Jl. Karah IV No 16
OLEH:
SMK SAINTRENAL-HASAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan :
Judul : Penerapan Gambar Dan Pola Pada Hasil Jadi Batik Di Arty
Yang dilaksanakan oleh siswa Desain Tata Busana SMK Saintren Al Hasan
Menyetujui: Menyetujui:
Mengetahui:
Yusuf M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
ridha, dan karuniaNya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat diselesaikan tepat
waktu. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan tahapan yang harus dijalani mahasiswa
program pendidikan sebelum benar-benar menjadi pendidik.
Kegiatan PKL diharapkan mampu membuat siswa terjun ke dunia pendidikan secara
nyata dan memperoleh pengalaman, sehingga jangka panjangnya mampu terjun dalam
dunia pendidikan dengan profesional.
Kelancaran kegiatan PKL tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terImakasih kepada
segenap pihak yang telah membantu:
3. Ibu Ike Talisa selaku Guru pembimbing lapangan Praktik Kerja Lapangan
(PKL)yang telah memberikan bimbingan dan bantuan.
4. Bapak Yusuf M.Pd. selaku Kepala SMK Saintren Al Hasan yang telah memberikan
kesempatan, kepercayaan, dan fasilitas kepada kami untuk melaksanakan PKL
5.Segenap jajaran struktur organisasi SMK Saintren Al Hasan yang telah banyak bekerja
sama dengan kami, baik guru dan karyawan.
Laporan ini menjelaskan aktivitas PKL yang dilaksanakan praktikan. Selama berada di .
Semoga laporan PKL SMK Saintren Al Hasan ini dapat memberikan manfaat berupa
inspirasi dan motivasi bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi pasar bebas pada tahun 2010, bangsa Indonesia harus siap bersaing
dalam segala aspek dengan negara lain. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi
bangsa Indonesia karena mengingat selama ini bangsa Indonesia masih menggantungkan
produk dari negara lain.
Di pasar bebas produk-produk dari negara lain, akan masuk bebas ke Indonesia tanpa
dikenakan pajak. Itu mengakibatkan produk dari negara lain memiliki harga yang murah
dan memiliki kualitas yang lebih baik dari pada produk dalam negeri. Merupakan hal
yang sangat berat bagi bangsa Indonesia, apabila tidak ditunjang dengan adanya sumber
daya manusia yang handal dan kuat.
Bangsa Indonesia harus menciptakan sumber daya manusia yang handal, berkualitas, dan
berkepribadian mandiri. Jurusan Tatabusana Keluarga SMK Swasta Surabaya adalah
salah satu SMK yang juga memiliki peran serta dalan penciptaan sumber daya tersebut.
Dalam penciptaan sumber daya yang berkualitas dan handal, maka siswa diwajibkan
memprogram Praktek Kerja Lapangan,yang bertujuan untuk membentuk siswa yang
berjiwa kreatif, ulet dan mampu menerapkan mata pelajaran yang didapat sebelumnya,
serta dapat memahami dunia bisnis khususnya industri dalam bidang rumah tangga.
Untuk dapat menjadi siswa yang menerapkan mata pelajaran serta menjadi sumber daya
manusia yang handal, maka penyusun mengambil Praktik Kerja Lapangan batik tulis,
yakni pada Arty Galeri, Surabaya. Pemilihan tempat tersebut di Arty Galeri karena
memiliki konsep bisnis yang berbeda, yakni badan usaha batik yang memproduksi batik
tulis sebagai ciri khas utama. Di dalam industri batik Arty Galeri memiliki sistem
produksi sendiri yaitu mulai dari menggambar desain, mencanting, pewarnaan,
menembok, membersihkan sisa malam pada kain. dan terakhir quality kontrol sebelum
diserahkan ke konsumen.
Dari latar belakang sistem kerja yang telah ada tersebut serta selama sekolah belum
pernah praktek batik, maka penyusunan dalam pembuatan laporan ini mengambil judul
"Penerapan Gambar Dan Pola Pada Hasil Jadi Batik Di Arty Galeri ".
B. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus
1. Umum
2. Khusus
C. Manfaat
1. Dengan adanya praktik kerja lapangan diharapkan siswa dapat meningkatkan kualitas
ilmu dan praktik dilapangan secara formal dan informal pada perusahaan maupun
industri batik yang sudah berkembang pesat.
1. Menjalin kerjasama dengan bidang akademik untuk mencetak calon lulusan yang
berkulitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha
1. Menjalin kerja sama dengan bidang industri untuk mencetak calon lulusan yang
berkulitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
2. Bertukar pengalaman dengan industri, tentang segala hal yang yang mungkin
berlawanan antara teori yang diberikan pada saat sekolah dengan yang terjadi
dilapangan sebagai masukan kedepannya.
STRUKTUR ORGANISASI ARTY GALERI
Desainer
Bagian melorot
Bagian Bagian nyanting Bagian Warna Bagian menembok (membersihkan sisa
Menggambar
malam pada kain)
Controling
Job Description :
a. Pimpinan
Sebagai pemilik usaha,dengan kinerja mencakup mengawasi,kepala managemen
keuangan dan mengajarkan cara-cara pembuatan batik yang belum di mengerti
dan diketahui oleh pegawai. Pimpinan juga sebagai fashion designer membuat
batik dan mendesain busana yang dipesan konsumen.
b. Bagian Gambar
Bertanggung jawab membuat gambar di kain sesuai dengan keinginan desain
c. Bagian nyanting
Bertanggung jawab menyanting kain yang sudah di gambar dengan malam panas
sesuai desain yang di inginkan.
d. Bagian Warna
Bertanggung jawab untuk mewarnai kain yang sudah di canting dengan warna
alam / sintetis sesuai keinginan pimpinan
e. Bagian Nembok
Bertanggung jawab menutup bagian" kain dengan malam panas bertujuan agar
kain memiliki gradasi dan tidak kemasukan warna
d. Bagian lorot
Bertanggung jawab membersihkan kain yang banyak malam nya luntur dengan Air
panas dan water glasses
g. Controlling
Bagian controlling dipegang langsung oleh pimpinan, mengontrol batik yang
sudah selesai dibuat.
2. Sistem Perencanaan
Sistem perencanaan di Arty Galeri dipegang langsung oleh pimpinan selaku fashion
designer,sistem perencanaan bertugas mengatur tingkat produksi batik tiap harinya,
bertiny sebagai penggerak karyawan terhadap Batik pelanggan yang akan di
kerjakan,serta mengatur semua yang berhubungan dengan produksi,baik jenis
bahan,motif batik, nyanting dan pewarnaan.
8. Koordinasi
Koordinasi di Arty Galeri dilakukan pimpinan. Pimpinan disini sebagai
koordinator dalam proses produksi,mulai dari proses awal yaitu menggambar
desain kemudian selanjutnya diserahkan pada bagian penata gambar dan
mencanting sampai pada bagian mewarnai kain menutup bagian kain,
membersihkan sisa malam pada kain dan proses terakhir yaitu Quality control.
Koordinasi dilakukan oleh karyawan pada bagian masing-masing dan semua
karyawan harus bekerja sama dengan baik.
2. Kemampuan Produksi
Dalam produksi, ARTY GALERI memiliki karyawan yang menguasai bidang
pekerjaannya
Masing-masing. Selain itu jumlah karyawan yang cukup banyak dalam
produksi tidak ada gangguan yang berarti dan mampu menyelesaikan target
produksi kain batik sesuai waktu yang ditetapkan.
Keterangan:
: Kamar mandi
: Area menyanting
: Penyimpanan kain
: Area nembok
: Pintu masuk
: Area gambar
2. Waktu dan Jadwal Kegiatan
a. Modal
Dalam hal ini pimpinan secara penuh memegang peranan dalam modal
karena pimpinan
Yang mengatur pengeluaran yang dibutuhkan dalam produksi. Karyawan dan
Siswa praktik hanya pada proses produksi
b. Sarana
Sarana dalam proses produksi di Arty Galeri sangat terpenuhi. Bahan dan alat
yang Dibutuhkan tersedia diruang produksi,mulai kebutuhan saat menggambar
sampai membersihkan sisa malam.
c. Peralatan
Sama halnya dengan sarana, peralatan yang tersedia sudah cukup lengkap,mulai
Meja Gambar,kompor listrik sampai Alat canting
d. Teknologi dan Tenaga Kerja
Dengan adanya kompor yang menggunakan listrik memudahkan dalam proses
Produksi. Selain itu dapat lebih efisien dalam waktu. Hal ini menandakan
sangat pentingnya teknologi dalam proses produksi di Arty Galery,dan tidak
akan berjalan dengan baik tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas
adalah tenaga kerja/karyawan. Jadi karyawan memanfaatkan teknologi yang
tersedia di Arty Galeri guna mendapatkan hasil jadi kain batik yang baik.
Hasil kain yang dibuat harus sesuai standar yang ditetapkan, paling tidak kain Harus rapi tidak ada
warna yang belang atau malam yang Tertetes
h. Keselamatan kerja
2. Faktor penghambat
Faktor penghambat saat proses produksi adalah saat kebutuhan bahan tidak
ada Atau stock habis.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1.Pengertian Batik
Batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "batik" didefinisikan sebagai kain bergambar
yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan lilin.
Jenis batik ada dua yaitu batik cap dan batik
tulis Macam-macam Motif Batik di Indonesia :
1. Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan) Motif Batik Tujuh Rupa.
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
2. Motif Batik Sogan (Solo)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
5. Motif Batik Kraton (Yogyakarta)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
8. Motif Kawung (Jawa Tengah)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
(https://lendah.kulonprogokab.go.id)
B. Proses Pembuatan batik tulis di Arty Galery
1. Membuat Desain Gambar
Membuat Desain Gambar Dengan Tema Logo sekolah dan di beri hiasan khas batik
(Sumber:Arty Galery)
2. Mencanting kain
Memanaskan malam panas dan mencanting gambar di kain
(Sumber:Arty Galery)
3. Mencolet warna
Mencolet beberapa bagian gambar pada kain batik
(Sumber:Arty Galery)
4. Fiksasi warna
Fikasasi warna menggunakan air kapur agar warna tidak luntur
(Sumber:Arty Galery)
5. Menembok
Menutup bagian yang di inginkan agar tidak kemasukan warna
(Sumber:Arty Galery)
6. Warna indigo
Mewarnai kain menggunakan warna indigo/biru
(Sumber:Arty Galery)
7. Menembok
Menutup bagian yang di inginkan agar tidak kemasukan warna
(Sumber:Arty Galery)
8. Warna mangrove
Memasukkan kain ke dalam celupan mangrove sebanyak minimal 10 kali
(Sumber:Arty Galery)
9. Fiksasi warna
Fiksasi warna menggunakan air tunjung agar tidak luntur
(Sumber:Arty Galery)
(Sumber:Arty Galery)
(Sumber:Arty Galery)
12. Hasil jadi karya
(Sumber:Arty Galery)
BAB IV
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan Praktik industri selama 5 bukan di Arty Galeri, penulis mendapatkan
beberapa pengalaman sebagai berikut :
1. Umum
b. Siswa mendapatkan teknik pembuatan batik yang berbeda dengan yang didapatkan
di sekolah, pembuatan batik pada bahan katun di Arty Galeri cukup mudah dan efisien
waktu.
2. Khusus
a. Siswa mengetahui proses pembuatan batik tulis secara bertahap dan teknik
yang digunakan di Arty Galeri mulai dari gambar,canting,nembok,
pewarnaan,dan penyelesaian kain batik hingga finishing.
b. Siswa mengetahui hasil jadi kain batik,dapat diketahui bahwa dengan penerapan
desain gambar pada kain yang dapat di modifikasi menjadi lebih cantik,indah dan elegan.
Penerapan ini dapat menambah variasi kain batik modifikasi
B. SARAN
1. Pihak industri
a) Memperketat kedisiplinan para karyawan,agar proses produksi berjalan dengan lancar
b) Melakukan Quality control bertahap agar tidak terjadi kesalahan yang fatal pada proses pembuatan
kain.
2. Pihak Lembaga/Jurusan
a)Meningkatkan kerja sama dengan pihak industry
b)Menempatkan siswa yang praktek industri sesuai dengan keahlian di bidang nya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA