II SPESIFIKASI KHUSUS
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. 1 Mobilisasi Dan Demobilisasi
1.1.1 Umum
Yang dimaksud mobilisasi adalah pengangkutan peralatan dan personil sesuai
yang tercantum dalam Kontrak, dari tempat asalnya ke lokasi pekerjaan dimana
akan digunakan. Sedangkan yang dimaksud demobilisasi adalah pengangkutan
kembali, peralatan dan personil dari lapangan pekerjaan ke tempat semula.
1.1.2. Cara Pelaksanaan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil, sesuai kebutuhan
Kontrak, guna menangani pekerjaan.
Bila mobilisasi telah lengkap, maka Penyedia Jasa harus segera melaporkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu,
Direksi dapat meminta tambahan peralatan, maupun personil atas
tanggungan Penyedia Jasa.
b. Program dan Pemberitahuan Mobilisasi
Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil
yang dilengkapi dengan keterangan akan jenis, kapasitas yang akan
didatangakan.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada Direksi
perihal kedatangan maupun pengangkutan kembali peralatan dan
personil.
Penyedia Jasa harus meminta persetujuan Direksi atas setiap perubahan
jadwal peralatan dan penyediaan personil.
Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila tidak
diperlukan dapat dipindahkan dari areal pekerjaan tanpa seizin Direksi.
1.1.3.Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran dilakukan sebagai berikut :
Dibayar 50% (lima puluh persen) apabila pekerjaan mobilisasi telah
selesai yang terdiri atas peralatan dan tenaga telah berada seluruhnya di
lapangan dan diterima oleh Direksi.
Dibayar 50% (lima puluh persen) sisanya setelah pekerjaan demobilisasi
telah selesai seluruhnya.
b. Pembayaran didasarkan atas satuan lump sum (ls) sesuai yang tercantum dalam
daftar Kuantitas dan Harga.
2. Pekerjaan Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku
Sumanbaho
Kabupaten Mamuju :
2.1 Pembersihan Lokasi Bangunan
2.1.1. Umum
Untuk pelaksanaan pekerjaan Bak Prasedimen dan Bak Reservoir perlu
dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan.
BAB XI - 10C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
b. Pekerjaan galian dan pemaritan hendaknya dilakukan dengan cara yang layak,
aman dan tepat untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan timbulnya
bahaya.
c. Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
pipa dapat dipasang dengan posisi yang baik dan aman. Penggalian harus
bertahap sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang akan dipasang untuk
setiap harinya.
d. Pekerjaan penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus segera diikuti
pula dengan penimbunan/pengurukan kembali dengan segera.
e. Parit galian harus dijaga sehingga efisiensi dan keselamatan pekerja dapat
terjamin.
2.3.2 Cara Pelaksanaan
a. Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa
berikut perlengkapan-perlengkapan serta bangunan-bangunan yang nyatanyata
termasuk dalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan gambar
pelaksanaan (gambar situasi, profil memanjang dan potongan), atau bila
tidak digunakan akan dipakai ketentuan-ketentuan minimal dalamnya
galian untuk pemasangan pipa menurut buku petunjuk pemasangan pipa
dan peralatannya dari pabrik yang bersangkutan.
b. Patok/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas
pipa sampai permukaan jalan/tanah asal, ditambah diameter luar pipa dan
tebal lapisan pasir di bawah pipa.
c. Parit pipa harus digali dengan kedalaman ruang yang dikehendaki sehingga
terdapat pembebanan yang merata dan menerus pada dasar galian (yang
tidak terganggu antara dua sambungan pipa).
d. Kedalaman galian hendaknya selalu diperiksa untuk mendapatkan
kedalaman jalur pipa yang tepat.
e. Bila tidak dinyatakan lain, lebar parit galian disesuaikan dengan besarnya
pipa yang akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin
pekerjaan penyambungan pipa dapat terhindarkan. Bila perlu lebar galian
diperbesar untuk memudahkan penempatan alat-alat penyangga dan
sebagainya.
f. Parit dan tempat sambungan atau peralatan pipa hendaknya digali hingga
didapatkan suatu lebar yang cukup untuk ruang kerja, pemasangan,
penyambungan, penanaman maupun pekerjaan konstruksi.
g. Bila pada bagian galian parit pipa terdapat galian-galian berlumpur atau
penggalian terlalu dalam maka dapat diurug dengan bahan-bahan lainnya
yang disetujui Direksi. Urugan tersebut kemudian dipadatkan dengan alat
pemadat atau dengan tangan untuk memperoleh permukaan yang rata pada
tempat pemasangan pipa.
h. Batu-batu besar pada penggalian parit pipa harus dipindahkan.
i. Dasar parit galian hendaknya rata, rapat, terkonsolidasi dan digali pada
ketinggian yang tepat untuk perletakan pipa serta bebas dari lumpur, dan
hendaknya tetap rata akibat injakan kaki para pekerja. Dasar parit yang
sebelumnya padat tapi menjadi lunak pada bagian atasnya akibat konstruksi,
BAB XI - 12C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
hendaknya diperkuat dengan batu pecah atau kerikil. Lapisan lumpur atau
tanah tidak lebih dari 1,25 cm.
j. Apabila ternyata di dalam pelaksanaan penggalian parit pipa terjadi
kelongsoran-kelongsoran dan keruntuhan terus menerus yang mengganggu,
haruslah diadakan konstruksi penguat (dari turap kayu atau lainnya) agar
terjamin keselamatan dan keamanan pekerjaan, efisiensi kerja, struktur dan
fasilitas lain yang ada. Penerapan hendaknya direncanakan dan dibuat
untuk menahan semua beban dan muatan yang timbul akibat pergerakan
tanah atau tekanan. Konstruksi penguat ini hendaknya kaku sehingga tidak
terjadi perubahan bentuk dan posisi dalam bentuk apapun. Biaya yang
mungkin timbul akibat adanya konstruksi penguat tersebut harus sudah
diperhitungkan dalam harga penawaran dan tidak diterima adanya tuntutan
tambahan biaya untuk pekerjaan ini.
k. Bila pada bagian bawah parit galian ternyata tidak stabil atau dijumpai
lapisan-lapisan bekas sampah atau humus, lapisan tersebut harus dibuang.
Bila dianggap perlu, Direksi dapat memerintahkan untuk memindahkan
tanah pada lokasi galian dan mengisinya kembali dengan bahan-bahan yang
sesuai.
l. Setiap galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang akan
dibangun atau pipa yang harus dipasang selesai dilaksanakan.
m. Apabila di dalam galian dijumpai air yang mengganggu pengeringan, maka
Penyedia Jasa hendaknya menyediakan pompa atau peralatan lain untuk
keperluan pengeringan. Biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan
pengeringan tersebut berikut pompa dan peralatannya ditanggung oleh
Penyedia Jasa.
n. Semua penggalian untuk struktur beton dan parit yang diperdalam hingga
mencapai atau di bawah elevasi static air, hendaknya dikeringkan dengan
menurunkan permukaan air tanah sampai jarak tidak kurang 30 cm di
bawah dasar galian.
o. Air permukaan hendaknya dipintaskan atau dengan cara-cara lain dicegah
tidak memasuki daerah pemaritan sejauh mungkin tanpa mengalami
kerusakan-kerusakan pada tanah di sekitarnya dan biaya yang timbul untuk
pekerjaan ini merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
2.3.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan jumlah
yang tertera pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
b. Pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan satuan meter kubik
(m3) sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
c. Harga satuan untuk pekerjaan galian tanah ini telah mencakup seluruh
upah/tenaga dan peralatan.
2.4 Galian Tanah (Alat Berat)
2.4.1 Umum
a. Galian tanah harus mencakup seluruh galian. Penyedia Jasa harus melakukan
kegiatan galian tanah sesuai garis dan elevasi yang tertera pada gambar.
b. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pembuatan stok tanah atau
material lain pada lokasi bangunan atau sesuai petunjuk Direksi.
BAB XI - 13C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
c. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan
harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
d. Apabila pekerjaan galian sudah selesai, Penyedia Jasa harus memberitahukan
kepada Direksi untuk pemeriksaan.
2.4.2 Cara Pelaksanaan
a. Galian tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat dan hasil galian
dibuang ke luar. Tanah yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan menurut
Direksi maka akan dipakai sebagai timbunan kembali.
b. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan timbunan maka bahan
timbunan tersebut harus dibuang oleh Penyedia Jasa ke lokasi yang
ditentukan oleh Direksi.
c. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan dan biaya
pembuangan material yang berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan
dan perolehan izin dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.
d. Penyedia Jasa dalam melaksanakan galian harus diusahakan cukup aman dari
longsoran dan bila diperlukan diberikan alat-alat penyangga.
2.4.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah dengan alat berat ini
berdasarkan jumlah yang tertera pada gambar atau yang ditentukan oleh
Direksi.
b. Pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan satuan meter kubik (m 3)
sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2.5 Galian Tanah Banyak Batu (Alat Berat)
2.5.1. Umum
Galian Tanah Banyak batu harus mencakup seluruh galian Penyedia Jasa
harus melakukan kegiatan galian tanah sesuai garis dan elevasi yang
tertera gambar.Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan
pembuangan, pembuatan stok tanah atau material lain pada saluran atau
petunjuk Pengguna Jasa Material dari hasil galian yang akan digunakan
sebagai bahan timbunan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Jasa. Apabila pekerjaan galian tanah banyak batu sudah selesai Penyedia
Jasa harus memberitahukan kepada Pengguna Jasa untuk pemeriksaan.
2.5.2. Cara Pelaksanaan
Galian tanah banyak batu dilakukan dengan menggunakan alat dan hasil
galian dibuang ke luar saluran. Tanah yang dapat dipakai sebagai bahan
bahan menurut Pengguna Jasa maka akan dipakai
Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan maka bahan tersebut
harus dibuang oleh Penyedia Jasa dari lokasi yang ditentukan oleh
Pengguna Jasa Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh
pengaturan dan biaya pembuangan material yang berlebih tersebut
termasuk biaya pengangkutan dan perolehan ijin dari pemilik tanah
dimana pembuangan dilakukan. Penyedia Jasa dalam melaksanakan galian
harus diusahakan cukup aman dari longsoran dan bila diperlukan
diberikan alat-alat penyangga.
BAB XI - 14C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
kerikil.
Penyedia Jasa harus mempergunakan semen Portland mutu biasa (Type I)
dengan specific gravity ≧ 3,05 diutamakan produksi dalam Negeri.
Semen harus dijaga terhadap pengaruh hujan dan kelembaban serta
pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadi lembab atau rusak sebelum
digunakan.
Penyimpanan semen dalam gudang tidak boleh melampaui 60 hari
terhitung sejak semen dimasukkan dalam gudang tersebut.
Air yang digunakan tidak boleh mengandung minyak atau alkali, garamgaram.,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton atau baja tulangan atau jaringan kawat baja.
Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih
dan tidak mengandung bahan-bahan organis, kadar lumpur maksimum 5 %
berat.
Batu pecah/koral yang digunakan adalah butir-butir keras, runcing tidak
berpori, bersih dan tidak mengandung zat-zat aktif yang dapat merusak
beton atau baja tulangan, kadar lumpur maksimum 1 % berat.
Pengadukan dan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum
pekerjaan perancah, acuan dan pekerjaan persiapan telah sempurna
dikerjakan dan disetujui oleh Direksi.
Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan dari bahanbahan
lepas, kotoran-kotoran maupun potongan kawat/besi.
Penempatan tulangan-tulangan harus diberi beton decking sedemikian
sehingga tulangan-tulangan tidak bergeser dan terlalu dekat dengan
permukaan luar beton.
Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton yang
akan dicor, harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahanbahan
yang lepas dan rapuh dan telah disiram air hingga jenuh.
Sebelum pengecoran baru, bidang-bidang kontak beton lama tersebut harus
telah disapu dengan spesi mortar dengan campuran yang sesuai dengan
betonnya.
Pengadukan, pengangkutan dan pengecoran beton dilaksanakan pada cuaca
yang baik. Bila hari hujan atau panas, maka harus dilakukan usaha-usaha
untuk melindungi alat-alat, pengadukan, pengakutan dan pengecoran
sedemikian sehingga nilai air semen tidak akan berubah karenanya. Direksi
dapat memutuskan untuk menunda pengecoran sampai pada cuaca yang
lebih baik.
Pengadukan dengan beton molen tidak boleh kurang dari 1,5 menit
dihitung dari saat tercampurnya semua bahan-bahan beton termasuk air.
Sebelum waktu minimum pengadukan itu berakhir, tidak diperbolehkan
untuk menghentikan mesin dan atau sebagian isinya.
Pengadukan kembali beton-beton yang sudah mulai mengeras tidak
diperbolehkan.
Dalam keadaan apapun walau diberikan chemical additive, adukan beton
tidak boleh berada lebih lama dari 30 menit di dalam mixer mulai dari saat
pencampurannya dengan air. Beton dalam keadaan itu harus
dibuang/disingkirkan dari tempat pekerjaan.
Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator
concrete). Alat-alat penggetar disyaratkan harus memberi getaran 5.000
getaran/menit.
Beton cycloop yang diisi dengan batu kali tidak boleh ada rongga-rongga
BAB XI - 19C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
dan batu kali tidak boleh bersentuhan antara batu yang satu dengan batu
yang lainnya.
Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan dan panas
matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh gayagaya
sentuhan sampai beton mengeras. Permukaan beton harus diusahakan
tetap dalam keadaan lembab dengan cara menutupnya dengan karungkarung
basah atau menggenangi air sampai selama paling sedikit 2 minggu.
Pembongkaran acuan tidak diperbolehkan untuk dibuka kecuali ada
perintah dari Direksi. Direksi akan mempertimbangkan gaya-gaya yang
dipikul konstruksi termasuk berat sendiri dan beban-beban lainnya. Pada
umumnya acuan dapat dibongkar setelah beton berumur 3 minggu.
3.1.1 Pemeriksaan Beton
Pemeriksaan Mutu Campuran Beton, pekerjaan ini meliputi slump
test dan compressive strenght (uji tekan).
Slump test harus diadakan selama pelaksanaan pekerjaan beton,
untuk menjaga agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton yang
disyaratkan dengan mengingat cuaca pada waktu pengecoran. Nilainilai
slump test untuk berbagai-bagai pekerjaan beton adalah 10 cm
+ 2 cm.
Silinder beton untuk menetapkan kekuatan beton diperlukan jumlah
benda uji yaitu minimal 4 buah benda uji untuk < 5 m 3 beton, 12
buah benda uji untuk > 60 m3 atau dari tiap acuan yang terpisah.
Benda uji harus dirawat, direndam pada bak berisi air yang telah
disediakan oleh Penyedia Jasa dan ditest pada hari ke 7 dan ke 28
pada laboratorium resmi dengan biaya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
3.1.2 Penulangan Beton
Penulangan beton meliputi pengadaan, pemotongan, pembengkokan
dan pemasangan batangan tulangan dengan diameter sesuai dengan
gambar kerja. Mutu tulangan yang digunakan adalah Mutu U – 24.
Batang tulangan harus dilindungi sepanjang waktu dari
kerusakan/karat dan harus diletakkan di atas balok agar tidak mudah
menyentuh tanah. Sebelum pengecoran batang tulangan yang akan
dicor harus bebas dari karat, kotoran, lumpur, cat, aspal, minyak dan
bahan-bahan yang menempel.
Semua batang tulangan yang dibengkokkan harus dalam keadaan
dingin dan sesuai dengan prosedur. Pemasangan tulangan harus
diperiksa dan disetujui oleh Direksi sebelum dicor.
Jika dianggap perlu untuk menyambung batang tulangan pada titiktitik
lain posisi dan metode penyambungan harus ditetapkan
berdasarkan perhitungan kekuatan dan disetujui oleh Direksi. Dalam
hal ini, sambungan lewatan. Panjang lewatan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
Diameter tulangan (mm)
Sambungan lewatan
minimum (cm)
10 12 16 19 22 25
28 32
43 43 45 65 84 109
136 177
BAB XI - 20C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah
akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada
tidak memenuhi gradasinya atau selain yang disetujui oleh Direksi
d. Kerikil / material kasar yang dipergunakan adalah material dengan
ukuran lebih besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari
5 mm sampai ukuran maksimum yang dibutuhkan dan tergantung
dari klas betonnya. Agregat kasar untuk beton adalah batu alam
kecuali jika di instruksi oleh Direksi dan harus disediakan oleh
Penyedia jasa Pelaksana
e. Air yang digunakan untuk mencampur adalah air bersih, bebas dari
minyak, asam, alkali, sampan, bau, serta tidak berwarna.
f. Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air
sebagaimana ditentukan. Tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain
dengan beton atau adukan tanpa persetujuan Direksi. Penyedia Jasa
boleh memakai zat pelambat untuk memudahkan persiapan
pembuatan sambungan-sambungan cor, sebagaimana susunannya zat
pelambat dan cara pemakaiannya harus mendapat persetujuan dari
Direksi
g. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan adalah Portland Cement
yang sesuai dengan PBI - 1971, NI - 2
h. Campuran beton yang digunakan adalah kelas K175 dengan
menggunakan concrete mixer
i. Penyedia Jasa tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras
tanpa perlindungan, Penyedia Jasa harus menyiapkan alat pelindung
beton terhadap hujan dan terik matahari sebelum pengecoran. Apabila
suhu udara melebihi 35 derajat celcius Penyedia Jasa tidak boleh
mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan
pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya suhu beton pada waktu
pencampuran dan penuangan kurang dari 35 derajat celcius misalnya
dengan menjaga bahan-bahan beton agar terlindung dari matahari,
atau menyemprot air ada bahan batuan
3.4.3 Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase kumulatif
progress pekerjaan dengan ketentuan akan dibayar 100% bilamana
keseluruhan pasangan batu sudah sesuai dan disetujui oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan beton cor K.225 ini berdasarkan satuan meter
kubik (m3) sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
yang terdapat dalam kontrak.
3.5. Trust Block
3.5.1 Umum
Pekerjaan Trust Block digunakan pada penyambungan pipa dengan tujuan
untuk menahan energi tumbukan air terhadap peralatan pipa seperti
bend, tee dan coupling. Trust Block dibuat dari beton bertulang K-175.
3.5.2 Cara Pelaksanaan
Cara pelaksanaan seperti cara pelaksanaan beton bertulang K-175 di atas.
Ukuran Trust Block sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan
BAB XI - 30C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
6.1 Umum
Pemasangan Mistar Ukur sesuai petunjuk direksi
6.2 Cara Pelaksanaan
Pemasangan dilakukan pada tempat sesuai dengan gambar rencana Pemasangan
dilakukan dengan teliti dan tidak mudah terlepas.
6.3 Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan pemasangan Mistar Ukur, dianggap
selesai setelah disetujui oleh direksi.
6.4 Pembayaran pekerjaan Mistar Ukur, dibayarkan berdasarkan satuan (bh) sesuai
yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
7. Pengadaan Dan Pemasangan Pipa GIP
i. Umum
Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe) merupakan bahan yang umum didapatkan di
pasaran secara bebas. Pipa GIP yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah pipa GIP Medium A dengan metode penyambungan expanded joint (las
langsung di sekeliling sambungan). Pipa Spiral Expanded Joint AWWA (200/SNI
07-0039-87) mempunyai kekuatan tahan tekan air 50 kg/cm2.
ii. Cara Pelaksanaan
a Penyimpanan dan Pengangkutan
b Setiap kendaraan yang dipakai untuk mengangkut pipa harus mempunyai
badan yang sesuai dengan panjang pipa, karena pipa tidak boleh
tergantung. Cara penanganan pengangkutan pipa harus mengikuti
rekomendasi dari pabrik. Tali dan semua pengait serta alat besi lainnya
yang dipakai dalam proses pengangkutan harus benar-benar dilapisi
dengan bahan lunak. Tidak diperkenankan untuk memasang pengait pada
permukaan dinding bagian dalam ujung pipa. Tali yang kuat harus dipakai.
Posisi pengangkutan dengan tali harus diperhatikan sehingga kerusakan
pada pipa berkurang seminimal mungkin.
c Pipa dan perlengkapan pipa yang telah diadakan untuk dilaksanakan
pemasangannya harus dijaga baik-baik jangan sampai hilang atau rusak.
Jika terjadi kerusakan atau hilang, bahan pipa dan perlengkapannya harus
diganti sesuai dengan kualitas/bentuk aslinya dan biaya yang ditimbulkan
akibat penggantian tersebut menjadi tanggungan Penyedia jasa.
d Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala logam (metal are welding)
yang bersinggungan terus, dan Penyedia Jasa harus menyediakan contohcontoh
untuk pemeriksaan atau pengujian, sesuai Spesifikasi, bila
diperlukan oleh Direksi.
e Penyedia Jasa harus menyediakan semua paku keling, baut, mur, ring dan
sebagainya yang diperlukan untuk memasang pekerjaan baja, disamping
sebagai cadangan. Sambungan baut yang menahan getaran harus
terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut harus di bor dan
bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat
memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia PUBI-1982 atau seperti berlaku untuk
pekerjaan kelas utama.
f Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan, semua baut hitam kecuali baut Lewis
dan baut-baut yang digalvanis harus dipanaskan dan dicelup ke dalam
BAB XI - 33C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
4. Tekanan kerja dari pipa dan alat bantunya minimum 12,5 Bar dan kuat
tarik minimum pada 20°C adalah 450 kgf/cm2 dan harus mampu
menahan terhadap pengujian tekanan hydrostatic test sebesar 4,2 kali dari
tekanan maksimum yang akan bekerja. Hasil pengujian tersebut
dinyatakan dalam Surat Keterangan dari Laboratorium pengujian bahan
yang ditunjuk oleh Direksi atau dari Laboratorium pabrik yang
bersangkutan.
5. Semua sambungan pipa PVC harus sesuai dengan standar SNI.06-0064.
6. Pipa PVC dan alat bantu lainnya dengan diameter 40 mm ke bawah dipakai
sambungan “Solvent Cement” (SCJ), sedangkan untuk pipa PVC dan alat
bantu lainnya dengan diameter 50 mm ke atas, dipakai dengan sambungan
“Rubber Ring” (RRJ) kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan
keperluannya, seperti sambungan ulir-ulir, sambunga flange spigot/socket,
giboult joint dan lain-lain.
7. Tebal dinding pipa lengkung PVC dan alat bantu lainnya minimum harus
sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus dan persyaratan-persyaratan
lainnya harus sesuai dengan SNI.06-0064.
8. Reducer PVC (taper) harus type concentric dan paling sedikit panjangnya
harus 3 kali beda diameter terbesar dan terkecil, sedangkan tebal dinding
minimum harus sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus dan
persyaratan-persyaratan lainnya harus sesuai dengan SNI.06-0064.
9. Rubber Ring Joint harus tahan terhadap serangan micro organisme dan
terhadap semua zat yang dikandung oleh air dan tanah pada keadaan
normal. Rubber Ring Joint dan karet-karet asli atau karet-karet sintetis
harus sesuai dengan ISO R.1398 dan di dalam pemakaian Rubber Ring
Joint serta pelumas (lubricant) harus tidak menimbulkan bau, rasa atau
warna pada air minum disamping bahan-bahan lain yang dapat
mempengaruhi kesehatan. Pelumas/lubricant yang dipakai harus tidak
mempunyai pengaruh terhadap bahan PVC dan Rubber Ring Joint.
10. Memperhitungkan penyediaan perlengkapan, bahan-bahan penghubung
seperti solvent cement, rubber ring joint, cairan pembersih,
pelumas/lubricant, mur dan baut. Untuk sambungan dengan flange dan
rubber packingnya dan lain-lain sambungan yang sehubungan dengan
pengadaan pipa PVC harus lengkap dan cukup.
c. Cara Pelaksanaan
1. Penyimpanan dan Pengangkutan
i. Setiap kendaraan yang dipakai untuk mengangkut pipa harus
mempunyai badan yang sesuai dengan panjang pipa, karena pipa
tidak boleh tergantung. Cara penanganan pengangkutan pipa harus
mengikuti rekomendasi dari pabrik. Tali dan semua pengait serta
alat besi lainnya yang dipakai dalam proses pengangkutan harus
benar-benar dilapisi dengan bahan lunak. Tidak diperkenankan
untuk memasang pengait pada permukaan dinding bagian dalam
ujung pipa. Tali yang kuat harus dipakai. Posisi pengangkutan
dengan tali harus diperhatikan sehingga kerusakan pada pipa
berkurang seminimal mungkin.
ii. Pipa dan perlengkapan pipa yang telah diadakan untuk dilaksanakan
BAB XI - 38C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
oleh Direksi.
iv. Tikungan/belokan (vertikal/horizontal) tanpa elbow/bend
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua
pipa tidak boleh lebih besar dari yang diizinkan oleh pabrik pipa
yang bersangkutan. Untuk itu akan diberikan petunjuk lebih lanjut
oleh Direksi.
v. Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan) harus
dilaksanakan dengan penyambungan bend/elbow yang sesuai. Begitu
pula untuk pencabangan harus sesuai dengan tee atau tee cross
(sesuai kebutuhan).
vi. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun
tidak diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara
pemanasan).
vii. Peil dan perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah
asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan serta harus
mendapat persetujuan Direksi.
viii. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar
mengenai kedudukan pipa agar pipa yang dipasang betul-betul lurus
serta pada peil yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak
boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa di
kemudian hari.
ix. Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa
harus kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa
harus bersih. Penyambungan pipa dilakukan hanya dalam keadaan
kering.
x. Di sekeliling pipa harus diberi urugan sesuai dengan gambar, atau
bila tidak dinyatakan lain, diberikan urugan sedemikian rupa sehinga
terdapat tanah atau pasir setebal 10 cm di bawah pipa. Tanah yang
dipakai sebagai urugan berasal dari hasil galian jaringan pipa yang
memenuhi spesifikasi teknis sebagai urugan, dan apabila tanah hasil
galian tidak memenuhi spesifikasi teknis yang disyaratkan untuk
mengurug maka urugan menggunakan pasir.
xi. Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu di
luar jam kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat
untuk mencegah masuknya kotoran/benda-nebda asing atau air
kotor masuk ke dalam pipa.
xii. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus
bersih dan bebas dari minyak/oli/ter/asapal atau bahan-bahan
minyak pelumas yang lain.
xiii. Semua ujung pipa yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus
ditutup dan diberi penahan dari beton K-175.
6. Pemotongan pipa
Apabila benar-benar diperlukan, pemotongan pipa dapat dilakukan oleh
Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi dan harus dilaksanakan dengan
alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang agar
benar-benar terjamin penyambungannya sesuai dengan syarat teknis atau
BAB XI - 40C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta
Lelang/Kanal Jongaya
BAB XI
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS
A.I Spesifikasi Umum (Teknis)
1. Letak / Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan terletak pada Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
2. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan :
a. Mobilisasi/Demobilisasi
b. Perintis dan Pembuatan Jalan Kerja
2. Pekerjaan Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku
Sumanbaho
Kabupaten Mamuju :
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Bangunan Intake
3. Pekerjaan Bak Prasedimen
4. Pekerjaan Jaringan Pipa Transmisi
3. Jalan Masuk Ke Daerah Pekerjaan
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja adalah menggunakan jalan-jalan setempat
yang ada dan berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan lokasi
pekerjaan.
Penyedia Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum
yang
berhubungan dengan penggunaan jalan angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.
Penyedia Jasa, bila diperlukan, harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada,
memperbaiki dan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan
pengangkutan, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia Jasa untuk dikerjakan dalam
hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu lalulintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan
perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Badan Pemerintah setempat dan Badan
Swasta.
Penyedia Jasa dapat menggunakan tanah yang dibebaskan oleh pemberi Tugas untuk
keperluan jalan masuk kedaerah kerja, apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan
masuk
demi kemajuan pekerjaan. Dalam hal ini Penyedia Jasa diminta membuat permohonan
tertulis kepada Direksi jauh sebelumya, sehingga tambahan pembebasan tanah dapat
dilakukan.
BAB XI - 2C-PBPS/My Dok/Lelang_PPK08/Dok. Kanal/Bab I-Instruksi Peserta Lelang/Kanal
Jongaya
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau
bangunan yang digunakan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan.Apabila
Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi harus
dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri dan harga untuk semua
pekerjaan
tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.
4. Gambar-gambar Yang Dimiliki Penyedia Jasa
4.1. Gambar – Gambar Pekerjaan Tetap
a. Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia