bapak/ibu.
A. Rasional
Penyelenggaraan BK di sekolah bertujuan untuk memfasilitasi konseli agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya meliputi:fisik,
emosi, intelektual, sosial, moral, dan spiritual. Bimbingan dan konseling sebagaimana disebutkan
dalam Permendikbud Nomor. 111 tahun 2014 memiliki fungsi pemahaman diri dan lingkungan,
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan, penyesuaian diri dengan diri sendiri dan
lingkungan, penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir, pencegahan timbulnya masalah,
perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk
perkembangan diri Konseli, pengembangan potensi optimal, advokasi diri terhadap perlakuan
diskriminatif, dan membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan
aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan,
kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.
Bimbingan merupakan bagian yang terintegrasi dalam keseluruhan program pendidikan
yang secara yuridis sudah memiliki landasan hukum bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang. Bimbingan dan konseling dengan pembelajaran merupakan
hal yang saling berintegrasi dalam upaya memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan peserta
didik.
Penampilan perilaku remaja yang diharapkan menjadi sosok manusia Indonesia yang di cita-
citakan seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional (UU no.20 tahun 2003) yaitu: 1.
Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, 2., Berakhlak mulia, 3. Memiliki pengetehuan dan
keterampilan, 4. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 5. Memiliki kepribadian yang mantap
dan mandiri serta 6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Perkembangan IPTEK membawa berbagai pengaruh positif maupun negatif bagi remaja yang
tentunya akan berpengaruh pada pencapain tugas perkembangan yang optimal. Pengaruh-
pengaruh budaya yang saat ini semakin multicultural juga memberikan tantangan bagi para remaja
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Selain itu, guru bimbingan dan konseling
harus mampu memfasilitasi peserta didik untuk meminimalisir dampak negatif dari semakin
cepatnya perkembangan IPTEK maupun banyaknya budaya yang semakin bervariasi masuk
melalui berbagai media sehingga perubahan bisa diikuti dengan menghindari pengaruh buruk yang
dapat terjadi.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyrakat, berbangsa dan bernegara.
Dampak implementasi kurikulum 2013 akan dapat menimbulkan masalah bagi peserta didik SMA
yang tidak mampu dalam menentukan pilihan arah peminatan kelompok mata pelajaran dan mata
pelajaran secara tepat sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam belajar penentuan arah
peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran hendaknya sesuai dengan kemampuan
dasar umum, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik agar proses
belajar berjalan dengan baik dan kecenderungan berhasil dalam belajar.
Oleh karena itu, program bimbingan dan konseling perlu dirancang oleh seluruh personil
guru bimbingan dan konseling di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kebutuhan
dan ketersediaan sumber daya manusia dan sumber daya lingkungan sehingga program yang
dirancang bisa terlaksana dengan lancar, efektif, dan efisien.
B. Landasan Perundang-undangan
Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling atau
konselor hendaknya mempelajari, memahami, dan menerapkan landasan kinerja profesi berupa
perundangan yang berlaku. Landasan perundang-undangan yang dimaksud antara lain sebagai
berikut.
Proses pengembangan potensi peserta didik dapat dicapai melalui proses pembelajaran secara
efektif yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang salah satunya
adalah melalui pelayanan bimbingan dan konseling dengan berbagai jenis layanan serta kegiatan
pendukung lainnya. Oleh karena itu pihak sekolah berkewajiban memberikan pelayanan dan
menciptakan lingkungan yang kondusif dalam penyelenggaraan pendidikannya, salah satunya
adalah layanan bimbingan dan konseling yang terprogram secara profesional dalam upaya
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri dengan
memperhatikan kondisi lingkungan sekolah. Dalam proses layanan tersebut berorientasi kepada
visi misi SMA Negeri 14 Bandung sebagai berikut:
1. Visi
Terwujud sumber daya manusia yang berakhlak mulia, cerdas, dan produktif, serta
berbudaya lingkungan.
a. Berakhlak mulia adalah mereka yang religius, beretika, toleran serta memiliki
kecerdasan emosional dan sprirual.
b. Cerdas adalah mereka yang memiliki keunggulan, kritis, mandiri, kreatif dan inovatif.
c. Produktif adalah mereka yang proaktif, partisipatif, apresiasitif, aktualitatif, dan
profitable.
d. Berbudaya Lingkungan adalah mereka yang memiliki kepedulian dalam memelihara
dan menjaga kelestraian lingkungan berkaitan dengan kebersihan,, Ketertiban,
Keindahan, Kenyamanan, Kekeluargaan, Kesehatan, dan kerindangan (K7)
dilingkungannya.
2. Misi
a. Meningkatan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat/
stakeholders.
b. Mengembangkan, infrastruktur, dan sarana pendidikan melalui pembangunan,
pemeliharaan serta pemanfaatan, infra struktur dan sarana pendidikan dikembangkan
sesuai kebutuhan.
c. Meningkatan kinerja dan layanan pendidikan secara optimal sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya, sehingga tercipta produktivitas dan layanan prima.
d. Meningkatan profesionalisme tenaga kependidikan sehingga memiliki kompetensi
sesuai dengan tugas dan proyeksinya.
e. Mengembangan manajemen pendidikan melalui pengelolaan pendidikan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta partisipasi
masyarakat yang dikelola secara efesien dan efektif.
f. Memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga tercipta sistem informasi
yang cepat, tepat dan akurat.
g. Memelihara dan menjaga kelestraian lingkungan berkaitan dengan kebersihan,
ketertiban, keindahan, kenyamanan, kekeluargaan, kesehatan dan, kerindangan (K7).
2. Misi
Menunjang perkembangan diri dan kemandirian peserta didik untuk dapat menjalani
kehidupannya sehari-hari sebagai manusia secara efektif, kreatif, dan dinamis serta memiliki
kecakapan hidup untuk masa depan karir dalam:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
b. Pemahaman pengembangan diri dan lingkungan;
c. Pengarahan diri ke arah spiritual; dan
d. Pengaktualisasian diri secara optimal.
E. Deskripsi Kebutuhan
Kegiatan bimbingan dan konseling akan mencapai hasil yang efektif jika dimulai dari
pengadaan program yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik (need assessment).
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan need assessment sebagai langkah dalam proses deskripsi
kebutuhan dilakukan melalui instrument tes dan nontes. Instrument tes dilakukan melalui
penyebaran ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dimana peserta didik mengisi ITP (Inventori
Tugas Perkembangan) menjadi upaya konselor untuk mengetahui tugas perkembangan yang
belum dicapai oleh konseli. Hasil dari pengolahan ITP menjadi landasan dalam memberikan
layanan dan menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Lalu diperkuat
dengan menyebarkan instrumen DCM (Daftar Cek Masalah) diungkap untuk mengelompokan
permasalahan yang sedang dialami oleh peserta didik dalam aspek pribadi-sosial, belajar dan
karier. Instrumen ketiga yang digunakan yaitu sosiometri. Ketiga instrumen itu digunakan agar
program yang dibuat oleh praktikan dapat dijadikan landasan yang kuat dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dan tepat dibutuhkan oleh peserta didik.
Secara lebih rinci, berikut dijabarkan standar kompetensi kemandirian peserta didik yang
menjadi landasan pengembangan program.
Tujuan umum program yaitu untuk meningkatkan kemandirian dan pengembangan diri peserta
didik dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karirnya.
Sementara secara khusus, tujuan program bimbingan dan konseling SMAN 14 Bandung Tahun
Ajaran 2018/ 2019 secara rinci dijabarkan sebagai berikut.
G. Komponen Program
Komponen program yang diimplementasikan adalah Layanan Dasar, Layanan Responsif,
Layanan Perencanaan Individual, dan Dukungan Sistem. Strategi implementasi masing-masing
program dijelaskan sebagai berikut:
1. Layanan Dasar
Strategi pelaksanaan layanan dasar yang digunakan dalam program ini yaitu dengan cara
bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Strategi pertama yaitu bimbingan klasikal.
Layanan bimbingan klasikal yang diberikan berfokus pada pengembangan kompetensi sebagai
berikut.
b. Konseling Kelompok
Hampir serupa dengan layanan konseling individual, layanan konseling kelompok yang
diberikan juga bersifat incidental dan berfokus pada permasalahan yang dialami oleh
peserta didik baik dalam bidang pribadi, sosial, akademik, maupun karir.
3. Perencanaan Individual
Perencanaan individual merupakan proses bantuan kepada peserta didik agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya (Yusuf, 2009, hlm. 85). Guru BK
membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau
informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau
aspek-aspek sosial. Layanan perencanaan individual ini bertujuan untuk membantu peserta
didik merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karier, dan
pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Instrumen yang digunakan dalam
perencanaan individual peserta didik adalah menggunakan DCM maupun hasil tes psikologis
sebagai acuan untuk mengembangakan potensinya.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem yang dilakukan dapat berupa diadakannya pertemuan dengan orang
tua/wali dari peserta didik mengenai perkembangan diri peserta didik di rumah. Pertemuan
dilakukan sebanyak satu kali selama satu tahun pelajaran, yaitu pada pada akhir tahun pelajaran
dengan tujuan untuk mengevaluasi keefektifan program bimbingan dan konseling yang sudah
dilakukan.
Selanjutnya, dukungan sistem yang dilakukan adalah adanya kolaborasi dari semua guru mata
pelajaran untuk terlaksananya program bimbingan dan konseling agar berhasil. Kolaborasi yang
dilakukan dengan guru mata pelajaran yaitu materi yang diajarkan hendaknya memasukkan
informasi yang berkenaan dengan hubungan interaksi sosial dan sikap yang baik yang harus
dikembangkan dalam berhubungan sosial dengan guru, teman, dan masyarakat.
H. Bidang Layanan
Bidang layanan dalam program ini mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
1. Bidang pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai
dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Bidang sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Bidang belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara
mandiri.
4. Bidang karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
I. Rencana Operasional Program
Tabel 8.1
Rencana Operasional Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Pengembangan Diri
Peserta Didik SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2018-2019
2 Pengolahan data Menganalisis hasil pengolahan data dari Guru bimbingan dan Analisis sosiometri dan analisis hasil Agustus 2018
penyebaran instrumen kemudian konseling Inventori Tugas Perkembangan
menentukan layanan yang akan diberikan. (ITP)
3 Penyusunan program Kegiatan bimbingan dan konseling yang Guru bimbingan dan Analisis data hasil need asessment Agustus 2018
direncanakan sesuai dengan kebutuhan konseling
peserta didik dan tersusun secara
sistematis.
4 Sosialisasi program kepada Program diketahui oleh guru bimbingan Guru bimbingan dan Program Bimbingan dan Konseling Agustus 2018
guru pamong dan guru dan konseling. konseling untuk Meningkatkan Pengembangan
bimbingan dan konseling Diri Peserta Didik Kelas X-XII
lainnya SMA Negeri 14 Bandung Tahun
Ajaran 2018/ 2019
5 Pelaksanaan
a. Layanan Dasar 1) Bimbingan Klasikal Peserta didik kelas X- Materi tersusun dalam Satuan September 2018 –
Membantu peserta didik dalam XII SMA Negeri 14 Kegiatan Layanan Bimbingan dan Juni 2019
mengembangkan kemandirian pada Bandung Tahun Konseling (SKLBK) dengan topik
setiap aspek perkembangannya Ajaran 2018/ 2019 yang disesuaikan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Materi Waktu
2) Bimbingan Kelompok Peserta didik kelas X- Materi tersusun dalam Satuan September 2018 –
Membantu peserta didik untuk XII SMA Negeri 14 Kegiatan Layanan Bimbingan dan Juni 2019
menambah wawasan & pemahaman Bandung Tahun Konseling (SKLBK) dengan topik
mengenai tugas-tugas Ajaran 2018/ 2019 permasalahan yang berhubungan
perkembangannya. dengan bidang pribadi, sosial,
akademik/ belajar, dan karir yang
disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik yang memerlukan
penanganan dengan segera.
Memantapkan dan berkolaborasi dalam Guru BK dan Personel Juli 2018 – Juni
pelaksanan program untuk membantu sekolah lainnya 2019
peserta didik agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal.
6 Evaluasi Penyesuaian antara program yang dibuat Program yang dibuat Keterlaksanaan program, kelebihan Juni 2018
dengan pelaksanaan program di lapangan. dan guru BK dan kekurangan program
No Kegiatan Tujuan Sasaran Materi Waktu
7 Tindak Lanjut Mengidentifikasi hambatan yang ada Pelaksanaan Program Pengembangan program Juni – Agustus
dalam pembuatan dan pelaksanaan dan guru BK 2018
program.
J. Pengembangan Tema
Pengembangan tema/ topik materi program bimbingan dan konseling SMA Negeri 14
Bandung disesuaikan dengan deskripsi kebutuhan. Namun, secara umum pengembangan tema/
topik dari program adalah sebagai berikut.
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan
belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Tabel 10.1
Jawaban
Aspek Pertanyaan
Ya Tidak
Guru 2
1. Nama Lengkap : Agnia Hartati, S.Pd.
2. NIP : 19840813 201001 2 009
3. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/ III b
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 13 Agustus 1984
6. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
7. Akta Mengajar : Akta IV
Guru 3
1. Nama Lengkap : Nisa Nur Aeni, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 23 Januari 1990
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta IV
Guru 4
1. Nama Lengkap : Yoeli Yoeliana Haedi, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 7 Juli 1994
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta 4
Guru 5
1. Nama Lengkap : Bagus Septian Putra, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat, Tgl. Lahir : Cirebon, 1 September 1994
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta 4
Guru 6
1. Nama Lengkap : Niar Septiana, S.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tgl. Lahir : Cicalengka, 22 September 1993
4. Pendidikan Terakhir : S1, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
5. Akta Mengajar : Akta 4
B. Daftar Jumlah Siswa dan Guru Wali
Tabel
Daftar Jumlah Siswa dan Guru Wali Tahun Pelajaran 2018-2019
Kelas X
Jumlah Kelas XI
Kelas XI
Jumlah Kelas XI
Kelas XII
Jumlah Kelas XI
Tabel
Daftar Kelas Bimbingan dan Konseling Tahun Pelajaran 2018-2019