoda dan sistem apa yang efektif digunakan, dengan kata lain harus
memiliki konsep. Terakhir adalah menentukan metode untuk melacak, sehingga
secara singkat konsep eksplorasi akan merumuskan strategi dan taktik serta
program kegiatan eksplorasi.
Dalam melakukan eksplorasi ada 2 (dua) macam pendekatan, yaitu
pendekatan tradisional dan pendekatan modern. Pendekatan tradisional meliputi
prospeksi (pelacakan atau penyisiran langsung terhadap obyek yang dicari) dan
eksplorasi (mencari tahu akan kelanjutan suatu singkapan dari obyek (endapan)
yang dicari secara lateral maupun ke dalam). Pendekatan modern merupakan
eksplorasi atau pencarian suatu objek geologi secara ilmiah dan berencana.
Metode atau teknik eksplorasi tidak dapat digunakan tanpa suatu konsep
eksplorasi. Konsep eksplorasi menentukan sasaran eksplorasi sehingga pemakaian
metode dan teknik ekplorasi dapat tepat guna, efektif dan efisien. Dari persamaan
pengertian antara eksplorasi dengan perburuan tersebut, maka eksplorasi geologi
(bahan galian) adalah pencarian secara ilmiah dan berencana yang mencakup :
a. Model geologi dari endapan yang dicari atau dari lingkungan geologinya
dimana endapan bahan galian itu biasanya berada
b. Strategi untuk pencarian bahan galian
c. Pemilihan metoda yang akan dipakai
d. Pertimbangan ekonomis.
Sebagai suatu aktifitas ekonomi perencanaan suatu eksplorasi harus
memenuhi tiga prinsip utama, yaitu :
a. Efektif yaitu penggunaan metoda atau peralatan harus sesuai dengan sasaran
Eksplorasi.
b. Efisien yaitu dari sisi waktu dan biaya dapat dilakukan secara efisien.
c. Manfaat biaya (Cost-benefit) yaitu eksplorasi ini harus memiliki nilai manfaat
baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat sekitar.
2-2
2.1.2. Tahapan Eksplorasi
Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan
kerugian atau resiko kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang
berisiko tinggi. Pentahapan dalam eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan
karakteristik tiap endapan mineral untuk mengurangi resiko kegagalan (kerugian)
yang lebih besar dalam menemukan endapan mineral tersebut. Setelah suatu
tahapan eksplorasi selesai dilakukan, perlu adanya evaluasi untuk pengambilan
keputusan yang akan dilakukan selanjutnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiatan
eksplorasi adalah :
a. Efektifitas yaitu mengenai sasaran dengan metode dan strategi yang tepat
b. Efisiensi yaitu dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal
c. Unsur ekonomi yaitu biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang
diharapkan dengan memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih
tinggi resiko maka keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda.
Tahap eksplorasi merupakan urutan penyelidikan geologi yang umumnya
dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu prospeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi
rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi pemineralan
(mineralization), menentukan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dari
pada suatu cebakan mineral untuk kemudian dapat dilakukan analisa
kemungkinan dilakukannya investasi.
a. Prospeksi (prospecting)
Tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang mengandung
cebakan mineral yang potensial. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi
untuk mengidentifikasi singkapan, dan metode yang tidak langsung seperti studi
geokimia dan geofisika dengan skala yang diperlukan. Paritan yang terbatas,
pengeboran dan pemercontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi suatu cebakan mineral yang akan menjadi target
eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data
geologi, geokimia dan geofisika.
2-3
b. Eksplorasi umum (general exploration)
Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu cebakan yang
teridentifikasi. Selanjutnya metode yang digunakan termasuk pemetaan geologi,
pemercontohan dengan jarak yang lebar, membuat paritan dan pengeboran untuk
evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu cebakan. lnterpolasi bisa
dilakukan secara terbatas berdasarkan metode penyelidikan tak langsung.
Tujuannya adalah untuk menentukan gambaran geologi suatu cebakan mineral
berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya.
c. Eksplorasi rinci (detailed exploration)
Tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3 dimensi
terhadap cebakan mineral yang telah diketahui dari pemercontohan singkapan,
paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Jarak pemercontohan sedemikian
rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang
lain dari cebakan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang
tinggi.
d. studi kelayakan (feasibility study)
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis
dan teknis usaha pertambangan (penambangan, pengolahan/pemurnian, ekonomi,
pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah), termasuk
analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
Hasil dari kegiatan eksplorasi yaitu mendapatkan penaksiran nilai
sumberdaya dan cadangan dari endapan mineral, yang terbagi menjadi 2 yaitu :
a. sumberdaya mineral tereka (inferred mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat
diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological assurance) rendah
b. sumberdaya mineral tertunjuk (indicated mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar
dan kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological
assurance) medium.
2-4
c. sumberdaya mineral terukur (measured mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar
dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi
(geological assurance) tinggi.
d. cadangan bijih terkira (probable ore reserve)
bagian sumberdaya mineral tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang,
dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari sumberdaya mineral
terukur.
e. cadangan bijih terbukti (proved ore reserve)
Bagian dari sumberdaya mineral terukur telah diketahui tonase, densitas,
bentuk, dimensi, kadar mineral yang dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan
geologi tinggi serta memiliki nilai ekonomis jika ditambang.
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral dikelompokkan berdasarkan
dua kriteria yang menjadi dasar klasifikasi, yaitu keyakinan geologi dan
kelayakan tambang. Hubungan antara hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan
cadangan mineral tertera dalam Gambar 2.1.
2-5
2.2. Definisi Pemodelan
2-6
c. Model Empiris
Model empiris adalah model geologi yang berdasarkan karakteristik
endapan-endapan mineral yang diketahui, mengandung data, tapi tidak
diinterpretasi. Jenis endapan tertentu terdapat pada tatanan geologi tertentu, yang
seharusnya dijumpai pada tatanan geologi yang sama di tempat lain (Walshe,
1984). Model empiris endapan, dikarakterisasi oleh :
1) Lingkungan tektonik
2) Batuan induk (host rock)
3) Mineralisasi
4) Tipe dan zonasi alterasi hidrotermal
5) Penyebaran dalam waktu dan ruang
6) Ukuran dan kadar endapan
Model empiris dapat dijadikan model pembanding dalam menjalaskan
model genetik endapan suatu daerah. Contoh model endapan empiris dapat dilihat
pada Gambar 2.2. Model empiris endapan Au-Ag epitermal.
2-7
d. Model Genetik (Model Konseptual)
Model genetik adalah model konseptual analisis komponen-komponen
utama endapan bijih, dan menjelaskan hubungan komponen-komponen tersebut.
Model genetik ini dikembangkan dari model empiris (model geologi) yang
berdasarkan pada proses pembentuk endapan mineral tersebut.
Komponen-komponen genetik utama, antara lain :
1) Batuan induk (host rock) dan umurnya
2) Mineralisasi dan alterasi hidrotermal
3) Sifat fisika-kimia dan komposisi fluida pembawa bijih
4) Sekuen paragenesa
5) Geometri endapan (bentuk dan dimensi)
6) Kontrol struktur
e. Model Cadangan
Model cadangan adalah cara dan sistematika estimasi cadangan suatu
endapan mineral berdasarkan metoda penaksiran yang sesuai, tergantung pada
kompleksitas geometri dan penyebaran kadar. Output-nya adalah cadangan
endapan (probable atau proven reserve). Model cadangan ini dapat dilakukan
secara komputerisasi (model komputer) :
1) Model Blok Teratur (Regular Block Model); cebakan dibagi dalam blok-blok
dengan dimensi tertentu. Tiap blok memiliki atribut jenis batuan, alterasi,
mineralisasi, kadar, kode topografi (lihat Gambar 2.3).
2) Gridded Seam Model; pemodelan untuk batubara atau cebakan yang berlapis,
yang dibagi dalam sel-sel yang teratur (dimensi tertentu).
Metoda-metoda penaksiran :
1) Penaksiran manual (cross section)
2) Metoda Isoline
3) Metoda polygon
4) Metoda segitiga
5) Metoda Jarak Terbalik (Inverse Distance Method)
6) Metoda geostatistik dan Kriging
2-8
Gambar 2.3. Model Endapan Block
2-9
BAB III
METODE PENELITIAN
I II III IV I II III IV
1 Orientasi Lapangan
2 Pengambilan Data Lapangan
3 Pengolahan Data
4 Pembuatan Laporan
5 Konsultasi Laporan
6 Presentasi
3-1
3.3. Diagram Alir Penelitian
3-2
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan data
dengan cara mengamati langsung di lapangan.
2. Menganalisa estimasi kadar bijih emas di daerah penelitian
3. Menganalisa model bijih emas berdasarkan data bor di daerah penelitian.
3-3
Fakta
Model dan estimasi kadar bijih sangat penting untuk dilanjutkan ke
perencanaan penambagan yang ekonomis.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana model bijih emas di daerah penelitian
2. Bagaimana mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
3. Bagaimana penentuan sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
4.
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Rangkuman
1. Simulasi model endapan bijih emas
2. Jumlah sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
Pengolahan Data
Menggunakan perangkat lunak surpac 6.6.2.
3-4
.
DAFTAR PUSTAKA
Evans, A.M. (1993). Ore Geologi And Industrial Minerals: An Intoduction. 3rd Edition. Oxford:
Blackwell Scientific Publications.
Walshe, J.L. (1984). Introduction to Conceptual Model : Emphirical And Theoretical Knowledge.
Paper presented to a post graduate course in Mineral Eksploration The WA School of
Mines an WAIT-Aid Ltd : h 1-4.
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Peneltian
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1. Sejarah Perusahaan
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
2.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah
2.4. Geologi Regional Daerah Penelitian
BAB III DASAR TEORI
3.1. Definisi Eksplorasi
3.1.1. Tahapan Eksplorasi
3.1.2. Metode Eksplorasi
3.2. Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
3.2.1. Klasifikasi Sumberdaya Mineral
3.2.2. Klasifikasi Cadangan Mineral
3.3. Metode Estimasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Diagram Alir
4.2. Teknik Pengumpulan Data
4.3. Teknik Pengolahan Data
4.4. Teknik Analisis Data
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
RENCANA JADWAL PENYUSUNAN ISI LAPORAN
A. Identitas
Nama : Ziat Kurniawan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Mangkahui, 3 Mei 1995
Alamat : JL. Pembangunan, No. 123 Desa Mangkahui RT
VIII, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung
Raya, Propinsi Kalimantan Tengah
Telepon : 085246864193 / 085751765794
Email : aniandila123@gmail.com
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD : SDN Mangkahui 1
- SLTP : SMPN 4 Murung
- SMA : SMAN 1 Murung
- Perguruan tinggi : S1 Teknik Pertambangan Universitas Lambung
Mangkurat
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Peserta Sosialisasi Kebijakan Energi oleh Dewan Energi Nasional (2013)
- Peserta Basic Islamic Leadership Training (2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Kuliah Umum Pengenalan Batumulia oleh Lembaga Pengembangan dan
Sertifikasi Batumulia (2014)
- Peserta Seminar Nasional Energi dan Teknologi Terapan (2014)
- Peserta Seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada pengeboran Minyak
Lepas Pantai (Offshore) oleh Chevron (2014)
- Peserta Pelatihan SIG Tingkat Dasar oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA)
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (2014)
- Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Pertambangan Untuk Negeri (2015)
- Peserta Praktek Kerja Lapangan oleh PT Senamas Energindo Mineral (2016)
- Peserta Stadium General Prospek Tambang Bawah Tanah di Kalimantan (2017)
- Delegasi Universitas Lambung Mangkurat pada Kalimantan Student Mining
Competition (2017)