Anda di halaman 1dari 21

Sajikan program bimbingan dan konseling pada tahun lalu, yang telah dikembangkan oleh

bapak/ibu.

A. Rasional
Penyelenggaraan BK di sekolah bertujuan untuk memfasilitasi konseli agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya meliputi:fisik,
emosi, intelektual, sosial, moral, dan spiritual. Bimbingan dan konseling sebagaimana disebutkan
dalam Permendikbud Nomor. 111 tahun 2014 memiliki fungsi pemahaman diri dan lingkungan,
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan, penyesuaian diri dengan diri sendiri dan
lingkungan, penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir, pencegahan timbulnya masalah,
perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk
perkembangan diri Konseli, pengembangan potensi optimal, advokasi diri terhadap perlakuan
diskriminatif, dan membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan
aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan,
kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.
Bimbingan merupakan bagian yang terintegrasi dalam keseluruhan program pendidikan
yang secara yuridis sudah memiliki landasan hukum bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang. Bimbingan dan konseling dengan pembelajaran merupakan
hal yang saling berintegrasi dalam upaya memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan peserta
didik.
Penampilan perilaku remaja yang diharapkan menjadi sosok manusia Indonesia yang di cita-
citakan seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional (UU no.20 tahun 2003) yaitu: 1.
Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, 2., Berakhlak mulia, 3. Memiliki pengetehuan dan
keterampilan, 4. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 5. Memiliki kepribadian yang mantap
dan mandiri serta 6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Perkembangan IPTEK membawa berbagai pengaruh positif maupun negatif bagi remaja yang
tentunya akan berpengaruh pada pencapain tugas perkembangan yang optimal. Pengaruh-
pengaruh budaya yang saat ini semakin multicultural juga memberikan tantangan bagi para remaja
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Selain itu, guru bimbingan dan konseling
harus mampu memfasilitasi peserta didik untuk meminimalisir dampak negatif dari semakin
cepatnya perkembangan IPTEK maupun banyaknya budaya yang semakin bervariasi masuk
melalui berbagai media sehingga perubahan bisa diikuti dengan menghindari pengaruh buruk yang
dapat terjadi.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyrakat, berbangsa dan bernegara.
Dampak implementasi kurikulum 2013 akan dapat menimbulkan masalah bagi peserta didik SMA
yang tidak mampu dalam menentukan pilihan arah peminatan kelompok mata pelajaran dan mata
pelajaran secara tepat sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam belajar penentuan arah
peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran hendaknya sesuai dengan kemampuan
dasar umum, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik agar proses
belajar berjalan dengan baik dan kecenderungan berhasil dalam belajar.
Oleh karena itu, program bimbingan dan konseling perlu dirancang oleh seluruh personil
guru bimbingan dan konseling di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kebutuhan
dan ketersediaan sumber daya manusia dan sumber daya lingkungan sehingga program yang
dirancang bisa terlaksana dengan lancar, efektif, dan efisien.

B. Landasan Perundang-undangan

Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling atau
konselor hendaknya mempelajari, memahami, dan menerapkan landasan kinerja profesi berupa
perundangan yang berlaku. Landasan perundang-undangan yang dimaksud antara lain sebagai
berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan ekstrakurikuler wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015
tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau
yang sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015
tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan pada pendidikan dan
pendidikan menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil belajar oleh Pemerintah melalui Ujian Nasional, dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan Melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2015
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah.

C. Visi dan Misi Sekolah

Proses pengembangan potensi peserta didik dapat dicapai melalui proses pembelajaran secara
efektif yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang salah satunya
adalah melalui pelayanan bimbingan dan konseling dengan berbagai jenis layanan serta kegiatan
pendukung lainnya. Oleh karena itu pihak sekolah berkewajiban memberikan pelayanan dan
menciptakan lingkungan yang kondusif dalam penyelenggaraan pendidikannya, salah satunya
adalah layanan bimbingan dan konseling yang terprogram secara profesional dalam upaya
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri dengan
memperhatikan kondisi lingkungan sekolah. Dalam proses layanan tersebut berorientasi kepada
visi misi SMA Negeri 14 Bandung sebagai berikut:
1. Visi
Terwujud sumber daya manusia yang berakhlak mulia, cerdas, dan produktif, serta
berbudaya lingkungan.

a. Berakhlak mulia adalah mereka yang religius, beretika, toleran serta memiliki
kecerdasan emosional dan sprirual.
b. Cerdas adalah mereka yang memiliki keunggulan, kritis, mandiri, kreatif dan inovatif.
c. Produktif adalah mereka yang proaktif, partisipatif, apresiasitif, aktualitatif, dan
profitable.
d. Berbudaya Lingkungan adalah mereka yang memiliki kepedulian dalam memelihara
dan menjaga kelestraian lingkungan berkaitan dengan kebersihan,, Ketertiban,
Keindahan, Kenyamanan, Kekeluargaan, Kesehatan, dan kerindangan (K7)
dilingkungannya.

2. Misi
a. Meningkatan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat/
stakeholders.
b. Mengembangkan, infrastruktur, dan sarana pendidikan melalui pembangunan,
pemeliharaan serta pemanfaatan, infra struktur dan sarana pendidikan dikembangkan
sesuai kebutuhan.
c. Meningkatan kinerja dan layanan pendidikan secara optimal sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya, sehingga tercipta produktivitas dan layanan prima.
d. Meningkatan profesionalisme tenaga kependidikan sehingga memiliki kompetensi
sesuai dengan tugas dan proyeksinya.
e. Mengembangan manajemen pendidikan melalui pengelolaan pendidikan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta partisipasi
masyarakat yang dikelola secara efesien dan efektif.
f. Memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga tercipta sistem informasi
yang cepat, tepat dan akurat.
g. Memelihara dan menjaga kelestraian lingkungan berkaitan dengan kebersihan,
ketertiban, keindahan, kenyamanan, kekeluargaan, kesehatan dan, kerindangan (K7).

D. Visi Misi Bimbingan dan Konseling


1. Visi
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli yang berakhlak mulia, cerdas, dan produktif, serta
berbudaya lingkungan.

2. Misi
Menunjang perkembangan diri dan kemandirian peserta didik untuk dapat menjalani
kehidupannya sehari-hari sebagai manusia secara efektif, kreatif, dan dinamis serta memiliki
kecakapan hidup untuk masa depan karir dalam:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
b. Pemahaman pengembangan diri dan lingkungan;
c. Pengarahan diri ke arah spiritual; dan
d. Pengaktualisasian diri secara optimal.
E. Deskripsi Kebutuhan
Kegiatan bimbingan dan konseling akan mencapai hasil yang efektif jika dimulai dari
pengadaan program yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik (need assessment).
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan need assessment sebagai langkah dalam proses deskripsi
kebutuhan dilakukan melalui instrument tes dan nontes. Instrument tes dilakukan melalui
penyebaran ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dimana peserta didik mengisi ITP (Inventori
Tugas Perkembangan) menjadi upaya konselor untuk mengetahui tugas perkembangan yang
belum dicapai oleh konseli. Hasil dari pengolahan ITP menjadi landasan dalam memberikan
layanan dan menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Lalu diperkuat
dengan menyebarkan instrumen DCM (Daftar Cek Masalah) diungkap untuk mengelompokan
permasalahan yang sedang dialami oleh peserta didik dalam aspek pribadi-sosial, belajar dan
karier. Instrumen ketiga yang digunakan yaitu sosiometri. Ketiga instrumen itu digunakan agar
program yang dibuat oleh praktikan dapat dijadikan landasan yang kuat dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dan tepat dibutuhkan oleh peserta didik.

Secara lebih rinci, berikut dijabarkan standar kompetensi kemandirian peserta didik yang
menjadi landasan pengembangan program.

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN SISWA SMA

Aspek TATARAN /INTERNALISASI TUJUAN


No. Perkembangan Pengenalan Akomodasi Tindakan
1. Landasan Mempelajari Mengembangkan Melaksanakan
Hidup Religius hal ihwal pemikiran ibadah atas
ibadah. tentang keyakinan sendiri
kehidupan disertai sikap
beragama. toleransi.
2. Landasan Mengenal Menghargai Berperilaku atas
Perilaku Etis keragaman keragaman dasar keputusan
sumber sumber norma yang
norma yang sebagai rujukan mempertimbangkan
berlaku di pengambilan aspek-aspek etis.
masyarakat. keputusan.
3. Kematangan Mempelajari Bersikap toleran Mengekpresikan
Emosi cara-cara terhadap ragam perasaan dalam
menghindari ekspresi cara-cara yang
konflik perasaan diri bebas, terbuka dan
dengan sendiri dan orang tidak menimbulkan
orang lain. lain. konflik
4. Kematangan Mempelajari Menyadari akan Mengambil
Intelektual cara-cara keragaman alter- keputusan dan
pengambilan natif keputusan pemecahan
keputusan dan konsekuensi masalah atas dasar
dan yang informasi/data
pemecahan dihadapinya. secara objektif.
masalah
secara
objektif.
5. Kesadaran Mempelajari Menyadari nilai- Berinteraksi
Tanggung keragaman nilai persaha- dengan orang lain
Jawab Sosial interaksi batan dan atas dasar
sosial. keharmonisan kesamaan
dalam konteks (equality).
Aspek TATARAN /INTERNALISASI TUJUAN
No. Perkembangan Pengenalan Akomodasi Tindakan
keragaman
interaksi sosial.
6. Kesadaran Mempelajari Menghargai Berkolaborasi
Gender perilaku keragaman peran secara harmonis
kolaborasi laki-laki atau dengan lain jenis
antar jenis perempuan dalam keragaman
dalam ragam sebagai aset peran.
kehidupan. kolaborasi dan
keharmonisan
hidup.
7. Pengembangan Mempelajari Menerima Menampilkan
Pribadi keunikan diri keunikan diri keunikan diri
dalam dengan segala secara harmonis
konteks kelebihan dan dalam keragaman.
kehidupan kekurangannya.
sosial.
8. Perilaku Mempelajari Menerima nilai- Menampilkan
Kewirausahaan strategi dan nilai hidup hidup hemat, ulet,
(Kemandirian peluang hemat, ulet, sungguh-sungguh,
Perilaku untuk sungguh- dan kompetitif atas
Ekonomis) berperilaku sungguh, dan dasar kesadaran
hemat, ulet, kompetettif sendiri.
sungguh- sebagai aset
sungguh, dan untuk mencapai
kompetitif hidup mandiri.
dalam
keragaman
kehidupan.
9. Wawasan dan Mempelajari Internalisasi Mengembangkan
Kesiapan kemampuan nilai-nilai yang alternatif
Karier diri, peluang melandasi perencanaan karier
dan ra-gam pertimbangan dengan
pekerjaan, pemilihan mempertimbangkan
pendidikan alternatif karier. kemampuan,
dan aktifitas peluang dan ragam
yg terfokus karier .
pd pengem-
bangan
alternatif
karier yang
lebih terarah.
10. Kematangan Mempelajari Menghargai Mempererat jalinan
Hubungan cara-cara nilai-nilai persahabatan yang
dengan Teman membina kerjasama dan lebih akrab dengan
Sebaya kerjasama toleransi sebagai memperhatikan
dan toleransi dasar untuk norma yang
dalam menjalin berlaku.
pergaulan persahabatan
dengan dengan teman
teman sebaya.
sebaya.
11. Kesiapan Diri Mengenal Menghargai Mengekspresikan
untuk Menikah norma- norma-norma keinginan nya
dan norma pernikahan dan untuk mempelajari
Berkeluarga pernikahan berkeluarga se- lebih intensif
dan bagai landasan tentang norma
berkeluarga. bagi terciptanya pernikahan dan
kehidupan berkeluarga.
masyarakat yang
harmonis.
F. Tujuan

Tujuan umum program yaitu untuk meningkatkan kemandirian dan pengembangan diri peserta
didik dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karirnya.

Sementara secara khusus, tujuan program bimbingan dan konseling SMAN 14 Bandung Tahun
Ajaran 2018/ 2019 secara rinci dijabarkan sebagai berikut.

1. Memfasilitasi siswa SMA Negeri 14 Bandung agar dapat mencapai tugas-tugas


perkembangannya
2. Memfasilitasi siswa SMA Negeri 14 Bandung agar menerima keadaan diri dan
menggunakannya secara efektif, yaitu : menerima keadaan fisik, menerima bakat,
memelihara fisik, mengembangkan bakat, dan menghargai keadaan diri (self-esteem)
3. Memfasilitasi siswa SMA Negeri 14 Bandung agar memahami, menerima, mengarahkan,
dan mengembangkan minat, bakat, dan kemampuannya seoptimal mungkin
4. Memfasilitasi siswa SMA Negeri 14 Bandung agar dapat menghargai dan menjalin
hubungan persahabatan dengan teman sebayanya dengan membentuk kelompok belajar
yang efektif, agar prestasi belajarnya meningkat;
5. Memfasilitasi siswa SMA Negeri 14 Bandung agar mengembangkan berbagai
keterampilan agar siswa mampu mengidentifikasi tanggung jawab bagi penyesuaian
dirinya secara efektif dengan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya, dan
agama)
6. Memfasilitasi siswa SMA Negeri 14 Bandung agar mampu membentuk karir dengan cara
mengenali cirri-ciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja yang mungkin akan dimasukinya.

G. Komponen Program
Komponen program yang diimplementasikan adalah Layanan Dasar, Layanan Responsif,
Layanan Perencanaan Individual, dan Dukungan Sistem. Strategi implementasi masing-masing
program dijelaskan sebagai berikut:
1. Layanan Dasar
Strategi pelaksanaan layanan dasar yang digunakan dalam program ini yaitu dengan cara
bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Strategi pertama yaitu bimbingan klasikal.
Layanan bimbingan klasikal yang diberikan berfokus pada pengembangan kompetensi sebagai
berikut.

a. Peserta didik mengidentifikasi beragam pekerjaan, hubungan antara matapelajaran


sesuai dengan jurusan di sekolah yang sesuai dengan pekerjaan, serta kaitannya dengan
peran sosial pria atau wanita dalam pekerjaan melalui metode simulasi.
b. Peserta didik menyadari adanya risiko dari pengambilan keputusan melalui metode
diskusi.
c. Peserta didik mampu menunjukkan sikap yang bertanggung jawab dalam perannya
sebagai bagian dari lingkungan sosial melalui metode permainan.
d. Peserta didik menyadari pentingnya toleransi beragama dalam hubungan sosial melalui
metode ceramah dan diskusi kelompok.
Strategi kedua yang digunakan yaitu bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok
yang diberikan berfokus pada pengembangan kompetensi sebagai berikut.

a. Peserta didik mengidentifikasi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas


yang relevan dengan kemampuan diri melalui metode menulis.
b. Peserta didik mampu menginternalisasi keterampilan belajar dalam mengatur waktu
dalam kehidupan sehari-hari melalui metode menulis.
c. Peserta didik menyadari pentingnya pertimbangan diri terhadap norma yang berlaku.
d. Peserta didik mampu mengidentifikasi sikap asertif dalam berhubungan dengan teman
sebaya.
2. Layanan Responsif
a. Konseling Individual
Layanan responsif ini diberikan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dan
hambatan dalam mengembangkan hubungan sosial dengan orang-orang disekitarnya
maupun yang membutuhkan bantuan dengan segera dalam masalah belajar. Dari hasil
sosiometri terdapat peserta didik yang memerlukan bantuan dalam mengoptimalkan
kemampuan dirinya. Layanan konseling individual yang diberikan dapat berfokus pada
topik perencanaan karir, kepercayaan diri, prestasi akademik rendah, dan penyesuaian
sosial. Melalui konseling individual, peserta didik akan dibantu mengidentifikasi masalah,
penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan
sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilkinya secara optimal agar
mencapai pengembangan diri yang lebih baik. Layanan konseling individual yang
diberikan bersifat incidental.

b. Konseling Kelompok
Hampir serupa dengan layanan konseling individual, layanan konseling kelompok yang
diberikan juga bersifat incidental dan berfokus pada permasalahan yang dialami oleh
peserta didik baik dalam bidang pribadi, sosial, akademik, maupun karir.

3. Perencanaan Individual
Perencanaan individual merupakan proses bantuan kepada peserta didik agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya (Yusuf, 2009, hlm. 85). Guru BK
membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau
informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau
aspek-aspek sosial. Layanan perencanaan individual ini bertujuan untuk membantu peserta
didik merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karier, dan
pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Instrumen yang digunakan dalam
perencanaan individual peserta didik adalah menggunakan DCM maupun hasil tes psikologis
sebagai acuan untuk mengembangakan potensinya.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem yang dilakukan dapat berupa diadakannya pertemuan dengan orang
tua/wali dari peserta didik mengenai perkembangan diri peserta didik di rumah. Pertemuan
dilakukan sebanyak satu kali selama satu tahun pelajaran, yaitu pada pada akhir tahun pelajaran
dengan tujuan untuk mengevaluasi keefektifan program bimbingan dan konseling yang sudah
dilakukan.

Selanjutnya, dukungan sistem yang dilakukan adalah adanya kolaborasi dari semua guru mata
pelajaran untuk terlaksananya program bimbingan dan konseling agar berhasil. Kolaborasi yang
dilakukan dengan guru mata pelajaran yaitu materi yang diajarkan hendaknya memasukkan
informasi yang berkenaan dengan hubungan interaksi sosial dan sikap yang baik yang harus
dikembangkan dalam berhubungan sosial dengan guru, teman, dan masyarakat.

H. Bidang Layanan

Bidang layanan dalam program ini mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

1. Bidang pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai
dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Bidang sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Bidang belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara
mandiri.
4. Bidang karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
I. Rencana Operasional Program

Tabel 8.1
Rencana Operasional Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Pengembangan Diri
Peserta Didik SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2018-2019

No Kegiatan Tujuan Sasaran Materi Waktu


1 Analisis kebutuhan melalui Menyesuaikan program yang akan dibuat Peserta didik kelas X- Inventori Tugas Perkembangan Juli 2018
penyebaran instrumen dengan kebutuhan peserta didik. XII SMA Negeri 14 (ITP), DCM, Sosiometri,
Bandung Tahun Wawancara, dan instrument lain
Ajaran 2018/ 2019 yang relevan.

2 Pengolahan data Menganalisis hasil pengolahan data dari Guru bimbingan dan Analisis sosiometri dan analisis hasil Agustus 2018
penyebaran instrumen kemudian konseling Inventori Tugas Perkembangan
menentukan layanan yang akan diberikan. (ITP)

3 Penyusunan program Kegiatan bimbingan dan konseling yang Guru bimbingan dan Analisis data hasil need asessment Agustus 2018
direncanakan sesuai dengan kebutuhan konseling
peserta didik dan tersusun secara
sistematis.

4 Sosialisasi program kepada Program diketahui oleh guru bimbingan Guru bimbingan dan Program Bimbingan dan Konseling Agustus 2018
guru pamong dan guru dan konseling. konseling untuk Meningkatkan Pengembangan
bimbingan dan konseling Diri Peserta Didik Kelas X-XII
lainnya SMA Negeri 14 Bandung Tahun
Ajaran 2018/ 2019
5 Pelaksanaan
a. Layanan Dasar 1) Bimbingan Klasikal Peserta didik kelas X- Materi tersusun dalam Satuan September 2018 –
Membantu peserta didik dalam XII SMA Negeri 14 Kegiatan Layanan Bimbingan dan Juni 2019
mengembangkan kemandirian pada Bandung Tahun Konseling (SKLBK) dengan topik
setiap aspek perkembangannya Ajaran 2018/ 2019 yang disesuaikan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Materi Waktu

2) Bimbingan Kelompok Peserta didik kelas X- Materi tersusun dalam Satuan September 2018 –
Membantu peserta didik untuk XII SMA Negeri 14 Kegiatan Layanan Bimbingan dan Juni 2019
menambah wawasan & pemahaman Bandung Tahun Konseling (SKLBK) dengan topik
mengenai tugas-tugas Ajaran 2018/ 2019 permasalahan yang berhubungan
perkembangannya. dengan bidang pribadi, sosial,
akademik/ belajar, dan karir yang
disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik yang memerlukan
penanganan dengan segera.

Materi tersusun dalam Satuan


Kegiatan Layanan Bimbingan dan
1) Konseling Individual Peserta didik kelas X- Konseling (SKLBK) dengan topik September 2018 –
Membantu peserta didik untuk XII SMA Negeri 14 permasalahan yang berhubungan Juni 2019
menghadapi permasalahan yang Bandung Tahun 2018/ dengan bidang pribadi, sosial,
muncul dan dirasakan saat itu 2019 akademik/ belajar, dan karir yang
berkenaan dengan aspek dan tugas- disesuaikan dengan kebutuhan
tugas perkembangannya. peserta didik yang memerlukan
b. Layanan Responsif penanganan dengan segera.

Materi yang diberikan berupa


pengenalan lingkungan baik yang
berhubungan dengan karakteristik
No Kegiatan Tujuan Sasaran Materi Waktu
pribadi maupun lingkungan sekitar
2) Konseling Kelompok Peserta didik kelas X- yang mencakup bidang bimbingan September 2018 –
Membantu peserta didik menghadapi XII SMA Negeri 14 pribadi, sosial, belajar/ akademik, Juni 2019
permasalahan yang muncul dan Bandung dan karir
dirasakan saat itu berkenaan dengan
kematangan hubungan dengan teman
sebaya dan penerimaan diri &
pengembangannya.
Materi yang diberikan berupa
pengenalan lingkungan baik yang
berhubungan dengan karakteristik
pribadi maupun lingkungan sekitar
c. Perencanaan Individual yang mencakup bidang bimbingan
Membantu peserta didik merencanakan, Peserta didik kelas X- pribadi, sosial, belajar/ akademik, Juli 2018 – Juni
memonitor, dan mengelola rencana XII SMA Negeri 14 dan karir 2019
pendidikan, dan pengembangan sosial- Bandung Tahun
pribadi oleh dirinya sendiri. Ajaran 2018/ 2019
Kolaborasi dengan seluruh personel
sekolah lainnya dalam
menyukseskan program bimbingan
dan konseling.
d. Dukungan Sistem

Memantapkan dan berkolaborasi dalam Guru BK dan Personel Juli 2018 – Juni
pelaksanan program untuk membantu sekolah lainnya 2019
peserta didik agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal.

6 Evaluasi Penyesuaian antara program yang dibuat Program yang dibuat Keterlaksanaan program, kelebihan Juni 2018
dengan pelaksanaan program di lapangan. dan guru BK dan kekurangan program
No Kegiatan Tujuan Sasaran Materi Waktu
7 Tindak Lanjut Mengidentifikasi hambatan yang ada Pelaksanaan Program Pengembangan program Juni – Agustus
dalam pembuatan dan pelaksanaan dan guru BK 2018
program.
J. Pengembangan Tema

Pengembangan tema/ topik materi program bimbingan dan konseling SMA Negeri 14
Bandung disesuaikan dengan deskripsi kebutuhan. Namun, secara umum pengembangan tema/
topik dari program adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan
belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

K. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut

Instrumen evaluasi program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pengembangan


diri pserta didik dapat dilihat pada Tabel 10.1 berikut ini:

Tabel 10.1

Instrumen Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan


Pengembangan Diri Peserta Didik

Jawaban
Aspek Pertanyaan
Ya Tidak

Kesesuaian antara 1. Apakah semua layanan bimbingan


program dengan pada pelaksanaannya mengacu pada
pelaksanaan tujuan dan hasil yang diharapkan?
2. Apakah semua peserta didik kelas X-
XII terlayani sesuai dengan
kebutuhannya?

Keterlaksanaan 1. Apakah proses kegiatan layanan


program bimbingan berjalan dengan baik?
2. Apakah penggunaan metode
penyampaian materi sudah tepat?
3. Apakah alokasi waktu yang telah
direncanakan sudah termasuk cukup?
4. Apakah topik yang disampaikan
sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai?

Hambatan-hambatan 1. Apakah peserta didik mengalami


yang ditemui kesulitan mengikuti langkah-langkah
kegiatan program?
2. Apakah terdapat hambatan pada
pelaksanaan program?

Dampak pelayanan 1. Apakah penyelenggaraan bimbingan


bimbingan terhadap sosial dapat meningkatkan
kemampuan yang kematangan hubungan dengan teman
sebaya peserta didik?
diharapkan.
2. Apakah peserta didik memperoleh
manfaat dari pelaksanaan program?

Respon peserta didik 1. Apakah peserta didik berpartisipasi


pada saat mengikuti aktif dalam mengikuti program?
pada saat bimbingan 2. Apakah peserta didik mengharapkan
adanya tindak lanjut setelah program
karier.
dilaksanakan?

Perubahan kemajuan 1. Apakah indikator keberhasilan


peserta didik program dapat dilihat dari dampak
perilaku peserta didik?
2. Apakah peserta didik menunujukkan
peningkatan kematangan hubungan
dengan teman sebaya?
L. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dibutuhkan oleh BK dimasukkan ke dalam RAPBS tahunan. Biaya
yang dikeluarkan untuk keperluan kegiatan pelaksanaan program BK bagi Jurusan Akuntansi ini
masih ditanggung sepenuhnya oleh pihak sekolah. Anggaran ini dibuat untuk memenuhi
kebutuhan program kegiatan bimbingan dan konseling serta agar proses pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah berjalan sebagaimana mestinya. Berikut ini adalah rincian
dana yang diajukan:
No Keterangan Q Harga Jumlah
1. Buku pribadi siswa (12 kelas) 480 Rp 10.000,- Rp 480.000,-
2. Kertas HVS (dalam rim) 5 Rp 32.000,- Rp 160.000,-
3. Isi ulang tinta printer (tinta hitam dan warna) 10 Rp 35.000,- Rp 350.000,-
4. Buku agenda kegiatan sehari-hari 40 Rp 5.000,- Rp 200.000,-
5. Pulpen 10 Rp 2.500,- Rp 25.000,-
6. Penggaris 5 Rp 3.000,- Rp 15.000,-
7. Penghapus 10 Rp 2.000,- Rp 20.000,-
8. Type-ex 8 Rp 5.000,- Rp 40.000,-
9. Lem 5 Rp 2.000,- Rp 10.000,-
10. Spidol snowman kecil 5 Rp 2.000,- Rp 10.000,-
11. Spidol snowman besar 5 Rp 9.000,- Rp 45.000,-
12. Buku polio 10 Rp 12.000,- Rp 120.000,-
13. Penjilidan dan fotokopi program 4 Rp 25.000,- Rp 100.000,-
14. Biaya transportasi home visit (12 kelas) 48 Rp 20.000,- Rp 960.000,-
15. Perlengkapan ruangan
1) Taplak meja 3 Rp 20.000,- Rp 60.000,-
2) Rak file 1 Rp 150.000,- Rp 150.000,-
3) Lemari penyimpan data 1 Rp 500.000,- Rp 500.000,-
JUMLAH Rp 3.245.000,-
LAMPIRAN
PERSONIL BIMBINGAN DAN KONSELING DAN DATA KEADAAN SISWA

A. Profil Guru Bimbingan dan Konseling


Guru 1
1. Nama Lengkap : Dra. Hj. Yani Karyani
2. NIP : 19590101 198403 2 027
3. Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat 1/IV b
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 1 Januari 1959
6. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
7. Akta Mengajar : Akta IV

Guru 2
1. Nama Lengkap : Agnia Hartati, S.Pd.
2. NIP : 19840813 201001 2 009
3. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/ III b
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 13 Agustus 1984
6. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
7. Akta Mengajar : Akta IV

Guru 3
1. Nama Lengkap : Nisa Nur Aeni, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 23 Januari 1990
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta IV

Guru 4
1. Nama Lengkap : Yoeli Yoeliana Haedi, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 7 Juli 1994
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta 4

Guru 5
1. Nama Lengkap : Bagus Septian Putra, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat, Tgl. Lahir : Cirebon, 1 September 1994
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta 4

Guru 6
1. Nama Lengkap : Niar Septiana, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tgl. Lahir : Cicalengka, 22 September 1993
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta 4
B. Daftar Jumlah Siswa dan Guru Wali

Tabel
Daftar Jumlah Siswa dan Guru Wali Tahun Pelajaran 2018-2019

No. Kelas L P Jml. Nama Guru Wali

Kelas X

1 X – MIPA 1 Endah S. Nilandari, S.Pd.

2 X – MIPA 2 Widayani Dewi, S.Pd.

3 X – MIPA 3 Lies Widyawati, M.Pd.

4 X – MIPA 4 Renny Herawati. HR, S.Pd.

5 X – MIPA 5 Dra. Wiwik Widayati

6 X – MIPA 6 Yuyun Rahayu, S.Pd.

Jumlah Kelas X – MIPA

7 X – IPS 1 Hj. Epi Supiah, S.Pd.

8 X – IPS 2 Dra. Hj. Sugiarti

9 X – IPS 3 Drs. Slamet Ryadi

10 X – IPS 4 Drs. Bambang Sugianto, M.M.

Jumlah Kelas XI - IPS

Jumlah Kelas XI

No. Kelas L P Jml. Nama Guru Wali

Kelas XI

1 XI – MIPA 1 Dra. Maliah

2 XI – MIPA 2 Dra. Hj. Desniwati

3 XI – MIPA 3 Hj. Imas Hatimah, S.Pd.

4 XI – MIPA 4 Drs. Tatang Akhmad

5 XI – MIPA 5 Drs. H. Otong Surniwa

6 XI – MIPA 6 Drs. Asep Bena Henandar

Jumlah Kelas XI – MIPA

7 XI – IPS 1 Dra. Nurmahmudah

8 XI – IPS 2 Mimi Ratnaningsih, S.Pd.

9 XI – IPS 3 Dra. Hj. Siti Nurlaeni


Jumlah Kelas XI - IPS

Jumlah Kelas XI

No. Kelas L P Jml. Nama Guru Wali

Kelas XII

1 XII –M IPA 1 Dra. Iceu Sumartiningsih

2 XII – MIPA 2 Dra. Tuti Widiatun

3 XII – MIPA 3 Hj. Siti Juhairiyah, S.Pd.

4 XII –M IPA 4 Dra. Hj. Mimin Supriatini

5 XII – MIPA 5 Dra. Hj. Sri Handari

6 XII-MIPA 6 H. Lili Sehaburomli, S.Pd.

Jumlah Kelas XI – MIPA

6 XII – IPS 1 Juniati, S.Pd.

7 XII – IPS 2 Dra. Hj. Siti Romlah

8 XII – IPS 3 Neneng Suprah, S.Ag.

Jumlah Kelas XI - IPS

Jumlah Kelas XI

C. Daftar Kelas Bimbingan dan Konseling

Tabel
Daftar Kelas Bimbingan dan Konseling Tahun Pelajaran 2018-2019

No. Guru Pembimbing Kelas Jumlah Total Siswa Binaan


Siswa
1. Dra. Yani Karyani X-IPA 3 36 181
XI-IPA 3 37
XI-IPS 3 38
XII-IPA 3 36
XII-IPS 3 34
2. Agnia Hartati, S.Pd. X-IPA 2 36 184
XI-IPS 2 38
XII-IPA 1 37
XII-IPA 2 38
XII-IPS 2 35
3. Nisa Nur Aeni, S.Pd. X-IPS 1 36 176
XI-IPA 1 36
XII-IPA 5 36
XII-IPA 6 30
XII-IPS 1 38
4. Yoeli Yoeliana Haedi, S.Pd. X-IPA 6 36 184
X-IPS 2 36
XI-IPA 6 36
XI-IPS 1 38
XII-IPA 4 38

5. Bagus Septian Putra, S.Pd. X-IPA 1 36 144


X-IPA 4 35
X-IPS 3 36
XI-IPA 2 37
6. Niar Septiana, S.Pd. X-IPA 5 36 146
X-IPS 4 36
XI-IPA 4 38
XI-IPA 5 36

Anda mungkin juga menyukai