BAHASA INDONESIA (DRAMA)

ANGGOTA :
ADINDA PUSPA LESTARI (3)
ANANDA ARYA ZAKY S. (5)
FARREL KHAYRU FIRMANSYAH (12)
INTAN NUR ANWARI (14)
KINTA PUTRI DEWA (15)
MUHAMMAD DZAKY FAUZAN (19)
MUHAMMAD RADJA RAFAEL ELHAANAN (22)
RAINER RAKHA EFKATAMA (25)
SOFI ALYA RAHMA (32)
 BABAK 1
SUASANA PAGI HARI DI KELAS IX SMP SAMBO INDAH CUKUP RAMAI. ADA YANG
ASYIK MENGOBROL, ADA YANG MEMBACA BUKU. ADA PULA YANG KELUAR MASUK
KELAS UNTUK MENGECEK GURU SUDAH DATANG ATAU BELUM.

CAHYO : ”SSSTT... BU INDATI DATANG!”

PARA SISWA SISWI SEGERA BERGEGAS DUDUK DI TEMPATNYA MASING MASING.

BU INDATI : ”SELAMAT PAGI, SEMUA!”

SEMUA MURID : ”SELAMAT PAGI, BU!”

BU INDATI : ”KEMARIN IBU SUDAH MEMBERIKAN TUGAS BAHASA INDONESIA

PADA KALIAN, YAITU MEMBUAT PANTUN. APA SEMUANYA SUDAH MENGERJAKAN?
KALAU BELUM, IBU AKAN MEMBERIKAN SANKSI.”

SEMUA MURID : ”SUDAH, BU!”

BU INDATI : ”BAIKLAH ARGA, COBA BACAKAN PANTUN YANG KAMU BUAT,

UNTUK TEMAN TEMANMU.

ARGA : (TERSENYUM NAKAL) ”JALAN KE HUTAN MELIHAT SALAK. ADA PULA

POHON POHON TUA. AYAM JANTAN TERBAHAK BAHAK. MELIHAT INKA GIGINYA
DUA.” (SAMBIL TERTAWA)

SEMUA MURID : (TERTAWA)

INKA : (CEMBERUT, MEMELOTOTI ARGA DENGAN KESAL)

BU INDATI YANG MELIHAT KEJADIAN INI SEDIKIT JENGKEL DENGAN PERILAKU ARGA.

BU INDATI : ”ARGA, KAMU TIDAK BOLEH SEPERTI ITU. KEKURANGAN YANG

DIMILIKI ORANG LAIN BUKANLAH UNTUK DITERTAWAKAN.”

SEMUA MURID : (TERDIAM)

ARGA : ”IYA BU!” (MASIH TERSENYUM MELEDEK)

 BABAK 2
SIANG HARI SAAT PULANG SEKOLAH, INKA MENDATANGI ARGA YANG SEDANG
BERSAMA DANTO.

INKA : ”ARGA, KENAPA SIH KAMU SELALU MENGEJEKKU, MEMANGNYA KAMU

SUKA DIEJEK SEPERTI ITU? AKU KAN NGAK SUKA KEKURANGAN KU DITERTAWAKAN
SEPERTI ITU” (CEMBERUT)

ARGA : (TERTAWA) ”ADUH MAAF DEH, KAMU MARAH YA?”

INKA : ”IYA LAH, KAMU SENGAJA KAN MENGEJEK AKU SUPAYA TEMAN TEMAN
YANG LAIN MENERTAWAKAN AKU JUGA.”

ARGA : ”JANGAN MARAH DONG, AKU KAN CUMA BERCANDA. EH... KATANYA
MARAH ITU MENGHAMBAT PROSES PERTUMBUHAN GIGI LHO, NANTI KAMU
GIGINYA DUA TERUS DONG!” (TERTAWA)

DANTON : (TERTAWA) "IYA INKA.... NANTI AYAM JAGO MENERTAWAKAN KAMU

TERUS. MAKANYA JANGAN MARAH TERUS YA."(TERTAWA)

INKA : ”HUH! KALIAN MENYEBALKAN! (BERTERIAK). AKU ENGGAK MAU

NGOMONG SAMA KALIAN LAGI.” (PERGI)

GENDIS DAN BELA YANG MELIHAT KEJADIAN ITU DARI KEJAUHAN LANGSUNG
MENGHAMPIRI INKA.

GENDIS : ”SUDAHLAH IN, NGGAK USAH DIPIKIRKAN. ARGA MEMANG

MENYEBALKAN.”

BELA : ”BETUL ITU, NANTI KALAU KITA MARAH DIA MALAH SENANG. LEBIH
BAIK, KITA DIAM KAN SAJA DIA.”

INKA : ” TAPI, DIA MENYEBALKAN SEKALI.”

BELA : ”YA YA AKU TAHU, KITA PULANG SAJA YUK!”

GENDIS DAN INKA : ”OKE!” (KOMPAK)

 BABAK 3
HARI BERIKUTNYA SAAT SEDANG ISTIRAHAT, TERLIHAT ARGA DAN KAWAN KAWAN
YANG DUDUK TAK JAUH DARI GENDIS.

ARGA : ”DIS, NAMA MU BAGUS SEKALI, MENGEJA NAMA GENDIS ITU GIMANA
SIH? AKU PENASARAN SEKALI.”

GENDIS : ”APASIH, KAMU INGIN MENGEJEKKU YA?” (CURIGA)

BENI : ”ARGA KAN CUMA BERTANYA, MASAK GITU AJA KAMU MARAH.”

DANTO : ”IYA, ARGA KAN CUMA BERTANYA.”

GENDIS : ”ARGA, NAMA GENDIS YA MENGEJANYA G-E-N-D-I-S DONG! MASA

KAMU NGAK TAU SIH, MEMANG NYA KAMU ANAK SD?”

ARGA : ”KAMU GIMANA SIH, DIS. SUDAH SMP TAPI BELUM BISA MENGEJA
NAMA SENDIRI DENGAN BENAR. GENDIS ITU MENGEJANYA G-E-M-B-U-L!”

ARGA DKK : (TERTAWA)

BENI : ”GEMBUL? GEMBUL ITU KAN NAMA PAMANNYA BOBO.”

ARGA : ”IYA! GENDIS ITU KAN GEMBUL BADANNYA. JADI, KITA MANGGIL DIA
GEMBUL AJA!”

ARGA DKK : (TERTAWA DENGAN PUAS)

GENDIS : ”HUH! BERANINYA CUMA MENGGANGGU ANAK PEREMPUAN SAJA!”

(MARAH DAN PERGI)

BABAK 4
SAAT PULANG SEKOLAH INKA, GENDIS DAN BELA SEDANG BERJALAN BERSAMA.

GENDIS : ”ARGA SEMAKIN HARI SEMAKIN KETERLALUAN!”

INKA : ”IYA, AKU KESAL BANGET SAMA DIA.”

 BELA : ”AKU HARAP SEMOGA DIA KENA BATUNYA SENDIRI NANTI.”

TIBA TIBA ARGA DAN KAWAN KAWAN DATANG DARI BELAKANG.

ARGA : ”EH, BELA KAMU NYUMPAHIN AKU?!” (AGAK KESAL)

BELA : ”IYA, EMANG KENAPA HAH?”

ARGA : ”NAMANYA DOANG YANG BAGUS, TAPI SIFATNYA ENGGAK BAGUS.”

(MENEKAN KATA BAGUS SAAT MENGUCAPKANNYA)

CAHYO : ”IYA LAH ENGGAK BAGUS, KAN DIA BELA BUKAN BAGUS.”

ARGA : ”AH IYA. MAKANYA BILANG KE MAMA MU, BIAR NAMA KAMU DIGANTI
BAGUS AJA BIAR BAGUS.”

ARGA DKK : (TERTAWA)

BELA : ”TERSERAHLAH!”

TAPI SIAPA YANG TAHU KEJADIAN SELANJUTNYA MEMBUAT ARGA SADAR AKAN
KESALAHANNYA.

LALU BELA MENGAJAK INKA DAN GENDIS UNTUK BERJALAN LEBIH CEPAT. SETELAH
MERASA AGAK JAUH DARI ARGA DKK MEREKA MEMELANKAN KEMBALI LANGKAH
MEREKA. AKAN TETAPI BELA MENOLEH KE BELAKANG DAN MENDAPATI ARGA YANG
BERJALAN SENDIRI KARENA HANYA DIA YANG RUMAHNYA SEJALUR DENGAN BELA,
GENDIS DAN INKA.

ARGA : ”HEI! NGAPAIN KAMU LIATIN AKU BEL? AKU TAHU AKU GANTENG!”

BELA : ”SIAPA YANG NGELIATIN KAMU? KAMUNYA AJA KEPEDE-AN.”

BELA KEMBALI MENOLEH KE DEPAN. HINGGA TERIAKAN ARGA MENGHENTIKAN

LANGKAH BELA, INKA DAN GENDIS. TERNYATA ARGA TERJATUH KE DALAM
SELOKAN KARENA TERSANDUNG BATU.

ARGA : ”ARGH... ADUH... SAKIT!”

 BELA : ” RASAKAN KAMU! MAKANYA KALO JALAN TUH PAKE MATA!”

INKA : ”IYA! MAKANYA JANGAN NAKAL. SEKARANG KAMU KENA BATUNYA.”

ARGA : (MERINGIS KESAKITAN) ”TOLONGIN AKU DONG, AKU ENGGAK BISA

BANGUN.”

BELA : ”KITA TOLONG AJA YA?” (BERTANYA KEPADA INKA DAN GENDIS)

GENDIS : ”APA APAAN DITOLONG. DIA KAN SUKA MENGGANGGU KITA. BIAR
TAHU RASA DIA. LAGI PULA PALING DIA CUMA PURA PURA.”

ARGA : ”AKU ENGGAK PURA PURA. KAKI KU BENERAN SAKIT. AKU JANJI DEH
ENGGAK AKAN NGERJAIN KALIAN LAGI!”

GENDIS : (MERASA KASIHAN) ”YA SUDAH KITA TOLONG YUK!” (MENGAJAK

BELA DAN INKA).

INKA : ”TAPI...”

BELA : ”SUDAHLAH KITA TIDAK BOLEH MENARUH DENDAM PADA ORANG LAIN.
LAGI PULA, ARGA KAN TEMAN KITA JUGA.”

GENDIS DAN INKA : (MENGANGGUK DAN MENGHAMPIRI ARGA)

BELA : ”KAKI KAMU SAKIT?”

ARGA : ”IYA NIH KAKI AKU SAKIT.”

BELA : ”GINI AJA, KITA BANTU ARGA BERJALAN SAMPAI RUMAHNYA.”

(MENGAJAK INKA DAN GENDIS.

GENDIS : ”YA UDAH AYO!”

ARGA : ”MAKASIH YA TEMAN TEMAN. MAAFIN AKU YANG SUKA MENGEJEK

KALIAN.”

INKA : ”IYA ENGGAK APA APA. MAKANYA KAMU JANGAN SUKA MENGEJEK
ORANG TERUS.”
 ARGA : ”IYA DEH AKU JANJI ENGGAK AKAN MENGEJEK ORANG LAIN LAGI.”

ARGA BETUL BETUL BETUL MENEPATI JANJINYA. SEJAK KEJADIAN ITU, ARGA
MENJADI ANAK YANG BAIK DAN IA MERASA BERUNTUNG KARENA MEMILIKI
SAHABAT YANG BAIK KEPADANYA, SEPERTI BELA, INKA DAN GENDIS