Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

KERAJINAN DALAM PROSES MERAJUT

DOSEN PENGAMPU: Arzulia Elfita, S.E, M.M

Dra. Sulistiawi karsih M. Pd

TRI JULIA FAUZILLA

5201144009

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PENDIDIKAN S1 TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
nikmat dan karuniaNya kepada kita semua. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Review. Untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajiban saya dalam mata kuliah
Kerajinan

Semoga apa yang telah saya buat dapat bermanfaat pada kita semua, dengan tambahan
ilmu pengetahuan karena banyaknya membaca.

Dan saya penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya,
dan saya mengucapkan banyak terimakasih atas arahan dan bimbingan dosen yang
memegang mata kuliah Kerajinan Tata Rias. Semoga senantiasa Tuhan selalu meridhoi setiap
usaha kita.

Batang Kuis, 24 mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………….…..….

Daftar Isi…………………………………………………………………….….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………….

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………

C. Identitas Jurnal………………………………………………….......

BAB II

Ringkasan Isi Jurnal……………………………………………………….

BAB III

Pembahasan Isi Jurnal…………………………………………………....

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Merajut merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan bermanfaat untuk mengisi
waktu luang. Merajut membutuhkan kecermatan dan ketelatenan dalam pembuatannya.
Berbagai tusuk dasar merajut dapat diaplikasikan untuk membuat berbagai benda jadi, baik
untuk aksesoris, milineris, maupun berbagai lenan. Melalui kegiatan pelatihan merajut
diharapkan para anggota dapat meningkat keterampilannya untuk mengembangkan kualitas
hidup, dan dapat dijadikan sebagai usaha mandiri. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan
pelatihan yang sudah dilakukan.
Pemberian keterampilan merenda/crochet sangat menunjang pengembangan kawasan
handycraft Target luaran yang diharapkan dari rencana kegiatan pelatihan Keterampilan
Merajut adalah: (1) Pelatihan tentang tusuk-tusuk dasar crochet, sehingga peserta memiliki
keterampilan tusuk-tusuk dasar crochet yang dapat diaplikasikan pada pembuatan benda2
jadi, (2) Penerapan tusuk tusuk dasar crochet dalam pembuatan benda jadi berupa bross
sesuai pola. Dan (3) Penerapan tusuk dasar crochet dalam pembuatan benda jadi berupa tas
dengan teknik crochet, sesuai model dan teknik.

B. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan merajut. merenda/crochet
2. Menyiapkan peserta untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
profesionalisme
3. Menyiapkan peserta agar mampu berkarier, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri
4. Menyiapkan peserta agar menjadi warga produktif, inovatif, dan kreatif

C. Identitas Jurnal
Jurnal pertama

Judul : Pelatihan Keterampilan Merajut Pada Kelompok Pkk


Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Volume dan halaman : Vol.1 No.1


Tahun : 2018

Penulis : Esin Sintawati, Endang Prahastuti, Hapsari Kusumawardani


BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. Ringkasan Jurnal Pertama

Merajut atau crochet adalah teknik mengait berupa simpul-simpul benang panjang
yang dirangkai dengan jarum rajut yang disebut dengan hakken, atau hakpen, mengikuti suatu
pola dengan rumus-rumus tertentu. Produk rajutan yang diproduksi oleh banyak pengrajin
akan sangat sulit untuk mendapatkan ukuran dan bentuk yang standar karena tarikan tangan
setiap pengrajin terhadap benang rajut mempunyai karakter spesifik. Untuk itu, para
pengrajin rajutan perlu mendapat latihan menggunakan pedoman/tutorial manual produksi
agar dapat menghasilkan produk yang terstandar. Kepada para peserta, diberikan pula
kumpulan materi yang berisi materi tusuk dasar, pola-pola, yang disajikan secara rinci
langkah demi langkah agar memudahkan peserta dalam mempelajari berbagai teknik dan
aplikasinya pada pembuatan berbagai bentuk benda jadi. Pada waktu kegiatan tatap muka
berlangsung, peserta didampingi oleh instruktur, yaitu dosen Tata Busana yang dibantu oleh 2
orang mahasiswa tata busana. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pelatihan ini bertujuan
untuk membantu mendampingi peserta, hususnya pada saat praktek.
Hasil kerajinan crochet yang dibuat berupa bros dengan berbagai jenis bunga, dan tas
yang bukan hanya dapat digunakan untuk keperluan sendiri, melainkan memiliki nilai jual.
Keistimewaan dari kreasi ini adalah juga memiliki keunikan, karena peserta pelatihan dapat
membuat dengan berbagai kreasi, seperti halnya memadukannya dengan manik-manik,
sehingga hasilnya menjadi lebih menarik.
Keterampilan merenda/crochet layak untuk terus dikembangkan sebagai pilar usaha
dan dapat memberi dampak pada industri kreatif. Hasil pelatihan dapat diarahkan untuk
menjadi salah satu jenis usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi. Pelatihan untuk
peningkatan keterampilan yang sudah dimiliki peserta dalam hal produksi bena-benda
kerajinan yang dapat dibuat dengan teknik merenda perlu ditingkatkan. Selain itu peserta juga
perlu mendapatkan pelatihan tentang teknik pengemasan dan cara penjualan atau pemasaran
produk secara online sebagai upaya pembinaan pemberdayaan ekonomi para anggota untuk
merintis usaha secara mandiri, yang dapat dilakukan di rumah tanpa meninggalkan tugas
utamanya sebagai ibu rumah tangga.
Ringkasan Jurnal Kedua
Dengan melihat potensi wilayah sekitar SMK El Hayat terdapat sebuah UKM yang
bergerak di bidang produk rajut, maka setelah dilakukan koordinasi dengan pihak SMK El
Hayat ditetapkan akan dilakukan pelatihan Rajut bagi siswa SMK tersebut. Pelatihan rajut ini
dimaksudkan untuk menciptakan kemandirian siswa SMK El Hayat, kegiatan difokuskan
pada kegiatan merajut berbagai macam cinderamata, dengan harapan siswa setelah lulus bisa
membuka peluang usaha sendiri. Diharapkan siswa yang mengikuti pelatihan bisa
menularkan ketrampilannya kepada teman temannya, sehingga ketrampilan ini tidak berhenti
hanya sebatas saat pelatihan saja. Merajut adalah metode membuat kain, pakaian atau
perlengkapan busana, aneka suvenir (gantungan kunci) dari benang rajut, Rajut dapat
diartikan jaring/jala, jala atau bahan pakaian yang disirat manual (menggunakan tangan)
maupun menggunakan mesin rajut. Sedangkan Rajutan dapat diartikan bahan pakaian yang
dibuat oleh tangan maupun mesin rajut atau dapat pula diartikan hasil merajut. Hasil rajutan
dapat berupa pakaian, tas, kaos kaki, topi, vest dan baju bayi, aneka souvenir (gantungan
kunci) Ada beberapa jenis benang yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kain rajut seperti
benang katun, polyester serta sutra yang dipintal menjadi benang. Dari kegiatan pembuatan
produk rajut siswa bisa menghasilkan gantungan kunci dengan berbagai bentuk antara lain:
jamur, strawbery, jagung,donat, burung hantu, octopus. Selain itu juga diajarkan membuat
produk kaos kaki dan tas rajut. Bahan yang dipergunakan dalam pembuatan produk rajut
adalah benang polyester, dakron, alat rajut.
Siswa SMK El Hayat selama ini sering mendengar kegiatan pembuatan produk
rajutan, namun mereka belum pernah mempraktekkan sendiri bagaiman proses merajut.
Dalam benak mereka selama ini kegiatan merajut sangat susah dan hanya digeluti oleh orang
tua, namun setelah mereka
melihat dan mencoba sendiri ternyata tidak susah membuat rajutan, dan mitos rajutan hanya
dilakukan orang tua hilang. Siswa SMK beranggapan bahwa kalau masih sekolah maka
mereka tidak bisa bekerja/berbisnis. Tentunya hal ini perlu diluruskan, karena dalam kondisi
apapun sebenarnya kita bisa melakukan aktivitas bisnis, walaupun hanya sebagai perantara.
Dalam 24 jam sehari dikurangi jam sekolah siswa masih memiliki waktu luang yang lebih
banyak dibanding waktu belajar, sehingga dengan banyaknya waktu luang ini siswa bias
memanfaatkan dengan membuat berbagai ketrampilan antara lain dengan membuat rajutan.
Sekolah SMK El Hayat berada dalam satu kelurahan dengan usaha Rajut Gawean VissTy,
dimana pemilik usaha rajut sangat welcome unuk memberikan ilmu rajutnya kepada
masyarakat sekitar tak terkecuali bagi siswa SMK El Hayat, demikian juga dengan proses
pemasaran. Usaha Rajut Gawean VissTy bersedia menerima hasil rajutan jika memenuhi
standart yang ditetapkan, sehingga ini merupakan peluang yang tidak boleh dilepaskan oleh
siswa SMK El Hayat, untuk memulai kegiatan usaha dengan bermitra bersama UKM Rajut
Gawean VissTy.
BAB III

PEMBAHASAN

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Dalam jurnal memiliki visi yang dapat menciptakan peluang usaha sehingga ibu-ibu
PKK dan ibu rumah tangga tidak hanya berdiam di rumah tanpa melakukan kegiatan apapun,
dengan adanya pelatihan keterampilan akan mengembangkan kualitas hidup dan dapat di
jadikan usaha mandiri.jurnal juga memiliki bahasa yang mudah di pahami sehingga pembaca
akan dapat mengikuti jalan pikiran penulis. Dan dalam jurnal juga memiliki visi 1)
menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak, 2) meningkatkan
keimanan dan ketakwaan peserta didik, 3) menyiapkan peserta didik agar menjadi warga
negara yang mandiri dan bertanggung jawab, 4) menyiapkan peserta didik agar memahami
dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan 5) menyiapkan peserta didik
agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan
dan seni. Jurnal kedua ini jurnal ini memiliki bahasa yang baku dan penyusunannya juga
sistematis dan memiliki dokumentasi untu melengkapi jurnal ini dari dokumentasi pelatihan
hingga hasilnya
Jurnal ini juga memiliki kekurangan yaitu tidak di lengkapi oleh ISSN sehingga
pembaca kurang tertarik untuk membacanya karena ketika sebuah jurnal sudah di lengkapi
ISSN maka jurnal ini akan lebih sempurna.
BAB IV
PENUTUP

C. Kesimpulan

Kegiatan pemanfaatan kain perca untuk pembuatan clutch bag peserta pelatihan guna
memberikan pengetahuan dan ketrampilan merajut sebagai benda jadi kerajinan.
Perkembangan jaman menantang setiap manusia untuk melakukan kegiatan produktf, inovatif
dan kreatif. Dengan kemampuan ini seseorang akan bisa memenangkan persaingan. Sebagai
lembaga pendidikan vokasi yang berorientasi menyiapkan tenaga siap kerja dan siap bersaing
tentunya ketrampilan baik soft maupun hard siswa binaan harus senantiasa ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai