Anda di halaman 1dari 67

SPESIFIKASI UMUM

PASAL SU – 1
LINGKUP PEKERJAAN

SU - 1.1. DESKRIPSI PROYEK


Dalam rangka pemantapan ketahanan pangan nasional dan mendukung
pencapaian target rehabilitasi irigasi 3 juta hektar sebagai salah satu kegiatan Nawacita,
maka Pemerintah Indonesia telah melaksanakan serangkaian usaha secara terus
menerus yang bertitik tolak pada sektor pertanian. Untuk menunjang
pembangunan sektor pertanian perlu pembangunan fasilitas jaringan irigasi guna
penyediaan kebutuhan air yang diperlukan untuk meningkatkan produksi tanaman
utamanya beras.
Daerah Irigasi Pamukkulu (D.I. Pamukkulu) adalah salah satu daerah irigasi yang
masuk dalam program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation
Project, disingkat SIMURP yang difokuskan pada rehabilitasi infrastruktur yang
ada dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui kebijakkan 5 (lima) pilar,
yaitu:
Pilar 1, peningkatan keandalan penyediaan air irigasi,
Pilar 2, perbaikkan sarana dan prasarana irigasi,
Pilar 3, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi,
Pilar 4, penguatan institusi pengelola irigasi,
Pilar 5, pemberdayaan sumber daya manusia pengelola irigasi.
Daerah Irigasi Pamukkulu mendapatkan air irigasi dari ketiga sungai yaitu Sungai
Pamukkulu, Sungai Cakura dan Sungai Jenemarung. Saat ini sudah ada bendung
di ketiga sungai tersebut yang merupakan bangunan pengambilan utama.
Jaringan irigasinya merupakan jaringan irigasi teknis. Sistem jaringan irigasi antara
Jaringan Primer Pamukkulu terkoneksi dengan jaringan yang pengambilannya dari
Bendung Cakura dan Saluran Primer Jenemarung Kanan sedangkan Jaringan
Primer Jenemarung Kanan tidak terkoneksi hanya mengambil air dari Bendung
Jenemarung. Untuk memenuhi kebutuhan air Daerah Irigasi Pamukkulu Balai Besar
Wilayah Pompengan Jeneberang Provisi Sulawesi Selatan telah melaksanakan
tahapan Pembangunan Waduk Pamukkulu yang berlokasi 7,3 km di hulu Bendung
Pamukkulu waduk ini diharapkan akan menyuplai Bendung Pamukkulu yang
mengairi areal Pamukkulu sendiri, Cakura, dan Jememarung.
Sebagai langkah percepatan menuju modernisasi irigasi, melalui SIMURP – IOPIM -
WISIMP 2 melakukan program Detailed Engineering Design (DED) Daerah Irigasi
Daerah Irigasi Pamukkulu terletak di Kabupaten Takalar Propinsi Sulawesi Selatan.
Secara administrative Daerah Irigasi Pamukkulu terletak di Kabupaten Takalar sekitar
60 km dari kota Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan), dapat ditempuh sekitar
2 jam dengan menggunakan mobil. Daerah Irigasi Pamukkulu berada dalam dua

1
wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Palombangkeng Utara dan Kecamatan
Palombangkeng Selatan.
Secara geografis Daerah Irigasi Pamukkulu terletak pada koordinat 05 o24'10,14”
LS dan 119o33'20,94” BT, dengan luas potensial 6005.9 Ha. Secara hidrologis berada
pada WS Jeneberang, dalam DAS Pappa. Batas wilayah Daerah Irigasi Pamukkulu
sebagai berikut:
Sebelah Utara : DAS Jeneberang
Sebelah Selatan : DAS Puncara, DAS Toppa, DAS Cikoang, DAS Birringkassi
Sebelah Timur : DAS Kelara Karaloe
Sebelah Barat : DAS Saro, DAS Limbung

Gambar 1 Peta Lokasi D.I. Pamukkulu

2
SU – 1.2. LINGKUP PEKERJAAN

SU - 1.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN PENUNJANG


Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan kecuali ditunjukkan lain oleh Direksi
adalah : penyediaan kantor dan base camp, pengukuran dan setting out, mobilisasi
dan demobilisasi peralatan, dan pekerjaan dewatering. Semua kegiatan yang tersebut
diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi.

SU - 1.2.2. PEKERJAAN PENDUKUNG


Pekerjaan-pekerjaan pendukung dapat meliputi, antara lain : system penyediaan
air, system pelistrikan, system komunikasi, jalan sementara, system pengeringan air
dan fasilitas lain.

SU - 1.2.3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, alat berat, bahan dan alat-alat lain yang
digunakan untuk pelaksanaan menjadi tugas Penyedia Jasa. Semua ongkos bongkar
muat, retribusi, asuransi dan ongkos-ongkos lain yang berkaitan dengan ini menjadi
beban Penyedia Jasa dan sudah diperhitungkan dalam analisa biaya.

SU - 1.2.4. KANTOR LAPANGAN DAN FASILITAS LAINNYA


Penyedia Jasa harus menyediakan: kantor lapangan, tempat tinggal tenaga
kontraktor, barak tenaga kerja, gudang atau sejenisnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan. Lokasi penempatan harus menjamin kemudahan untuk operasi dan
pemeliharaan selama dalam pelaksanaan.
SU - 1.2.5. PEKERJAAN PERMANEN
Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan permanen ini secara komplit dan
betul sebagaimana disebutkan dalam Kontrak.

3
PASAL SU – 2
KONDISI PROYEK

SU - 2.1. IKLIM
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Takalar dan sekitarnya secara umum ditandai
dengan jumlah hari hujan dan curah hujan yang relatif tinggi, dan sangat dipengaruhi
oleh angin musim. Pada dasarnya angin musim di Kabupaten Takalar dipengaruhi
oleh letak geografis wilayah yang merupakan pertemuan Selat Makassar dan Laut
Flores, kondisi ini berdampak pada putaran angin yang dapat berubah setiap
waktu, hal terutama terjadi pada Kecamatan Mangarabombang, sehingga pada
beberapa kawasan di wilayah ini mengalami kekeringan terutama pada musim
kemarau. Dimana musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai Maret dan musim
kemarau terjadi antara bulan April sampai dengan bulan September.
Berdasarkan hasil pengamatan stasiun hujan di Kabupaten Takalar, menunjukkan
suhu udara minimum rata-rata 22,2OC hingga 20,4OC pada bulan Februari –
Agustus dan suhu udara maksimum mencapai 30,5OC hingga 33,9OC pada bulan
September – Januari. Tingkat curah hujan dan jumlah hari hujan dalam periode
empat tahun terakhir mengalami perubahan intensitas curah hujan setiap tahunnya,
dengan rerata terbesar terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 107 hari hujan
dengan curah hujan 555,42 mmHg. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah hari hujan
terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu 88 hari hujan, sedangkan curah hujan
terendah terjadi pada tahun 2006 dengan rerata intensitas curah hujan mencapai
192 mmHg.

Tabel 1 Curah Hujan Rata-Rata Daerah Irigasi


Pamukkulu
Bulan
No Stasiun Huj an
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1 Takalar 294.03 213.82 118.65 77.18 42.38 27.96 31.63 26.21 40.62 49.10 83.06 213.76
2 Cakura 460.53 357.14 272.95 190.46 113.87 111.74 102.87 45.00 51.70 125.83 239.03 367.09
3 Jenemarung 471.11 392.57 224.59 138.57 82.79 75.56 50.80 18.27 44.25 84.83 166.58 391.23

SU - 2.2. ALIRAN AIR


Sungai utama wilayah daerah irigasi Pamukkulu adalah Sungai Pamukkulu dengan
rencana pengambilan air irigasi dari Bendung Pamukkulu, Bendung Cakura
dan Bendung Jenemarung.
Dimensi Sungai Pamukulu bervariasi antara 3 m – 10 m, dengan bahu sungai
merupakan area bebatuan. Adapun elevasi dasar sungai dari as bendungan pada
Sungai Pamukulu dari hulu ke hilir adalah kisaran Elv. +70 m dpl menuju Elv. +135
m dpl dengan luas area tergenang pada Elv. + 135 m dpl adalah ± 600 Ha. Sedangkan
panjang sungai yang berkisar 10.7 Km. Panjang bentangan bendungan dengan
kedalaman 65 meter (Elv. +70 m dpl menuju Elv. +135 m dpl) adalah ± 1200 meter.
Data debit sungai diperoleh dari hasil pencatatan debit sungai di Bendung Pamukulu,
sedangkan untuk debit Cakura dan Jenemarung diperoleh dari hasil perhitungan
4
dengan menggunakan metode FJ. Mock berdasarkan dari data hujan di stasiun
Cakura dan Jenemarung. Data debit yang tersedia Bendung Pamukkulu adalah
data debit harian dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2015.
Tabel 2 Hasil Perhitungan Debit Andalan Sungai
Bendung Unit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

Bendung Pamukkulu m3/det 5.088 6.130 3.600 4.236 1.680 0.982 0.780 0.318 0.210 0.194 0.620 3.126
Bendung Cakura m3/det 1.096 1.607 1.572 1.678 0.977 0.626 0.401 0.240 0.144 0.090 0.251 0.805

Bendung Jenemurung m3/det 3.506 4.348 4.412 4.956 3.046 2.020 1.334 0.815 0.489 0.315 0.663 1.775
Jumlah m3/det 9.690 12.085 9.584 10.870 5.703 3.629 2.515 1.373 0.843 0.599 1.534 5.706

SU - 2.3. PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH PENYEDIA JASA LAIN


Proyek menjamin hak untuk melaksanakan setiap pekerjaan di luar Kontrak ini,
baik atas usahanya sendiri maupun Penyedia Jasa lain yang berkaitan dengan Proyek
ini. Apabila pekerjaan demikian merupakan pekerjaan yang terus menerus, maka
hak- hak yang berkaitan dengan bermacam-macam kepentingan di dalamnya harus
diatur oleh Proyek dengan sebaik-baiknya.
Penyedia Jasa setiap saat harus dapat menunjukkan bahan/material dan
penyimpanannya, serta pelaksanaan pekerjaan kepada Pemimpin Proyek atau
Penyedia Jasa-Penyedia Jasa lainnya, dan harus mengkoordinasikannya dengan
sebaik-baiknya.
Penyedia Jasa tanpa pungutan apapun harus mengijinkan Proyek atau Penyedia Jasa-
Penyedia Jasa lainnya untuk menggunakan jalan-jalan, jembatan-jembatan,
pekerjaan- pekerjaan instalasi penerangan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang
dibangun oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada, tanpa
mengakibatkan kenaikan harga atas material, untuk pemeliharaan atau
pemanfaatan fasilitas-fasilitas tersebut, dengan syarat bahwa penggunaan secara
itu tidak boleh bertentangan dengan pekerjaan Penyedia Jasa yang tersebut dalam
Kontrak.

5
PASAL SU – 3
GAMBAR – GAMBAR

SU - 3.1. GAMBAR-GAMBAR KONTRAK


Gambar-gambar yang terdapat di dalam Dokumen Lelang merupakan bagian dari
Dokumen Kontrak. Penyedia Jasa harus mempersiapkan dan membuat gambar-
gambar pelaksanaan berdasarkan dalam dokumen lelang. Atas perintah Direksi
gambar tersebut dapat di revisi dan diperiksa terlebih dahulu oleh Engineer untuk
persetujuan.

SU – 3.2. GAMBAR-GAMBAR YANG DIBUAT OLEH PENYEDIA


JASA
SU - 3.2.1. UMUM
Penyiapan gambar pelaksanaan dalam rangka mutual-check. Semua gambar yang
dinyatakan di bawah ini, harus disiapkan dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi
dan harus diajukan jauh sebelumnya, sehingga Direksi dapat memeriksa dan atau
menyetujui tanpa mengakibatkan penundaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Penyedia Jasa harus menyediakan juru gambar dan pembantu-pembantunya dalam
jumlah yang cukup dan berkualitas yang mampu menghasilkan semua gambar
yang diperlukan.
Setelah gambar-gambar tersebut diperiksa dan disetujui oleh Direksi, gambar-gambar
tersebut merupakan bagian dari kontrak.

SU - 3.2.2. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN / KERJA (CONSTRUCTION


DRAWING)
Penyedia Jasa akan membuat semua gambar-gambar yang akan digunakan untuk
pelaksanaan (Construction Drawing) disiapkan dalam kertas ukuran A1 dan harus
selesai paling lama 1 (satu) bulan. Gambar-gambar itu harus berdasarkan gambar
yang terdapat pada Dokumen Lelang dan harus menunjukkan detail-detail yang cukup
untuk tujuan pelaksanaan.
Gambar-gambar Pelaksanaan harus mencakup semua pekerjaan, tetapi tidak dibatasi
hal-hal sebagai tersebut:
1. Situasi yang harus menunjukkan detail-detail penampang saluran
2. Potongan-memanjang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli,
profil- profil desain:
3. Potongan-melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli, desain
akhir permukaan pekerjaan tanah dan data yang relevan lainnya. Lebar
pengukuran sampai dengan 10 m dari BPT (Batas Pembebasan Tanah)
Demikian pula gambar-gambar pelaksanaan untuk setiap bangunan harus dibuat
dengan cara yang sama, didasarkan pada gambar-gambar dalam Dokumen Lelang

6
(yang menampakkan secara umum atau bentuk typical), yang disesuaikan dengan
hasil pengukuran situasi lapangan.
Disamping akan digunakan untuk pelaksanaan Pekerjaan. Gambar-
gambar Pelaksanaan akan digunakan sebagai dasar untuk pengukuran kuantitas
( mutual check) dan pembayaran.
Penyedia Jasa harus yakin bahwa gambar-gambar tersebut berisi detail-detail yang
cukup dan semua elevasi permukaan tanah asli yang digambarkan adalah elevasi-
elevasi yang telah disetujui oleh Direksi.
Gambar-gambar pelaksanaan dibuat dan diserahkan kepada Direksi dalam rangkap
5 (lima) beserta tempat menyimpan gambar-gambar yang akan digunakan pada
saat Kegiatan pelaksanaan Pekerjaan.

SU - 3.2.3. GAMBAR KERJA


Gambar-gambar kerja akan disiapkan oleh Penyedia Jasa atau Sub-Penyedia Jasa
sketsa dimensi, tipe material dan lain-lain dari item-item khusus sesuai dengan Gambar
dan spesifikasinya Gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi
untuk disetujui.

SU - 3.2.4. GAMBAR-GAMBAR UNTUK PEKERJAAN SEMENTARA


Dalam waktu 30 hari setelah diterimanya Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa
akan menyerahkan pada Direksi 3 (tiga) set gambar-gambar untuk diperiksa dan
disetujui, yang menunjukkan pekerjaan-pekerjaan sementara yang utama.
Gambar-gambar tersebut harus menunjukkan lokasi-lokasi dan detail-detail yang
berhubungan dengan komponen-komponen utama dari sarana pelaksanaan, kantor,
bangunan gudang kerja, fasilitas perumahan, daerah gudang dan lain-lain yang
diusulkan Penyedia Jasa untuk dibangun di lapangan atau tempat-tempat lain
yang ditetapkan.
Di samping itu, gambar-gambar tersebut juga harus menunjukkan tempat
pembongkaran material dan peralatan yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibawa
ke lapangan, dan kapasitas untuk tiap item utama dari sarana konstruksi tersebut.
Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut di atas pada saat
pembuatan atau sesudah item tersebut beroperasi. Penyedia Jasa harus menyerahkan
gambar-gambar revisi yang menunjukkan perubahan itu kepada Direksi untuk
diperiksa dan disetujui secara tertulis.

7
SU - 3.2.5. GAMBAR-GAMBAR PURNA LAKSANA (AS-BUILT DRAWING)
Selama dalam tahap pelaksanaan. Penyedia Jasa harus menjaga/m elangsungkan
pemutakhiran gambar-gambar purna laksana dari semua jenis pekerjaan yang telah
diselesaikan. Setiap gambar-gambar harus menunjukkan perubahan-perubahan
yang disyahkan, yang telah dibuat terhadap gambar pelaksanaan yang disetujui,
dengan maksud agar gambar-gambar tersebut merupakan proses yang benar dari
kondisi sebagaimana dilaksanakan dari setiap pekerjaan permanen. Format
gambar-gambar purna laksana harus disetujui Direksi.
Gambar-gambar purna laksana harus selalu tersedia guna inspeksi bulanan ke
lokasi yang dilakukan oleh wakil Direksi dan jika bukan gambar yang mutakhir,
Penyedia Jasa harus memperbarui (memutakhirkan) gambar-gambar tersebut
dalam waktu 6 (enam) hari kerja.
Sesudah seluruh bagian Pekerjaan Permanen yang digambarkan di dalam gambar
kontrak selesai dilaksanakan, gambar Purna Laksana dari bagian pekerjaan permanen
tersebut, setelah disetujui oleh Direksi, harus ditandatangani bersama oleh Direksi
dan Penyedia Jasa atau wakil-wakilnya.
Gambar-gambar Purna Laksana harus dibuat pada kertas yang dapat direproduksi
dan berkualitas baik, sehingga dapat dicopy dengan hasil yang jelas dan dapat
dibaca. Seperangkat gambar purna laksana yang telah jadi harus diserahkan kepada
Direksi untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu 30 hari setelah pekerjaan-
pekerjaan itu diselesaikan.
Sebelum pembayaran akhir dibuat, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-
gambar Purna Laksana lengkap dan memberikan gambar yang paling
mutakhir yang menunjukkan pelaksanaan sebagaimana yang benar-benar
dilaksanakan. Gambar- gambar tersebut adalah sebagai berikut:
1. 1 (satu) set gambar soft copy dalam Hardisck External termasuk scanan
gambar yang telah di tandatangani.
2. 5 (lima) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-3.

SU - 3.2.6. GAMBAR-GAMBAR LAIN


Gambar-gambar selain yang disebutkan di atas yang umumnya diperlukan antara
lain: metode pelaksanaan, diagram skematis, bagian-bagian untuk beberapa macam
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan lain-lain, harus diserahkan kepada
Direksi untuk diperiksa dan atau disetujui, dalam waktu 60 hari sebelum kegiatan
yang terkait di mulai.

8
SU - 3.3. PENYERAHAN, PEMERIKSAAN ATAU
PERSETUJUAN GAMBAR-GAMBAR PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyiapkan Gambar dan mengajukan
gambar tersebut kepada Direksi sedini mungkin untuk menghindari Penundaan
pekerjaan lapangan, karena tidak tersedianya gambar-gambar yang telah diperiksa
dan disetujui/disahkan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan Gambar-gambar pelaksanaan atau Gambar Kerja
kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui, dalam hal ini paling lama 7 (tujuh)
hari sebelum waktu dimulainya pelaksanaan atau fabrikasi untuk jenis
pekerjaan- pekerjaan tertentu.
Untuk barang yang harus dibuat di luar lapangan dan diangkut ke lapangan harus
diserahkan lebih awal dari pada batas minimum 60 (enam puluh) hari
yang disebutkan di atas, untuk memberikan waktu yang cukup untuk
pemeriksaan, persetujuan perbuatan, pengiriman dan penerimaan di lapangan
4 (empat) set cetakan yang jelas terbaca. untuk tiap gambar harus diserahkan kepada
Direksi dengan format lembar pengiriman standar yang disetujui oleh
Direksi.
Dalam waktu 30 hari kerja setelah menerima cetakan gambar yang diserahkan oleh
Penyedia Jasa. Direksi akan mengembalikan satu sa1inan yang ditandai dan ditanda
tangani serta komentar-komentar yang tergantung pada gambar tersebut masih harus
diperbaiki atau disetujui.
Setelah menerima gambar yang sudah disetujui. Penyedia Jasa berhak untuk memulai
pekerjaan yang tercakup dalam setiap gambar, mentaati setiap koreksi jika
ditunjukkan pada gambar oleh Direksi dan, harus menyerahkan terlebih dahulu.
Dengan lembar lembar penyerahan, 4 (empat) cetakan untuk setiap gambar yang
sudah dikoreksi, bila ada kepada Direksi.
Semua gambar yang telah diperiksa dan disetujui harus disimpan di kantor lapangan
Penyedia Jasa dengan urutan sesuai dan dalam sistem pengarsipan gambar
yang terkontrol dengan baik.
Bila diperlukan perbaikan dari gambar yang diajukan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa
akan membuat koreksi yang diperlukan dan atau revisi-revisi pada gambar tepat
pada waktunya dan akan menyerahkan kembali gambar tersebut kepada Direksi
dengan cara yang sama menjadi gambar yang baru dalam 4 salinan. Bila gambar-
gambar yang dikembalikan telah diserahkan kembali untuk disetujui, Direksi akan
berusaha dengan keras untuk menyelesaikan pemeriksaan dan atau persetujuannya
terhadap gambar itu dalam waktu 15 hari kerja; namun hal ini tergantung pada
jumlah dan tingkat kesulitan koreksi revisi yang harus diperiksa. Prosedur ini
akan berlanjut sampai gambar-gambar akhirnya disetujui.
Direksi berhak untuk meminta detail-detail tambahan dan meminta Penyedia
Jasa untuk membuat perubahan-perubahan yang diperlukan pada
gambar pelaksanaan/gambar kerja untuk disesuaikan dengan syarat-syarat dan
maksud dari spesifikasi tanpa biaya tambahan.

9
Setiap Pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelum gambar-gambar pelaksanaannya
disetujui oleh Direksi akan menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap
gambar Penyedia Jasa tidak akan melepaskan/membebaskan Penyedia Jasa dari
kewajibannya dalam mentaati Spesifikasi. Tanggung jawab untuk memenuhi metode
pelaksanaan dan lain-lain

SU - 3.4. BIAYA PERSIAPAN GAMBAR


Seluruh biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari sub
bagian ini akan termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga (Bill of Quantities).

10
PASAL SU – 4
STANDARISASI DAN SPESIFIKASI

Semua bahan/material dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan harus
menurut standar dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia, yaitu SNI
atau setaraf dengan standar dan spesifikasi yang berlaku dan diterbitkan serta
disetujui di negara, dimana peralatan tersebut dibuat. Material dan peralatan
tersebut harus merupakan produk mutakhir atau revisi-revisi dari standar dan
spesifikasi, paling tidak bertanggal tiga puluh (30) hari sebelum tanggal
pembukaan penawaran, termasuk perubahan dan atau tambahan.
Dalam hal ini apabila terjadi ketidak sesuaian persyaratan antara spesifikasi
yang tersedia, standar ataupun kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi yang akan
berlaku. Referensi atau standar dan spesifikasi atas bahan/material dan peralatan
dari suatu pabrik tertentu harus diikuti dengan kata-kata “or equivalent /
atau ekivalen”. Penyedia Jasa boleh mengusulkan ekivalen dari standar,
spesifikasi, material atau ekivalen yang harus menurut ketentuan yang berkaitan
dengan yang dicantumkan secara terperinci.
Bila Penyedia Jasa mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen
bahan/material dan peralatan, maka Penyedia Jasa harus mencatat perubahan
standar dan spesifikasi yang lengkap, informasi serta data atas bahan/material dan
peralatan untuk memperoleh persetujuan Direksi. Penyerahan tersebut harus
tepat pada waktunya, kelalaian/kegagalan untuk melakukan hal tersebut, atau
pengaduan dari setiap ekivalen material dan peralatan sebelum memperoleh
persetujuan Direksi, akan merupakan resiko Penyedia Jasa.
Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untuk menyerahkan
bahan/material atau peralatan, seperti the American Society for Testing and
Materials, referensi tersebut harus disebutkan dengan singkatan dari standar atau
spesifikasi, yang disertai dengan surat tersendiri dan atau uraian, seperti ASTM : C
76.
Berikut ini merupakan sebuah daftar mengenai nama singkatan dan
kepanjangannya dari standar dan atau spesifikasi internasional, yang berkaitan
dengan Dokumen- dokumen Kontrak dan termasuk singkatan dari standar dan
spesifikasi beserta alamat- alamatnya, dimana salinan-salinan dari standar dan
spesifikasi tersebut dapat diperoleh.
UPFS = United States Federal Spesification from :
Specification Sales (3 FRBS) Building 197 Washington Navy
Yard, General Services Administration, Washington, DC. 20407
USA.
AISI = American Iron and Steel Institute
1000 – 16 th Street NM Washington, DC. USA.

11
ANSI = American National Standard Institute
1430 Broadway New York, New York 10018, USA.
ASTM = American Society for Testing and Materials 19166 Race Street
Philadelphia, Pennsylvania 19103, USA.
ASME = American Society of Mechanical Engineer 345 East 47 th Street New
York. New York 10017, USA.
AISC = American Institute of Steel Construction, Inc.1221 Avenue of the
American New York, New York 10020, USA.
AWS = American Welding Society, Inc. 2501 NW Seventh Street Miami,
Flo rida 33125, USA.
AGMA = American Gear Manufacturer Association Empro Building Pittsburgh,
Pennsylvania 15222, USA.
IEEE = Institute of Electrical and Electronics Engineers 345 East 47 th Street
New York, New York 10017, USA.
IPCEA = Insulated Power Cable Engineers Association 192 Washington Street
Belmont, Massachusetts 02178
NEC = National Electrical Code
470 Atlantic Avenue Boston, Massachusetts 02210, USA.
NEMA = National Electrical Manufactures Association, 155 East 44 th Street,
New York, New York 10038, USA.
SAE = Society of Automotive Engineers
400 Commonwealth Drive Pittsburgh, Pennsylvania 15096, USA.
USBR = United States Bureau of Reclamation
Attention Code 1330 PO.Box.25007, Denver Colorado 80225, USA.
Biaya untuk menyerahkan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan
berdasar SNI atau ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen dari
bahan/material dan peralatan, termasuk biaya atas sesuatu data tambahan,
test/pengujian dan pengawasan yang diminta oleh Direksi, harus termasuk dalam
harga penawaran dalam daftar kuantitas barang yang dapat diterapkan dalam
pekerjaan.

Catatan :
1. Standar Internasional diatas dapat digunakan sebagai referensi namun diutamakan
SNI dulu, kalau tidak ada baru memakai equivalent standard.
2. Semua bahan / material yang digunakan harus menggunakan produksi dalam negeri.

12
PASAL SU – 5
PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN

SU - 5.1. PROGRAM PELAKSANAAN


Dalam 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat Penunjukan. Penyedia Jasa
diharuskan mengajukan kepada Direksi jadwal waktu pelaksanaan untuk seluruh
pekerjaan dan pekerjaan sementara yang akan dilaksanakan berdasar Kontrak dengan
memakai metode lintasan kritis (CPM) atau yang disetujui Direksi, bersama dengan
disket dan sistem perangkat lunaknya.
Jaringan kerja CPM harus menunjukkan usulan urutan pelaksanaan dan hubungan
yang sesuai antara kegiatan-kegiatan dalam jaringan kerja dan harus memasukkan
kelonggaran waktu dan sumber-sumber untuk melengkapi pekerjaan.
Bersama dengan jaringan kerja CPM, Penyedia Jasa akan mengajukan lembar
data secara rinci untuk tiap-tiap kegiatan dalam jaringan kerja atau batasan yang
berisi data berikut:
a. Nama kegiatan
b. Jangka waktu kegiatan
Hal-hal yang harus sudah termasuk dalam perhitungan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dan daftar serta semua
kelonggaran waktu dan jangka waktu yang dapat dipakai, antara lain:
 Pengukuran, pematokan;
 Persiapan dan persetujuan gambar-gambar;
 Persetujuan benda-benda uji atau uji coba;
 Pengapalan bahan-bahan;
 Pemasangan item-item khusus;
 Kemungkinan penundaan dikarenakan banjir atau kondisi cuaca
yang buruk;
 Libur keagamaan;
 Beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu.
c. Sumber-sumber yang dipekerjakan termasuk :
 Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan, tenaga
ahli atau pengawas apa saja, pengawas tenaga asing dan sebagainya:
 Sarana-sarana dan peralatan termasuk tipe, buatan, kapasitas
dan jumlah.

13
Jadwal waktu pelaksanaan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga
keseluruhan pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan
dalam appendix I pada penawaran. Sesudah disetujui oleh Direksi, jadwal waktu
pelaksanaan beserta lembar-lembar lampirannya harus digunakan sebagai
acuan bagi Program Pelaksanaan dan tidak diijinkan diadakan perubahan, kecuali
ada perpanjangan waktu yang diperbolehkan berdasarkan Kontrak. Program yang
disetujui harus menjadi dasar acuan untuk membandingkan kemajuan yang dicapai
terhadap yang direncanakan. Juga akan digunakan untuk mengetahui apakah suatu
pekerjaan telah selesai tepat pada waktunya.
Program Pelaksanaan yang disetujui akan dimonitor secara ketat dan kemajuan
semua kegiatan diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud untuk
membuat dasar acuan untuk penyiapan laporan kemajuan seperti dijelaskan dalam
pasal 5.3. Spesifikasi Umum.
Bila menurut Direksi, kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan Program Pelaksanaan
yang disetujui, Direksi mempunyai hak meminta Penyedia Jasa untuk menambah
sumber-sumber atau waktu kerjanya sesuai dengan pasal 46 dari Syarat Umum
Kontrak. Untuk selanjutnya, atas permintaan Direksi. Penyedia Jasa akan membuat
jadwal yang telah diperbaiki/disesuaikan dengan maksud untuk mengejar ketinggalan
terhadap program pelaksanaan yang telah disetujui, yang harus secara terus menerus
dijadikan dasar monitoring kemajuan pekerjaan dan syarat untuk penentuan
penyesuaian penambahan atau pengurangan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan
pada Pasal ini akan dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 5.2. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN


(1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan. Penyedia Jasa harus menyiapkan laporan
rinci dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi, yang menunjukkan
Staf Pengawas dan jumlah pekerja dari berbagai klas/tingkatan yang
dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di lapangan selama pergantian, bahan-bahan,
peralatan dan sarana oleh Direksi. Pada setiap akhir minggu. Penyedia Jasa
harus menyerahkan
5 copy laporan mingguan berdasarkan atas laporan harian yang diterangkan di
atas kepada Direksi.
(2) Sebelum hari kesatu tiap bulannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 copy
laporan perkiraan kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah
disepakati oleh Direksi secara rinci tentang kemajuan pelaksanaan selama bulan
sebelumnya. Laporan tersebut harus mencakup, tetapi tidak dibatasi hal-hal
berikut:
a. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan
akhir laporan bulanan dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-
kegiatan) dalam jaringan kerja CPM yang telah ditetapkan sebagai
program kerja yang telah disetujui;

14
b. Jumlah waktu yang tersisa untuk menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
dan untuk setiap kegiatan jaringan kerja.
(3) Pada kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar yang
menunjukkan :
a. Prosentase rencana yang akan diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
b. Prosentase aktual yang diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
c. Jangka waktu yang sisa untuk menyelesaikan kegiatan atau sub-kegiatan;
d. Penjelasan yang tepat tentang kemajuan pekerjaan termasuk
metode perbaikan yang di usulkan.
(4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 1 (satu) bulan berikutnya
dengan prakiraan tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
(5) Daftar tenaga kerja dan posisi yang digunakan selama periode pelaporan.
(6) Daftar sarana pelaksanaan, peralatan dan bahan-bahan di lapangan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk yang tiba di atau dipindahkan
dari lapangan. Daftar tersebut harus memperlihatkan kegiatan mana yang
sedang dilakukan setiap harinya, tidak bekerja atau rusak/cacat.
(7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak
dibatasi untuk:
a. Total volume pekerjaan galian yang diselesaikan;
b. Total volume pekerjaan berbagai klasifikasi timbunan yang diselesaikan;
c. Total volume pekerjaan berbagai kelas mutu beton yang diselesaikan;
d. Total volume pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan;
e. Total jumlah bangunan-bangunan yang diselesaikan/termasuk prosentasi
bagian jembatan dan gorong-gorong yang diselesaikan.
(8) Item-item utama untuk pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama periode
pelaporan.
(9) Daftar jumlah pembayaran yang diterima per tanggal dan jumlah tagihan yang
diajukan tetapi belum dibayarkan.
(10) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
pekerjaan dan solusi yang diusulkan Penyedia Jasa.
(11) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar Kontrak atau
pernyataan tentang masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan selama periode pelaporan.

15
(12) Foto kemajuan pelaksanaan sebagaimana diuraikan pada Sub-pasal 5.5.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan sub-pasal ini
harus termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 5.3. JADWAL (SCHEDULE) MINGGUAN DAN BULANAN


Penyedia Jasa akan menyerahkan 5 (lima) copy jadwal mingguan dalam format
yang disetujui oleh Direksi pada akhir setiap minggu untuk minggu berikutnya.
Jadwal
tersebut berisi, tetapi tidak dibatasi, item-item
berikut:
- Pekerjaan tanah
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
- Penyediaan bahan, pengangkutan bahan-bahan dan peralatan.
- Lain-lain yang diperlukan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus mempersiapkan jadwal bulanan dalam bentuk “ bar chart”
pada akhir bulan untuk bulan berikutnya. Jadwal ini akan menunjukkan lamanya
waktu dari mulai sampai dengan selesai tiap-tiap kegiatan utama dengan perkiraan
volume pekerjaan. Jadwal akan disampaikan pada Direksi pada hari ketiga tiap-
tiap bulan untuk perbaikan dan komentarnya. Diagram garis bulanan harus
dipersiapkan dalam hubungannya dengan dan harus konsisten dengan seluruh
kegiatan jaringan kerja CPM yang telah disetujui dengan maksud untuk mencapai
keseluruhan kemajuan yang direncanakan pada periode itu.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan pasal ini termasuk
biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga ( Bill
of Quantities).

SU - 5.4. PERTEMUAN GABUNGAN UNTUK MEMBICARAKAN


KEMAJUAN.
Pertemuan berkala antara personil inti dari Direksi dan Penyedia Jasa harus diadakan
minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, pada waktu dan tempat yang telah disetujui
kedua belah pihak. Tujuan dari pertemuan ini adalah membicarakan kemajuan yang
telah dicapai, rencana kerja untuk minggu berikutnya dan masalah-masalah yang
ada yang berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang segera dilaksanakan.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada Sub-pasal ini akan
termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

16
SU - 5.5. FOTO-FOTO KEMAJUAN PELAKSANAAN
Penyedia Jasa akan melengkapi semua laporan kemajuan pelaksanaan dengan
foto berwarna (8 x 12 cm) setiap kemajuan kerja yang dicapai, pada lokasi-lokasi
yang ditentukan oleh Direksi selama periode Kontrak.
Foto akan diambil pada awal, selama berlangsung dan tahap selesai (0%, 50%, 100%)
untuk masing-masing bagian utama pekerjaan atau bagian pekerjaan dan pada
saat lain yang langsung ditentukan oleh Direksi. Foto akan disediakan untuk Direksi,
dan dilampirkan ke dalam laporan progres bulanan yang ditetapkan pasal 5.3. disebut
di atas dan akan dicetak masing-masing foto 6 (enam) lembar.
Uraian singkat dan tanggal masing-masing foto akan disertakan. Foto negatifnya akan
menjadi barang milik Pemilik dan cetak ulang dari negatif ini tidak boleh diberikan
kepada orang atau orang-orang kecuai diizinkan Pemilik.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada sub-pasal
ini termasuk biaya umum harga satuan dalam Kuantitas dan Harga (Bill of Quantities).

17
PASAL SU – 6
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN YANG
DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA

SU - 6.1. UMUM
Penyedia Jasa akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang merupakan bagian
dari Pekerjaan Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan dalam Spesifikasi atau Standar yang ditunjukkan dalam pasal 4 pada
Spesifikasi Umum.

SU - 6.2. SARANA PELAKSANAAN


Penyedia Jasa akan menyediakan sarana pelaksanaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan penyelesaian dan perbaikan agar dapat dilakukan secara
efisien. Jika dipertimbangkan perlu untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Kontrak. Direksi akan memerintahan Penyedia Jasa untuk mengirim tambahan sarana
dan peralatan. Semua sarana dan peralatan yang disediakan oleh Penyedia Jasa
harus lengkap dengan semua suku cadangnya dan Penyedia Jasa harus menyimpan
dalam jumlah yang cukup semua suku cadang untuk sarana dan peralatannya
guna menjamin pelaksanaan Pekerjaan yang efisien.
Setiap saat jumlah dan jenis sarana dan peralatan harus dalam kondisi dapat
dioperasikan dengan baik dan tidak kurang dari jumlah yang ditunjukkan dalam
Jadwal Pelaksanaan yang telah disetujui.

SU - 6.3. BAHAN-BAHAN PENGGANTI


Penyedia Jasa harus berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan bahan-
bahan yang ditetapkan, kecuali jika bahan-bahan yang ditetapkan tidak tersedia
karena alasan di luar batas kemampuan dari Penyedia Jasa. Bahan-bahan
pengganti boleh digunakan dengan ketentuan bahwa tidak boleh menggunakan
bahan pengganti tersebut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Direksi.
Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga tidak akan disesuaikan untuk
menambah biaya antara bahan-bahan yang dipilih dan bahan-bahan pengganti yang
benar-benar disediakan.

SU - 6.4. PEMERIKSAAN SARANA DAN BAHAN-BAHAN


Sarana dan bahan-bahan yang disediakan Penyedia Jasa yang berkaitan dengan
pekerjaan harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sesuai dengan Kontrak pada
salah satu atau lebih lokasi-lokasi berikut yang ditetapkan oleh D ireksi.

18
a. Tempat produksi atau pabrik.
b. Tempat pengapalan / pengangkutan;
c. Lapangan
Penyedia Jasa harus menyampaikan beberapa informasi-informasi pada Direksi
mengenai sarana dan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Direksi untuk tujuan
pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut dalam hal apapun tidak membebaskan Penyedia
Jasa dari tanggungjawabnya untuk penyediaan sarana dan bahan-bahan yang
sesuai dengan spesifikasi.

SU – 6.5. PROGRAM DAN PERHATIAN PADA SARANA


ANGKUTAN
Bersamaan dengan penyampaian jadwal pelaksanaan. Penyedia Jasa akan
menyerahkan kepada Direksi program transportasi yang lengkap untuk sarana,
bahan-bahan dan sarana pelaksanaan, yang menunjukkan secara detail urutan
dari pengangkutan dan pengiriman ke lokasi sesuai jadwal pelaksanaan yang
diajukan. Semua kegiatan transportasi yang utama dan waktunya harus ditunjukkan
dalam Program Pelaksanaan yang Disetujui.
Penyedia Jasa akan selalu memberikan informasi kepada Direksi kedatangan sarana
bahan-bahan material dan sarana pelaksanaan di lapangan.

SU – 6.6. SPESIFIKASI, PAMFLET/BROSUR DAN DATA


YANG DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) set spesifikasi
lengkap, brosur, data yang lengkap dari bahan-bahan/material dan sarana yang
akan diadakan sesuai Kontrak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum
diadakan dilaksanakan.
Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam hal apapun tidak
membebaskan Penyedia Jasa dari segala tanggungjawab dalam hubungannya dengan
Kontrak.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini
yang dianggap sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

19
PASAL SU – 7
SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN
SU – 7.1. UMUM
Pekerjaan ini dibagi tiga (3) tahap, sebagai berikut:
a. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai
b. Tahap selama pelaksanaan berjalan
c. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kali
serta kedua kalinya.

SU – 7.2. BENCH MARK


Bench mark dasar untuk Kegiatan Pelaksanaan pekerjaan haruslah Bench Mark-
Bench Mark yang ditentukan oleh Direksi dan atau yang ditunjukkan pada
gambar di Dokumen Lelang.
Penyedia Jasa harus melakukan konfirmasi terhadap ketelitian dari setiap Bench Mark-
Bench Mark yang lain dengan melakukan survey pengecekan terhadap Bench Mark-
Bench Mark dasar tersebut. Dalam hal Bench Mark tersebut rusak yang disebabkan
aktivitas pelaksanaan, Bench Mark tersebut harus diganti oleh Penyedia Jasa dengan
biaya sendiri.
Penyedia Jasa yang membuat Bench Mark sementara (Temporary Bench Mark/TBM)
dengan interval tidak lebih dari 500 m sepanjang lokasi pekerjaan. Desain dan lokasi
dari masing-masing TBM harus disetujui Direksi. Elevasi-elevasi semua TBM harus
dibuat dan disetujui oleh Direksi sebelum TBM tersebut digunakan untuk survey pra
pelaksanaan atau kemajuan pekerjaan.

SU - 7.3. SURVEY PRA-PELAKSANAAN


Penyedia Jasa bertanggungjawab untuk membuat gambar-gambar yang diuraikan
dalam bagian 3 dari spesifikasi Umum dan gambar-gambar tersebut harus
menggambarkan semua perubahan yang diperlukan karena kondisi-kondisi
setempat. Sehingga adalah menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa untuk melaksanakan
semua survey yang dibutuhkan sebelum membuat gambar palaksanaan. Setiap
surveyakan mencakup (tetapi tidak terbatas) hal-hal berikut ini:
a. Pekerjaan Pematokan secara umum sesuai dengan Gambar Kontrak, termasuk
setiap pematokan kembali yang diperlukan karena perubahan alinemen yang
timbul pada saat pembuatan gambar pelaksanaan
b. Survey pemotongan melintang pada interval kurang lebih 50 m diukur sepanjang
tengah yang direncanakan.

20
SU - 7.4. PEKERJAAN PENGUKURAN
1. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan
yang akan digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dari letak tampang
melintang.
2. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas
pengukuran. Hasil pengukuran harus disetujui oleh assisten survey dan desain.
3. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan
dalam Kriteria Perencanaan Irigasi dan petunjuk Direksi.
4. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2, dengan ukuran diameter 10 cm,
diatas tanah 40 cm, kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm,
dipancang 50 cm diatas tanah 25 cm.
5. Patok As
(a) Untuk pekerjaan peninggian dan perkerasan jalan inspeksi, Penyedia Jasa
harus memasang patok-patok as sepanjang ruas jalan dengan jarak 50 m.
(b) Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75
cm dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patok dicat dan diberi
kode nomor.
6. Patok Petunjuk
(a) Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2 yang diikatkan berdasarkan
patok as tanggul.
(b) Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as tanggul,
dengan jarak maksimum 5 mm dari kaki luar tanggul rencana.
(c) Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10
cm, panjang 100 cm, dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru
dan harus diberi keterangan-keterangan dengan warna putih, sebagai berikut:
(i) Nomor patok
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari as rencana
(iv) Elevasi dari pekerjaan rencana
(d) Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan
tidak akan dipindahkan atau ditimbun.
(e) Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 m. Profil-
profil harus dibuat dari bambu utuh lurus dengan diameter paling kecil 40
mm, dan sambungan-sambungan dikuatkan dengan paku atau tali.

7. Untuk pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus melakukan setting out dengan
menempatkan patok-patok Bantu pada setiap sudut dan bouw plank /
papan pembantu pada bagian-bagian yang membutuhkan.
8. Pengukuran Krib/Pelindung tebing pada alur sungai.

21
(a) Untuk pekerjaan krib pelindung tebing, Penyedia Jasa harus memasang
minimum tiga (3) patok as setiap krib, dan membersihkan daerah kerja
sampai jarak antara 10 m – 30 m dari tepi-tepi sungai.
Ukuran dari patok-patok ini paling kecil adalah diameter 10 cm, panjang
100 cm dan dipancang ke dalam tanah sampai kedalaman 60 cm. Patok-patok
dicat kuning dan diberi keterangan-keterangan dengan warna merah
sebagai berikut :
(i) Nomor krib
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari patok ke tiang pertama dari krib (dari krib beton)
(iv) Elevasi puncak krib
(b) Penyedia Jasa harus menyelenggarakan pengukuran kembali tampang
melintang tebing dan alur sungai pada setiap krib, meliputi semua
patok petunjuk krib, lokasi yang diteliti dari garis batas depan krib atau
sungai, dan ditunjukkan dalam gambar tampang lintang.
9. Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pengukuran dan perlengkapannya,
juru-juru ukur dan pekerja-pekerja yang diperlukan.
10. Apabila Penyedia Jasa tidak dapat menyediakan semua atau sebagian seperti
tercantum dalam butir (9), maka Direksi dapat menunjuk pihak ketiga dan
seluruh biaya untuk itu menjadi beban Penyedia Jasa.
11. Semua patok-patok pengukuran termasuk Bench Mark yang terdapat
pada daerah/lokasi pekerjaan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik
sampai pekerjaan tersebut diterima oleh pihak Proyek untuk kedua kalinya.
12. Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang
dilaksanakannya telah selesai 100%.
13. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan
(Eksternal Disk) yang merupakan as built drawing, dan diserahkan pada
waktu penyerahan pekerjaan.

22
SU – 7.5. TINGGI PERMUKAAN ASLI YANG DIGUNAKAN
DALAM PENGUKURAN
Sebelum melakukan survey permukaan tanah asli yang akan dicantumkan dalam
gambar-gambar pelaksanaan. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada
Direksi paling lambat 20 hari sebelumnya dengan maksud agar Direksi atau
wakilnya dapat menyaksikan dan membuktikan ketinggian yang akan
digunakan/ditetapkan. Ketinggian permukaan asli yang digunakan harus mendapat
persetujuan dari Direksi.

SU - 7.6. BANTUAN STAF DIREKSI UNTUK SURVEY


Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat survey (waterpass, theodolite dan alat-alat
bantu lainnya) untuk keperluan Direksi guna pengecekan terhadap patok yang
dipasang oleh Penyedia Jasa dan pengukuran Pekerjaan selama pelaksanaan.

SU - 7.7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN


SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN
Biaya semua pekerjaan survey yang dibutuhkan untuk pematokan pengukuran
dan modifikasi gambar-gambar dan untuk ketentuan yang lan-lain yang dibutuhkan
oleh Direksi untuk pengecekan pematokan dan pelaksanaan survey pengukuran
yang diuraikan dalam pasal ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa dan sudah
termasuk dalam jumlah biaya umum harga satuan yang dimasukan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

23
PASAL SU – 8
PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA

SU - 8.1. UMUM
Semua pekerjaan sementara meliputi jembatan darurat beserta jalan masuk,
kistdam, dewatering, pengelak dan lain-lain, akan dioperasikan, dipelihara dan secara
bertahap dibongkar oleh Penyedia Jasa, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.

SU - 8.2. LOKASI/LAPANGAN
Penyedia Jasa harus membatasi, sejauh dapat dilakukan, perpindahan p ekerja-
pekerja dan peralatan ke lapangan termasuk rute-rute jalan masuk yang sudah
disetujui oleh Direksi dengan maksud untuk meminimalkan kerusakan tanaman dan
hak milik dan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari kerusakan
tanah. Bekas roda kendaraan dan garutan akibat roda kendaraan harus diperbaiki
dan kerusakan lahan harus dikembalikan semaksimal mungkin seperti kondisi
aslinya.
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk
beberapa pelanggaran atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman
atau lahan sebagai akibat pengoperasian, apakah tanaman atau lahan tersebut milik
Pemilik Pengguna Jasa atau orang lain dan akan mengganti rugi kepada Pengguna
Jasa atau orang lain terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan untuk
setiap kerusakan dan kerugian.

SU - 8.3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


SU - 8.3.1. RUANG LINGKUP
Mobilisasi dan Demobilisasi dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of
Quantities”) dimaksudkan pengangkutan sarana pelaksanaan yang akan digunakan
ke lapangan berdasarkan jadwal pelaksanaan yang disampaikan setelah penerimaan
Surat Perintah Kerja. Mobilisasi peralatan berat dan peralatan lainnya, sesuai
dengan jadwal yang diserahkan juga termasuk dalam mobilisasi.
Penyedia Jasa diperbolehkan dengan ijin dari Direksi, setiap saat selama pelaksanaan,
melakukan perubahan, pengurangan dan atau penambahan sarana pelaksanaan dan
personil.
Mobilisasi untuk semua peralatan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan harus
selesai sebelum pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang disetujui oleh Direksi.
Demobilisasi akan termasuk pemindahan semua peralatan dari lokasi sesuai dengan
jadwal.

24
SU - 8.3.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Sub pasal ini mengacu untuk mobilisasi dan demobilisasi seperti yang dijelaskan
dalam sub pasal 1.2.3. Harga “lumpsum” akan dibayarkan adalah sebagai berikut:
a. 50 % apabila semua perlengkapan ditunjukkan dalam jadwal Pelaksanaan
yang telah disetujui, sampai di lokasi;
b. 50 % apabila kegiatan-kegiatan telah selesai dan peralatan telah dipindahkan
dari lokasi.
Harga “lumpsum” sudah termasuk kompensasi penuh untuk setiap biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk mobilisasi dan demobilisasi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan
pada pasal ini yang dianggap sudah termasuk dalam jumlah “lumpsump” yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 8.4. KANTOR LAPANGAN, GUDANG, BENGKEL, BARAK


TENAGA KERJA DAN LAIN-LAIN.
Penyedia Jasa akan menyediakan, menjaga dan mengoperasikan semua bangunan
dan halaman kerja seperti Kantor Penyedia Jasa, kantor lapangan, gudang-
gudang, bengkel-bengkel, barak tenaga kerja dan bangunan-bangunan
sementara dan halaman-halaman kerja lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan dan memindahkannya pada saat selesai pekerjaan.
Kantor Penyedia Jasa harus menyediakan kantor lapangan termasuk yang pertemuan
yang memadai. Penyedia Jasa akan menyampaikan usulan lokasi kantor lapangan,
gudang, bengkel dan lain-lain yang diperlukan selama pelaksanaan kepada D ireksi
untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan bangunan tersebut tidak boleh dimulai
sebelum proposal tersebut disetujui Direksi. Fasilitas kantor yang memadai akan
disediakan di lapangan untuk Wakil Direksi dan stafnya.
Kantor staf Penyedia Jasa di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan lengkap
dengan fasilitas yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan-jalan,
jalan setapak, tempat-tempat parkir, pagar, sanitas dapur masak, pencegahan
kebakaran, dan perlengkapan pemadam kebakaran sesuai dengan ketentuan dalam
pasal 21 dari syarat Umum Kontrak.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan system penyediaan air yang memadai untuk
kantor Penyedia Jasa, kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel dan tempat-tempat
lain di lapangan/lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa akan mengatur sendiri untuk
penyediaan listrik untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel,
gudang dan kantor tes laborat. Kantor Penyedia Jasa akan dilengkapi dengan telepon
dan faksimail dalam keadaan o perasi.

25
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan
dalam sub pasal ini sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 8.5. JALAN MASUK SEMENTARA


SU - 8.5.1. RUANG LINGKUP
Penyedia Jasa akan melaksanakan dan memelihara jalan masuk sementara termasuk
drainasi dan bangunan silang untuk fasilitas aliran yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerjaan. Pembongkaran dan pemindahan dari bangunan-bangunan
sementara ini akan dilaksanakan dengan persetujuan Direksi.
Semua jalan eksisting yang akan digunakan sebagai jalan kerja harus direhabilitasi,
diperbaiki dan dipelihara oleh Penyedia Jasa.
Semua jalan masuk dilaksanakan dari 30 hari sebelum Penyedia Jasa memulai
pelaksanaan beberapa bagian jalan sementara. Penyedia Jasa akan menyampaikan
secara rinci kepada Direksi untuk persetujuannya termasuk:
a. Perencanaan jalan kerja sementara termasuk dranasi dan fasilitas persilangan
dengan aliran air (sistem pembuangan).
b. Metode pelaksanaan dan jadwal waktu pelaksanaan dari semua jalan kerja
sementara.
Penyedia Jasa tidak boleh memulai pelaksanaan dari setiap jalan masuk sementara
sebelum mendapatkan persetujuan dari Direksi. Persetujuan tersebut tidak akan
membebaskan Penyedia Jasa dari tugas atau tanggungjawab sesuai dengan kontrak.
Penyedia Jasa akan melaksanakan jalan masuk sementara sesuai dengan gambar-
gambar dan program pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi. Penyedia
Jasa harus bertanggungjawab untuk memperbaiki dengan biayanya sendiri atas
beberapa kerusakan pada jalan masuk termasuk jalan-jalan yang sudah ada pada
rute-rute jalan masuk yang disebabkan oleh lalu-lintas dari peralatan berat dan
truk-truk yang digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
Sesudah menyelesaikan Pekerjaan, jalan masuk sementara kecuali ditentukan lain
harus dibongkar, lokasi dikembalikan seperti kondisi semula sesuai dengan
pemerintah dari Direksi.
Pengembalian/perbaikan prasarana jalan sesuai degan kondisi semula dari jalan yang
sudah ada maupun jalan sementara yang baru yang digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan harus mendapat persetujuan dari instansi yang terkait (Pemerintah
Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa dan lain-lain).
SU - 8.5.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
pasal 1.2.4. yang berkaitan dengan pembuatan, pembongkaran/pe mindahan jalan
masuk sementara sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan harga.

26
SU - 8.6. JEMBATAN SEMENTARA
Dalam hal dipandang perlu dan atau diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa akan
melaksanakan dan memelihara jembatan sementara dan akan menyediakan semua
tenaga kerja dan bahan-bahan yang diperlukan, serta pembongkaran jembatan
sementara tersebut setelah pekerjaan selesai.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pembuatan jembatan
sementara dalam memenuhi persyaratan dari sub pasal ini sudah termasuk dalam
jumlah biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar kuantitas
dan Harga.

SU - 8.7. PENGATURAN LALU-LINTAS SEMENTARA


Untuk mengatur lalu-lintas yang melalui atau sekitar lokasi pekerjaan atau dimanapun
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa akan membangun dan
memelihara, tanda-tanda lalu-lintas, lampu-lampu, rambu-rambu dan fasilitas-
fasiltas lain seperti yang ditentukan oleh Direksi untuk petunjuk dan pengaturan Lalu-
lintas.
Jika dibutuhkan atau diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menyediakan
dan menempatkan petugas pada tempat-tempat pemberhentian yang bertugas untuk
mengarahkan lalu-lintas yang melintas di sekitar lokasi pekerjaan.
Di samping persyaratan-persyaratan tersebut. Penyedia Jasa akan memasang tanda-
tanda peringatan dan tanda-tanda petunjuk lainnya di dalam atau di sekitar daerah
Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan, sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.

SU - 8.8. PENGAWASAN/PENGATURAN LALU-LINTAS


JALAN RAYA YANG SEARAH
Dalam segala hal, jika pada tempat-tempat/ruas-ruas khusus dari lokasi pekerjaan
atau jalan menuju ke lokasi pekerjaan diperlukan “jalan satu jalur”. Penyedia
Jasa harus menyediakan satu jalur sebesar 3,50 m yang dibuka/dapat digunakan
untuk lalu-lintas umum. Penyedia Jasa akan mengatur pengoperasian peralatan
sedemikian sehingga gangguan yang ditimbulkan seminimal mungkin
ketidaknyamanan dan keterlambatan dari lalu-lintas dan akan bertanggungjawab
atas pengaturan yang memadai dari lalu-lintas dengan menggunakan jalan satu-
lajur seperti yang dijelaskan di atas.
Di tempat di mana jalan lalulintas satu jalur dalam keadaan operasi dan
bila diperintahkan oleh Direksi gerak dari peralatan Penyedia Jasa dari satu
bagian pekerjaan ke bagian lain akan dilakukan mengikuti dengan pengontrolan
lalu-lintas jalan searah. Tumpahan yang dihasilkan dari pengoperasian sepanjang atau
melintasi jalan umum harus dibersihkan segera atas biaya Penyedia Jasa.

27
SU - 8.9. PEMELIHARAAN DAN PERLINDUNGAN
Penyedia Jasa harus tetap membuka lalu-lintas setiap jalan eksisting selama
pelaksanaan Pekerjaan berjalan dengan ketentuan dan jika disetujui oleh D ireksi.
Penyedia Jasa diperbolehkan “ by-pass” dengan me mbelokkan.
Penyedia Jasa harus melakukan hal-hal yang diperlukan pada setiap saat untuk
menjamin kenyamanan dan keselamatan dari penduduk sepanjang dan yang
berdekatan dengan pekerjaan dan jalan masuk.
Kelalaian Penyedia Jasa dalam menjaga hal tersebut akan memberikan hak atas Direksi
untuk melaksanakan pekerjaan yang dianggap perlu dan akan meminta Penyedia
Jasa untuk membayar dengan harga penuh yang dikeluarkan ditambah 100 % dari
biaya, yang jumlahnya akan dikurangkan dari uang yang harus dibayarkan kepada
Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan
dalam sub-pasal ini sudah termasuk biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 8.10. PENGELAKAN DAN PENGENDALIAN AIR


Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemindahan aliran air yang mengganggu
pekerjaan selama pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan dari
Spesifikasi Teknik, Diversion and Care of Water.”
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
Sub-pasal ini sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Harga
Satuan Pekerja (HSP) yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Kecuali untuk pelaksanaan bangunan Jembatan dan Bangunan terjun yang
membutuhkan penutupan dan pengeringan yang terus menerus selama pelaksanaan.
Untuk bangunan tersebut biayanya sudah dimasukkan harga “lumpsump” dalam
Daftar Kuantitas dan Harga yang dibayarkan sebagai berikut:
a. 40 % apabila penggalian fondasi selesai;
b. 40 % apabila pekerjaan selesai 100 %
c. 20 % apabila semua bangunan-bangunan pengelak dan peralatan
yang berkenaan dengan pengamanan air telak dipindahkan dari lokasi
pekerjaan.
Biaya sudah dianggap termasuk kompensasi penuh untuk menyediakan semua tenaga
kerja, bahan-bahan, perlengkapan, peralatan dan lain-lain untuk menyelesaikan
pekerjaan yang menyesuaikan pelaksanaan teknik yang terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan persyaratan yang dijelaskan dalam spesifikasi tersebut.

SU -8.11. PEMBUANGAN SAMPAH YANG MENGAPUNG


Pembuangan sampah yang mengapung di sungai selama pelaksanaan pekerjaan
akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Perhatian khusus yang dibutuhkan
pada jembatan-jembatan yang ada pada galian sudetan dimana hambatan aliran
sungai akan menyebabkan di bagian hulu banjir atau runtuhnya bangunan.
28
Semua sampah yang mengapung yang diambil dari sungai harus dibakar atau
dipindahkan dari lokasi atau dibuang dengan cara lain yang disetujui oleh pemilik.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
Sub-pasal ini sudah dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 8.12. TEST LABORATORIUM DAN PEKERJAAN


EKSPLORASI
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemilihan dan pengaturan dari
laboratorium yang sesuai untuk melaksanakan test pada beton, material pada
tanah dan test-test lain yang diperlukan untuk Pekerjaan. Penyedia Jasa akan
bertanggungjawab atas ketelitian peralatan laborat, peralatan test dan laporan
test yang akan disampaikan kepada Direksi untuk diperiksa pada akhir tiap
minggu. Peralatan test dan peralatan laboratorium harus sesuai dengan tipe “B” dari
“Earth Manual” dan harus bersedia dapat digunakan oleh Direksi pada setiap saat.
Semua biaya yang dikeluarkan dari penyediaan dan pengoperasian laboratorium,
peralatan, perlengkapan dan materiall untuk pengujian, tenaga kerja, biaya-biaya
pengangkutan potongan benda uji sudah termasuk di dalam biaya umum harga
satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

29
PASAL SU – 9
PENGATURAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN

SU - 9.1. UMUM
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan yang diperlukan
untuk pelaksanaan tidak dibatasi, antara lain pengaturan sanitasi, pembersihan
lahan di lokasi, bahan peledak dan bahan bakar minyak, pagar sementara,
peraturan- peraturan keamanan dan pencegahan kebakaran akan dibangun dan
dipelihara oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa akan
bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan keamanan
dan akan menyampaikan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, organisasi
dan aturan-aturan untuk tujuan tersebut.
Penyedia Jasa akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan yang
secara kebetulan terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan pertama
yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan. Dan harus bertanggung jawab serta
menanggung semua biaya yang berhubungan dengan pelayanan pertolongan
pertama tersebut termasuk pengiriman / pengangkutan dengan ambulan untuk
pekerja yang terluka atau sakit ke rumah sakit. Pertolongan pertama juga harus
disediakan untuk Pemilik dan Direksi, tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-
pekerjanya di lapangan.

SU - 9.2. SISTEM PENGATURAN KEAMANAN


Penyedia Jasa akan membangun sebuah sistem pengaturan dan organisasinya untuk
pekerjaan-pekerjaan dan menyampaikan program kepada Direksi untuk
persetujuannya. Sistem kontrol keamanan akan mempunyai kapasitas peralatan,
fasilitas dan personil yang memadai untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan
bagi orang-orang dan harta benda terkait.
Sistem kontrol keamanan akan dioperasikan sesuai dengan program yang disetujui
yang disusun berdasarkan aturan-aturan dan hukum di Indonesia.
Direksi atau Wakil Direksi berhak untuk memerintahkan Penyedia Jasa dalam
pengoperasian sistem tersebut dari waktu ke waktu, jika dianggap perlu menurut
Direksi.

SU - 9.3. PENGATURAN SANITASI DAN PEMBERSIHAN


LAPANGAN
Penyedia Jasa harus menjaga lokasi dalam keadaan bersih dan akan menyediakan
serta menjaga kenyamanan sanitasi untuk digunakan orang-orang yang dipekerjakan
dalam

30
pekerjaan, dengan tingkat dan cara serta pada tempat-tempat yang disetujui
oleh Direksi dan oleh instansi lokal yang berwenang serta semua orang yang
berhubungan dengan pekerjaan akan diwajibkan untuk menggunakan kesepakatan-
kesepakatan ini.
Penyedia Jasa akan mengumumkan pelarangan dan melakukan cara pencegahan lain
yang mungkin diperlukan untuk menjaga kebersihan lokasi.
Pembersihan lahan oleh Penyedia Jasa tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan tertulis
dari Direksi dan akan dibatasi pada lokasi dimana secara tegas perlu, karena
penebangan pohon pada umumnya tidak diijinkan.

SU - 9.4. BAHAN PELEDAK DAN BAHAN BAKAR MINYAK


Penyedia Jasa akan membuat pengaturan pengangkutan, gudang dan
penanganan bahan peledak dan bahan bakar minyak dengan cara yang aman
untuk melindungi personil lapangan dan masyarakat umum sesuai dengan
hukum dan peraturan keamanan yang berlaku.

Penyedia Jasa harus memperoleh semua ijin yang diperlukan dan akan membayar
semua biaya yang mungkin diperlukan untuk memindahkan bahan peledak dan bahan
bakar minyak dari satu tempat ke tempat lain dari penyimpanan, dan
akan melaksanakan semua permohonan yang diperoleh untuk mendapatkan
persetujuan dari Instansi yang berwenang dari Pemerintah Indonesia.
Penyedia Jasa akan menyediakan dan memasang sistem peringatan yang cukup,
sehingga peringatan yang memadai dapat diberikan kepada semua orang yang
dalam keadaan berbahaya apabila bahan peledak harus dibakar. Penyedia
Jasa akan menjamin, sebelum peledakan, bahwa daerah yang diledakkan aman
dari semua tempat tinggal, pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Di samping akan
menempatkan pembawa bendera pada setiap jalan masuk daerah yang
disebutkan, untuk menghentikan dan mencegah semua lalu-lintas yang akan masuk
sampai dengan pengumuman bahwa aman diberikan.
Lokasi-lokasi bahan peledak harus disetujui oleh Direksi. Tangki bahan bakar yang
dibangun di atas tanah dan gas minyak tanah cair tidak boleh dilokasi yang berdekatan
dengan kantor lapangan atau lebih dekat dari 100 m terhadap bangunan-bangunan di
lapangan.
Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan bahan peledak tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi. Persetujuan oleh Direksi tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari
kewajiban dan tanggungjawab untuk semua operasi peledakan.

SU - 9.5. PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN


Penyedia Jasa mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk pencegahan
terhadap resiko-resiko kehilangan nyawa atau kecelakaan bagi orang-orang yang
dipekerjakan pada pekerjaan atau pekerja dari Pengguna Jasa dan Direksi
atau

31
pengunjung-pengunjung atau untuk orang-orang yang mempunyai alasan yang
cukup berada di tempat pekerjaan dan terakhir harus mengadakan penjagaan
seperlunya pada pekerjaan sesuai dengan perintah dari Direksi.
Penyedia Jasa akan mengambil semua pencegahan yang perlu terhadap kerusakan
pada harta benda pemilik atau selain pemilik yang letaknya berdekatan atau berada
di lokasi. Penyedia Jasa akan memenuhi peraturan-peraturan pencegahan adanya
kecelakaan dan peraturan-peraturan keselamatan baik lokal atau nasional dari instansi
yang berwenang di Indonesia.
Penyedia Jasa harus menunjuk Petugas Keselamatan yang mampu, berkualitas
dan berpengalaman yang perannya termasuk mempromosikan secara aktif konsep-
konsep keselamatan kerja kepada seluruh pekerja dari Penyedia Jasa. Petugas
tersebut akan melaporkan kondisi-kondisi yang kurang aman kepada Site Manager
dari Penyedia Jasa yang harus segera melakukan tindakan koreksi terhadap setiap
kondisi yang kurang aman tersebut. Petugas keselamatan harus memegang peran
utama dalam pertemuan secara periodik tentang keselamatan kerja dengan pemilik
dan pertemuan dengan pengawas-pengawas Penyedia Jasa, mandor dan pekerja.
Penyedia Jasa akan melaporkan segera kepada Direksi semua kecelakaan akibat dari
operasional.

SU - 9.6. PENCEGAHAN KEBAKARAN


Penyedia Jasa akan mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap kebakaran
di atau didekat lokasi dan akan menyediakan apapun yang menurut
pertimbangan Direksi mencukupi, perlengkapan pemadam kebakaran yang siap
dipakai pada semua bangunan, gedung atau tempat pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, termasuk tempat tinggal, barak pekerja dan lokasi kantor yang
disediakan untuk Wakil Direksi. Penyedia Jasa akan menjaga perlengkapan
pemadam kebakaran yang diperlukan, dalam kondisi yang baik sampai pekerjaan
diterima oleh pemilik.
Penyedia Jasa harus segera memadamkan api yang terjadi di lokasi, dimanapun api
berasal. Dengan memperhatikan ini, Penyedia Jasa akan menggunakan semua
kebutuhan peralatan dan tenaga kerja guna memadamkan kebakaran sampai batas
kemampuan perlengkapannya dan tenaga kerja yang dipekerjakannya pada lokasi
termasuk perlengkapan dari Sub Penyedia Jasa.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
pasal ini sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

32
PASAL SU – 10
PENGUKURAN DAN
PEMBAYARAN

Metode pengukuran harus sesuai dengan metode dan prosedur yang ditentukan dalam
pasal khusus dan sebagaimana yang tercantum di sini.
Berbagai harga satuan dan biaya umum setiap item pekerjaan sudah dimasukkan
di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, serta dianggap sudah termasuk kompensasi
penuh untuk penyediaan semua material, pekerja, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap
dengan teknik pelaksanaan yang terbaik dan yang sesuai dengan semua persyaratan
yang dijelaskan dalam Spesifikasi.

SU - 10.1. SATUAN PEKERJAAN


Pasal ini mencakup toleransi dalam pengukuran dimensi dari pekerjaan dan metode
perhitungan dan kuantitas pekerjaan yang dibagi dalam 6 (enam) kategori sebagai
berikut:
(1) Kategori - 1 (meter panjang, m')
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan 2 (dua) desimal tiap meternya,
dan disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan pekerjaan dicantumkan di dalam
lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah
panjang dengan harga satuan pekerjaan dan dibulatkan pada bilangan bulat
terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai
berikut:

 Pencegahan rembesan;

 Sambungan muai;

 Pipa beton pra cetak;

 Pipa sandaran jembatan;

 Tiang pancang beton;

 Pipa drainasi

 Lubang rembesan;

 Besi siku pelindung sudut;

 Pagar pengamanan.

33
(2) Kategori - 2 (meter persegi, m2)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan angka 2 (dua) desimal tiap
meter perseginya dan dengan mengalikan dua ukuran yang diukur dengan
dua angka dan dibulatkan, hasilnya dibulatkan dan disetujui oleh Direksi
pada setiap tahapan pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan luas terukur dengan
harga satuan pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai
berikut:

 Pembersihan lapangan;

 Pengupasan lapisan permukaan;

 Plesteran;

 Siaran;

 Lapisan ijuk

 Perkerasan jalan;
(3) Kategori - 3 (kubik meter, m3)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dalam 2 (dua) angka desimal dengan
mengalikan tiga ukuran dalam dua angka desimal tiap meternya, hasilnya
dibulatkan dan disetujui oleh Direksi, pada setiap tahapan pekerjaan dan
dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan isi terukur dengan
harga satuan pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

 Timbunan untuk tanggul dan cekungan;

 Pasangan batu;

 Beton;

 Galian biasa;

 Galian untuk bangunan;

 Timbunan kembali

 Bongkaran bangunan.
(4) Kategori - 4 (satu kesatuan)
Kelompok pekerjaan harus diukur dengan angka bulat yang dipasang dan
disetujui pada setiap pekerjaan dicantumkan ke dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan dengan harga
satuan pekerjaan dan dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.

34
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:

 Pintu;

(5) Kategori - 5 (masa)


Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan 2 (dua) angka desimal dan
dikalikan dengan jumlah pekerjaan tiap satuan panjang atau cakupan dan
disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan pekerjaan dan dicantumkan di dalam
lembar inspeksi. 1 ton diartikan sama dengan masa 1.000 kg.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah terukur dengan
harga satuan pekerjaaan dan dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai
berikut:

 Pembesiran;

 Pekerjaan logam.
(6) Kategori - 6 (“Lum Sump”, LS)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dan dibayar sebagai satu
kesatuan pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah

 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan;

 Pengelakanm dan pengendalian air termasuk pengeringannya;

 Pemeliharaan jalan yang ada pembuatan dan pemeliharaan jalan kerja,


jembatan sementara;
 Pembuatan foto dokumentasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan papan
nama proyek;

 Pengukuran tampang lintang, dan lain-lain;

 Investigasi, pengeboran rencana pondasi “groundsill”.

35
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL ST – 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
ST – 1.1. BASE CAMP/DIREKSI KEET
ST – 1.1.1. Pelaksanaan
Pekerjaan Base Camp/Direksi Keet untuk fasilitas Kontraktor dan Direksi selama masa
pelaksanaan pekerjaan disiapkan atas perintah Direksi Pekerjaan harus mencakup tetapi
tidak harus dibatasi pada:
- Pekerjaan tanah yang terdiri dari kliring, grubbing, pengupasan, penggalian,
perataan tanah, dan pengisiannya;
- Konstruksi bangunan termasuk finishing, pengecatan.
- Penyediaan sistem penyediaan air termasuk konstruksi sumur dan menyediakan
pompa, tangki air dan pipa untuk suplai;

- Penyediaan sistem pembuangan kotoran termasuk tangki septic dan pipa untuk
suplai;
- Penyediaan drainase dari bangunan;
- Penyediaan pasokan listrik dan fasilitas telekomunikasi
- Menyediakan sarana pendukung berupa paralatan meja, kursi, lemari dan segala
kebutuhan lainnya.
ST – 1.1.2. Pembayaran
Perhitungan untuk pembayaran pekerjaan Base Camp / Direksi Keet yang telah
dilaksanakan sudah termasuk dalam biaya umum atau overhead

ST – 1.2. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


ST – 1.2.1. Pelaksanaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan sebagaimana yang
tercantum dalam penawaran.
ST – 1.2.2. Pembayaran
Kuantitas dibayar dengan Harga Kontrak , untuk Mata Pembayaran yang terdaftar
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan LS dan pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan,
perawatan,semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan semua biaya
lain yang perlu.

ST – 1.3. PENGGAMBARAN
ST – 1.3.1. Pelaksanaan Penggambaran berupa gambar Mutul Check dan
As buil drawing

36
ST – 1.3.2. Pembayaran
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya
menyiapkan gambar Mutul Check dan Asbuildrawing dalam Spesifikasi Umum yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya ini tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
tanggungjawab sepenuhnya Penyedia

ST – 1.4. DOKUMENTASI
ST – 1.4.1. Pelaksanaan
Peyedia jasa harus menyiapakan foto 0% - 50% -100% dan foto memori pelaksanaan
pekerjaan, dokumentasi tersebut dibuat dalam bentuk album foto dan Soft Copy
dimasukkan dalam Eksternal Disk.
ST – 1.4.2. Pembayaran
Bila item pekerjaan ini tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya yang
dikeluarkan penyedia untuk melaksanakan kegiatan ini, harus dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia.
.

ST – 1.5. PENGUKURAN / UITZET TRASE SALURAN


ST – 1.5.1. Pengukuran / Uitzet trase saluran
Pengukran trase saluran sebagiamana yang ditunjuk dalam gambar desain atau atas
perintah Direksi, penguran memanjang dan melintang saluaran mengunkan alat ukur
waterpass yang telah dikalibarasi terlebih dahulu.
ST – 1.5.2. Pembayaran
Bila item pekerjaan/biaya diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala
biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
tanggung jawab sepenuhnya penyedia.

37
PASAL ST – 2
PEKERJAAN TANAH

ST - 2.1.1. Pembersihan
Selama pelaksanaan pekerjaan, mungkin diperlukan perpindahan pohon tertentu
dan semak belukar, dalam hal ini Penyedia Jasa akan memindahkan seperti
pohon dan semak belukar setelah disetujui oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan
tanah dipadatkan kemudian membuang dari tempat pekerjaan semua bahan-
bahan hasil pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak
harus ditebang dan tetap berada ditempatnya, maka Penyedia Jasa harus
melindunginya dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapih dan apabila keadaan
mengijinkan harus dibakar sampai habis. Penumpukan untuk pembakaran harus
dikerjakan dengan cara dan pada tempat-tempat tertentu agar tidak menimbulkan
resiko terhadap bahaya kebakaran. Semua pembakaran harus sesempurna mungkin
sehingga bahan yang dibakar akan menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus
mengambil langkah-langkah pencegahan secara khusus untuk mencegah
penyebaran api dan harus mempunyai peralatan sesuai untuk digunakan dalam
pencegahan dan pemadaman.
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan pohon dan semak belukar,
dimana lokasi tersebut akan dipakai untuk bangunan-bangunan permanen, jalan
masuk, tanggul-tanggul dan saluran-saluran. Sedangkan bidang lain
yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan tidak diperhitungkan dalam
pembayaran. Luas areal yang akan dibayar untuk pekerjaan ini adalah bidang tanah
yang sebagian besar tertutup oleh tumbuhan semak belukar dan pepohonan
dengan ketinggian diatas 90 cm.

 Pengukuran dan Pembayaran


- Volume untuk dasar pembayaran diatas dalam harga satuan meter persegi (m2)
dari luas lokasi yang ditebang dan dibersihkan sesuai gambar dan spesifikasi
atau yang diperintahkan Direksi, dimana semua konsekuensi yang timbul
sudah diperhitungkan.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 2.1.2. Galian
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian
lain yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada
38
Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan
tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
a. Galian Tanah Biasa (manual)
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Bila
ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.
Hasil galian dapat digunakan sebagai timbunan, jika tidak dapat digunakan hasil
galian dirapikan di sekitar lokasi pekerjaan.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan
harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.

Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak / bisa dipakai
untuk timbunan dan dipisahkan dengan material yang tidak layak. Material yang
layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan
kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang disekitar
lokasi daerah irigasi atau ke suatu tempat yang tidak akan mengganggu areal
pertanian dan fungsi jaringan. Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja
sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan
pada lokasi yang sedekat- dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan
biaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil
apabila dianggap perlu oleh Direksi. Pengaturan, pembuangan tanah yang tak
terpakai ataupun yang berlebihan kecuali ditetapkan lain dalam bagian yang
terpisah dalam daftar volume dan biaya pekerjaan misalnya item pemompaan atau
pembuatan dan pemeliharaan penampungan air yang dilaksanakan dengan baik
selama pelaksanaan pekerjaan.

 Pengukuran dan Pembayaran


- Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam
meter kubik ( m 3 ) dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang
sesuai ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar.
Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

39
ST - 2.1.3. Timbunan Tanah
a. Timbunan Tanah dari hasil galian (manual)
Sejauh diatas pertimbangan praktis, sebagaimana ditentukan oleh Direksi, semua
material hasil galian yang sesuai dari hasil pekerjaan galian dasar, saluran-
saluran dan saluran pembuang dan bangunan-bangunan lain dapat digunakan
kembali sebagai tanah timbunan pada tanggul dan bangunan permanen yang
memerlukan seperti yang tercantum dalam spesifikasi.
Apabila secara praktis tanah yang dapat digunakan kembali harus digali secara
terpisah dari bahan atau material yang akan dibuang, maka tanah galian yang
dapat digunakan kembali tersebut harus dipisahkan selama pelaksanaan
pekerjaan penggalian tersebut dan langsung ditempatkan dahulu pada
tempat-tempat sementara untuk selanjutnya ditempatkan pada lokasi-lokasi yang
ditunjuk sebagaimana yang ditetapkan Direksi.
Tanah galian yang sesuai dapat digunakan kembali setelah cukup kering untuk
segera dipadatkan setelah penggalian, kecuali tanah yang terlalu basah harus
diletakan dahulu ditempat penimbunan sementara yang disetujui oleh Direksi
agar kadar airnya berkurang hingga mencapai batas yang diijinkan untuk
tanah timbunan pada tanggul atau dengan persetujuan khusus dari Direksi
pekerjaan. Tanah tersebut diijinkan untuk dipergunakan kembali apabila
ditentukan oleh Direksi pekerjaan lebih praktis untuk mengeringkan tanah
yang basah tersebut ditempat / lokasi pekerjaan hingga kadar airnya berkurang
dan cukup untuk dipadatkan.

 Pengukuran dan Pembayaran


- Pengukuran dan pembayaran pada timbunan tanah dari hasil galian akan dibuat
dalam meter kubik (m3) sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

b. Timbunan Tanah dari Borrow


Semaksimal mungkin bahan untuk timbunan diusahakan dari bahan hasil galian
sehingga keseimbangan antara galian dan timbunan dapat tercapai. Sejauh material
dari bahan galian tidak mencukupi dan/atau kualitas bahan dari galian
tidak memenuhi syarat untuk timbunan maka diupayakan mengambil bahan
timbunan dari borrow setelah mendapat persetujuan dari Direksi. Dimana disebutkan
atau diperintahkan oleh Direksi, bahan timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan
harus diambilkan dari daerah tanah luar (Borrow Area) yang disetujui setelah diuji
untuk mengetahui kecocokan bahan.
Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari
tanaman-tanaman termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Direksi, tanah
harus dikupas sampai kedalam 0,30 m untuk sementara ditimbun dan dit empatkan
disekitarnya.
Setelah selesai penggalian, Penyedia Jasa harus meninggalkan daerah tersebut
dalam keadaan rapi sampai dapat diterima oleh Direksi termasuk semua

40
pekerjaan tadi yang diperiksa untuk mencegah penggenangan air didaerah
tersebut. Apabila tanah luar pada sawah atau tegalan yang dipakai untuk timbunan,
penggalian tidak boleh lebih dalam dari 0,50 m kecuali ditentukan lain dan
setelah semua penggalian selesai, daerah tersebut harus ditinggalkan dalam
keadaan sedemikian sehingga daerah tersebut bisa dipakai kembali untuk
pertanian termasuk hal-hal yang menyangkut pengairan dan drainase dari daerah
itu.
Penyedia Jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang dan membentuk
bahan-bahan timbunan tersebut sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam
gambar. Selama material bahan timbunan bisa diambilkan dari galian yang
ada Penyedia Jasa diharuskan memakai bahan timbunan dari galian.
 Pengukuran dan Pembayaran
- Pembayaran untuk pekerjaan timbunan akan dihitung berdasarkan volume
bahan tanah timbunan berdasarkan dimensi dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar. Pembayaran untuk pekerjaan timbunan berdasarkan satuan meter
kubik (m3) dan seluruh biaya termasuk ongkos angkut.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 2.1.4. Mengangkut material atau hasil galian dengan jarak angkut > 500 m
untuk setiap penambahan jarak angkut 100 m
Semua material yang akan di pakai pada pekerjaan ini harus sudah memperhitungkan
biaya angkutan sampai ke lokasi pekerjaan, khususnya pada lokasi yang tidak
dimungkinkan dilalui oleh kendaraan roda 4. Material yang diangkut menggunakan
tenaga manusia.
 Pengukuran dan Pembayaran
- Perhitungan untuk pembayaran pengangkutan material atau hasil galian
dengan jarak angkut > 500 m untuk setiap penambahan jarak angkut 100 m
berdasarkan volume yang telah dilaksanakan dalam satuan meter kubik (m3)
atau sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung
(backup data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 2.1.5. Pemadatan Tanah


Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam
lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan dalam Spesifikasi. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-
lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya.
Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan
yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan
untuk persediaan biasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan. Tanah
timbunan biasanya juga berasal dari hasil galian saluran atau galian sedimen.

41
 Pemadatan Tanah
Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja termasuk peralatan yang dipergunakan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum timbunan tanah dikerjakan.
Setiap lapis timbunan harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan
disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan dalam
Spesifikasi..
Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disya- ratkan, diuji
kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya
dihampar
Timbunan, harus dihampar dalam lapisan horizontal dipadatkan dengan penumbuk
loncat mekanis (stamper) manual. Pemadatan di bawah maupun di tepi saluran harus
mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya rongga- rongga dan untuk
menjamin bahwa saluran terdukung sepenuhnya.

 Pengukuran dan Pembayaran


- Perhitungan untuk pembayaran pekerjaan pemadatan tanah berdasarkan volume
telah dilaksanakan dalam satuan meter kubik (m3) atau sesuai yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi

ST - 2.2. JALAN INSPEKSI


ST - 2.2.1. Umum
Jalan inspeksi yang dibangun disalah satu tepi saluran digunakan untuk memeriksa,
mengeksploitasi dan memelihara jaringan irigasi dan pembuang, yakni saluran dan
bangunan pelengkap
Sepanjang tepi saluran pada umumnya dibuat jalan inspeksi. Jalan inspeksi ini
biasanya ditempatkan diatas salah satu tanggul dari saluran tetapi kadang-
kadang pada jalur jalan yang sudah ada yang dekat dengan saluran. Konstruksi
perkerasan permukaan jalan inspeksi akan mempergunakan material dari sirtu yang
dipadatkan.
ST - 2.2.2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah untuk jalan inspeksi dikerjakan sama dengan pekerjaan tanah pada
saluran. Tubuh jalan dibentuk dengan kemiringan 1 : 20 keluar dari sisi saluran.
Apabila konstruksi jalan tidak dikerjakan sesudah pekerjaan tanah selesai, maka
muka tanah harus digaruk dan dipadatkan kembali secepatnya sebelum jalan
dilaksanakan.

ST - 2.2.3. Bahu / Berm Jalan

Bahu/berm jalan dibentuk dari tanah timbunan dipadatkan, Setiap jarak 10 m


pada bagian yang rendah dari bahu jalan diberi drain pengeringan dari krikil
sepanjang bahu jalan.

42
ST - 2.2.4. Formasi
Persiapan dari formasi dan konstruksi jalan selanjutnya dimulai setelah bahu jalan
selesai. Selama persiapan formasi dan konstruksi jalan, bagian yang lebih rendah dari
jalan diberi celah (bukaan) untuk memberikan efek pengeringan.
Setelah pembentukan seperti diatas, formasi harus digilas dengan mesin gilas
sebanyak tidak kurang dari 4 kali atau dengan cara lain yang disetujui oleh Direksi.
Bagian formasi yang belum rata harus diperbaiki sampai permukaan formasi
halus dan rata dan digilas lagi paling tidak satu kali dengan mesin gilas

ST - 2.2.5. Lapisan Permukaan Sirtu


Dimana dipakai lapisan permukaan kerikil, maka setelah pekerjaan formasi selesai,
material sirtu dihampar, dan digilas dengan mesin gilas paling tidak mencapai
kepadatan 60% Modifikasi AASHO.
Bila digunakan lapisan Kelas C (Base course Tipe C) harus terdiri dari campuran
krikil atau batu pecah yang sama dengan berat jenis pasir lumpur dan lempung
yang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Diameter Saringan Prosentase Lolos (%)

2” 100

1.5” 70-100

1” 55-85

3/4" 50-80

3/8” 40-70

No. 4 30-60

No. 10 20-50

No. 40 10-30

No. 200 5-15

Prosentase Agregat yang lolos dari beberapa macam saringan, harus mendapat
koreksi dengan pengawasan Direksi dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Liquit Limit (AASHO T89) 25 max
- Plasticity Index (AASHO T91) 6 max
- Sand Equivalent (AASHO T176) 25 max
- Loss by Abrasion of Particles retained on ASTM No 12 (AASHO T96) 40 max
43
- Soaked CBR at the required density (100% of the maximum dry density
according to AASHO T180) 60 max
Pada tempat-tempat yang permukaanya terlepas karena kekurangan bahan harus
dibuang dan diganti dengan bahan yang baik dan digilas kembali.
Setelah material untuk setiap lapis ditempatkan, material tersebut harus
dihamparkan dengan peralatan motor-grader atau peralatan lain yang disetujui
sampai campuran menjadi seragam seluruhnya. Bila material tersebut tidak
mengandung material pengikat alami dalam jumlah yang cukup yang siap mengikat
selama penggilasan, maka bahan pengikat yang terdiri dari batu-batu gunung yang
disaring harus ditambahkan, atau material pengikat lain yang diperoleh
dari sumber-sumber yang disetujui. Setelah material pengikat ditambahkan, gradasi
gabungan dari campuran harus memenuhi gradasi yang ditentukan.
Pengikat mungkin dicampurkan ke dalam material di tempat material tersebut
dihasilkan atau dicampur secara merata diatas lapis bawah selama pelaksanaan
pekerjaan dan dalam jumlah yang diperintahkan oleh Direksi.
Material lapis bawah harus dihamparkan dan dipadatkan dalam lapisan dengan
ketebalan sedemikian rupa, sehingga derajat kepadatan yang ditentukan dapat
dicapai dengan peralatan pemadat yang memadai, dan dalam segala hal ketebalan
lapisan setelah pemadatan tidak boleh lebih dua puluh (20) cm. Bila dikehendaki
lebih dari satu lapisan, setiap lapis harus dibentuk dan dipadatkan sebelum lapis
berikutnya ditempatkan.
Penempatan material harus dimulai dari tempat yang ditentukan oleh Direksi.
Penempatan harus dilaksanakan dengan kotak-kotak penghampar atau dengan
kendaraan-kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan yang mampu menghampar
material dalam suatu lapis yang seragam. Lapis harus berukuran sedemikian rupa
sehingga ketika dihamparkan dan dipadatkan, memberikan peluang untuk
material campuran yang akan ditambahkan diatas jalan, tebal lapis yang sudah
selesai harus memenuhi ketebalan normal seperti tampak pada gambar.
Apabila pengangkutan dilakukan melewati material yang sebelumnya t elah
dihamparkan, alat-alat pengangkut harus disebar merata diatas seluruh permukaan
lapisan konstruksi terdahulu, untuk membatasi bekas tapak roda dan pemadatan
yang tidak merata.
Segera setelah penghamparan dan perataan terakhir, setiap lapis harus dipadatkan
pada seluruh lebar lapisan dengan peralatan mesin gilas atau alat pemadat lain yang
disetujui Direksi. Penggilasan harus berlangsung berangsur-angsur dari tepi ke
tengah, sejajar dengan garis tengah jalan, dan harus terus-menerus sampai semua
permukaan telah digilas.
Setiap ketidakteraturan atau lakukan yang terjadi harus diperbaiki dengan
membongkar material di tempat tersebut dan menambahkan atau membongkar
material sampai permukaan menjadi merata dan halus. Di tempat-tempat yang
tidak dilalui alat penggilas material harus dipadatkan dengan seksama dengan tamper
atau compactor yang disetujui. Material harus dicampur dan digilas sampai dapat
dicapai permukaan yang halus dan rata.

44
Direksi akan melakukan pengukuran pada lubang-lubang uji secara acak selama
berlangsungnya pekerjaan untuk menentukan kedalaman lapisan yang tidak
terpadatkan yang diperlukan untuk menghasilkan kedalaman nominal yang
ditentukan dari lapis bawah setelah pemadatan untuk mencapai kepadatan yang
ditentukan. Pemotongan lubang-lubang uji dan pengisian kembali dengan material
yang dipadatkan dengan seksama harus dilakukan oleh Penyedia Jasa dibawah
pengawasan Direksi tanpa biaya tambahan.
Pengukuran untuk pembayaran sub-base course harus didasarkan pada jumlah
volume jadi meter-kubik pada garis dan ketebalan seperti pada gambar atau
atas perintah Direksi.

 Pengukuran dan Pembayaran

- Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter kubik (m3) yang diukur
seperti tersebut diatas pada masing-masing harga satuan setiap meter
kubik yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga , dan harus dianggap
sudah termasuk semua kompensasi untuk tenaga kerja, material, peralatan,
plant, alat-alat kerja, pengujian laboratorium dan lapangan, untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut dalam
spesifikasi ini.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

45
PASAL ST – 3
PEKERJAAN BETON

ST - 3.1. UMUM
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan akan mengacu pada Spesifikasi
Teknis ini, Dokumen Kendali Mutu, dan Gambar Kerja yang disetujui oleh Direksi.
Semua pekerjaan beton harus melalui persetujuan dari Direksi.
TIdak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan
beton, Penyedia Jasa Pelaksana harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana
Kerja untuk pekerjaan dan penempatan beton / mortar dengan mengacu
pada Dokumen ini.
Apabila spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan
di lapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia
Jasa Pelaksana harus memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang
menghasilkan produk yang setara dengan yang diusulkan oleh pihak D ireksi.
Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin
timbul karena pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan
tercemarnya air di Sungai dengan membangun kolam-kolam tampungan atau
bangunan lainnya. Penyedia Jasa tidak akan menuntut biaya tambahan lebih
yang diakibatkan oleh kegiatan pelaksanaan pencampuran, transportasi dan
penempatan beton sebagai dikehendaki oleh Spesifikasi ini.

ST - 3.2. BAHAN – BAHAN


ST - 3.2.1. Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu setara Semen
Portland, atau type lain yang disetujui oleh Direksi. Semen yang dipakai harus
produksi dalam negeri dan sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 atau standar
lain yang setara atau lebih tinggi.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi,
keduanya yaitu contoh dari gudang Penyedia Jasa dilapangan dan dari pabrik,
atau Penyedia Jasa harus menguji semennya menurut SKSNI T-15-1991-03 atau
standar lain yang setara atau lebih tinggi.
Penyedia Jasa harus membangun fasilitas yang akan melindungi beton dari kondisi
basah, lembab dan pengaruh matahari yang bisa mengurangi mutu dari semen
yang akan dipergunakan. Untuk menghindari semen tidak mengeras, maka semen
harus diletakkan minimum 30 cm diatas lantai dan penumpukannya tidak boleh
melebihi 13 zak semen pada arah vertikal dan jumlah ini harus dibatasi hingga 7
zak semen yang diperbolehkan waktu penyimpanannya lebih dari 60 hari kalender.
Semen yang telah disimpan selama lebih dari satu (1) bulan pada musin hujan,
atau lebih dari tiga (3) bulan pada musin kering tidak diperbolehkan dipergunakan,

46
kecuali apabila hasil test yang dilakukan menunjukkan masih baik. Bilamana
Semen Portland telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran.
Penyedia Jasa harus menginformasikan secara periodik setiap bulan pada laporan
bulanan data-data sebagai berikut :
a. Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai sat itu.
b. Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan
c. Jumlah semen yang dipakai periode 1 (satu) bulan.
Data lain yang dianggap perlu oleh pihak Direksi.

ST - 3.2.2. Aggregat
a. Umum
Pengadan atau produksi material agregat halus dan agregat kasar (split dan kerikil)
yang berasal dari lokasi quarry atau daerah lain harus sepengetahuan Direksi.
Material yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan akan diuji secara periodik
minimum 1 (satu) minggu sekali atau setiap pengecoran 1,000 m3 beton atau setiap
penggantian sumber material, akan diambil waktu pengujian yang paling cepat.
Apabila Penyedia Jasa akan mengambil material kerikil dari sumber lain
selain daerah Quarry (Borrow Area) yang telah disepakati sebelumnya, maka
Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian yang hasilnya harus diserahkan kepada
pihak Direksi. Biaya seluruh pengujian akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
dari Penyedia Jasa. Pada areal dimana material diambil untuk dipakai, maka
Penyedia Jasa harus membersihkan areal tersebut dari tanaman, akar, sampah,
rumput, lempung, dan sebagainya. Proses pengadaan material mulai dari
penyaringan, pencucian, dan lain-lain sampai dengan tersedianya material kerikil
/split yang memenuhi spesifikasinya akan dikerjakan dengan sepengetahuan dan
persetujuan dari pihak Direksi.
Biaya produksi kerikil yang dikehendaki oleh Spesifikasi ini harus sudah termasuk
dalam analisa harga satuan pada BOQ untuk berbagai item pekerjaan beton dimana
material agregat yang akan dipakai. Analisa harga satuan ini harus sudah mencakup
semua biaya pembayaran royalti galian C, penggalian, penanganan, tahap prosesing,
transportasi sampai dengan penyimpanan material. Tiap jenis material pasir,
kerikil, batu merah, dan batu harus disimpan dalam petak terpisah dan terpelihara
dan aman dari hal –hal yang merusak.
b. Aggregat Halus
Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran
maksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan
bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat
Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya.
Apabila tidak ditentukan / disarankan pada Trial-Mix Design, maka gradasi
kelolosan saringan material agregat halus untuk campuran beton adalah sebagai
berikut :

47
Ukuran Saringan (mm) Prosentase yang lolos

10 100
5 90-100
2,5 80-100
1,2 50-90
0,6 25-65
0,3 10-35
0,15 2-10

Disamping hal tersebut di atas, bahan aggregat halus, yang tercantum harus
mempunyai modulus kehalusan (fine modulus) tidak lebih kecil dari 2,30 atau tidak
lebih besar dari 3,10. Apabila variasi modulus kehalusan lebih besar 0,20 dari harga
yang ditetapkan untuk beton, bahan agregat halus harus ditentukan lain untuk
mengimbangi perbedaan dalam tingkatan ukuran bahan dalam bagian beton.

Kondisi maksimum dimana material pasir tidak dapat dipakai akan mengikuti
nilai sebagai berikut :
Item Persentase terhadap Berat
Kandungan Lumpur 1,0
Material lolos saringan 0,088 mm 3,0
Material diatas saringan 0,297 mm 0,5
dan mengambang di air atau
berat jenis (SG) < 1,9

Jumlah persentase material yang diterima adalah sebagaimana disebut diatas


atau apabila debu batu yan bebas dari lempung atau lanau, maka persentasenya
bisa mencapai 5% dari berat.
c. Aggregat Kasar
Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih
besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik.
Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan
diameter maximum tergantung dari klas betonnya.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka
bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi
adalah yang terbaik.
Penyedia Jasa harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh
Direksi.
Disamping itu Penyedia Jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai
dengan SNI 2002 atau ekivalennya secara rutin dengan frekuensi yang disetujui
Direksi serta mengirimkan kepada Direksi setiap copy laporan test.
48
Apabila test abrasi dibutuhkan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa harus
melakukannya.
Bahan batuan untuk beton tahan abrasi minimum mempunyai berat spesifik
(SG) lebih besar dari 1,95 dan kadar Lumpur harus kurang dari 1% apabila diuji
menurut PB1 1971 atau ekivalennya yang disetujui oleh Direksi.
Ukuran maksimum aggregat kasar harus 40 (empat puluh) mm pada bangunan
struktur dan 20 (dua puluh) mm dalam bangunan tipis lainnya, kecuali untuk
beton cyclop sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
Gradasi kelolosan saringan untuk aggregat kasar harus dipisahkan dalam
ukuran yang telah ditetapkan, atau mengacu pada kelolosan sebagai berikut :
Ukuran aggregat kasar (mm)
Ayakan (mm)
40 – 5 25 - 5 20 - 5 15 - 5

50 100 - - -
40 90 – 100 - - -
30 - 100 - -
25 - 95 – 100 100 -
20 35 – 70 - 90 – 100 100
15 - 30 – 70 - -
10 0 – 10 - 25 – 35 -
5 0–5 0 – 10 - -
2.5 - 0-5 - -
Bahan – bahan yang merugikan yang tercampur dalam bahan pengisi tidak
boleh lebih dari batas yang ditentukan di bawah ini :
Item Persentase terhadap Berat

Gumpalan tanah liat 0,25


Partikel lunak 5,0
Bahan yang hilang dengan pencucian 1,0
Bahan mempunyai berat jenis (SG) lebih
kecil 1,95 1,0

49
ST - 3.2.3. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus
dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar
Nasional Indonesia.
Apabila diperlukan pengujian oleh Direksi, Penyedia Jasa harus melakukan
hal tersebut tanpa menuntuk pembayaran karena biaya pengujian material
untuk pekerjaan beton sudah termasuk pada item pekerjaan uji laboratorium.

 Pengukuran dan Pembayaran

- Cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan Beton dalam meter kubik (m3)
sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga tersebut
sudah termasuk biaya uji laboratorium dan uji lapangan.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 3.2.4. Tulangan

a. Umum

Penggunaan baja tulangan mengacu kepada Surat Edaran Menteri Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 13/SE/M/2019
Tahun 2019 tentang Penggunaan Baja Tulangan Beton sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos atau
ulir, digilas panas, sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara
atau yang lebih tinggi yang disetujui oleh pihak Direksi, dan harus memenuhi
ketentuan standar serta ketentuan-ketentuan dibawah ini :
Besi Polos Besi Ulir

Kekuatan Tarik, kg/mm2 29-53 49-63


Titik Leleh, kg/mm2 24 atau lebih 30 atau lebih
Penambahan panjang, % 20 atau lebih 14 atau lebih

Diameter rata-rata dari tulangan yang dipilih dari setiap contoh kiriman dengan
ukurang yang sama tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) %
dari diameter yang ditentukan. Tulangan-tulangan harus bebas dari sisik,
minyak, kotoran dan kerusakan-kerusakan struktur.
Untuk tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu
hasil pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi.
Untuk tiap kiriman tulang anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui

50
dari catatan- catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan
dengan pemuatan- pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Batang-batang baja yang telah bengkok, tidak
boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa
persetujuan Direksi.
Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah yang diganjal untuk mencegah
perubahan bentuknya.

b. Sambungan Tulangan
Jika dianggap perlu untuk menyambung batang tulangan pada titik-titik lain
dari pada yang diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode penyambungan
harus ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan dan disetujui oleh Direksi.
Dalam hal sambungan lewatan, panjang lewatan harus memenuhi ketentuan
gambar atau tabel di bawah ini :
Diameter Tulangan (mm) 10 12 16 19 22 25 28 32

Panjang sambungan lewatan min. (cm) 60 60 60 65 75 85 95 100

Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat di atas sambungan lewatan
dengan menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter 0.9 milimeter atau
pengikat yang cocok. Untuk sambungan lewatan, diperlukan kait pada batang
tulangan polos dan kait tidak diperlukan pada batang tulangan yang berulir

 Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran untuk pembayaran dan penempatan tulangan dibuat


dalam perencanaan berat jadi (Kg) / terpasang sesuai dengan gambar atau
atas petunjuk Direksi. Satuan berat jadi (Kg), kecuali ditentukan lain selama
pelaksanaan, maka standard berat besi adalah sebagai berikut :

Diameter (mm) 10 12 16 19 22 25
Berat Besi Polos (kg/m) 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98
3,85

(Kode Ø)
Berat Besi Ulir (kg/m) 0,560 0,995 1,56 2,25 3,04
3,98
(Kode D)

Pembayaran dilakukan dengan volume Kg sebagaimana yang tercantum dalam


Daftar Kuantitas dan Harga, dan harga tersebut sudah termasuk biaya yang sudah

51
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
perlengkapan prasarana, alat kerja dan biaya lansiran dan sebagainya
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 3.2.5. Toleransi
Pemasangan acuan dan perancah harus dipasang sedemikian rupa, sehingga
memenuhi batas-batas toleransi pergeseran acuan / perancah yang diijinkan
seperti tercantum berikut atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Bagian / Partisi Toleransi
Arah vertikal (Jembatan, Talang, 1,0 cm per 50,0 m bentang
dan lain-lain)
Arah sisi utk pek. Saluran/Lining 0,50 ~ 1,0 cm per
40,0 m bentang dinding
Arah sisi (Dinding Penahan bagian 0,50 – 2,0 cm per 30,0 m
depan / belakang) bentang dinding

Apabila terjadi kondisi, dimana setelah pelaksanaan pengecoran untuk bagian


exposed mengakibatkan pergeseran lebih dari batas toleransi atau yang
diperintahkan oleh Direksi, maka segala biaya perbaikan akan menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.

ST - 3.3. KELAS BETON DAN MUTU PEKERJAAN


ST - 3.3.1. Kelas – Kelas Beton
Kelas – kelas beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batasan dari
bahan- bahan pokok untuk tiap kelas, harus sesuai dengan Standar Indonesia SK
SNI - T15 -1991 – 03.

Beton terdiri dari campuran semen, pasir, air dan bahan tambah (jika
diperlukan) dan dipadatkan untuk mendapat kuat tekan seperti yang
diharapkan dalam spesifikasi ini. Beton dikelompokkan berdasarkan kuat tekan
pada 28 hari pada ukuran maksimum agregat seperti berikut:

Kuat Tekan Ukuran Pendekatan Maksimum


Agregat 28 Maksimum Kandungan Perbandingan
Klas Beto n hari Agregat Semen Air / Semen
(mm)) (mm) (Kg/m3) (%)
K225 225 40 (20) 330 (350) 40
K175 175 40 (20) 300 50
K125 125 80 250 55
K100 100 20 200 60

52
Bila dipandang perlu oleh Direksi, perbandingan campuran beton akan
ditentukan/diperbaiki selama pekerjaan berlangsung. Penyedia Jasa tidak
merubah perbandingan campuran beton atau sumber dari bahan-bahan tanpa
mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh direksi.

ST - 3.3.2. Perbandingan Campuran


Penyedia Jasa harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan
klasnya sampai mendapat persetujuan Direksi. Penentuan perbandingan diatas
harus sesuai dengan petunjuk SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang
setara atau yang lebih tinggi, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Penyedia Jasa tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah
disetujui tanpa persetujuan dari Direksi lebih dahulu.
Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan
sebelum Penyedia Jasa mengadakan percobaan campuran dengan
pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah menyerahkan keterangan
lengkap hasil percobaannya tentang mutu pekerjaan (faktor kepadatan dan
slump), kekuatan dan berat jenis kepada Direksi untuk persetujuannya.
Penyedia Jasa tidak boleh mulai dengan pekerjaan sebelum usul campuran tersebut
disetujui
ST - 3.3.3. Campuran Percobaan ( Trial Mix)
Penyedia Jasa harus membuat campuran percobaan untuk setiap klas beton dengan
memakai alat alat yang sama yang akan dipakai dipekerjaan.
Campuran percobaan akan diijinkan, apabila kekuatan tekan dari uji kubus
yang diambil dari tiap kelas beton memenuhi syarat-syarat spesifikasi untuk
masing- masing kelas beton.
Pembuatan contoh dan pengujiannya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara atau lebih
tinggi.

ST - 3.3.4. Pengujian Beton


Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang
digariskan, dalam Standar Nasional Indonesia SKSNI T-15-1991-03 atau standar
lain yang setara atau lebih tinggi.
Penyedia Jasa harus mengambil contoh beton untuk test kubus dari campuran
percobaan an dari tempat penuangan beton pada pekerjaan kemudian dirawat
seperlunya dan menyerahkan kepada staf Laboratorium untuk diuji sesuai
diperintahkan. Kubus harus dibuat dalam cetakan 15 cm x 15 cm x 15 cm seperti
disyaratkan dalam SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara atau lebih
tinggi.
Penyedia Jasa harus menjaga untuk menghindari kerusakan pada kubus-kubus uji
sepanjang tahap pengujian.
Selama pengecoran Penyedia Jasa harus selalu melakukan slump Test pada saat
memulai pengecoran. Test-test itu harus dilakukan berdasarkan SKSNI T-15-1991-
03 atau standar lain yang setara atau lebih tinggi, kecuali ditentukan lain.
53
Penyedia Jasa harus membuat laporan sesuai hasil tes, yang menjelaskan hasil-hasil
tersebut dalam satuan metrik. Penyedia Jasa diwajibkan membuat laporan itu dengan
format yang disetujui Direksi dan penyerahannya dilakukan dalam rangkap tiga
tidak lebih dari 3 hari setelah pengetesan dilaksanakan.
Penyedia Jasa harus juga menyerahkan laporan tekanan udara, temperatur beton dan
bahan-bahan beton untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Penyedia Jasa
harus menyediakan peralatan dan tenaga dilapangan untuk melaksanakan
pengambilan sampel kubus, slump test dan juga mencatat temperatur.

ST - 3.3.4. Melindungi dan Merawat Beton


Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, Penyedia
Jasa harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi
atau rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum
waktunya lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
Jika ditentukan lain oleh Direksi, Permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan Semen
Portland, atau 3 hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan
seperti itu segera setelah dibuka acuannya maka harus segera ditutup dengan karung
goni yang dibasahi atau pasir atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi.
Penyedia Jasa harus membuat perlengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk
perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari 6 sampai 24
jam sesudah pengecoran beton.

ST - 3.4. BEKESTING
Bekisting harus digunakan jika diperlukan, ditampilkan pada gambar, atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk membatasi beton ke batas garis
yang diperlukan, nilai dan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar. Bentuk dan
setiap perancah atau pendukungnya harus memiliki kekuatan yang cukup untuk
menahan tekanan yang dihasilkan dari penempatan dan getaran dari beton,
dan harus menyediakan permukaan beton yang mulus.
Bekisting harus bersih, kaku, dan cukup ketat untuk mencegah hilangnya mortir
dari beton. Dimana bekisting dapat digunakan kembali, kelancaran kekuatan,
kekakuan, dan bentuk permukaan asli harus dipertahankan selama penggunaannya.
Permukaan kontak bekisting dengan beton harus diperlakukan atau dilindungi untuk
menghindari reaksi kimia atau discoloring dipermukaan beton.
Penggunaan bekisting yang penyok, lubang, penyimpangan dan tidak rata tidak
diperbolehkan. Penyangga bekisting harus sedemikian sehingga tidak terjadi
lendutan akibat berat beban beton atau beban lainnya.
Jika ada unsur menunjukkan tanda-tanda deformasi selama penuangan, maka
penyangga segera ditambah atau diganti, untuk memastikan penyelesaian akhir yang
memuaskan dari pekerjaan.
Bekisting harus ditempatkan sehingga tanda gabungan pada permukaan beton
adalah sebanyak mungkin, sejalan secara horisontal dan vertikal.Pengukuran
untuk pembayaran pekerjaan beton dilakukan berdasarkan volume beton dalam
54
meter kubik (m3) sesuai garis batas struktur seperti yang ditunjukkan dalam gambar
atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.

 Pengukuran dan Pembayaran

- Pembayaran dilakukan untuk jumlah meter bujur sangkar (m2) bekesting


yang telah selesai dipasang dan sesuai hasil pengukuran dengan cara
sebagaimana diuraikan di atas untuk masing-masing harga satuan kontrak
per meter bujur sangkar seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi untuk
pembayaran semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat, biaya
lansiran dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah
dari Direksi dan syarat-syarat dalam spesifikasi.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

55
PASAL ST – 4
PASANGAN BATU

ST - 4.1. UMUM
ST - 4.1.1. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
seperti pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan
keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari
campuran besi, noda- noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi.

ST - 4.2. PASANGAN BATU


ST - 4.2.1. Ukuran Batu
Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus
mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat
dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal
dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas. Sebagai
contoh : sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m3 akan mempunyai berat
kira- kira 25 kg.
Pengukuran untuk pembayaran pekerajaan pasangan batu harus didasarkan pada
volume per meter kubik (m3) yang dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan
dan atau / atas perintah Direksi.

 Pengukuran dan Pembayaran

- Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga satuan


setiap meter kubik (m3), yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat kerja, biaya lansiran
material dan sebagainya. Untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap,
memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 4.2.2. Alas dan Sambungan


Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang
dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan utama.
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan
pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya,
serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya.
Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai
dipasang.
56
ST - 4.2.3. Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain
oleh Direksi. Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara
batu muka harus dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan
lama).
Pekerjaan siar dapat dibagi atas :
a. Siaran tenggelam (masuk kedalam + 1 cm dari permukaan batu)
b. Siaran rata (rata dengan permukaan batu).
c. Siaran timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2 cm) Kecuali ditentukan lain
semua pekerjaan siar harus siar rata.

Pengukuran untuk pembayaran siaran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang
diperoleh dari gambar dan / atau atas perintah direksi.
 Pengukuran dan Pembayaran

- Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi


(m2) yang dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat kerja, biaya lansiran material
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat
dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
ketentuan dalam spesifikasi.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 4.2.4. Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun
yang baru harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Psr. Pekerjaan pleste ran
dikerjakan dengan ketebalan 2 cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus
diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan
untuk 0,10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.

Pertemuan pasangan (plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan kecil


dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping rangka pintu
sorong, diplester tegak selebar 10 cm. Plesteran juga dilakukan pada alur skot balk.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar
dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan
plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang
(m2) yang diperoleh dari gambar dan / atau perintah direksi.

57
 Pengukuran dan Pembayaran

- Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi


(m2) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap
sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, dan lansiran
material. Perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
spesifikasi.
- Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh Direksi.

ST - 4.2.5. Perlindungan dan Perawatan


Dalam membangun pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai,
Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk
beton.
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang
cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang
dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan
selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau
pasangan batu kosong yang belum mantap.

58
PASAL ST – 5
PEKERJAAN PINTU

ST - 5.1. BAHAN – BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN


ST - 5.1.1. Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi
persyaratan dari Standar Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi Standar lain
yang sama sebagai pengganti dapat ditambahkan sesuai dikehendaki oleh Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas macam bahan klas
I. Apabila Penyedia Jasa mengajukan bahan berbeda dengan standar diatas, ia
harus menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam Penawarannya.
ST - 5.1.2. Pengadaan / Perbaikan Pintu Air
Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu
sorong, dan Romijn, dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu sorong
dan Romijn sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu air dari Direktorat
Jenderal Pengairan Dep. PU 1988, ditunjukkan pada ALBUM GAMBAR-GAMBAR.

Pintu air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya, hanya


oleh suatu pabrik yang sudah disetujui dan namanya tercantum dalam daftar
Prakualifikasi Penyedia Jasa untuk pembuatan pintu-pintu. Pembuatan
dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh Penyedia Jasa
Utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya.
Penyedia Jasa harus memberikan salinan dari semua surat-menyurat
yang menyangkut Sub-Kontrak tersebut kepada Direksi.
Pelaksanaan pemasangan pintu air hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga
pelaksana yang sudah berpengalaman terhadap pemasangan pintu air,
Penyedia Jasa mengajukan surat untuk melakukan pemeriksaan kepada Direksi.
Apabila dari hasil pemeriksaan Direksi masih dianggap belum sesuai dengan hasil
yang diharapkan, maka pintu tersebut tidak diperkenankan dikirim ke lokasi
pekerjaan.
ST - 5.1.3. Pengadaan Pekerjaan Logam oleh Sub – Kontraktor
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Daftar semua pekerjaan logam
yang diusulkan untuk di Sub-Kontrakkan. Sebelum melakukan pesanan harus
didapatkan persetujuan tertulis lebih dahulu perihal Sub-Penyedia Jasa yang akan
ditugaskan. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dalam pemesanan pekerjaan
logam dan kayu kepada Sub-Penyedia Jasa dan semua administrasinya. Penyedia
Jasa harus menyerahkan kepada Direksi tembusan semua surat-menyuratnya.
ST - 5.1.4. Rencana, Perhitungan dan Gambar
Gambar-gambar Penyedia Jasa dan Spesifikasi menunjukkan macam logam yang
dibutuhkan dan ukuran-ukuran pokoknya. Sub Penyedia Jasa harus
merencanakan semua bangunan-bangunan dan pintu-pintu dan dilengkapi dengan

59
penjelasan- penjelasan perhitungan dan gambar-gambar dari pabrik dan
diserahkan kepada Direksi dari semua peralatan yang akan didatangkan sebelum
pabrik melaksanakannya.
Gambar rangkap tiga harus dibuat, dan setiap perubahan yang dilakukan oleh
Direksi harus dibuat tanpa pembayaran extra.
Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima persetujuan
Direksi secara tertulis dengan telah memberi tanda pada setiap set gambar satu
untuk Direksi, atau untuk Penyedia Jasa, dan satu untuk sub- Penyedia Jasa juga
harus menyediakan gambar kerja yang menunjukkan usulan dari metode yang
akan digunakan dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan seperti gambar-
gambar yang akan dikerjakan pabrik diatas, sebelum Penyedia Jasa memulai
pelaksanaan pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan.
Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian-bagain pintu tercantum didalam gambar
kerja, ukuran dan ketebalan diatas dianggap sebagai ukuran dan ketebalan minimum
yang diperkenankan.
ST - 5.1.5. Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala logam ( metal fire welding)
yang bersinggungan terus, dan Penyedia Jasa harus menyediakan contoh-contoh
untuk pemeriksaan atau pengujian, sesuai Spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.

ST - 5.1.6. Penyerahan dan Pembayaran


Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan
disetujui bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa, dengan perkiraan satu minggu,
pelaksana diminta untuk tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari
bangunannya, dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada Staf Pengguna Jasa
dalam cara yang benar guna pengoperasian dari bangunan tersebut. Pembayaran
dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% yang dinyatakan dengan berita acara uji coba
operasi pintu air.

60
PASAL ST – 6
PENYELENGGARAAN SMKK

ST - 6.1. Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standard an Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia, telah mengatur mengenai biaya penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), sehingga akan tercipta kondisi
lingkungan kerja yang sehat, aman dan produktif yang akan menjamin
keselamatan dan kesehatan bagi tenaga kerja yang terlibat.

ST - 6.2. Cara Pelaksanaan


a. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap
penerapan SMKK.
b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan
kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai
kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan
tindakan perbaikan dan pencegahan.
e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3

ST - 6.3. Cara Pengukuran Prestasi dan Pembayaran


1. Cara pengukuran prestasi sebagai berikut:
a. Prestasi pekerjaan penyelenggaraan SMKK dihitung 50%
(lima puluh per seratus) apabila prestasi pekerjaan telah
mencapai minimal 50% (lima puluh per seratus).
b. Prestasi pekerjaan penyelenggaraan SMKK dihitung 100%
(seratus per seratus) apabila prestasi pekerjaan telah
mencapai 100% (seratus per seratus).

2. Pembayaran pekerjaan penyelenggaraan SMKK dilakukan


sebagai berikut:
a. Pembayaran prestasi penyelenggaraan SMKK dapat
dibayarkan 50% (lima puluh per seratus) apabila prestasi
pekerjaan telah mencapai minimal 50% (lima puluh per
seratus).

61
b. Pembayaran prestasi penyelenggaraan SMKK dihitung
100% (seratus per seratus) apabila prestasi pekerjaan telah
mencapai 100% (seratus per seratus).

3. Pembayaran didasarkan atas satuan Lump sum (Ls) sesuai


yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

62
LAMPIRAN 1
STANDARISASI

SI. 1 STANDAR NASIONAL INDONESIA


Standar Nasional Indonesia berikut ini disediakan bersama dengan Standar-standar
lainnya yang sesuai .
Semua perubahan pada tiap standar lainnya harus dimasukkan dalam daftar
lampiran ini apabila perubahan tersebut berlaku 30 hari sebelum hari pertama
penyerahan / pemasukan penawaran.
Standar Indonesia Judul
SKSNI T-15-1991-03 Pedoman Pengerjaan Beton
NI-2 Peraturan Beton Indonesia, 71. (Indonesia Standard for
Concrete, 71).
NI-3 Peraturan Umum untuk bahan Bangunan di Indonesia.
(General Standard for Building on Indonesia).
NI-5 Peraturan Konstruksi kayu Indonesia. (Indonesia
Standard for Timber Construction).
NI-7 Peraturan Kapur Indonesia. (Indonesian Standar for
Lime)
NI-8 Peraturan Portland Semen Indonesia. (Indonesian
Standard for Portland Cement)
NI-10 Peraturan Batu Merah Indonesia
(Indonesian Standard for Bricks) NI-13
Peraturan Batu Belah Indonesia (Indonesian Standard for
Constuction Stone)
NI-20 Peraturan Tras dan semen Merah Indonesia
(Indonesian Standard for Brickdust Cement)
1055 Peraturan Baja Bangunan dan Jembatan Indonesia
(Indonesian Standard for Steel for Buildings and Bridges)

63
PUBI-1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia
(Indonesian Standard for Building Materials)

SI. 2 BRITISH STANDARDS AND CODES OF


PRACTICE
Berikut ini adalah daftar dari British Standards (B.S) dan Standar Code of Practice
(C.P) yang akan disediakan bersama-sama dengan Standar lain yang disetujui.
Juga perubahan-perubahannya akan disertakan sesuai dengan Buku Tahunan dari
British Standar tahun 1986.
British Standard Title
4 Part 1 : Specification for hot rolled sections
Part 2 : Hot rolled hollow sections
12 Specification for ordinary and rapid hardening
Portland cement.
21 Pipe threads for tubes and fitting where pressure tight
joints are made on the threads.
143 Malleable cast iron and cast copper alloy screwed pipe
fittings for steam, air, water, gas and oil.
144 Coal tar creosote for the preservation of timber.
153 Steel girder bridges

242,243, Linseed oil


259,632

244, and 290 Turpentine for paints


245 Specifications for mineral solvents (white spirit and
related hydrocarbon solvents) for paints and other purposes.
275 Dimensions or rivets (1/2 to 1 3/4 in diameter).
302 Wire ropes for cranes, excavators and general
engineering purpose.
443 Specification for testing zinc coatings on steel wire for
quality requirements.
639 Covered electrodes for the manual metal are welding of
carbon and carbon manganese steels.

64
British Standard Title
709 Methods of testing fusion welded joints abd weld metal in
steel.
812 Methods of sampling and testing of mineral aggregates,
sands and fillers.
822 Aggregates from natural sources for concrete
(including granolothic)
890 Building lines.
903 Method of testing vulcanized rubber.
913 Wood preservation by means of pressure cresting.
1052 Specification for mild steel wire for general
engineering purposes.
1201 Aggregates from natural sources for concrete
(including granolithic).
1377 Methods of test for soil for soil for civil engineering purposes.
1387 Steel tubes and tubular suitable for screwing to BS 21
pipe threads.
1400 Copper alloy ingots and copper and copper alloy castings.
1452 Specifications for gray iron castings.
1521 Waterproof building papers.
1722 Specification for fences.
1775 Steel tubes for mechanical, structural and general
engineering purposes.
1881 Methods of testing concrete.
2035 Cast iron flanged pipes and flanged fitting
2451 Chilled iron, shot and grit.
2499 Hot applied joints sealants for concrete pavements
2521 Lead based priming paint for wood work
2524 Red oxide linseed oil priming paint.
2525-2527 Undercoating and finishing paints for protective purposes.
2874 Copper and copper alloys. Roads and sections.
3100 Specification for steel castings for general
engineering

65
British Standard
Title purposes.
3148 Methods of test for water for making concrete.
3416 Black Bitumen coating solutions for cold application.
3692 ISO metric precision hexagon bolts, screws and nuts.
4164 Specification for coal-tar based hot applied coating materials
for protecting iron and steel including suitable primers where
required.
4190 ISO metric black hexagon bolts, crews and nuts.
4232 Surface finish of blast cleaned steel for painting.
4360 Specification for weld able structural steels.
4395 High strength friction grip bolts and associated nuts and
washers for structural engineering.
4446 Presentation of conference proceedings.
4449 Specification for hot rolled steel bars for the reinforcement of
concrete.
4466 Bending dimensions for reinforcement.
4483 Steel fabric for the reinforcement of concrete.
4550 Methods of testing cement.
4604 The use of high strength friction grip bolts in structural
work.
Metric series.
4622 Gray iron pipes and fittings.
4772 Specification for ductile iron pipes and fittings.
5135 Metal is welding of carbon and carbon manganese steels.
5328 Methods of specifying concrete, including ready mixed
concrete.
5400 Rubber Bridge Bearing.
5911 Precast concrete pipes and fittings for drainage and
sewerage.
CP 114 Structural use of reinforced concrete in building.

66
SI. 3 STANDAR DARI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA
AIR
- Spesifikasi dan Gambar Pintu Pengatur Air dari Direktorat Jenderal
Pengairan PU 2015.
- Standar Desain Irigasi, Criteria Desain Vol KP-01 s/d KP-07, Januari 2013
- Standar Desain Irigasi, album Gambar BI-01 dan BI-02, Januari 2013

67

Anda mungkin juga menyukai