Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sungai yang ada di Kabupaten Sanggau memiliki fungsi dan pemanfaatan

yang beragam, sungai tersebut dimanfaatkan antara lain untuk keperluan

sumber air bersih, keperluan irigasi, sarana transportasi dan untuk sumber

energi listrik serta keperluan lainnya. Exploitasi terhadap sumber daya alam

hutan terutama yang berada di Wilayah Sungai serta Daerah Aliran Sungai

(DAS) telah terjadi selama beberapa tahun terakhir ini yang mengakibatkan

terjadinya kerusakan terhadap kondisi DAS itu sendiri yang merupakan wilayah

pendukung dari sistem tata air sungai. Dampak terjadinya kerusakan DAS dapat

terlihat pada kondisi morfologi sungai yang berada di wilayah tersebut, antara

lain berupa terjadinya pendangkalan dasar alur sungai yang lebih cepat,

sehingga menyebabkan terjadinya banjir yang makin meningkat dan meluas

terjadinya perbedaan fluktuasi muka air sungai pada saat musim penghujan

dan kemarau, hal ini menandakan adanya kerusakan pada daerah tangkapan

air (cathment area). Sungai-sungaimengalami kerusakan dan pendangkalan

serta penyempitan penampang basah yang berada di Wilayah Sungai (WS) dan

mengakibatkan pada saat musim hujanterjadi banjiryang cukup luas, sehingga

memerlukan penanggulangan dengan segera. Pemerintah Kabupaten Sanggau

melalui Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

Kabupaten Sanggau melaksanakan kegiatan peningkatan pembersihan dan

pengerukan sungai/kali pekerjaan Belanja Konsultan Pengawasan Normalisasi

TA 2020 Wilayah Balai dengan sumber dananya dari APBD Kabupaten Sanggau

Tahun Anggaran 2020.

Laporan Pendahuluan I-1


1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pekerjaan pengawasan

terhadap pekerjaan fisik dalam lingkup program Pengendalian Banjir, Kegiatan

Peningkatan Pembersihan dan Pengerukan Sungai/Kali Pekerjaan Konsultan

Pengawasan Normalisasi TA 2020 Wilayah Balai Tahun Anggaran 2020.

1.3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

Letak geografis Kabupaten Sanggau terletak pada koordinat 100” Lintang Utara

- 006’ Lintang Selatan dan 10908’ Bujur Timur - 11103’ Bujur Barat. Adapun

batas-batas wilayah Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara dengan Malaysia Timur (Sarawak)

 Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang

 Sebelah Timur dengan Kabupaten Sekadau

 Sebelah Barat dengan Kabupaten Landak dan Kabupaten Kubu Raya

Dilihat dari kondisi geografis, Kabupaten Sanggau mempunyai posisi strategis

yaitu (a) terletak di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat; (b) terletak pada

jalur lalulintas sektor timur menuju Kabupaten Sekadau, Melawi, Sintang dan

Kapuas Hulu; (c) terletak pada jalur Sungai Kapuas, Sungai terpanjang di

Indonesia; (d) terletak pada jalur Trans Kalimantan (Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur); (e) Terletak pada jalur Trans-Borneo

(Sarawak dan Brunei Darussalam); (f) berbatasan langsung dengan negara

bagian Sarawak Malaysia (Malaysia Timur); (g) memiliki PPLB Entikong sebagai

pintu keluar/masuk barang dan manusia antar negara melalui jalur darat resmi

pertama di Indonesia.

Berdasarkan jarak tempuh, letak masing-masing ibukota kecamatan menuju

ibukota kabupaten memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda. Jarak tempuh

terjauh adalah Ibukota kecamatan Noyan dengan panjang 158 Km. Sementara

Laporan Pendahuluan I-2


Ibukota kecamatan dengan jarak tempuh terdekat adalah Pusat Damai dan

Kedukul dengan jarak tempuh + 25 Km.

Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang

berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai di antaranya:

Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, Sungai Mengkiang dan Sungai Tayan. Sungai

Kapuas merupakan sungai terpanjang di Kalbar yang mengalir dari Kabupaten

Kapuas Hulu melalui Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau dan bermuara di

Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil lainnya merupakan cabang

dari sungai Kapuas yang berhubungan satu dengan lainnya.

1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1.4.1 Lingkup Kegiatan

Ruang Lingkup Kegiatan Peningkatan Pembersihan dan Pengerukan Sungai/Kali


adalah :
a. Melaksanakan evaluasi terhadap akurasi produk Konsultan/Desain,
sesuai dengan kondisi saat ini dengan melakukan kaji ulang terhadap
aspek-aspek teknis yang diperlukan.

b. Melaksanakan fungsi managemen proyek yang meliputi pengendalian


waktu, prosedur / metode pelaksanaan, volume dan kualitas (bahan,
tenaga kerja dan peralatan) sehingga pelaksanaan dan hasil pekerjaan
sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di
dalam kontrak Pelaksanaan Pekerjaan (Pemborongan).

11.1. Aspek umum Pengawasan / Supervisi


a. Penyedia Jasa (Konsultan Supervisi) sebagai pengawas dan memberi
petunjuk kegiatan di lapangan harus bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap kegiatan yang diawasi hingga kegiatan tersebut tuntas
(progres kegiatan 100%)
b. Penyedia Jasa (Konsultan Supervisi) akan mengawas i kegiatan
bidang Sumber Daya Air yang berada di Kabupaten Sanggau.
c. Melakukan dan memberikan petunjuk terhadap semua rencana, jadual
dan dokumen terkait pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan kegiatan
yang telah dibuat oleh Penyedia Jasa (Kontraktor).
d. Melakukan pengecekan untuk memastikan pertanggungjawaban
Penyedia Jasa (Kontraktor) terhadap jadwal dan rencana kerja yang
telah disetujui.
e. Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan kuantitas pekerjaan.
f. Melakukan pengawasan tambahan penyelidikan / penelitan lapangan
(sesuai dengan keperluan)
g. Melakuan inspeksi peralatan dan bahan-bahan konstruksi (sesuai
dengan keperluan bila diperlukan).
h. Melakukan pengecekan terhadap volume pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh penyedia Jasa (Kontraktor).
Laporan Pendahuluan I-3
i. Penyedia Jasa (Konstultan Supervisi) bersama-sama Direksi Teknis
harus mengadakan rapat lapangan secara teratur, setiap minggu atau
bilamana diperlukan dengan Penyedia Jasa (Kontraktor).
Rapat akan membahas masalah-masalah antara lain :
a. Penerimaan atau penolakan dari bagian pekerjaan yang telah
dilakukan
b. Jadwal kerja dan metode kerja Penyedia Jasa (Kontraktor)

1.4.2 Lingkup Kawasan Pengawasan dan Kedalaman Rencana

a. Lokasi kegiatan di Kabupaten Sanggau dengan wilayah Pengawasan

adalah tersebar di Kabupaten Sanggau.

b. Pengukuran teristris lapangan di wilayah Pengawasan dan sekitarnya dari

lokasi Pengawasan terdiri dari 5 lokasi, yaitu:

1. Normalisasi Sungai Temiang Keranji Ds. Padi Kaye Kec. Balai


2. Normalisasi Sungai Ds. Temiang Mali Kec. Balai
3. Normalisasi Sungai Tenggayong Dsn. Tenggayong Kec. Tayan hilir
4. Normalisasi Sungai Dsn. Cempedak Kec. Tayan Hilir
5. Normalisasi Sungai Dsn. Lancak Kec. Tayan Hilir

Laporan Pendahuluan I-4


1.5 SISTEMATIKA PENYUSUNAN PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN

Pembahasan pada bab ini meliputi penjelasan mengenai latar belakang

pekerjaan, maksud dan tujuan pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan,

serta sistimatika Laporan Pendahuluan.

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

Bab ini memberikan gambaran secara umum kondisi wilayah sebagai

informasi dasar dari tahap survey lapangan.

BAB III METODOLOGI

Bab ini berisi hasil konsep Pengawasan yang menjadi dasar dalam

pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Normalisasi Sungai/Saluran.

BAB IV RENCANA KERJA

Bab ini berisi tahapan Pengawasan teknis dan tahapan pengembangan

Pengawasan yang meliputi hasil survey lapangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari laporan pendahuluan hasil konsep

Pengawasan yang menjadi dasar untuk melaksanakan pekerjaan.

Laporan Pendahuluan I-5

Anda mungkin juga menyukai