Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN USAHA TAS RAJUT BELIEV

Disusun Oleh:
Aida Amalia Soleha (3)

XII IPS 1
30 NOVEMBER 2022
JL. GARDU NO. 31, RT 10/RW02, SRENGSENG SAWAH, JAGAKARSA,
JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA, 12630
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas rancangan usaha tas rajut
“BELIEV"

Saya menyadari bahwa rancangan usaha ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
Bapak Denny Mulyadi, S. Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Prakarya dan Wirausaha
untuk memperbaiki segala kesalahan dan kekurangan dari rancangan usaha ini.

Jakarta, 30 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Visi dan Misi.........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Usaha........................................................................................................................5
1.4 Nama Usaha..........................................................................................................................6
1.5 Logo Usaha...........................................................................................................................6
BAB II ASPEK PRODUKSI........................................................................................................7
2.1 Deskripsi Produk...................................................................................................................7
2.2 Alat dan Bahan......................................................................................................................7
2.2.1 Alat..................................................................................................................................7
2.2.2 Bahan...............................................................................................................................8
2.3 Cara Pembuatan Produk........................................................................................................8
BAB III ASPEK PEMASARAN..................................................................................................9
3.1 Bisnis Area............................................................................................................................9
3.2 Target Pasar...........................................................................................................................9
3.3 Strategi Pemasaran................................................................................................................9
BAB IV ASPEK KEUANGAN..................................................................................................11
4.1 Modal..................................................................................................................................11
4.2 Penentuan Harga Jual..........................................................................................................11
4.3 Perhitungan Laba/Rugi.......................................................................................................12
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13
5.2 Saran....................................................................................................................................13
iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerajinan adalah suatu usaha dalam bidang industri yang menciptakan suatu karya
atau benda yang memiliki nilai fungsi dan estetika. Proses pembuatan kerajinan sendiri
melibatkan keterampilan dan seni dari seseorang yang membuatnya. Hasil kerajinan
biasanya digunakan sebagai hiasan atau barang pakai, tergantung dari jenis dan fungsi dari
setiap kerajinan.
Kerajinan dihasilkan melalui keterampilan tangan yang terbuat dari berbagai macam
bahan, baik itu bahan daur ulang maupun bahan baru. Ide kreatif dan inovasi tak terlepas dari
proses pembuatan kerajinan. Di zaman sekarang, ada beragam kerajinan sudah dibuat oleh
manusia, salah satunya ialah rajutan.
Merajut merupakan cara dalam membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari
benang rajut. Teknik merajut tidak sama dengan teknik menenun. Pada teknik menenun,
benang disilangkan pada dua jajaran benang yang saling tegak lurus, sedangkan teknik
merajut dalam prosesnya hanya menggunakan sehelai benang. Satu baris tusukan yang sudah
beristirahat dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru.
Kegiatan merajut mampu dilakukan dengan tangan manusia ataupun dengan bantuan
mesin dengan beragam gaya dan teknik merajut. Teknik landasan dalam merajut adalah
tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas adalah mengait benang dari arah depan, sementara
tusuk bawah adalah mengait benang dari arah belakangan. Hasil rajutan memiliki pola
seperti huruf v yang bersambungan.
Salah satu teknik merajut yang sering kali digunakan ialah merenda. Pada teknik ini,
perajutan dilakukan dengan mengguanakan sebatang jarum rajut. Jarum yang digunakan
dalam teknik merenda disebut jarum renda atau hakpen yang memiliki pengait pada
ujungnya.
Berbagai macam jarum rajut, ukuran benang, serta teknik yang digunakan akan
menghasilkan rajutan dengan struktur yang berbeda-beda. Banyak produk jadi yang dapat
dihasilkan dari kegiatan merajut, contohnya seperti syal, baju hangat, selimut, topi, kaus
kaki, tas, dan lain sebagainya. Semua produk tersebut tak hanya memiliki nilai fungsi akan
tetapi

4
juga nilai estetika. Produk hasil rajutan memiliki pola, bentuk, dan model yang unik,
sehingga menjadi daya tarik bagi para konsumen.
Berdasarkan uraian di atas, saya memutuskan untuk menjadikan rajutan sebagai
kerajinan yang akan saya kembangkan menjadi ide usaha. Pada usaha kali ini, saya akan
berfokus dalam memproduksi tas rajut yang dibuat dengan menggunakan teknik merenda,
dan memanfaatkan tenaga manusia dalam proses pembuatannya (handmade).

1.2 Visi dan Misi


Adapun visi dari usaha saya adalah
“Memuaskan konsumen dengan pelayanan prima dan hasil tas rajut unik juga menarik
yang mengedepankan kualitas serta fungsi produk”
Dalam mencapai visi di atas, saya menerapkan beberapa misi, diantaranya yaitu:
1) Menciptakan inovasi tas rajut yang memiliki keunikan, baik dari segi pola,
model, maupun bentuk
2) Menciptakan tas rajut yang memiliki mutu dan kualitas terbaik
3) Menciptakan tas rajut dengan mempertimbangkan fungsi guna dan fungsi
estetika
4) Menciptakan pengalaman dan membangun hubungan yang baik dengan para
konsumen
5) Mendengar saran serta masukan dari para konsumen untuk kemudian
menciptakan produk yang lebih baik

1.3 Tujuan Usaha

Berikut ini tujuan dari usaha kerajina tas rajut yang saya buat.
1) Mengembangkan kerajinan tas rajut menjadi produk yang menarik
2) Menarik minat konsumen terhadap produk tas rajut sehingga target penjualan
terpenuhi
3) Sarana menuangkan ide inovasi rajutan ke dalam produk berupa tas yang
memiliki nilai jual
4) Memperoleh laba dari hasil penjualan produk usaha
5) Menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang memiliki minat dan
bakat dibidang kerajinan rajut

5
1.4 Nama Usaha

“BELIEV” merupakan singkatan dari Be Unbelievable yang berarti menjadi luar biasa.
Selain sebagai identitas produk, nama ini juga menjadi harapan bagi produk saya agar
kedepannya dapat menjadi produk yang luar biasa. Produk yang mampu memberikan
kepuasan kepada konsumen melalui hasil karya yang indah dan berkualitas.

1.5 Logo Usaha

Logo usaha tanpa nama Logo usaha dengan nama

BAB II ASPEK PRODUKSI

2.1 Deskripsi Produk


Barang yang diproduksi merupakan barang hasil kerajianan tangan dari benang rajut.
Bahan baku membuat produk ini sendiri memiliki beragam macam. Jenis benang rajut yang
digunakan dalam proses pembuatan produk dipilih berdasarkan jenis benang, ukuran benang,
hingga warna benang.
Jenis benang rajut yang dipilih akan disesuaikan dengan produk yang ingin dibuat.
Contohnya benang nylon dan benang wol yang digunakan untuk produk tas dikarenakan
bahannya yang kuat serta tahan lama. Sama halnya dengan jenis benang, ukuran benang pun
juga disesuaikan dengan produk serta jenis benang itu sendiri. Ukuran dari benang nantinya
akan menpengaruhi ukuran dari hakpen, yaitu alat untuk merajut.

7
Pemilihan warna benang untuk satu produk itu beragam. Satu produk bisa terdiri dari
satu warna atau kombinasi dari 2-6 warna. Kombinasi warna ditentukan oleh produsen,
namun konsumen dapat memesan produk sesuai dengen kombinasi warna yang diinginkan,
begitu juga dengan ukuran serta pola produk. Pada jenis pemesanan dengan permintaan yang
disesuaikan seperti itu, diperlukan waktu yang lebih banyak daripada pemesanan produk
yang sudah jadi.
Selain dari jenis, ukuran, warna serta pola, kualitas dari produk menjadi fokus utama
yang menjadi poin penting dari produk. Pemilihan benang rajut kualitas terbaik akan selalu
terjaga untuk setiap macam benang. Hasil dari rajutan pun juga selalu diperhatikan
kerapihannya. Sehingga hasil akhir produksi nantinya akan menghasilkan produk yang
terbaik.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat

1. Hakpen
2. Gunting
3. Jarum jahit
2.2.2 Bahan

1. Benang rajut
2. Resleting
3. Kain furing
4. Benang jahit

2.3 Cara Pembuatan Produk


1. Tahap pembuatan alas tas, yaitu dengan membuat tali simpul, lalu buat rantai kelipatan
dua sebanyak 32 rantai, ditambah satu rantai untuk fondasinya.
2. Kemudian isi lubang rantai dengan single crochet (tusuk tunggal) mulai dari loop kedua
sampai ujung rantainya.
3. Lalu lanjutkan dengan putar balik. Pada tahap ini, buatlah sama seperti ketika mengisi
loop dengan single crochet.

8
4. Lakukan bolak-bolak hingga menghasilkan enam baris secara lengkap. Selanjutnya buat
pinggiran tasnya, keliling hingga bagian pojok kanan atas.
5. Di tahap ini, isikan pada setiap sudut dengan 2 single crochet pada setiap lubang dan
lubang selanjutnya dengan 1 single crochet sampai selesai.
6. Lakukan langkah tersebut tanpa memotong benang. Setelahnya, lanjutkan dengan
membuat round 1 single crochet back loop, dan dengan single crochet satu baris untuk
awalan.
7. Kemudian buat 2 single crochet dalam satu lubang, lalu lewati pada lubang berikutnya.
Pada tahap ini, ikuti cara dan pola yang sama sampai membentuk tas kecil yang
diinginkan.
8. Lalu buat 1 single crochet dalam satu lubang tanpa loncat atau melewati sampai empat
baris atau putaran.
9. Apabila sudah selesai, gunting sisa benang dan selipkan ke bagian lubang.
10. Jahit kain puring menggunakan jarum dan benang jahit. Buat ukuran kain sedikit lebih
kecil daripada tas untuk memudahkan proses memasukan kain sebagai dalaman tas.
11. Kemudian pasangkan kain serta resleting pada tas rajut dengan teknik jahit.
12. Terakhir, cek kembali resleting tas dan rapihkan serta bersihkan tas dari sisa
benangbenang yang dapat mengganggu keindahan tas.

BAB III ASPEK PEMASARAN

3.1 Bisnis Area

Bisnis area merupakan lokasi dimana usaha didirikan dan mencakup target pasar yang
akan dijadikan sasaran pemasaran. Lokasi usaha tas rajut BELIEV ini direncanakan dirumah
saya selaku produsen. Namun lokasi tersebut hanya saya dijadikan sebagai tempat produksi
serta penyimpanan produk, bukan sebagai lokasi resmi usaha tas rajut BELIEV. Usaha tas
rajut BELIEV tidak membuka toko offline dan hanya akan melayani pembelian online,
sehingga produk yang dijual pun hanya melalui toko online atau akun resmi BELIEV yang
ada di marketplace.

9
3.2 Target Pasar

Target pasar yang saya maksud di sini ialah kelompok konsumen yang akan menjadi
sasaran pendekatan dari usaha kerajinan saya, Target pasar ini kemudian saya bagi menjadi
tiga segmentasi pasar, yaitu segmentasi demografis, geografis, dan psikografis.
Dalam segmentasi demografis, saya menyasar kalangan muda hingga dewasa,
khususnya wanita yang memiliki minat terhadap barang-barang buatan tangan yang unik.
Lalu untuk segmentasi geografis, usaha tas rajut BELIEV menargetkan masyarakat yang
tinggal di wilayah perkotaan atau desa yang masih dapat dijangkau oleh pemasaran online.
Hal ini juga didukung oleh kondisi toko BELIEV yang hanya berbasis online.
Terakhir, untuk segmentasi psikografis produk ini saya targetkan untuk orang-orang
yang memiliki kegemaran akan kerajinan tangan serta ketertarikan dalam mengapresiasi
hasil kerajinan tangan yang khusus dibuat untuk perorangan.

3.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan rencana produsen untuk bisa memperkenalkan dan


menjual produk miliknya kepada orang lain. Usaha kerajinan tas rajut BELIEV merupakan
usaha berbasis online, oleh karena itu semua rencana yang saya buat nanti akan dilakukan
dalam platform pemasaran digital, seperti Instagram, Facebook, marketplace, Website, dan
platform online yang lainnya.
Strategi pemasaran yang dilakukan bisa berupa promosi produk, iklan, potongan harga,
atau promo dalam acara khusus. Namun sebelum melakukan pemasaran, saya akan lebih
dulu menentukan tujuan dari pemasaran yang dilakukan, supaya hasil yang didapat juga
menjadi jelas nantinya.

10
BAB IV ASPEK KEUANGAN

4.1 Modal
No. Nama Barang Banyak unit Harga Satuan Jumlah
1. Hakpen 1 buah Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
2. Gunting 1 buah Rp 6.500,00 Rp 6.500,00
3. Jarum jahit 1 kotak Rp 1.500,00 Rp 1.500,00
4. Benang rajut 12 buah Rp 8.000,00 Rp 96.000,00
5. Resleting 4 buah Rp 1.000,00 Rp 4.000,00
6. Kain furing 1 meter Rp 13.000,00 Rp 13.000,00
7. Benang jahit 5 buah Rp 2.000,00 Rp 10.000,00
JUMLAH Rp 136.000,00

KETERANGAN
Fixed cost/biaya tetap
Variabel cost/biaya variabel
Jumlah modal yang tertera dalam tabel merupakan modal dalam satu kali produksi.
Dalam sekali produksi, tas rajut yang dapat dihasilkan ialah 4 buah. Maka biaya produksi per
satu tas rajut ialah

Biaya produksi per unit = Rp 136.000,00 : 4

= Rp 34.000,00

4.2 Penentuan Harga Jual

Harga jual adalah harga yang dari setiap unit produk yang ditawarkan kepada
konsumen. Harga ini sudah termasuk harga pokok produksi setiap unit, keuntungan yang
diinginkan serta biaya lain yang mungkin ada.

Harga Jual = Biaya produksi per unit + laba yang diinginkan

= Rp 34.000,00 + Rp 16.000,00

= Rp 50.000,00

11
4.3 Perhitungan Laba/Rugi

Perhitungan laba/rugi ini berisikan informasi besaran laba yang diambil oleh pemilik
usaha dalam bentuk persen.

Laba = (Harga Jual x Hasil Produksi) – Modal

= (Rp 50.000,00 x 4) – Rp 136.000,00

= Rp 200.000,00 – Rp 136.000,00

= Rp 64.000,00

Persentase Laba = Laba/ Modal x 100%

= Rp 64.000,00 / Rp 136.000,00 x 100%

= 47%

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, saya memiliki kepercayaan bahwa usaha kerajinan tas
rajut “BELIEV” ini dapat berjalan dengan baik di kemudian hari. Saya juga optimis bahwa
usaha ini akan tumbuh dan terus berkembang hingga mencapai target kesuksesan yang sudah
saya tetapkan.
Produk yang saya tawarkan merupakan produk yang ramah lingkungan, unik,
berkualitas serta memiliki nilai keindahan tersendiri. Dengan memiliki hal-hal tersebut
dalam setiap produk yang diciptakan, saya yakin bahwa produk ini dapat bersaing dan
menarik para konsumen. Implementasi strategi pemasaran yang tepat berdasarkan
segmentasi, riset serta target pasar yang sudah ditentukan sebelumnya, juga menjadi faktor
penting yang mendukung perkembangan serta keberhasilan usaha tas rajut ini.

12
5.2 Saran

Di zaman sekarang ini, inovasi dalam usaha sangat diperlukan untuk mempertahankan
eksistensi dari bisnis yang sudah dijalankan. Inovasi yang diciptakan tentunya harus
membawa suasana baru yang mampu menarik perhatian konsumen, salah satu inovasi yang
saya tawarkan ialah kerajinan tangan dalam bentuk tas rajut ini.
Merajut adalah suatu kegiatan yang menciptakan produk dari benang rajut. Tak semua
orang memiliki bakat alami untuk melakukan itu. Maka salah satu cara untuk mengapresiasi
hal tersebut ialah dengan menjadikan hasil karya rajut sebagai kerajinan bernilai jual. Sebab,
selain memiliki nilai estetika dan nilai fungsi, tas rajut ini juga dibuat dengan bahan yang
ramah lingkungan. Sesuatu yang menjadi perhatian penting di masa krisis iklim seperti ini.
Saya menyadari bahwa rancanagn usaha ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
rancangan usaha ini. Demikian rancangan usaha tas rajut ini, semoga kegiatan keinginan
usaha saya ini dapat berjalan dengan baik dan saya berharap dapat mengembangkan
kreatifitas dan menciptakan inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi saya dan masyarakat.

13

Anda mungkin juga menyukai