Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENERAPAN GAMBAR DAN POLA PADA HASIL


JADI BATIK DI ARTY GALERI

Jl. Karah IV No 16

OLEH:

NASYA PUTRI CHOIRINA

SMK SAINTRENAL-HASAN

TAHUN PELAJARAN 2022-

2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan :

Judul : Penerapan Gambar Dan Pola Pada Hasil Jadi Batik Di Arty

Galery Nama Industri: Arty Galleri

Alamat Industri : Jl. Karah IV No. 16, Surabaya

No. Telpon : 081216643055

Yang dilaksanakan oleh siswa Desain Tata Busana SMK Saintren Al Hasan

Surabaya Nama : Nasya Putri Choirina

Program Studi : Desain Tata Busana

Telah diuji dan dinyatakan berhasil dengan nilai (....)

Surabaya, Juni 2022

Menyetujui: Menyetujui:

Guru Pembmbing PKL Pembimbing Industri

Ike Agus Talisa. Anik Lely.

Mengetahui:

Kepala SMK Saintren Al Hasan

Yusuf M.Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
ridha, dan karuniaNya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat diselesaikan tepat
waktu. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.

Laporan kegiatan PKL ini merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis atas


terlaksananya kegiatan PKL. Durasi kegiatan kurang lebih 5 bulan mulai bulan Januari
2022 sampai dengan bulan Juni 2022.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan tahapan yang harus dijalani mahasiswa
program pendidikan sebelum benar-benar menjadi pendidik.
Kegiatan PKL diharapkan mampu membuat siswa terjun ke dunia pendidikan secara
nyata dan memperoleh pengalaman, sehingga jangka panjangnya mampu terjun dalam
dunia pendidikan dengan profesional.

Kelancaran kegiatan PKL tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terImakasih kepada
segenap pihak yang telah membantu:

1. Panitia Program Praktik Kerja Lapangan (PKL)

2. Ibu Ernawati selaku Guru program studi Pendidikan Tata Busana.

3. Ibu Ike Talisa selaku Guru pembimbing lapangan Praktik Kerja Lapangan
(PKL)yang telah memberikan bimbingan dan bantuan.

4. Bapak Yusuf M.Pd. selaku Kepala SMK Saintren Al Hasan yang telah memberikan
kesempatan, kepercayaan, dan fasilitas kepada kami untuk melaksanakan PKL

5.Segenap jajaran struktur organisasi SMK Saintren Al Hasan yang telah banyak bekerja
sama dengan kami, baik guru dan karyawan.

6.Siswa-siswi SMK Saintren Al Hasan atas dukungan dan kerjasama.

7. Teman-teman prodi Pendidikan Tatabusana angkatan 2022.

Laporan ini menjelaskan aktivitas PKL yang dilaksanakan praktikan. Selama berada di .
Semoga laporan PKL SMK Saintren Al Hasan ini dapat memberikan manfaat berupa
inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi pasar bebas pada tahun 2010, bangsa Indonesia harus siap bersaing
dalam segala aspek dengan negara lain. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi
bangsa Indonesia karena mengingat selama ini bangsa Indonesia masih menggantungkan
produk dari negara lain.
Di pasar bebas produk-produk dari negara lain, akan masuk bebas ke Indonesia tanpa
dikenakan pajak. Itu mengakibatkan produk dari negara lain memiliki harga yang murah
dan memiliki kualitas yang lebih baik dari pada produk dalam negeri. Merupakan hal
yang sangat berat bagi bangsa Indonesia, apabila tidak ditunjang dengan adanya sumber
daya manusia yang handal dan kuat.
Bangsa Indonesia harus menciptakan sumber daya manusia yang handal, berkualitas, dan
berkepribadian mandiri. Jurusan Tatabusana Keluarga SMK Swasta Surabaya adalah
salah satu SMK yang juga memiliki peran serta dalan penciptaan sumber daya tersebut.
Dalam penciptaan sumber daya yang berkualitas dan handal, maka siswa diwajibkan
memprogram Praktek Kerja Lapangan,yang bertujuan untuk membentuk siswa yang
berjiwa kreatif, ulet dan mampu menerapkan mata pelajaran yang didapat sebelumnya,
serta dapat memahami dunia bisnis khususnya industri dalam bidang rumah tangga.
Untuk dapat menjadi siswa yang menerapkan mata pelajaran serta menjadi sumber daya
manusia yang handal, maka penyusun mengambil Praktik Kerja Lapangan batik tulis,
yakni pada Arty Galeri, Surabaya. Pemilihan tempat tersebut di Arty Galeri karena
memiliki konsep bisnis yang berbeda, yakni badan usaha batik yang memproduksi batik
tulis sebagai ciri khas utama. Di dalam industri batik Arty Galeri memiliki sistem
produksi sendiri yaitu mulai dari menggambar desain, mencanting, pewarnaan,
menembok, membersihkan sisa malam pada kain. dan terakhir quality kontrol sebelum
diserahkan ke konsumen.
Dari latar belakang sistem kerja yang telah ada tersebut serta selama sekolah belum
pernah praktek batik, maka penyusunan dalam pembuatan laporan ini mengambil judul
"Penerapan Gambar Dan Pola Pada Hasil Jadi Batik Di Arty Galeri ".
B. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus

1. Umum

a. Untuk menambah wawasan di bidang batik di Arty Galeri

b. Siswa mendapatkan pengetahuan dalam batik di Arty Galeri.

2. Khusus

a. Siswa mengetahui proses pembuatan batik dan penerapan warna kain

b. Siswa mengetahui hasil pembuatan batik dan penerapan warna kain.

C. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktik kerja lapangan adalah :

a. Manfaat bagi siswa

1. Dengan adanya praktik kerja lapangan diharapkan siswa dapat meningkatkan kualitas
ilmu dan praktik dilapangan secara formal dan informal pada perusahaan maupun
industri batik yang sudah berkembang pesat.

2. Mengetahui trend batik yang sedang berkembnag dan diminati konsumen.

3. Mendapatkan pengetahuan dan dan keterampilan untuk terjun ke dunia industri.


b. Manfaat bagi industri

1. Menjalin kerjasama dengan bidang akademik untuk mencetak calon lulusan yang
berkulitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha

2. Mendapatkan tenaga kerja tambahan untuk membantu kelancaran


proses produksi.

c. Manfaat bagi akademik

1. Menjalin kerja sama dengan bidang industri untuk mencetak calon lulusan yang
berkulitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
2. Bertukar pengalaman dengan industri, tentang segala hal yang yang mungkin
berlawanan antara teori yang diberikan pada saat sekolah dengan yang terjadi
dilapangan sebagai masukan kedepannya.
STRUKTUR ORGANISASI ARTY GALERI

Pimpinan dan Tenaga


Ahli

Desainer

Bagian melorot
Bagian Bagian nyanting Bagian Warna Bagian menembok (membersihkan sisa
Menggambar
malam pada kain)

Controling

Job Description :
a. Pimpinan
Sebagai pemilik usaha,dengan kinerja mencakup mengawasi,kepala managemen
keuangan dan mengajarkan cara-cara pembuatan batik yang belum di mengerti
dan diketahui oleh pegawai. Pimpinan juga sebagai fashion designer membuat
batik dan mendesain busana yang dipesan konsumen.

b. Bagian Gambar
Bertanggung jawab membuat gambar di kain sesuai dengan keinginan desain

c. Bagian nyanting
Bertanggung jawab menyanting kain yang sudah di gambar dengan malam panas
sesuai desain yang di inginkan.
d. Bagian Warna
Bertanggung jawab untuk mewarnai kain yang sudah di canting dengan warna
alam / sintetis sesuai keinginan pimpinan

e. Bagian Nembok
Bertanggung jawab menutup bagian" kain dengan malam panas bertujuan agar
kain memiliki gradasi dan tidak kemasukan warna

d. Bagian lorot
Bertanggung jawab membersihkan kain yang banyak malam nya luntur dengan Air
panas dan water glasses

g. Controlling
Bagian controlling dipegang langsung oleh pimpinan, mengontrol batik yang
sudah selesai dibuat.

2. Sistem Perencanaan
Sistem perencanaan di Arty Galeri dipegang langsung oleh pimpinan selaku fashion
designer,sistem perencanaan bertugas mengatur tingkat produksi batik tiap harinya,
bertiny sebagai penggerak karyawan terhadap Batik pelanggan yang akan di
kerjakan,serta mengatur semua yang berhubungan dengan produksi,baik jenis
bahan,motif batik, nyanting dan pewarnaan.

3. Pengadaan Bahan ( Purchasing)


Pengadaan bahan di Arty Galeri yaitu pembelian per meter berdasarkan kebutuhan
batik yang di buat. Jenis kain yang banyak di gunakan seperti kain katun prima/
primis,kain tenun,kain sutra, dll.
4. Pemesanan Barang dan Jasa (Ordering)
Dalam pemesanan biasanya,langkah awal designer memberi contoh gambar desain

5. Manajemen Operasional dan Produksi


Fashion designer selaku pimpinan di Arty Galeri dalam proses produksi bertugas
mengontrol langsung proses batik. Jadi di tiap tiap proses produksi harus melalui
persetujuan pimpinan.
Adapun Sistematis Produksi pembuatan batik di Arty Galeri adalah sebagai berikut :
a. Manajemen Produksi batik yang di buat perusahaan
1) Mendesain Gambar di kain , seperti menata gambar desain pada kain yang akan
di canting
2) Mencanting gambar yang sudah jadi dan di beri isen" pada batik
3) Mewarnai kain yang sudah di canting dengan warna alam/sintetis
4) Menutup beberapa bagian pada kain dengan tembok
5) Mewarnai kain dan menutup bagian pada kain
6) Membersihkan kain dari malem²
7) Quality control dilakukan terakhir pada proses. Hal ini dilakukan
untuk mengecek hasil batik apakah sudah sesuai atau belum.
8) Pemberian harga dan label dilakukan pada batik yang sudah jadi
9) Batik yang sudah diberi label dan harga siap di display

b. Management produksi busana yang dipesan oleh konsumen/pelanggan


1) Pelanggan datang dan mengkonsultasikan rencana desain batik

dengan keinginan konsumen dengan tepat.


2) Menggambar desain dengan tepat
3) Menggambar di kain sesuai ukuran
4) Memotong bahan dengan tepat yaitu sesuai arah serah kain dan sesuai
model gambar.
5) Bahan yang selesai dipotong, kemudian di gambar menggunakan pensil.
6) setelah di gambar,kain siap di canting
7) Kain yang sudah dicanting kemudian di warna dan di tembok sampai
dengan penyelesaiannya
8) Kain batik yang sudah jadi lalu di bersihkan untuk menghilangkan malam
9) Quality control dilakukan untuk meminimalisasi keluhan konsumen.
10) kain yang sudah selesai siap di ambil oleh pemesan.
6. Standarisasi
Standarisasi hasil jadi barang di Arty Galeri harus memenuhi kriteria sesuai
desain,tapi dan nyaman. Oleh karena itu pada proses produksi kain dilakukan
Quality control. Hal tersebut dimaksudkan agar hasil jadi kain maksimal,dan
sesuai keinginan pelanggan. Apabila pelanggan kurang puas dengan hasil
kain,dapat dilakukan pembenaran kain dan tidak dipungut biaya tambahan.

7. Sistem Distribusi dan Pemasaran


Arty Galeri mendistribusikan dan memasarkan hasil produksinya yaitu Bekerja
sama dengan Griya batik Gresik milik ibu Sri Yuniarti di jl. saphire VII no. 10
graha bunder asri, gresik. Selain bekerja sama dengan Griya batik Gresik
tersebut Arty Galeri juga memasarkan produknya dengan cara pameran atau
menerima pesanan di daerah Surabaya dan Gresik.

8. Koordinasi
Koordinasi di Arty Galeri dilakukan pimpinan. Pimpinan disini sebagai
koordinator dalam proses produksi,mulai dari proses awal yaitu menggambar
desain kemudian selanjutnya diserahkan pada bagian penata gambar dan
mencanting sampai pada bagian mewarnai kain menutup bagian kain,
membersihkan sisa malam pada kain dan proses terakhir yaitu Quality control.
Koordinasi dilakukan oleh karyawan pada bagian masing-masing dan semua
karyawan harus bekerja sama dengan baik.

9. Pengawasan usaha/ produksi


Pengawasan usaha atau produksi secara keseluruhan dilakukan pimpinan. Mulai
dari proses produksi sampai akhir produksi dan saat kain batik sudah di display
10. Sistem Kendali Mutu
Kendali mutu untuk hasil batik dilakukan oleh pimpinan selaku fashion
designer, berdasarkan standarisasi yang telah ditetapkan dalam Arty Galeri

D.Prospek Industri / usaha di masa depan

1. Analisis prospek usaha/produksi


Melihat kebutuhan Wanita/ pria akan kain batik sangat tinggi,prospek usaha
Batik seperti Arty Galeri sangat bagus untuk kedepannya. Selain itu karena
Arty Galeri memiliki ciri khas dalam kain-kainnya, memby orang akan
mudah menggenali kain-kain yang dibuat Arty Galeri.

2. Kemampuan Produksi
Dalam produksi, ARTY GALERI memiliki karyawan yang menguasai bidang
pekerjaannya
Masing-masing. Selain itu jumlah karyawan yang cukup banyak dalam
produksi tidak ada gangguan yang berarti dan mampu menyelesaikan target
produksi kain batik sesuai waktu yang ditetapkan.

3. Reasearch and Development


Reasearch and Development, Arty Galeri selalu up to date hal
Tersebut kemudian berkembang setiap tahun, sehingga desain orisinil
menunjukkan ciri khas Arty Galeri.

4. Kreativitas dan Daya Saing


Arty Galeri dalam kreativitas menciptakan desain gambar sudah mampu
membuat ciri khas
Tersendiri. Hal tersebut tidak lepas dari ide pimpinan selaku designer yang
mampu menciptakan ide-ide kreatif dalam menentukan ciri khas kain batik di
Arty Galeri. Ciri khas tersebut mempengaruhi daya saing dengan pelaku usaha
sejenis. Hal tersebut ditunjukkan ciri khas tersendiri semakin meningkatkan
daya beli batik di Arty Galeri.
5. Era Pasar Global
Persaingan usaha batik hari ini semakin banyak tetapi dengan ciri khas yang di
miliki Arty Galeri, membuat Arty Galeri mampu bersaing dalam era pasar
global sampai beberapa tahun kedepan.

6 .Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi
Perkembangan usaha Arty Galeri. Dengan kemajuan ilmu dan
teknologi mempengaruhi ide kreativitas dalam menciptakan suatu
desain batik di Arty Galeri, dengan melihat tren-tren batik yang sedang
digemari pada saat ini tanpa meninggalkan ide orisinil designer dari
ciri khas yang sudah di miliki Arty Galeri.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK
INDUSTRIA.

Deskripsi pelaksanaan Kegiatan


1. Identitas Industri
Nama perusahaan : Arty Galeri
Nama pimpinan : Anik Lely
Alamat perusahaan : jl. Karah IV No. 16,Surabaya
No. Telpon : 081216643055

DENAH RUANG PRODUKSI ARTY GALERI

Keterangan:

: Kamar mandi

: Area menyanting

: Penyimpanan kain

: Area nembok

: Area cuci jemur dan nglorod

: Pintu masuk

: Area gambar
2. Waktu dan Jadwal Kegiatan

Tanggal : 01 januari 2022


Selesai tanggal : 04 Juni 2022
Masuk kerja :
Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jumat,Sabtu. Istirahat : 12.00-
13.00
Hari libur : Minggu dan tanggal merah

2. Keterlibatan Siswa secara langsung maupun tidak langsung

a. Mekanisme Perencanaan Kegiatan


Dalam mekanisme perencanaan kegiatan produksi dilakukan pimpinan sebagai
Fashion designer. Siswa dalam hal ini mengerjakan tugas pada bagian produksi
yaitu menggambar, mencanting, mewarnai,menembok dan proses membersihkan
malam.
b. Spesifikasi produk
Siswa dalam spesifikasi produk adalah Mendesain gambar pada kain
dengan memberikan hiasan di bagian kosong kain agar terlihat lebih
indah.

3. Kebutuhan Sumber Daya

a. Modal
Dalam hal ini pimpinan secara penuh memegang peranan dalam modal
karena pimpinan
Yang mengatur pengeluaran yang dibutuhkan dalam produksi. Karyawan dan
Siswa praktik hanya pada proses produksi

b. Sarana
Sarana dalam proses produksi di Arty Galeri sangat terpenuhi. Bahan dan alat
yang Dibutuhkan tersedia diruang produksi,mulai kebutuhan saat menggambar
sampai membersihkan sisa malam.
c. Peralatan
Sama halnya dengan sarana, peralatan yang tersedia sudah cukup lengkap,mulai
Meja Gambar,kompor listrik sampai Alat canting
d. Teknologi dan Tenaga Kerja
Dengan adanya kompor yang menggunakan listrik memudahkan dalam proses
Produksi. Selain itu dapat lebih efisien dalam waktu. Hal ini menandakan
sangat pentingnya teknologi dalam proses produksi di Arty Galery,dan tidak
akan berjalan dengan baik tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas
adalah tenaga kerja/karyawan. Jadi karyawan memanfaatkan teknologi yang
tersedia di Arty Galeri guna mendapatkan hasil jadi kain batik yang baik.

e. Langkah-langkah Operasi dan


produksi
Proses Operasi Produksi adalah :
Meletakkan malam pada kompor
Menyalakan kompor listrik
Menunggu hingga malam
leleh
Mencanting kain sesuai desain
Memastikan canting an tidak ada yang menetes

f. Perbaikan dan perawatan


Perbaikan dan perawatan dilakukan pada kompor dan canting dalam
produksi Dengan membersihkan sisa malam agar tetap enak saat digunakan.
g. Standarisasi dan kendali mutu

Hasil kain yang dibuat harus sesuai standar yang ditetapkan, paling tidak kain Harus rapi tidak ada
warna yang belang atau malam yang Tertetes

h. Keselamatan kerja

Keselamatan kerja di Arty Galeri pada karyawan yaitu dengan disediakan


kotak p3k, Hal itu mengantisipasi saat terjadi kecelakaan dalam pekerjaan.

i.Kegiatan pasca produksi/Operasi

Pasca produksi selesai dilakukan,dengan di Quality control untuk kemudian


kain di Display di Arty Galeri

B. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat

Adapun dalam melakukan kegiatan praktek industri terdapat faktor


pendukung dan Faktor penghambat yaitu:
1. Faktor pendukung

a. Suasana kerja yang nyaman

b.Fasilitas yang memadai

c.Hubungan antar karyawan dan pimpinan yang baik

2. Faktor penghambat

Faktor penghambat saat proses produksi adalah saat kebutuhan bahan tidak
ada Atau stock habis.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

1.Pengertian Batik

Batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "batik" didefinisikan sebagai kain bergambar
yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan lilin.
Jenis batik ada dua yaitu batik cap dan batik
tulis Macam-macam Motif Batik di Indonesia :
1. Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan) Motif Batik Tujuh Rupa.

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
2. Motif Batik Sogan (Solo)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)

3. Motif Batik Gentongan (Madura)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)

4. Motif Batik Mega Mendung (Cirebon)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
5. Motif Batik Kraton (Yogyakarta)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)

6. Motif Batik Simbut (Banten)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)

7. Motif Parang (Pulau Jawa)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
8. Motif Kawung (Jawa Tengah)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)

9. Motif Pring Sedapur (Magetan)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)

10. Motif Geblek Renteng (Kulon Progo)

(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
B. Proses Pembuatan batik tulis di Arty Galery
1. Membuat Desain Gambar
Membuat Desain Gambar Dengan Tema Logo sekolah dan di beri hiasan khas batik

(Sumber:Arty Galery)

2. Mencanting kain
Memanaskan malam panas dan mencanting gambar di kain

(Sumber:Arty Galery)
3. Mencolet warna
Mencolet beberapa bagian gambar pada kain batik

(Sumber:Arty Galery)

4. Fiksasi warna
Fikasasi warna menggunakan air kapur agar warna tidak luntur

(Sumber:Arty Galery)
5. Menembok
Menutup bagian yang di inginkan agar tidak kemasukan warna

(Sumber:Arty Galery)

6. Warna indigo
Mewarnai kain menggunakan warna indigo/biru

(Sumber:Arty Galery)
7. Menembok
Menutup bagian yang di inginkan agar tidak kemasukan warna

(Sumber:Arty Galery)

8. Warna mangrove
Memasukkan kain ke dalam celupan mangrove sebanyak minimal 10 kali

(Sumber:Arty Galery)
9. Fiksasi warna
Fiksasi warna menggunakan air tunjung agar tidak luntur

(Sumber:Arty Galery)

10. Merendam kain


Merendam kain dengan air yang di campur dengan kanji agar sisan malam bisa hilang

(Sumber:Arty Galery)

11.Proses ngelorot/ memberi sisa-sisa malam pada kain

(Sumber:Arty Galery)
12. Hasil jadi karya

(Sumber:Arty Galery)
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan Praktik industri selama 5 bukan di Arty Galeri, penulis mendapatkan
beberapa pengalaman sebagai berikut :
1. Umum

a. Siswa mendapatkan pengalaman secara nyata tentang pembuatan batik tulis


dengan pewarnaan alam yang dilakukan di Arty Galeri serta diharapkan siswa
mampu menerapkan teknik tersebut khususnya pada kain yang ingin di batik..

b. Siswa mendapatkan teknik pembuatan batik yang berbeda dengan yang didapatkan
di sekolah, pembuatan batik pada bahan katun di Arty Galeri cukup mudah dan efisien
waktu.
2. Khusus

a. Siswa mengetahui proses pembuatan batik tulis secara bertahap dan teknik
yang digunakan di Arty Galeri mulai dari gambar,canting,nembok,
pewarnaan,dan penyelesaian kain batik hingga finishing.

b. Siswa mengetahui hasil jadi kain batik,dapat diketahui bahwa dengan penerapan
desain gambar pada kain yang dapat di modifikasi menjadi lebih cantik,indah dan elegan.
Penerapan ini dapat menambah variasi kain batik modifikasi
B. SARAN
1. Pihak industri
a) Memperketat kedisiplinan para karyawan,agar proses produksi berjalan dengan lancar

b) Melakukan Quality control bertahap agar tidak terjadi kesalahan yang fatal pada proses pembuatan
kain.
2. Pihak Lembaga/Jurusan
a)Meningkatkan kerja sama dengan pihak industry

b)Menempatkan siswa yang praktek industri sesuai dengan keahlian di bidang nya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Laporan magang Ernawati, 2019. Surabaya. https://lendah.kulonprogokab.go.id/detil/177/10-motif-batik-


paling-populer-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai