Anda di halaman 1dari 21

USAHA BUSANA

” KURSUS MENJAHIT”

Dosen Pengampu : Nurhayati Tanjung, M.Pd.

DISUSUN OLEH

AGNES THERESYA SURBAKTI (5193343019)

BEBY LAURA GINTING (5193343033)

JULIA FABELLA (5193343030)

LOLITA ERITRIANI PURBA (5191143009)

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat–Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas
makalah ini tepat pada waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Usaha Busana.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada keduaorangtua yang telah


mendukung penulis dalam penulisan makalah, penulis juga berterimakasih kepada
dosen pengampu Ibu Nurhayati Tanjung, M.Pd. yang telah mengajarkan penulis
dalam mata kuliah Usaha Busana.

Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna dan
masih perlu bimbingan agar penulisan lebih baik kedepannya, untuk itu penulis
bersedia menerima kritik dan saran.

Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat


kepada semua pembaca. Terima Kasih

Medan, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Kursus Dalam Pendidikan Nonformal........................................3

B. Pengertian Kursus Menjahit..........................................................................4

C. Lembar Informasi..........................................................................................4

D. Alat dan media pembelajaran........................................................................6

E. Materi Kursus Menjahit................................................................................7

F. Tahapan Kursus Menjahit.............................................................................7

G. Biaya Dan Jadwal Pelatihan Kursus Menjahit..............................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................15

A. Kesimpulan.................................................................................................15

B. Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia saat ini masih menghadapi masalah permasalahan ketenagakerjaan
yang sangat kompleks. Jumlah pengangguran secara kumulatif terus meningkat
secara tajam sejalan dengan meningkatnya jumlah lulusan pendidikan sekolah.
Melalui pembangunan di bidang pendidikan pemerintah berusaha untuk mengatasi
dan mengurangi masalah itu, yakni dengan jalan mengembangkan dan membina
pendidikan nonformal dalam berbagai program kegiatan. Program Pendidikan
nonformal bertalian dengan usaha bimbingan, pembinaan dan pengembangan
warga masyarakat yang mengalami keterlantaran pendidikan dari keadaan yang
kurang tahu menjadi tahu, dari kurang terampil menjadi terampil, dari kurang
melihat masa depan menjadi seseorang yang memiliki sikap mental pembaharuan
dan pembangunan.

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang


memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi pengganti, penambah, dan
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional (Sutarto, 2013: v).
Pendidikan nonformal mempunyai keunggulan sendiri dalam perannya yang
berkontribusi untuk mengatasi pengangguran dan pengentasan kemiskinan
melalui kursus atau pendidikan keterampilan hidup.

Pada dasarnya pembelajaran kursus menjahit lebih menekankan warga belajar


dalam mengembangkan kemampuan atau potensi diri untuk dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, berani menghadapi problema
kehidupan, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

1
B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian kursus dalam pendidikan nonformal?
 Apa pengertian kursus menjahit?
 Materi apa saja yang diajarkan dalam kursus menjahit?
 Bagaimana tahapan kursus menjahit?
 Berapa biaya dan jadwal kursus menjahit?

C. Tujuan
 Mahasiswa/I mampu mengetahui pengertian kursus dalam pendidikan
nonformal
 Mahasiswa/I mampu mengetahui pengertian kursus menjahit
 Mahasiswa/I mampu mengetahui materi apa saja yang diajarkan dalam
kursus menjahit
 Mahasiswa/I mampu mengetahui dan memahami bagaimana tahapan
kursus menjahit
 Mahasiswa/I mampu mengetahui berapa biaya dan jadwal kursus menjahit

D. Manfaat
Agar mahasiswa/I dapat mengetahui dan memahami mengenai pengertian
kursus dalam pendidikan nonformal, pengertian kursus menjahit, materi apa saja
yang diajarkan dalam kursus menjahit, memahami bagaimana tahapan kursus
menjahit, serta biaya dan jadwal kursus menjahit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kursus Dalam Pendidikan Nonformal


Dalam penjelasan pasal 26 ayat 5 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan adalah bentuk pendidikan berkelanjutan
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap
kewirausahaan serta pengembangan keprobadian profesional.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26


ayat 5 : Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan
bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, berkerja, usaha mandiri, atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20


Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5, maka kursus dan pelatihan diselenggarakan dengan
tujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan
sikap untuk mengembangkan diri, menembangkan profesi, berkerja, usaha
mandiri, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kepada
masyarakat yang membutuhkan.

Sutarto (2013: 2) menyatakan bahwa pelatihan merupakan bagian dari


pendidikan yang menggambarkan suatu proses memahami, mendalami, menata
ulang sikap dan mempraktekkan bidang latih tertentu, sehingga dapat menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dengan tekanan pada penguasaan/
penambahan kompetensi yang telah dimiliki.

3
Sedangkan Kamil (2010: 152) mendefinisikan pelatihan adalah proses
pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam rangka
meningkatkan sikap dan perilaku individu sebagai anggota masyarakat dalam
pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam pelatihan
terkandung aspek-aspek yang meliputi :

a. Pelatih, yakni orang-orang yang memberikan pengetahuan dan


keterampilan.
b. Peserta pelatihan, yakni orang-orang (dalam hal ini warga masyarakat)
yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan.
c. Proses pembelajaran, yakni peristiwa penyampaian pengetahuan dan
keterampilan.
d. Bahan pelatihan, yakni berbagai materi yang akan disampaikan pelatih
kepada peserta dalam proses pembelajaran dalam pelatihan.

B. Pengertian Kursus Menjahit


Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, atau
bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat
dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit.
Keterampilan menjahit adalah kemampuan untuk mengeluarkan kreatifitas dalam
upaya mengerjakan proses menyambung kain, bulu, kulit binatang, maupun
bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Keterampilan
menjahit merupakan keterampilan yang sangat banyak diminati terutama oleh
kaum wanita. Pengerjaan keterampilan ini hanya membutuhkan ketelitian dan
kesabaran serta keuletan dalam menggunakan benang dan jarum serta alat-alat
bantu lainnya.

C. Lembar Informasi
Sebelum anda mempelajari materi praktek Teknik Dasar Menjahit

Industri, sebaiknya harus mengetahui terlebih dahulu prinsip dan perencanaan

dasar menjahit.

4
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengadakan perencanaan

dasar menjahit, yaitu:

1. Mengenal macam-macam alat jahit pokok dan pembantu

2. Menggunakan dan memelihara alat jahit dengan baik dan benar

B. Lembar Kerja

1. Prinsip dasar menjahit

a. menguasai cara pengambilan ukuran badan.

b. dapat membuat pola dasar.

c. dapat menyimak model

d. dapat mengubah pola sesuai model.

f. merancang bahan dan harga

g. menguasai teknik menggunting bahan,

h. menjahit sesuai tertib kerja.

Program pendidkan kursus keterampilan menjahit Keriahen mempunyai


tingkat-tingkat yang menjadi petunjuk tinggi rendahnya keterampilan siswa untuk
belajar. Adapun tingkat- tingkat golongan dalam kursus dapat dibagi menjadi:

a. Tingkat Dasar
Pada tingkat ini diberikan pengetahuan dasar cara memotong dan
menjahit pakaian misalnaya mengukur badan, membuat pola dasar
badan, lalu merubahnaya menjadi pola blus/ baju, membuat pola dasar
rok dan merubah pola untuk pakaian sederhana modelnya. Dengan
demikian ahirnya siswa lulusan tingkat terampil dapat menghasilkan
penjahit yang masi sederhana yang dapat menjahit pakaian sendiri.

5
b. Tingkat Mahir
Pada tahap ini haruslah terlebih dahulu lulus pada tingkat dasar,
model pakaian yang diajarkan sudah mulai sulit, dimana model
pakaian sudah mulai diajarkan dengan berbagai variasi yang sulit.
Misalnya menjahit gaun wanita yang memakai garis hias, lipit,
macam-macam kerah dan berbagai macam lengan dan saku. Dengan
kata lain dapat menjahit pakaian pesta maupun kerja. Siswa yang lulus
dari kursus ini merupakan tenaga menegah dan sanggup menerima
jahitan dari orang lain. Kusus ini berguna bagi siswa yang ingin
mengisi waktu senggangnya dan dapat menambah nafka yang disebut
sebagai modiste.
c. Tingkat Terampil
Tingkat mahir merupakan lanjutan dari tingkat terampil, disini
model pakaian yang dijahit lebih sukar dari tingakat terampil.
Diajarkan sebagai cara untuk merubah model dan menyelesaikan
pakaian-pakaian seperti: jas, mantel pak, macam model celana
panjang, garis-garis hias yang digunakan lebih bervariasi. Disamping
itu pada tingkat mahir siswa diajarkan membuat busana selalu
memakai bahan lapis. Tingkat ini menghasilkan tenaga ahli yang suda
berhak membuka usaha busana seperti spesialisasi seperti usaha atelier
khusus untuk pakaian wanita dan anakanak.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk
menyelesaikan tinkat-tingkat ini perlu diadakan ujian untuk
melanjutkan ke satu tingkatan berikutnya. Pada penelitian ini dibatasi
pada siswa yang belajar pada tingkat mahir, hal ini disebabkan oleh
pada tingkat terampil siswa yang telah lulus merupakan tenaga
menegah yang dapat mencari nafka dengan membuka usaha modiste
dan pada tingkat mahir siswa merupakan tenaga ahli yang dapat
membuaka Atelier atau Taylor.

D. Alat dan media pembelajaran


Menurut pendapat Soelaiman (1992:59) yang mengatakan bahwa
media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik

6
yang mengandung materi intruksional di lingkungan peserta didik yang
dapat merangsang untuk belajar. Pelaksanaan kursus menjahit ini alat yang
disiapkan oleh pengelola LKP Modes Aniq sudah cukup lengkap meliputi,
mesin jahit manual, mesin jahit modern, mesin bordir, mesin obras, mesin
neci, mesin pembuat kancing baju, hingga peralatan menjahit lainnya
sudah tersedia lengkap. Peserta didik tidak perlu membeli lagi peralatan
menjahit yang diperlukan, peserta didik tinggal membeli kain sesuai selera
dan sesuai dengan apa yang ingin dipraktekkan.

E. Materi Kursus Menjahit


Berikut materi-materi yang akan diajarkan dalam kursus menjahit,
meliputi:

1) Pengambilan ukuran blouse wanita


2) Membuat pola sederhana
3) Cara membuat pola di atas kain
4) Memotong kain yang benar
5) Memasang jarum pentul yang tepat
6) Pengenalan mesin jahit portable
7) Pengoperasian mesin jahit
8) Teknik menjahit blouse wanita

F. Tahapan Kursus Menjahit


Tahapan yang akan dilaksanakan selama pembelajaran kursus menjahit :

a. Tahap Membuat Pola Baju yang Praktis

Dalam memenuhi kebutuhan fashion, tidak harus membeli yang sudah jadi.
Cara menjahitnya dengan menentukan pola baju yang diinginkan. Namun,
diperlukan waktu yang cukup lama dan butuh ketelitian yang tinggi. Cara 26
membuat pola baju bisa dilakukan dengan pengukuran badan terlebih dahulu.
Cara praktis dalam membuat pola baju wanita dengan cara-cara berikut ini :

7
1. Lingkar badan = ukur keliling badan di bawah ketiak melewati puncak dada.

2. Lingkar pinggang = ukur keliling pinggang.

3. Lingkar pinggul = ukur keliling bagian pinggul paling besar.

4. Lebar bahu = ukur dari ujung bahu kanan ke ujung bahu kiri.

5. Panjang baju = ukur panjang baju dari ujung bahu dekat leher sampai bawah
sesuai keinginan.

6. Panjang lengan = ukur dari ujung bahu sampai batas lengan yang diinginkan.

7. Tinggi punggung = ukur dari tengkuk sampai pinggang. Ukuran secara umum
untuk tinggi punggung yaitu :

 Ukuran kecil 38 cm
 Ukuran besar 40 cm

b. Tahap membuat pola baju

1. Membuat pola bentuk kotak dengan ukuran seperti tertulis dengan skala ¼,
menyesuaikan kertas yang ada dan juga membuat pola baju berskala ¼.

2. Memasukan ukuran ke dalam pola yang telah dibuat sesuai dengan ukuran.

3. Membuat pola belakang cukup mencontoh dari pola depan, kemudian


dimodifikasi sedikit.

4. Hasil akhir dari pola yang telah dibuat akan berbentuk sesuai yang diinginkan.

5. Selanjutnya membuat pola lengan.

Setelah semua pola sudah jadi, maka untuk selanjutnya menyiapkan bahannya
untuk dijahit per bagian. Sangat mudah untuk membuat pola baju yang sederhana.

c. Tahap Belajar Menggunakan Mesin Jahit

Mesin jahit sangat berguna bagi manusia. Adanya mesin jahit dapat
mempermudah seseorang untuk menciptakan baju yang lebih pantas. Dewasa ini

8
mesin jahit sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas pakaian yang
dikenakan manusia. Cara menggunakan mesin jahit tergolong sukar karena harus
mempunyai keahlian khusus di bidangnya. Permasalahan itu muncul ketika
seseorang tidak paham mengenai cara menggunakan mesin jahit. Sehingga hanya
berjalan sesuai kehendaknya, tanpa teknik yang benar dan tepat.

Cara menggunakan mesin jahit adalah persiapkan alat menjahit yang


dibutuhkan, diantaranya adalah skoci, benang, kumparan. Alat-alat mesin jahit
yang akan disiapkan adalah mesin jahit manual. Mesin jahit manual adalah mesin
jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakkan mesinnya. Cara menggunakan
mesin jahit adalah :

1. Mengeluarkan kepala mesin

Hal yang dilakukan adalah membuka penutup mesin jahit bagian atas kemudian
mengeluarkan kepala mesin keatas, memasang tali roda dan mengatur posisi
injakan kaki.

2. Mengisi kumparan/spul

Dalam mengisi kumparan jangan terlalu penuh dan harus rata agar tidak
mengganggu dalam menjahit, cara memasang benang pada kumparan: masukkan
kumparan kedalam penggulung benang sampai pada bagian kawat yang menonjol
pada penggulung benang selanjutnya penggulung benang ditekan kebawah
sehingga kumparan tidak bisa lepas. Selanjutnya pasang benang pada tiang sampai
ke kumparan. Setelah itu mulailah mengisi kumparan dengan menginjak bagian
bawah untuk menggerakkan mesin jahit. Setelah penuh lepaskan kumparan dari
penggulung benang, lalu masukkan kumparan tersebut kedalam rumah kumparan
(skoci) dengan menyisakan ujung benang untuk diselipkan pada celah-celah skoci.

3. Mengatur tegangan benang

Mengatur tegangan benang mesin ada 2 (dua) yang pertama berada di sebelah kiri
mesin jahit, biasanya bernomor dan yang kedua berada pada skrup skoci. Untuk
menjahit biasanya menggunakan nomor 3-4. Makin besar nomornya makin
kencang dan makin kecil nomor makin longgar. Setikan yang baik apabila benang

9
atas dan bawah bersilang ditengahtengah lapisan kain. Setikan kurang baik apabila
Tegangan benang atas terlalu kencang atau Tegangan benang atas terlalu kendor.

4. Mengatur jarak setikan

Angka-angka yang terdapat pada piringan sebelah kanan mesin adalah 29 untuk
panjang pendek/renggang rapatnya setikan. Angka 6-7 untuk setikan renggang.
Angka 12-15 untuk setikan sedang yang biasa digunakan. Angka 20-30 untuk
setikan paling rapat. Kalau pembalik tusukan dinaikkan keatas sekali maka jahitan
akan mundur ini dapat digunakan untuk penguat ujung jahitan.

5. Memasang jarum

Jarum mesin ada dua bagian yaitu yang rata dan bagian yang cembung. Angkat
tiang tempat memasang jarum kemudian skrup jarum dilonggarkan selanjutnya
jarum dimasukkan dan skrup dikencangkan.

Catatan:

1. Jarum yang dipasang terlalu tinggi/rendah akan mengakibatkan setikan


melompat-lompat.

2. Apabila jarum yang dipasang terbalik akan mengakibatkan benang


terputusputus.

3. Memasang kumparan dan skoci pada rumah skoci Perhatikan skoci berada
ditangan kiri dan kumparan ditangan kanan arah benang kebawah bertolak
belakang dengan arah masuk benang pada skoci Masukkan kumparan ke skoci
dan tarik benang memasuki arah jalur benang. Untuk memasukkan skoci kedalam
mesin jangan lupa memegang ujung tuas skoci agar kumparan tidak lepas. Buka
plat rumah skoci, kemudian masukkan skoci dengan memegang ujung tuasnya,
ujung tangkai skoci menghadap keatas dan masuknya harus pas sampai terdengar
bunyi klik.

4. Memasang benang atas Cara memasang benang bagian atas mesin jahit manual
adalah sebagai berikut: a. Memasukkan benang pada tiang kelas benang atas b.
Lewatkan pada pengait benang yang belakang c. Lewatkan pada peringan benang

10
d. Masukkan pada lubang pengangkat benang e. Masukkan pada pengait-pengait
benang dibawahnya f. Selanjutnya memasukkan ke lubang jarum.

5. Mengeluarkan benang bawah Untuk mengeluarkan benang bawah caranya


adalah dengan menaikkan tiang jarum kemudian tusukkan jarum ke bawah sambil
memegang ujung benang atas, angkat kembali jarum tersebut untuk mengambil
benang bawah selanjutnya letakkan kedua benang atas dan bawah tersebut ke
lubang jarum.

G. Biaya Dan Jadwal Pelatihan Kursus Menjahit


1. Sistem biasa

Jadwal pelatihan

Seminggu 3x @ 2JP (@ 1JP = 60 menit)


Grup 1 : Pukul 07:30 – 09:30
Grup 2 : Pukul 09:45 – 11:45
Grup 3 : Pukul 13:00 – 15:00

Biaya pelatihan

Biaya dan sistem pembayaran ditentukan sebagai berikut :

Materi Cara Pembayaran Lama


Pelajaran Pelatihan
Uang Angs Tiap
Muka Bulan

DASAR Rp. 1.000.000 Rp. 250.000 6 Bulan Seminggu


3x @ 2Jam

TERAMPIL Rp. 1.000.000 Rp. 275.000 6 Bulan Seminggu


(Lanjutan) 3x @ 2Jam

MAHIR Rp. 1.000.000 Rp. 300.000 6 Bulan Seminggu

11
(Lanjutan) 3x @ 2Jam

MAHIR Rp. 1.000.000 Rp. 350.000 6 Bulan 144 JP


LINSERI
(Lanjutan)

Bordir Rp. 2.000.000 – 3 Bulan Seminggu


3x @ 2Jam

Garment I Rp. 1.000.000 – 1 Bulan Seminggu


3x @ 2Jam

Sulam Pita Rp. 750.000 – 1 Minggu Seminggu


5x @ 2Jam

2. Sistem kilat

Jadwal pelatihan

Seminggu 3x @ 4JP (@  1JP = 60 menit)


Grup 1 : Pukul 07:30 – 11:30
Grup 2 : Pukul 13:30 – 18:00

Biaya pelatihan

Biaya dan sistem pembayaran ditentukan sebagai berikut :

Materi Biaya Cara Pembayaran Banyak Lama


Pelajaran Angsuran Pelatihan
Uang Angs
Muka Tiap

12
Bulan

DASAR Rp. Rp. Rp. 2x 3 bulan x


2.500.000 1.500.000 500.000 @4jam

TERAMPIL Rp. Rp. Rp. 2x 3 bulan x


2.700.000 1.700.000 500.000 @4jam

MAHIR Rp. Rp. Rp. 2x 3 bulan x


3.000.000 2.000.000 500.000 @4jam

DASAR Rp. Rp. Rp. 5x 3 bulan


DAN 5.000.000 2.500.000 500.000 120
TERAMPIL JP

TERAMPIL Rp. Rp. Rp. 5x 6 bulan


DAN 5.500.000 2.500.000 600.000 240
MAHIR JP

DASAR, Rp. Rp. Rp. 8x 9 bulan


TERAMPIL 7.500.000 3.500.000 500.000 60 JP
DAN
MAHIR

MAHIR Rp. Rp. Rp. 2x 3 bulan


LINSERI 3.000.000 2.000.000 500.000 144
JP

OBRAS Rp. Rp. – – 1 bulan


600.000 600.000 24 JP

13
GARMENT Rp. – – – 1 bulan
1.000.000 48 JP

BORDIR Rp. Rp. Rp. 2x 3 bulan


2.000.000 1.400.000 300.000 120
JP

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
setelah mengikuti kegiatan kursus menjahit ialah tercapainya pengetahuan
menjahit yang diperoleh lulusan berupa alasan kritis lulusan dalam mengikuti
program kursus menjahit, kapabilitas strategik dan pengetahuan bisnis yang
diperoleh lulusan dalam mengikuti program kursus menjahit. Untuk aspek
keterampilan menjahit, lulusan telah memiliki keterampilan menjahit yang
mencakup fleksibilitas dalam menjahit pakaian, menggunakan keterampilan
menjahitnya sesuai dengan berkepentingan dengan efektivitas kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan lulusan pun memiliki pengaruh yang baik dalam
pengembangkan usaha menjahit pakaian di lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pada aspek sikap dan perilaku lulusan, lulusan kurang bisa memotivasi
lingkungan masyarakat sekitarnya untuk mengikuti program kursus menjahit
seperti yang lulusan lakukan sebelumnya. Namun disamping itu dalam hal
membawa serta orang dengan berkepentingan dengan hasil, lulusan tidak terlalu
kesulitan dalam menyesuaikan keterampilan menjahit yang ia peroleh dengan
pekerjaan yang akan mereka jalani. Dan dalam hal membawa serta orang dengan
pengaruh, pengaruh yang diberikan lulusan untuk lingkungan masyarakat
sekitarnya berupa kemudahan masyarakat dalam memperoleh jasa menjahit
pakaian serta adanya sedikit lahan pekerjaan baru yaitu membantu lulusan dalam
menjahit pakaian meskipun hal ini sifatnya hanya sementara.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lulusan ketika mereka mengikuti
kegiatan kursus menjahit pada umumnya hanya berorientasi untuk memperoleh
keterampilan menjahit yang akan mereka gunakan sebagai bekal ilmu
pengetahuan mencari kerja. Diharapkan, ketika lulusan akan mengikuti kegiatan
kursus menjahit dan setelah mereka memperoleh keterampilan menjahit pakaian
yang mumpuni, lulusan dapat mengembangkan keterampilan yang mereka miliki
dengan membuka usaha menjahit pakaian sendiri sehingga lulusan tidak

15
bergantung kepada orang lain tetapi justru memiliki usaha sendiri yang bahkan
usahanya tersebut bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://lib.unnes.ac.id/24070/1/1201411049.pdf

.(http://kursusjahit.com/fashion/5-tahap-membuat-pola-baju-yangpraktis)

http://kursusjahit.com/

17

Anda mungkin juga menyukai