PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Dapat membuat modifikasi resep makanan selingan
b. Dapat membuat modifikasi harga makanan selingan
c. Dapat membuat modifikasi resep makanan protein nabati
d. Dapat membuat modifikasi harga makanan protein hewani.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Boiling (merebus)
Boiling adalah mengolah bahan makanan dengan cairan yang sedang mendidih
(suhu 100 ºC). Ciri air yang sedang mendidih ialah cairan akan menggelembung
besar dan memecah diatas permukaan (quick bubbling) dan jumlah cairan lebih
banyak dari pada jumlah bahan makanan yang dimasak. Cairan yang bisa dipakai:
air, susu, kaldu, santan. Contoh masakan: Boiled Potatoes, Sayur Asam.
b. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)
Simmering adalah merebus bahan makanan dalam cairan pada suhu 90ºC- 95 ºC
dengan perbandingan cairan dan bahan makanan 10 : 1.
c. Poaching (merebus dibawah titik didih (80ºC-90ºC)
Poaching adalah proses merebus bahan makanan secara perlahan (slow bubbling)
dalam cairan dengan api yang sedikit lebih kecil dari proses simmering, dan cairan
yang dipergunakan merupakan campuran cuka dan air. Istilah poaching hanya
berlaku untuk egg, fish and fruits. Contoh : Poached egg, Poached Fish Fillet.
Merebus dengan teknik ini memerlukan waktu yang agak lama.
d. Steaming (mengukus)
Steaming atau mengukus adalah memasak makanan dengan menggunakan uap air
panas (steam). Bahan makanan diletakkan di suatu tempat (steamer), lalu uap air
disalurkan disekeliling bahan makanan yang dikukus.
e. Blanching (blansir)
Blanching adalah memasak dengan cara memasukikan bahan makanan kedalam
cairan mendidih yang diberi garam dan dalam waktu yang singkat. Makanan
setelah diangkat langsung direndam dalam air dingin/air es yang bertujuan untuk
menghentikan proses pemasakan dan untuk mempertahankan warna bahan
makanan agar tidak berubah.
f. Grilling / Broiling
Grilling ialah memasak makanan dengan api terbuka dari bawah makanan yang
dimasak. Apabila sumber panas dari atas makanan yang dimasak maka proses ini
disebut gratinating
g. Roasting
Roasting ialah memasak makanan dengan panas tinggi dari segala arah, biasanya
dilakukan di dalam oven dan sewaktu-waktu makanan tersebut disiram dengan
minyak panas ( basting process ) untuk mengembalikan kelembaban makanan.
Untuk menambah kelembaban makanan pada saat di-roast dapat dilakukan
dengan cara : Barding ( membungkus meat / Poultry / game dengan lemak tipis )
atau Larding ( menusukkan strip lemak ke dalam daging ).
h. Baking
Baking adalah memasak makanan di dalam oven tanpa disiram dengan minyak
panas selama proses memasak ( tanpa basting process ). Istilah baking biasanya
diterapkan pada fish, Vegetables atau bahan makanan lain selain meat dan poultry.
i. Deep frying
Deep Frying adalah memasak atau menggoreng makanan dengan mempergunakan
minyak yang banyak sehingga bahan makanan tersebut dapat tenggelam dalam
minyak
1.3. Pengertian tahu
Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui
proses pengolahan kedelai (Glycine sp.) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan
atau tidak ditambah bahan lain yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional, 1998).
Tahu merupakan bahan pangan yang bertahan hanya selama 1 hari saja tanpa
pengawet (Harti dkk., 2013). Tahu terdiri dari berbagai jenis, yaitu tahu putih, tahu
kuning, tahu sutra, tahu cina, tahu keras, dan tahu kori. Perbedaan dari berbagai jenis
tahu tersebut ialah pada proses pengolahannya dan jenis penggumpal yang digunakan
(Sarwono dan Saragih, 2004). Bahan – bahan dasar pembuatan tahu antara lain
kedelai, bahan penggumpal dan pewarna (jika perlu). Kedelai yang dipakai harus
bermutu tinggi (kandungan gizi memenuhi standar), utuh dan bersih dari segala
kotoran. Senyawa penggumpal yang biasa digunakan adalah kalsium sulfat (CaSO4),
asam cuka, dan biang tahu, sedangkan zat pewarna yang dianjurkan dipakai adalah
kunyit. Tahap-tahap dalam pembuatan tahu antara lain merendam kedelai, mengupas,
menggiling, menyaring, memasak, menggumpalkan, mencetak dan memotong
(Santoso, 2005).
Risoles adalah sejenis makanan cemilan atau jajanan khas dari daerah Jakarta,
Indonesia. Risoles dalam bahasa Belanda disebut rissole, yaitu pastri yang berisi
daging cincang serta sayur-sayuran yang digulung dadar yang kemudian diberi lapisan
tepung panir lalu digoreng hingga kecoklatan. Isi dalam risoles bisa berupa potongan
daging sapi cincang, daging ayam, daging ikan atupun udang, serta sayur-sayuran
seperti kentang, wortel maupun jamur kancing. Untuk kulit dadar pada risoles dapat
dibuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, mentega, kuning telur serta air susu.
Ada 2 jenis risoles yang sangat dikenal di Indonesia, yang pertama risoles dengan
isian sayuran lalu dicampur dengan daging cincang, dan yang kedua risoles dengan
isian ragout atau potongan-potongan wortel, kentang dan sayuran lainnya.
Menu adalah susunan makanan yang disajikan kepada seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka
ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai, untuk memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan. Kehadiran atau ketidakhadiran suatu zat gizi
esensial dapat mempengaruhi ketersediaan, absorpsi, metabolisme atau kebutuhan zat
gizi lain.
b) Secara garis besar dapat disusun hidangan yang mengandung zat-zat gizi esensial
yang dibutuhkan oleh tubuh.
c) Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur, sehingga dapat dihindari kebosanan
yang disebabkan pemakaian jenis bahan makanan yang sering terulang.
d) Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia sehingga harga makanan
dapat dikendalikan.
e) Waktu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan sehemat mungkin. Dengan
perencanaan menu yang matang, bahan makanan yang kering dapat dibeli
sekaligus untuk beberapa minggu sehingga tenaga dan waktu dapat di hemat.
f) Menu yang terencana baik dapat menjadi suatu alat penyuluhan gizi yang baik,
karena menu yang baik mengajarkan pola yang baik.
1.6 Tujuan modifikasi resep
1) Tujuan Umum
Mengetahui hasil modifikasi menu untuk meningkatkan mutu resep dan makanan.
2) Tujuan Khusus
a) Melakukan analisa pada menu yang ada (nilai gizi, prinsip dan syarat diet,
teknik pengolahan, biaya)
b) Melakukan modifikasi menu berdasarkan hasil analisa
c) Melakukan analisa pada menu hasil modifikasi (nilai gizi, prinsip dan syarat
diet, teknik pengolahan, biaya)
d) Mendapatkan data uji cita rasa (meliputi rasa, warna, aroma, tekstur,
kematangan dan besar porsi)
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Modifikasi resep
Tahu Guling untuk 1 porsi
Bahan :
- 3 sdm kacang tanah sangrai
- 1 siung bawang putih
- 2 batang cabe rawit
- 2 buah tahu sedang
- Tauge secukupnya
- Bawang goreng secukupnya
- Kecap manis secukupnya
- Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Haluskan kacang tanah sangrai, bawang putih, cabe rawit an garam
2. Campurkan kecap secukupnya
3. Goreng tahu setengah matang
4. Siram taoge dengan air panas
5. Potong tahu dan taoge di piring
6. Siram dengan bumbu saus kacang
7. Taburkan bawang goreng
MAKANAN SELINGAN
Risoles untuk 15 biji
Bahan :
- 200 gr tepung terigu rendah protein
- 100 gr tepung terigu tinggi protein
- 3 btr telur
- 5 buah wortel
- Garam secukupnya
- 1 bungkus bihun
- Air secukupnya
- Lada secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
- Tepung panir secukupnya
- 1 buah putih telur
Cara membuat:
1. Siapkan isi risoles
Ambil 5 buah wortel dalam keadaan bersih, kemudian parut, rebus bihun dan siapkan
dua buah telur
2. Siapkan wajan isi dengan minyak goreng masukkan 2 buah telur kemudian di orak
arik, masukkan wortel dan bihun, beri garam dan lada masak hingga matang
3. Ambil wadah masukkan kedua jenis terigu, 1 buah telur dan garam aduk hingga rata
4. Siapkan wajan tanpa lengket, buat dadar kulit sampai adonan habis
5. Setiap dadar yang sudah matang, masukkan bahan isian, lipat memanjang dan
gunakan putih telur sebagai lem penutup. Celupkan lagi ke dalam putih telur lalu
celupkan ke dalam tepung panir
6. Goreng hingga warna kecoklatan.
No Nama Alat
1. Kompor
2. Telenan
3. Pisau
4. Wajan
5. Serbet
6. Sendok
7. Piring
1 lembar Daun salam sebentar sekitar ± 3 menit disusul beri tambahan air.
1 batang Daun batang 3.Masukkan tahu goreng, daun bawang dan garam,
No Nama Alat
1. Kompor
2. Telenan
3. Pisau
4. Wajan / teflon
5. Serbet
6. Sendok
7. Piring
8. Panci
9. Mangkok
No Nama Alat
1. Kompor
2. Telenan
3. Pisau
4. Wajan / teflon
5. Serbet
6. Sendok
7. Piring
8. Coek dan ulekan
Berat
Nama Kandungan Gizi
Urt Bahan
Bahan
(gr) Energi Protein Lemak Karbohidrat
2 potong
Tahu 50
sedang 40 10,9 2,35 0,4
Kecap
½ sdm 5
manis 2,3 0,3 0,065 0,45
Minyak
1 sdm 5
goreng 45,1 0 5 0
Jumlah 87,4 11,2 7,415 0,85
Berat
Nama
Urt Bahan Energi Protein Lemak Karbohidrat
Bahan
(gr)
Kacang 3 sdm 15 84,6 3,825 6,66 3,825
tanah
Tahu
2 buah 100 80 5,45 4,7 0,8
sedang
Tauge 1 sdm 5 1,7 0,185 0,06 0,215
Kecap
1 sdm 10 4,6 0,6 0,13 0,9
manis
Jumlah 170,9 10,06 11,55 5,74
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum masakan yang dibuat mencapai titik
basi/rusak.
2. Jumlah kalori yang akan dihasilkan dalam setiap masakan.
3. Durasi yang dibutuhkan untuk memasak makanan
4. Media untuk menyajikan hasil masakan
Dari pemaparan singkat diatas, untuk itulah perlunya modifikasi resep yang sangatlah
penting untuk menambah kreasi dalam setiap masakan. Modifikasi resep adalah mengubah
resep dasar menjadi resep baru untuk meningkatkan nilai gizi sebuah makanan modifikasi
resep dapat dilakukan dengan cara menambah atau mengurangi bumbu pada sebuah masakan.
penambahan ukuran atau takaran bumbu juga merupakan salah satu kunci yang akan
menentukan variasi rasa dan jenis masakan (Marwanti, 2004)
Pada praktikum modifikasi resep yang telah dilakukan, ada 2 resep yang kelompok
kami modifikasi, yaitu resep tahu bumbu kecap dengan risoles. Untuk tahu bumbu kecap,
kami modifikasikan dengan menambah kacang pada resep tersebut, oleh karena itu kami
memberi nama modifikasi resep untuk tahu bumbu kecap tersebut dengan nama tahu guling.
Harga per porsi tahu bumbu kecap dan tahu guling tidak jauh beda, hanya selisih Rp. 500,-.
Untuk tahu bumbu kecap harga perporsinya sebesar Rp. 3.050,- sedangkan untuk harga resep
modifikasi per porsi tahu guling ialah Rp.3.500,-
Pada modifikasi antara tahu bumbu kecap dan tahu guling mempunyai kandungan gizi
yang sangat berbeda antara kedua resep tersebut. Tahu bumbu kecap per porsinya
mempunyai kandungan gizi 87,4 kkal energi, 11,2 gram protein, 7,415 gram lemak, dan 0,85
gram karbohidrat, sedangkan pada resep tahu guling mempunyai kandungan gizi sebesar
170,9 kkal energi, 10,06 gram protein, 11,55 gram lemak dan 5,74 gram karbohidrat. Dari
data kandungan gizi dari tahu bumbu kecap dan tahu guling tersebut dapat disimpulkan
bahwa, kandungan gizi pada resep modifikasi tahu guling lebih besar dibandingkan dengan
resep sebelum dimodifikasi yaitu tahu bumbu kecap, akan tetapi pada hasil kandungan gizi
tersebut hasil kandungan gizi protein tahu guling lebih sedikit dibandingkan dengan
kandungan protein pada tahu bumbu kecap yakni selisih 1,14 gram protein.
Lain halnya dengan modifikasi resep tahu bumbu kecap, untuk risoles kami
modifikasikan dengan menambah tahu, oleh karena itu kami memberi nama modifikasi resep
untuk risoles tersebut dengan nama risoles isi tahu. Harga per 15 biji risoles adalah Rp.
27.350, sedangkan untuk risoles yang modifikasi harga per 15 biji risoles adalah Rp. 23.100.
Sehingga memiliki harga selisih yaitu 4250. Untuk harga perbiji risoles dengan resp asli yaitu
Rp. 1.823 dan untuk harga perbiji risoles dengan resep modifikasi yaitu Rp. 1.540, hanya
selisih harga Rp 283,-.
Kandungan gizi pada risoles resep asli yaitu energi 2554,5 kkal, protein hewani dan
protein nabati adalah 60,3 gram, lemak 70,1 gram dan karbohidrat 406,7 gram. Kandungan
gizi tersebut untuk risoles sebanyak 15 biji. Sehingga untuk satu 1 risoles atau per biji risoles
mempunyai kandungan gizi yaitu energi 170,3 kkal, protein hewani dan protein nabati
adalah 4,02 gram, lemak 4,67 gram, dan karbohidrat 27,11 gram.
Kandungan gizi pada risoles resep modifikasi yaitu energi 2058,9, protein hewani dan
protein nabati adalah 76,7 gram, lemak 86,1 gram dan karbohidrat 247,7 gram. Kandungan
gizi tersebut untuk risoles sebanyak 15 biji. Sehingga untuk satu 1 risoles atau per biji risoles
mempunyai kandungan gizi yaitu energi 137,26 kkal, protein hewani dan protein nabati
adalah 5,11 gram, lemak 5,67 dan karbohidrat 16,51 gram.
Perbedaan kandungan gizi pada risoles resep asli dan risoles modifikasi yaitu pada
kadungan energi atau kalorinya, kandungan energi risoles resep asli adalah 2554,5 kkal dan
risoles resep modifikasi adalah 2058,9 kkal, karena pada resep modifikasi tidak
menggunakan bihun, sehingga kandungan energi pada resep asli risoles lebih tinggi atau lebih
besar dari pada resep modifikasi risoles. Untuk proteinnya risoles resep asli adalah 60,3 gram
dan risoles resep modifikasi adalah 76,7 gram, karena pada resep asli tidak menggunakan
tahu, tahu tersebut mengadung tinggi protein sekitar 5 gram protein pada 1 biji besar tahu,
sehingga protein pada resep modifikasi lebih tinggi dari pada resep asli. Lemak pada risoles
resep asli adalah 70,1 gram dan risoles resep modifikasi adalah 86,1 gram, karena pada resep
asli tidak menggunakan tahu, tahu pada resep modifikasi mengandung lemak sekitar 3 gram
lemak pada 1 biji besar tahu, sehingga kadungan lemak pada resep modifikasi lebih tinggi
dari pada resep asli. Serta karbohidrat pada risoles resep asli adalah 406,7 gram dan risoles
resep modifikasi adalah 247 gram, karena pada resep modifikasi tidak menggunakan bihun,
bihun tersebut memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sekitar 40 gram karbohidrat pada
½ gelas bihun.
Keunggulan dari resep modifikasi tahu guling adalah tahu guling tidak menggunakan
minyak, sehingga kandungan lemak yang ada pada tahu guling tersebut lebih rendah. Begitu
pula untuk resep modifikasi risoles, pada resep modifikasi risoles, risoles tidak menggunakan
minyak, karena pada risoles modifikasi tidak digoreng melainkan di panggang, sehingga
kandungan lemaknya lebih rendah dari pada kandungan lemak yang ada pada resep asli
riosles.
Dari pembahasan di atas dapat disumpulkan bahwa resep modifikasi yang dilakukan
berguna untuk menambah nilai kandungan gizi yang terkadung pada suatu makanan, agar
kebutuhan seseorang dapat terpenuhi dengan baik. Modifikasi resep juga bertujuan untuk
menambah kreasi dan inovasi juru masak untuk membuat atau menciptakan kreasi makanan
yang baru, sehingga disukai oleh masyarakat. Tingkat kebosanan seseorang akan makanan
yang hanya dimasak seperti biasanya sangatlah di khawatirkan, untuk itulah modifikasi resep
sangatlah dibutuhkan bagi setiap juru masak.
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari pemaparan diatas mengenai modifikasi resep makanan yaitu:
1. Pada praktikum modifikasi resep yang telah dilakukan, ada 2 resep yang kelompok
kami modifikasi, yaitu resep tahu bumbu kecap dengan risoles. Untuk tahu bumbu
kecap, kami memodifikasi dengan menambah kacang pada resep tersebut, oleh karena
itu kami memberi nama modifikasi resep untuk tahu bumbu kecap tersebut dengan
nama tahu guling. Harga per porsi tahu bumbu kecap dan tahu guling tidak jauh beda,
hanya selisih Rp. 500,-. Untuk tahu bumbu kecap harga perporsinya sebesar Rp.
3.050,- sedangkan untuk harga resep modifikasi per porsi tahu guling ialah Rp.3.500,-
2. Harga per 15 biji risoles adalah Rp. 27.350, sedangkan untuk risoles yang modifikasi
harga per 15 biji risoles adalah Rp. 23.100. Sehingga memiliki harga selisih yaitu
4250. Untuk harga perbiji risoles dengan resp asli yaitu Rp. 1.823 dan untuk harga
perbiji risoles dengan resep modifikasi yaitu Rp. 1.540, hanya selisih harga Rp 283,-.
3. Keunggulan dari resep modifikasi tahu guling adalah tahu guling tidak menggunakan
minyak, sehingga kandungan lemak yang ada pada tahu guling tersebut lebih rendah.
Begitu pula untuk resep modifikasi risoles, pada resep modifikasi risoles, risoles tidak
menggunakan minyak, karena pada risoles modifikasi tidak digoreng melainkan di
panggang, sehingga kandungan lemaknya lebih rendah dari pada kandungan lemak
yang ada pada resep asli riosles.
4. Resep modifikasi yang dilakukan berguna untuk menambah nilai kandungan gizi yang
terkadung pada suatu makanan
5.2 Saran
Diperlukan kreasi serta inovasi dalam mengolah bahan makanan supaya dapat
memodifikasi makanan tersebut dengan resep yang simpel serta menarik dan tentunya dapat
membuat makanan dengan kreasi yang baru dan inovatif. Selain itu dengan memodifikasi
resep dapat pula meminimalkan harga yang lebih terjangkau dan ekonomis supaya dalam
penjualan makanan tersebut dapat menjual dengan mendapatkan keuntungan yang maksimal
dengan meminimalkan modal bahan makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Auliana, Risqi. 2006. Gizi dan Pengolahan pangan, Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa
Habsari, Rinto (2002). Snack Gurih Goreng. Gramedia Pustaka Utama. p. 14.
ISBN 9-7922-0048-7.
http://e-journal.uajy.ac.id/7912/3/BL201188.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Risoles
http//: repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26122/4/Chapter%20II.pdf
Rahayu sari, 2012. Makalah makanan sehat. Fakultas ilmu pendidikan. Padang.