(AKADEMIK)
(Attending)
P : D apa kabar?
D : baik bu, ada apa bu kok saya dipanggil lagi? Kan kemarin udah sama
teman-teman (sebelumnya konseli pernah diikutsertakan dalam
bimbingan kelompok bidang akademik)
P : oh, iyah D kemarin sempat ikutan bimbingan kelompok juga kan yah?,
ga apa-apa sih, Cuma ingin ngobrol ajah sama D.
D : oh gitu, iya bu.
P : ayo masuk D (mempersilahkan D untuk masuk ke ruang konseling
individual). Kita disini saja ya biar ga ada yang kepoin obrolan kita.
D : (D hanya mengangguk).
P : kita mulai ya, sebelumnya ibu mau menjelaskan dulu tujuan kegiatan kita
kali ini tuh apa. Kegiatan ini berbeda dengan kegoiatan bimbingan
kelompok yang kemarin. Kalo kemarin kita lebih banyak permainan dan
ibu juga lebh banyak berbicara, tapi kali ini ibu minta D yang lebih banyak
bercerita yah. Apapun deh D boleh ceritakan. gimana?
D : (mengangguk) cerita apa bu?
P : cerita apapaun, pokonya InsyaAllah rahasia kita bakal terjaga kok,
D : Oh hayu atuh,
P : Baik, sebelumnya ibu mau nanya kamu tuh berapa bersaudara sih?
D : 3 bersaudara bu.
P : kakak kamu perempuan juga?
D : Iyah bu, perempuan, sekarang masih SMA, kalo adik laki-laki masih SD.
P : oh, D di rumah deket sama siapa aja? Mamah, ayah, kakak, atau adik?
D : paling adik. (konseli menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat dan
sedikit menunduk).
(Responding)
======================$&^%&^%^*&^^*^&
%^*=========================
Konseling individual sesi kedua dilaksanakan pada hari Jum’at 25 April 2014
diruang kelas.konseling ini bertujuan untuk kembali melanjutkan sesi konseling
pertama yang belum tuntas.
D : Bu Evi hari ini aku ga les, lhoo. Hayu bu cerita lagi yu bu pulang
sekolah?
P : Oh iyah D, hayu lagian ibu juga ga akan langsung pulang kok.
Karena setiap hari Jum’at setelah bel keputrian bunyi selalu banyak
siswa yang datang ke ruang BK, akhirnya praktikan memutuskan untuk
melakukan konseling di ruang kelas.
P : Nah, kalo disini sepi, jadi nyaman deh cerita apapun yah D.
D : Iya bu.
P : Baik, apa kabar D? kita udah seminggu yang ngobrol kaya waktu itu?
D : Iyah Bu,
P : Baik kita lanjutkan yah obrolan kita kemarin?
D : Hayu bu.
P : Oh iyah, minggu lalu kan ibu ngasih tantangan yah sama kamu untuk
bersuara lebih keras kalo ada kesempatan tampil di depan kelas, udah
sempat dilaksanain belum?
D : Udah bu (sambil menunduk dan matanya mulai berkaca-kaca.
P : Lho, kenapa kok ekspresinya kaya yang sedih gitu, bisa ceritakan
pengalaman kamu saat tampil di depan?
D : >>>> (Cukup lama diam) hingga akhirnya D menangis.
P : Wah kok D nangis? Kenapa? Ada kejadian apa? Coba ceritakan pada
ibu yang kamu alami.
D : Tuh kan bu, pasti aku di ketawain lagi kalo suara aku agak keras. Aku
malu bu, aku ga nyaman di kelas bu.
P : emmhh, kenapa mereka menertawakan D? ada yang lucu emangnya
saat D ke depan?
D : Ngga bu, kan aku tampil buat nyanyi di depan pas pelajaran SBK, aku
teh susah-susah buat berani nyanyi pake suara yang keras, tapi mereka
malah banyak yang bilang “Wah aneh euy si D, tutumbenan ayeuna mah
suarana gede”. Terus mereka menertawakan aku bu. Yang aku takutkan
selama ini kejadian lagi kan, aku jadi bahan ketawaan mereka lagi kan
bu!!.
P :Kamu bilang kalo hal yang kamu takutkan kejadian lagi? Emang kamu
kapan ditertawakan teman-teman?
D : Aku dulu ga kaya gini, aku dulu ceria, dulu suaraku keras, dulu temanku
banyak. Tapi sekarang malah sebaliknya, aku sebel bu!. Semenjak kelas
VII teman-teman aku g asik bu, mereka terlalu memilih-milih teman,
mereka kaya yang gamau temenan sama aku.
P : Oh, jadi kamu bersikap seperti ini karena teman-temanmu seakan tidak
ingin bergaul dengan mu?
D : iyah bu. Apalagi pas aku ngejawab pertanyaan dari bu I yang salah,
mereka ngetawain aku bu!aku kaya jadi orang bodoh seduniaaaa.
P : Oh, ibu ingin memastikan lagi nih, kejadian itu waktu kelas berapa?
D : kelas VII
P : kelas VII ya, sekarang D udah kelas berapa?
D : kelas VIII laah bu, masa ibu lupa sih?
P : ehehe maksud ibu, itu artinya kejadian itu sudah berlalu, dan itu menjadi
bagian dari masa lalu mu. Yang namanya masa lalu tidak punya
keberanian untuk menghalangi kamu untuk sukses, termasuk sukses
dalam berprestasi atau dalam pertemanan. ( Salah satu teknik realitas:
menggunakan humor). Iyah, ga?
D : Iyah juga sih bu, hehe
P : oke, sekang coba pikirin deh sama kamu, bermanfaat ga sih kalo kamu
terus-terusan mikirin masa lalu mu yang kurang mengenakan?
D : Ya ngga bu,
P : kira-kira kamu pengennya apa dalam hubungan interaksi kamu sama
teman-teman sekelasmu?
D : ya, aku pengen banyak temen, aku pengen berani tampil di depan orang,
aku pengen berani ngomong pake suara keras, aku pengen bebas nunjukin
semua yang aku rasain bu, aku gamau kaya gini. Terus-terusan ngerasa
takut, terus-terusan sakit hati ga jelas.
(Initiating)
KASUS 3
Permasalahan yang dihadapi A adalah belum ada yang dicita-citakannya
dalam rangka perencanaan karirnya di masa depan. Ia terlalu banyak minat dan
terkadang ia berniat untuk menjalankan semuanya. Namun, tentu saja itu bukan
pilihan yang tepat. A harus tetap fokus pada satu cita-cita yang akan
mengantarkannya pada profesi yang sebenarnya.
Skrip konseling individual yang ketiga ini hanya menjabaran beberapa cuplikan
dari sesi konseling pertama dan ketiga saja karena pda sesi konseling kedua hanya
mengidentifikasian silsilah keluarga dan jenis pekerjaannnya, sedangkan pada sesi
ketiga sudah terfokus pada pencarian key figure dan penelusuran aspirasi karir.
Berikut beberapa cuplikan percakapan praktikan dan konseli.
A : Asssalamu’alaikum bu.
P : Eh A, silahkan duduk, tadi pelajaran siapa?
A : Pelajaran bu X. jadi pulangnya lebih cepat, hehhe hayu bu kita mulai.
Aku mau diajak main apa bu?
P : hehe oiyah anggap ajah kegiatan kita ini main yah biar have fun, hehhe
tapi inget lho hasilnya bukan main-main yah.
A : haha iyah bu siap-siap/
P : Ibu akan mengajak kamu untuk mengikuti sesi konseling dengan topik
genogram.
A : genogram tuh apa bu?
P : genogram itu, adalah salah satu cara untuk menemukan aspirasi karir
melalui berbagai pekerjaan yang dimiliki keluarga kita. Hari ini kita akan
mendata silsilah keluarga dan jenis pekerjaannya. Setutju?
A : Oke bu, gimana caranya bu?
P : Baik, disini ibu sudah menyiapkan satu kertas HVS putih, 1 kertas HVS
Pink yang sudah bentuk menjadi segitiga , dan 1 HVS hijau yang
dibentuk menjadi bentuk persegi. Pertama kita sepakati dulu, bentuk
yang mana untuk menandakan perempuan dan bentuk yang mana untuk
menandakan laki-laki?
A : Segitiga buat perempuan, persegi buat laki-laki aja bu.
P : Baik, Mari kita identifikasi silsilah keluarga mu yang dimulai dari
kakek nenekmu dari bu dan dari ayahmu yah.
A : Baik bu
Pada percakapan ini, konseli mengidentifikasi silsilah keluarganya dan
jenis pekerjaan setiap anggota keluarga. Maka dari itu, pada cuplikan percakapan
ini dilanjutkan pada sesi konseling ketiga yang sudah memfokuskan pada
penemuan key figure dan penelusuran aspirasi karir,
P : Baik hasil identifikasi silsilah keluarga dan jenis pekerjaannya sudah
beres yah, berarti pada sesi konseling ketiga ini ibu akan mengajak kamu
mengidentifikasi usaha-usaha yang ditempuh dalam memperoleh
pekerjaan setiap anggota keluarga, tingkat keberhasilan yang dicapai
melalui pekerjaan setiap anggota keluarga, dan konsekuensi atau
damapak segala aspek kehiduoan yang bersangkutan dengan pekerjaan
yang ditekuninya.
A : Hayu, siap. Di mulai dari mana nih bu
P : dari atas ajah yah, oke dari TNI dan polisi nih profesi kedua kakek mu
yah. Bisa jelaskan gimana cara menjadi TNI dan pilisi terus
konsekuensinya gimana?
A : TNI sama polisi sih sebenernya aku udah ga mungkinkerja yang kaya
gitu, soalnya kanitu tentang militr gitu buat laki-laki, aku mah sama
sekali ga minat. Kedua kakek aku tuh emang keren bu, mereka gagah,
taoi sayang mereka jarang pulang. Mereka suka di tugaskan di luar kota
bu. Malahan di luar pulau. Makannya nenek aku suka kasian ditinggal-
tinggal terus. Udah gitu yah pulangnya the suka lamaaa, terus khawatir
ajah bu da kadang mah kakek dua-duanya suka ditugasin kalo ada
kerusuhan-kerusuhan diseluruh Indonesia teh. Tapi enaknya mereka
sekarang punya pensiunan sih, hehheh
P : Oh gituu, keren yah puny akakek TNI sama polisi, tapi sama profesi ini
kamu ga berminat yah?
A : Iyah bu, liat yang lain aja bu, hehhe
P : Coba kita identifikasi ke karyawan swasta nih A, anggota keluarga
kamu cukup banyak juga yah yang bekerja sebagai karyawan swasta.
Gimana pendapatmu tentang karyawan swasta?
A : oh iyah bu, saudara aku yang jadi karyawan swasta ada yang enak ada
juga yang ngga bu. Tergantung dari perusahaannya.
P : Gimana coba jelasin.
A : Om aku yang kerja di PTDI yah enak itu mah bu dapet tunjangan, ah
keitung kaya lah kalo secara materi mah bu. Terus tante aku yang di
kerja di kimia farma bu, itu juga enak dapat asuransi kesehatannya , terus
yah kalo tiap bulan the dapat penghargaan keliling dunia bu dari
kantornya teh. Tapi ada juga sih yang biasa ajah malah mah asa ripuh,
hehehe soalnya gajinya ga begitu besar tapi kerjanya berat sih the ada
sip-sip.an gitu kadang mah dia teh begadang da harus lembur.
P : Oh gitu menurut kamu karyawan swasta enaknya gimana?
A : enak bu gausah mikirin peruabahan gaji, hehe ga kaya punya usaha
sendiri. Yah tapi harus nurutin peraturan perusahaan sih bu ga enaknya
teh.
P : Baik lanjut ke profesi ibu kamu, Apoteker, bagaimana menurutmu?
A : Apoteker mah mesti tau jenis obat-obatan bu pusing. Mamah aku ajah
sampe inget obat-obatan yang namanya aneh-aneh itu,. hehhe tapi gaji
nya lumayan sih bu, hehe waktu buat keluarga juga ga terlalu tersita.
Paling ya sama ajah sih kaya karyawan swasta. Cuman yah bu enaknya
teh mama jadi tau obat setiap ada yang sakit diantara kita teh.
P : wah, seneng yah jadi ada jaminan kesehatan dari ibu sendiri, hehehe.
Selanjutnyam yang kerja di BUMN, gimana tuh?
A : enak juga bu, jadi PNS kan? Tapi ga begitu ngerti jkerja nyangapain
dan mesti kaya gimana dulu. Yang jelas om aku kerjanya kaya karyawan
swasta ajah gitu bu, cuman bedanya dapat oensiunan kali yah kalo PNS
mah, hehe.
P : Nah, kalo guru gimana?
A : nah, guru bum aku kadang sih suka kabita pengen jadi guru juga.
Ketemu banyak orang, ngejelasin sesuatu, bisa bikin orang lain jadi tahu
sesuatu, uuh kayanya seng bu jadi guru. Udah gitu enak yah bu jadi guru
mah, siswa libur ikut libur juga. Kecuali pas tante aku baru ngelahirin
bu, itu mah bingung banget bu pengen cuti dan kasian sama siswa nya
pengen krja da kasian ke anak nya. Hahah problemabanget deh bu, tapi,
aku ngefans sama tante aku yang jadi guru, dia the asa awet muda terus.
P : haha iyah dong, awet muda kaya ibu, hahaha
A : ehehe iyah bu bener.
P : Baik, selanjutnay fotografer.
A : Kalo fotografer mah ya bu lebih ke kepuasan hati deh bu, kalo nyari
materi mah ga terlalu gede banget. Om aku tuh suka sesuatu yang unik.
Foto-fotonya pada bagus, englenya teh bagus-bagus. Biasanya sih kalo
kerja dapet iangnya pas ada yangmanggil buat prawedding atau acara
weddingnya. Dulu juga ketiga om aku sama si papah teh pernah bikin
studio foto keluarga da, tapi bangkrut, hehehe ga diterusin.
P : Kalo ini yang wiraswasta yang punya kuliner angkringan?
A : Enak bu, itu mah kerjanya semaunya ajh, mau libur ya llibur, mau buka
ya buka. Heheh bebas lah ga ada peraturan kayan di perusahaan. Hehe
tapi mungkin ga enaknya kalo rugi di tanggung sendiri. Om aku ajah
udah 2 kali bangkrut tapi da emang dasar on sama tante aku mah ga
pantang menyerah jadi bikin usaha baru dan kali ini mah sukses sampai
karyawannya juga udah lumayan banyak da.
P : Wah keren yah, jadi pengen juga nyobain angkringannya om sama tante
A. Kalo dokter, perawat, bidan gimana? Semuanya bidang kesehatan tuh.
A : Om aku yang jadi dokter yah enak banget lah bu, apalagi om aku udah
punya tempat praktek. Kalo kalo dibanding sama perawat dan bidan mah
sih lebih enakan jadi dokter bu, hehehe keliatannya mah. Perawat mah
ya bu mesti sabar terus ikhlas, jadi bikin semua pasiennya tenang,
hehehe. Kalo bidan yah harus siap sedia kalo tiba-tiba tengah malem
ada ibu-ibu yang mau ngelahirin. Ketiganya belajarnya harus giat ga bisa
asal-asalan kalo ngga pasti membahayakan semua pasiennya atuh bu.
Mesti pinter, teliti, ga bileh takut sama darah, dan kayanya aku ga cocok
deh jadi dokter, perawat atau bidan, hahaha.
P : haha, oh gitu? Jadi dari sekian banyak jenis pekerjaan anggota keluarga
kamu kira-kira ada ga yang sepertinya menunjukkan kamu banget dan
bikin kamu lebih tertarik.
A : emmhh, ada bu, aku kagus sama tante aku yang jadi guru. Keren lah
ibu keren.
P : Kalo begitu kamu merasa kamu memiliki kemampuan untuk menjadi
seorang guru?
A : emmhh apa yaahhh, aduuh bingung, tapi aku seneng da kayanya jadi
guru. Ketemu sama banyak siswa, bisa jelasin ilmu ke siswa, jadi guru
favorit, aduuh seneng bu kayanya kalo aku jadi guru.
P : Nah ga ada salah nya juga tuh kalo kamu mulai memikirkan karir
sebagai guru.
A : Iyah bu, hehhe,, mesti gimana sih bu jadi guru teh?
P : Baik ibu akan menjelaskan, tapi setuju yah kalo ibu kunci pilihan kamu
dulu sebagai guru?
A : Iyah bu aku pengen jadi guru, tapi aku mesti ngapaian bu dari
sekarang?
P :baik, menurut ibu kamu punya modal untuk menjadi seorang guru,
kamu orangnya supple, suka menjelaskan sesuatu sama orang banyak.
Setidaknya kamu punya pribadi seorang guru. Ibu rasa kamu tidak begitu
sulit untuk menyesuaikan diri dengan profesi guru. Untuk menjadi guru
bebas nanti mau melanjutkan ke SMA atau SMK, kamu bisa kuliah di
UPI kalo kampus negeri di bandung tentang kejuruan. Sebenarnya
banyak ko universitas swasta keguruan. Mau di luar kkota juga banyak
ada UNJ di Jakarta, UNM di Malang, UNS di Semarang atau di UNP di
Padang, hehehe bebas itu mah tergantung pilihan kamu. tapi yang lebih
penting itu, adalah pilihan jurusan yang bakal kamu pilih nanti..
ketepatan pemilihan jurusan juga sangat menentukan seseorang sukses.
Berarti kamu nanti harus milih ingin masuk jurusan apa kalo nanti kuliah
di universitas keguruan?
A : emmhh, aku tertarik juga lho bu jadi guru BK kayak ibu. Soalnya beda
ajah bu guru BK deh bisa ngademin hati siswa, yaah meski kadang
paling bisa bikin deg-degan, hehehe
P : haha, iyah ga apa-apa jadi guru BK ajah atu. Selama hati kamu mantap
yah tinggal jalanin ajah.
A : iyah bu, dari sekarang ah bu aku bakal simpen citacita ini biar semangat
juga belajarnya meskipun masih SMP, tapi ga ada salahnya juga kan yah
nentuin dari sekarang.
P : Iyah dong lebih awal yah pasti lebih bagus.hehhe
A : iyah bu, makasih ya bu,
P : Iyah A, sama-sama ibu seneng ko kalo akhirnya kamu berhasil
menemukan aspirasi karir kamu. sekarang saatnya berjuang buat
mewujudkan semua itu. Siap A?
A : Oyah bu Siap
P : Baik untuk sesi konseling ini mari kita tutup dengan bacaan hamdallah,
Alhamdulillah
A : Alhamdulillah.
P : Makasih ya A udah mau mengikuti sesi konseling sama ibu.
A : Sama-sama bu, aku dong yang bilang makasih ke ibu, kan aku
sekarang jadi ga bingung lagi.
P : Iyah sukses ya A.
A : Aamiin, ibu juga semoga cepat lulus kuliahnya. Aku pamit ya bu,
Assalamu’alaikum
P : Aamiin, Wa’alaikumussalam