” KURSUS MENJAHIT”
DISUSUN OLEH
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat–Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas
makalah ini tepat pada waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Usaha Busana.
Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna dan
masih perlu bimbingan agar penulisan lebih baik kedepannya, untuk itu penulis
bersedia menerima kritik dan saran.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
C. Lembar Informasi..........................................................................................4
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia saat ini masih menghadapi masalah permasalahan ketenagakerjaan
yang sangat kompleks. Jumlah pengangguran secara kumulatif terus meningkat
secara tajam sejalan dengan meningkatnya jumlah lulusan pendidikan sekolah.
Melalui pembangunan di bidang pendidikan pemerintah berusaha untuk mengatasi
dan mengurangi masalah itu, yakni dengan jalan mengembangkan dan membina
pendidikan nonformal dalam berbagai program kegiatan. Program Pendidikan
nonformal bertalian dengan usaha bimbingan, pembinaan dan pengembangan
warga masyarakat yang mengalami keterlantaran pendidikan dari keadaan yang
kurang tahu menjadi tahu, dari kurang terampil menjadi terampil, dari kurang
melihat masa depan menjadi seseorang yang memiliki sikap mental pembaharuan
dan pembangunan.
1
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian kursus dalam pendidikan nonformal?
Apa pengertian kursus menjahit?
Materi apa saja yang diajarkan dalam kursus menjahit?
Bagaimana tahapan kursus menjahit?
Berapa biaya dan jadwal kursus menjahit?
C. Tujuan
Mahasiswa/I mampu mengetahui pengertian kursus dalam pendidikan
nonformal
Mahasiswa/I mampu mengetahui pengertian kursus menjahit
Mahasiswa/I mampu mengetahui materi apa saja yang diajarkan dalam
kursus menjahit
Mahasiswa/I mampu mengetahui dan memahami bagaimana tahapan
kursus menjahit
Mahasiswa/I mampu mengetahui berapa biaya dan jadwal kursus menjahit
D. Manfaat
Agar mahasiswa/I dapat mengetahui dan memahami mengenai pengertian
kursus dalam pendidikan nonformal, pengertian kursus menjahit, materi apa saja
yang diajarkan dalam kursus menjahit, memahami bagaimana tahapan kursus
menjahit, serta biaya dan jadwal kursus menjahit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sedangkan Kamil (2010: 152) mendefinisikan pelatihan adalah proses
pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam rangka
meningkatkan sikap dan perilaku individu sebagai anggota masyarakat dalam
pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam pelatihan
terkandung aspek-aspek yang meliputi :
C. Lembar Informasi
Sebelum anda mempelajari materi praktek Teknik Dasar Menjahit
dasar menjahit.
4
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengadakan perencanaan
B. Lembar Kerja
a. Tingkat Dasar
Pada tingkat ini diberikan pengetahuan dasar cara memotong dan
menjahit pakaian misalnaya mengukur badan, membuat pola dasar
badan, lalu merubahnaya menjadi pola blus/ baju, membuat pola dasar
rok dan merubah pola untuk pakaian sederhana modelnya. Dengan
demikian ahirnya siswa lulusan tingkat terampil dapat menghasilkan
penjahit yang masi sederhana yang dapat menjahit pakaian sendiri.
5
b. Tingkat Mahir
Pada tahap ini haruslah terlebih dahulu lulus pada tingkat dasar,
model pakaian yang diajarkan sudah mulai sulit, dimana model
pakaian sudah mulai diajarkan dengan berbagai variasi yang sulit.
Misalnya menjahit gaun wanita yang memakai garis hias, lipit,
macam-macam kerah dan berbagai macam lengan dan saku. Dengan
kata lain dapat menjahit pakaian pesta maupun kerja. Siswa yang lulus
dari kursus ini merupakan tenaga menegah dan sanggup menerima
jahitan dari orang lain. Kusus ini berguna bagi siswa yang ingin
mengisi waktu senggangnya dan dapat menambah nafka yang disebut
sebagai modiste.
c. Tingkat Terampil
Tingkat mahir merupakan lanjutan dari tingkat terampil, disini
model pakaian yang dijahit lebih sukar dari tingakat terampil.
Diajarkan sebagai cara untuk merubah model dan menyelesaikan
pakaian-pakaian seperti: jas, mantel pak, macam model celana
panjang, garis-garis hias yang digunakan lebih bervariasi. Disamping
itu pada tingkat mahir siswa diajarkan membuat busana selalu
memakai bahan lapis. Tingkat ini menghasilkan tenaga ahli yang suda
berhak membuka usaha busana seperti spesialisasi seperti usaha atelier
khusus untuk pakaian wanita dan anakanak.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk
menyelesaikan tinkat-tingkat ini perlu diadakan ujian untuk
melanjutkan ke satu tingkatan berikutnya. Pada penelitian ini dibatasi
pada siswa yang belajar pada tingkat mahir, hal ini disebabkan oleh
pada tingkat terampil siswa yang telah lulus merupakan tenaga
menegah yang dapat mencari nafka dengan membuka usaha modiste
dan pada tingkat mahir siswa merupakan tenaga ahli yang dapat
membuaka Atelier atau Taylor.
6
yang mengandung materi intruksional di lingkungan peserta didik yang
dapat merangsang untuk belajar. Pelaksanaan kursus menjahit ini alat yang
disiapkan oleh pengelola LKP Modes Aniq sudah cukup lengkap meliputi,
mesin jahit manual, mesin jahit modern, mesin bordir, mesin obras, mesin
neci, mesin pembuat kancing baju, hingga peralatan menjahit lainnya
sudah tersedia lengkap. Peserta didik tidak perlu membeli lagi peralatan
menjahit yang diperlukan, peserta didik tinggal membeli kain sesuai selera
dan sesuai dengan apa yang ingin dipraktekkan.
Dalam memenuhi kebutuhan fashion, tidak harus membeli yang sudah jadi.
Cara menjahitnya dengan menentukan pola baju yang diinginkan. Namun,
diperlukan waktu yang cukup lama dan butuh ketelitian yang tinggi. Cara 26
membuat pola baju bisa dilakukan dengan pengukuran badan terlebih dahulu.
Cara praktis dalam membuat pola baju wanita dengan cara-cara berikut ini :
7
1. Lingkar badan = ukur keliling badan di bawah ketiak melewati puncak dada.
4. Lebar bahu = ukur dari ujung bahu kanan ke ujung bahu kiri.
5. Panjang baju = ukur panjang baju dari ujung bahu dekat leher sampai bawah
sesuai keinginan.
6. Panjang lengan = ukur dari ujung bahu sampai batas lengan yang diinginkan.
7. Tinggi punggung = ukur dari tengkuk sampai pinggang. Ukuran secara umum
untuk tinggi punggung yaitu :
Ukuran kecil 38 cm
Ukuran besar 40 cm
1. Membuat pola bentuk kotak dengan ukuran seperti tertulis dengan skala ¼,
menyesuaikan kertas yang ada dan juga membuat pola baju berskala ¼.
2. Memasukan ukuran ke dalam pola yang telah dibuat sesuai dengan ukuran.
4. Hasil akhir dari pola yang telah dibuat akan berbentuk sesuai yang diinginkan.
Setelah semua pola sudah jadi, maka untuk selanjutnya menyiapkan bahannya
untuk dijahit per bagian. Sangat mudah untuk membuat pola baju yang sederhana.
Mesin jahit sangat berguna bagi manusia. Adanya mesin jahit dapat
mempermudah seseorang untuk menciptakan baju yang lebih pantas. Dewasa ini
8
mesin jahit sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas pakaian yang
dikenakan manusia. Cara menggunakan mesin jahit tergolong sukar karena harus
mempunyai keahlian khusus di bidangnya. Permasalahan itu muncul ketika
seseorang tidak paham mengenai cara menggunakan mesin jahit. Sehingga hanya
berjalan sesuai kehendaknya, tanpa teknik yang benar dan tepat.
Hal yang dilakukan adalah membuka penutup mesin jahit bagian atas kemudian
mengeluarkan kepala mesin keatas, memasang tali roda dan mengatur posisi
injakan kaki.
2. Mengisi kumparan/spul
Dalam mengisi kumparan jangan terlalu penuh dan harus rata agar tidak
mengganggu dalam menjahit, cara memasang benang pada kumparan: masukkan
kumparan kedalam penggulung benang sampai pada bagian kawat yang menonjol
pada penggulung benang selanjutnya penggulung benang ditekan kebawah
sehingga kumparan tidak bisa lepas. Selanjutnya pasang benang pada tiang sampai
ke kumparan. Setelah itu mulailah mengisi kumparan dengan menginjak bagian
bawah untuk menggerakkan mesin jahit. Setelah penuh lepaskan kumparan dari
penggulung benang, lalu masukkan kumparan tersebut kedalam rumah kumparan
(skoci) dengan menyisakan ujung benang untuk diselipkan pada celah-celah skoci.
Mengatur tegangan benang mesin ada 2 (dua) yang pertama berada di sebelah kiri
mesin jahit, biasanya bernomor dan yang kedua berada pada skrup skoci. Untuk
menjahit biasanya menggunakan nomor 3-4. Makin besar nomornya makin
kencang dan makin kecil nomor makin longgar. Setikan yang baik apabila benang
9
atas dan bawah bersilang ditengahtengah lapisan kain. Setikan kurang baik apabila
Tegangan benang atas terlalu kencang atau Tegangan benang atas terlalu kendor.
Angka-angka yang terdapat pada piringan sebelah kanan mesin adalah 29 untuk
panjang pendek/renggang rapatnya setikan. Angka 6-7 untuk setikan renggang.
Angka 12-15 untuk setikan sedang yang biasa digunakan. Angka 20-30 untuk
setikan paling rapat. Kalau pembalik tusukan dinaikkan keatas sekali maka jahitan
akan mundur ini dapat digunakan untuk penguat ujung jahitan.
5. Memasang jarum
Jarum mesin ada dua bagian yaitu yang rata dan bagian yang cembung. Angkat
tiang tempat memasang jarum kemudian skrup jarum dilonggarkan selanjutnya
jarum dimasukkan dan skrup dikencangkan.
Catatan:
3. Memasang kumparan dan skoci pada rumah skoci Perhatikan skoci berada
ditangan kiri dan kumparan ditangan kanan arah benang kebawah bertolak
belakang dengan arah masuk benang pada skoci Masukkan kumparan ke skoci
dan tarik benang memasuki arah jalur benang. Untuk memasukkan skoci kedalam
mesin jangan lupa memegang ujung tuas skoci agar kumparan tidak lepas. Buka
plat rumah skoci, kemudian masukkan skoci dengan memegang ujung tuasnya,
ujung tangkai skoci menghadap keatas dan masuknya harus pas sampai terdengar
bunyi klik.
4. Memasang benang atas Cara memasang benang bagian atas mesin jahit manual
adalah sebagai berikut: a. Memasukkan benang pada tiang kelas benang atas b.
Lewatkan pada pengait benang yang belakang c. Lewatkan pada peringan benang
10
d. Masukkan pada lubang pengangkat benang e. Masukkan pada pengait-pengait
benang dibawahnya f. Selanjutnya memasukkan ke lubang jarum.
Jadwal pelatihan
Biaya pelatihan
11
(Lanjutan) 3x @ 2Jam
2. Sistem kilat
Jadwal pelatihan
Biaya pelatihan
12
Bulan
13
GARMENT Rp. – – – 1 bulan
1.000.000 48 JP
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
setelah mengikuti kegiatan kursus menjahit ialah tercapainya pengetahuan
menjahit yang diperoleh lulusan berupa alasan kritis lulusan dalam mengikuti
program kursus menjahit, kapabilitas strategik dan pengetahuan bisnis yang
diperoleh lulusan dalam mengikuti program kursus menjahit. Untuk aspek
keterampilan menjahit, lulusan telah memiliki keterampilan menjahit yang
mencakup fleksibilitas dalam menjahit pakaian, menggunakan keterampilan
menjahitnya sesuai dengan berkepentingan dengan efektivitas kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan lulusan pun memiliki pengaruh yang baik dalam
pengembangkan usaha menjahit pakaian di lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pada aspek sikap dan perilaku lulusan, lulusan kurang bisa memotivasi
lingkungan masyarakat sekitarnya untuk mengikuti program kursus menjahit
seperti yang lulusan lakukan sebelumnya. Namun disamping itu dalam hal
membawa serta orang dengan berkepentingan dengan hasil, lulusan tidak terlalu
kesulitan dalam menyesuaikan keterampilan menjahit yang ia peroleh dengan
pekerjaan yang akan mereka jalani. Dan dalam hal membawa serta orang dengan
pengaruh, pengaruh yang diberikan lulusan untuk lingkungan masyarakat
sekitarnya berupa kemudahan masyarakat dalam memperoleh jasa menjahit
pakaian serta adanya sedikit lahan pekerjaan baru yaitu membantu lulusan dalam
menjahit pakaian meskipun hal ini sifatnya hanya sementara.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lulusan ketika mereka mengikuti
kegiatan kursus menjahit pada umumnya hanya berorientasi untuk memperoleh
keterampilan menjahit yang akan mereka gunakan sebagai bekal ilmu
pengetahuan mencari kerja. Diharapkan, ketika lulusan akan mengikuti kegiatan
kursus menjahit dan setelah mereka memperoleh keterampilan menjahit pakaian
yang mumpuni, lulusan dapat mengembangkan keterampilan yang mereka miliki
dengan membuka usaha menjahit pakaian sendiri sehingga lulusan tidak
15
bergantung kepada orang lain tetapi justru memiliki usaha sendiri yang bahkan
usahanya tersebut bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://lib.unnes.ac.id/24070/1/1201411049.pdf
.(http://kursusjahit.com/fashion/5-tahap-membuat-pola-baju-yangpraktis)
http://kursusjahit.com/
17