Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 2

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 1


PANDUAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN

1. Definisi.
Pemeriksaan keuangan adalah Pemeriksaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran serta pemanfaatan sumber daya finansial dalam rangka tupoksi Rumah
sakit yang dilakukan unit atau satuan kerja yang ada di rumah sakit.
Pemeriksaan ini juga pemeriksaan atas laporan Keuangan dan pengelolaan keuangan
menyangkut aspek ekonomi, efisien dan efektifitas serta pengujian atas kepatuhan
terhadap ketentuan berlaku.

2. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan keuangan bertujuan memastikan bahwa pengelolahan keuangan di
rumah sakit telah dilakukan denngan benar sesuai ketentuan yang ada dilakukan dengan
efektif dan efisien

3. Lingkup Pemeriksaan
Ruang lingkup pemeriksaan keuangan meliputi :
a. Pemeriksaan penerimaan.
b. Pemeriksaan Pengeluaran.
c. Pemeriksaan KAS.
d. Pemeriksaan Kerja sama dengan pihak ketiga.
e. Pemeriksaan atas Hutang –piutang Rumah Sakit.
f. Pemeriksaan atas aset rumah sakit.
g. pemeriksaan kasus khusus/ investigasi dan penugasan khusus dari Direktur terkait
adanya kasus manipulasi/ penyelewengan uang rumah sakit.

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 2


4. Survei Pendahuluan.
A. Definisi
Survei Pendahuluan adalah kegiatan pra pemeriksaan untuk memperoleh
informasi-informasi awal / terbatas dengan obyek pemeriksaan.

B. Prosedur kerja/ langkah-langkah kegiatan


1) Pengkajian atas laporan tertulis dan lisan yang diterima pemeriksa.
2) Pengkajian atas dokumen terkait laporan kasus yang diterima.
3) Peninjauan lapangan ke obyek terlapor.
4) Melakukan wawancara/interviu dengan pihak terkait.
5) Menyusun laporan hasil survei pendahuluan.

5. Progam Pemeriksaan
1) Definisi.
Progam pemeriksaan suatu rencana pemeriksan terdiri prosedur yang didesain guna
mencapai tujuan pemeriksaan yang dikembangkan selama fase perencanaan
pemeiksan .
Progam pemeriksan keuangan ini diklasifikasikan berdasar siklus transaksi.

2) Prosedur kerja / langkah-langkah kegiatan


a. pengkajian atas dokumen perencanaan program keuangan dikaitkan dengan
visi misi RSIM.
b. Pengkajian atas keterkaitan rencana progam keuangan dengan master plan
RSIM.
c. Pengkajian atas keterkaitan rencana progam keuangan dengan rencana
Strategis RSIM
d. Lakukan interviu dengan pihak terkait.
e. Melaksanakan prosedur pemeriksaan.
Prosedur pemeriksan adalah metode/tehnik bagi pemeriksauntuk
mengumpulkan dan evaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten, jenis
prosedur yang digunakan sebagai berikut :

A. Prosedur analitis ( analytical procedures )

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 3


Prosedur analitis terdiri penelitian dan perbandingan hubungann diantara data,
meliputi :
 Perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana.
 Analisis vertikal atau laporan persentase.
 Perbandingan jumlah sebenarnya dengan data historis atau anggaran.
 Penggunaan model matematis dan statistik , seperti analisis persepsi.

B. Inspeksi ( inspecting )

Inspeksi meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan
sumber daya berwujud. Inspeksi sering digunakan dalam mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti bootom up maupun top down.

Dengan menginspeksi dokumen , pemeeriksa dapat menentukan ketepatan persyaratan


dalam faktur atau kontrak yang memerlukan pengujian bottom up atas akuntansi
transaksi tersebut.Istilah mereviu (reviewing), membaca (reading ) dan memeriksa
(examining ) adalah sinonim menginspeksi dokumen. bentuk lain inspeksi adalah scanning
atau memeriksa secara tepat dan tidak terlampau teliti dokumen dan catatan.

C. Konfirmasi ( Confirming ).

Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keteranganyang memungkinkan


pemeriksa memperoleh informai secar langsung dari sumber independen didalam atau di
luar RSIM. terperiksa meminta permintaannya tertulis namun pemeriksa

D. Permintaan Keterangan ( inquiring )


Permintaan keterangan meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis
oleh pemeriksa. permintaan ditujukan kepada manajemen atau karyawan berupa
pertanyaan-pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakan prosedur analisa atau
keterangan berkaitan dengan keuangan persediaan atau piutang yang dapat
ditagih.Pemeriksaan dapat langsung meminta keterangan pihak eksteren, seperti
klien hasil ligitasi hasil permintaan keterangan berupa lisan atau bukti dalam
bentuk repreentasi tertulis.

E. Perhitungan (Counting )

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 4


Dua aplikasi paaling umum adalah perhitungan fisik sumber daya berwujud seperti Kas
dan persediaan yang ada, dan akuntansi dokumen dokumen dengan nomer urut yang
telah dicetak.

1. sediaan cara untuk evaluasi bukti fisik tentang jumlah yang ada.
2. dipandang sebagai penyediaan cara mengevaluasi pengendalian internal
perusahaan lewat bukti yang obyektif kelengkapan catatan akuntansi.
Tehnik penghitugan menyediakan bukti audit bottom up , namun pemeriksa
dapat memperoleh bukti topdown dahulu untuk memperoleh konteks ekonomi
dan prosedur perhitungan

F. Penelusuran (Tracing )
Penelusuran ( Tracing ) sering di sebut penelusuran ulang , pemeriksa memilih
dokumen yang dibuat saat transaksi dan informasi dokumen tersebut dicatat degan
benar dalam akuntansi ( jurnal dan buku besar ) Prosedur ini meyakinkan bahwa
data berasal dari dokumen sumber akhirnya dicantumkan dalam akun, maka data
ini sangat berguna untuk mendeteksi terjadinya salah saji berupa penyajian lebih
rendah dari semestinya ( Understatemen )

G. Pemeriksaan bukti pendukung


Pemeriksaan bukti (Vouching ) pendukung meliputi pemilihanayat jurnal dalam
catatan akuntansi dan mendapatkan serta memeriksa dokumentasi sebagai dasar
jurnal menentukan validasi dan ketelitian pencatatan akuntansi.
Vouching arah pengujiannya berawanan dengan tracing,Prosedur Vouching
digunakan untuk mendeteksi adanya salah saji penyajian yang lebih tinggi dari
seharusnya ( Overstatement )

H. Pengamatan ( Observing )
Pengamatan ( Observing ) berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan
pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Pengamatan penting untuk
memperoleh pemahaman atas pengendalian internal.

I. Pelaksanaan Ulang ( reperforming)

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 5


Salah satu prosedur audit yang penting adalah pelaksanaan ulang (reperforming)
perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.
Misal menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan,bunga krual dan diskon
atau premi obligasi, perhitungan kuantitas per unit pada lembar ikhitisar persediaan
serta total skedul pendukung dan rekonsiliasi.
Auditor dapat melaksanakan ulang aspek pemrosesan awal sesuai dengan
pengendalian intern yang dirumuskan.
Pemeriksaan ulang biasa memberikann bukti bottom Up dan dengan bukti bottom
up lainnya auditor terlebih dahulu memahami konteks ekonomi untuk pengujian
audit tersebut.
J. Tehnik Audit berbantuan komputer ( computer –assisted audit techiques ).
Catatan akuntansi dengan metode elektronik ,maka pemeriksaan dapat
mengguakan tehnik pemeriksaan berbantuan komputer ( Computer Assisted Audit
techniques / CAAT ) untuk melakuka hal-hal :
1. Melaksanakan perhitungan dan perbandingan dalam prosedur analitis.
2. Memilih sampel piutangusaha untuk konirmasi.
3. Mencari file dalam komputer untuk menentukan semua dokumen yang
berurutan telah dipertanggungjawabkan.
4. Membandingkan elemen dalam file-file berbeda untuk disesuaikan ( sperti
harga dalam faktur dengan master file harga yang telah disahkan.
5. Memasukkan data uji dalam progam klien menetukan apakah aspek computer.
6. Melaksanakan ulang berbagai perhitungan seperti penjumlahan buku besar
pembantu piutang usaha atau file persedian

K. Membuat Laporan Hasil pemeriksaan Progam keuangan.

6. Tehnik dan metode Pemeriksaan.


A. Tehnik Pemeriksaan
1. Definisi
Tehnik pemeriksaan adalah tata caramelakukan pemeriksaan yang efektif
efisien sesibgkat mungkin memperoleh data dan informasi memadai tanpa
menekan terperiksa meminimalkan ganguan.

2. Tujuan

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 6


Tehnik pemeriksan bertujuan mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan dalam waktu sesingkat mungkin

3. Hasil yang diharapkan.


Diperoleh data dan informasi lengkap memadai untuk digunakan penyusunan
KKP dan LHP

B. Metode pemeriksaan
1. Definisi.
Metode emeriksaan adalah perangkat / instrumenpemeriksaan yang efektif
untuk memperoeh data dan informasi mengarah diperolehnya temuan bahan
penyusunan KKP dan LHP

2. Tujuan
Metode pemeriksaan dirancang dengan tujuan agar pemeriksaan yang
dilakukan berjalan efektif dan efesien diperoleh data dan informasi lengkap
dan memadai.

3. Langkah-langkah
Pemeriksa memperoleh informasi diperlukan memperoleh jawaban atas
pertanyaan ,yaitu :
a. Apa yang terjadi = What.
b. Dimana yang terjadi = Where.
c. Siapa pelaku,saksi , dan korban = Who.
d. Kapan itu terjadi = When.
e. Mengapa itu terjadi = Why.
f. Bagaimana itu dapat terjadi dan akibat yang terjadi = How.

7. Kertas Kerja Pemeriksaan.


1. Definisi.
Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) adalah dokumen baku sebagai bagian proses
pemeriksaan.
KKP dibuatsebagai pertanggungjawaban dan dokumen pelaksanaan pemeriksaan,
untuk menjelaskan hal-hal sebagi berikut

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 7


a. Pihak yang melakukan pemeriksaan.
b. Pihak terperiksa.
c. Hasil pelaksanaan pemeriksan

2. Tujuan.
Kertas Kerja Pemeriksaan dibuat untuk memberikan gambaran dan informasi awal
atas pelaksanaan pemeriksaan, agar diketahui oleh pihak terperiksa dengan
demikian ada hasil pemeriksaan dinilai oleh terperiksa kurang tepat, dapat
dilakukan klarifikasi , sanggahan ataupun hak jawab.

3. Sistematika Penyajian Kertas Kerja Pemeriksaan


1. Nama terperiksa.
2. Visi dan misi terperiksa.
3. Tujuan terperiksa.
4. Tugas pokok dan fungsi terperiksa
5. Struktur Organisasi terperiksa.
6. Input, proses, out put dan outcome dari terperiksa.
7. Anggaran yang dikelola terperiksa.
8. Key Performance Indicator yang digunakan terperiksa dalam menilai kinerja.
9. Ringkasan hasil pemeriksaan.
10. Ringkasan progam kegiatan terperiksa.
11. Permasalahan yang dihad pai terperiksa dalam pelaksanaan kegiatan.
12. Keterkaitan dengan unit kerja lain dalam pelaksanaan kegiatan.
13. Faktor faktor internal yang mempengaruhi kinerja terperiksa.
14. Faktoer-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja terperiksa.
15. Kesimpulan hasil wawancara.
16. Masalah-masalah yang teridentifikasi.

4. Langkah-langkah Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan.


a) Himpun data dan informasi yang diperlukan.
b) Lakukan analisa data dan informasi
c) Lakukan wawancara / interviu dengan pihak-pihak terkait.
d) Lakukan konfirmasi, klarifikasi dan autentifikasi data dan informasi

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 8


8. Uraian Prosedur Kerja
1) Menguji dan membandingkan pelaksanaan tugas dan fungsi dengan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) nya.
2) Mengatur keandalan laporan keuangan dan informasi lain yang dihasilkan dan
disajikan oleh pengelolah keuangan.
3) Menilai penggunaan dana ditijau dari azas manfaat, ketentuan perundangan dan
peraturan keuangan.
4) Menguji dan mengevaluasi kesesuaian dan kepatuhann dalam pelaksanaan
pengelolahan keuangan dengan aturan yang berlaku.
5) Menguji dan dan mengevaluasi kecermatan kelayakan pengeluaran dana.
6) Menilai pelaksanaan pengendalian penggunaan dana.
7) Mnedeteksi adanya penyalahgunaan dana dan timbulnya kecurangan dan
manipulasi.
8) Membuat kajian resiko finansial yang timbul akibat berlakunya suatu kebijakan.
9) Melakukan reviu atas ketentuan yang berdampak pengeluaran dana yang dinilai
tidak sesuai lagi.
10) Mencocokan saldo dana Buku Kas Umum (BKU) dengan bukti fisiknya.
11) Mengukur kinerja pengelolaan keuangan.
12) Memberikan saran-saran /rekomendasi keuangan.

9. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)


1) Definisi.
LHP adalah sarana mengkomunikasikan hasil pemeriksaan dan juga sebagai
bentuk pertanggungjawaban tugas yang diberikan SPI oleh Direktur.
2) Tujuan
LHP untuk memberikan gambaran dan informasi lengkap dan mutakhir atas
pelaksanaan pemeriksaan, untuk diberikan terperiksa dan selanjutnya hasil nya
ditindak lanjuti khusus adfanya temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut.

3) Sistematika penyajianLaporan Hasil Pemeriksaan.


a) Temuan Hasil Pemeriksaan.
Temuan hasil pemeriksaan adalah membandingkan antara fakta yang
didapatkan dilapangan dengan kriteria yang seharusnya:

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 9


1. Temuan :......................................
2. Kriteria :.......................................
b) Rekomendasi
1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. .....................................................

c) Kesimpulan
1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. .....................................................

d) Informasi Umum
1. Dasar hukum pemeriksaan : Surat Tugas Dir NO:.............
2. Tujuan Pemeriksaan :...........................................................
3. Ruang lingkup pemeriksaan :
a. ...............................................
b. ...............................................
c. ...............................................
d. ...............................................
4. Tindak lanjut hasil pemeriksaan yang lalu : belum pernah / sudah
dilakukan tindak lanjut.
5. Sifat pemeriksaan :biasa / Non Khusus.
6. Periode pemeriksaan : Tahun kerja......
7. Waktu pemeriksaan : rentang waktu tugas dari tanggal .....s/d.....
8. Organisasi Instalasi / bagian... ( yang diperiksa /auditan )
9. Tupoksi :
a. Tugas Pokok :...............
b. Fungsi-fungsi :...............
10. Sumber Daya Manusia.
11. Data kegiatan ...........................
12. Pengendalian Manajemen.......

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 10


13. Dan lain lain ............................

e) Uraian hasil pemeriksaan.


1. Temuan-temuan hasil pemeriksaan...........................................
2. Kriteria ........................................................................................
f) Validasi
Ditanda tangani tim pemeriksa.

10. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.


1. Definisi.
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan adalah kegiatan untuk mengetahui
sejauh mana rekomendasi atas temuan-temuan yang disampaikan dalam Laporan
Hasil Pemeriksaan ditindak lanjut oleh terperiksa dan manajemen dan pihak terkait.

2. Tujuan .
Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan adalah kegiatan bertujuan memastikan
re3komendasi yag telah dibuat pemeriksa tertuang dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan telah dilakukan unit terkait.
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Laporan Pemeriksaan menciptakan tercapainya
tata kelola Rumahsakit yang baik (Good Corporate Governance ) yang didambakan
stakeholder

3. Langkah langkah Pemantauan.


a. Pengamatan melalui dokumen-dokumen terkait
b. Pengamatan melalaui peninjauan lapangan (on the spot ) pada obyek yang
dipantau.
c. Wawancara/ interviu dengan pihak terkait.

4. Tindakan SPI atas dipatuhinya dan tidak dipatuhinya Rekomendasi Laporan


Hasil Pemeriksaan
a. Tindakan SPI atas dipatuhinya rekomendasi LHP
1) Memberikan dukungan dan apresiasi yang melakukan tindak lanjut baik
tertulis atau lisan.
2) Mempelajari dan memprediksidampak positif dilakukannya tindaklanjut.

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 11


3) Mengusulkan pemberian penghargaan oleh direktur berupa incentif material
atau non material.

b. Tindakan SPI atas tidak dipatuhinya rekomendasi LHP

1. Memberikan teguran yang tidak melakukan tindak lanjut baik tertulis atau
lisan.
2. Mempelajari dan memprediksi dampak negatif tidak dilakukannya tindak
lanjut.
3. Mengusulkan pemberian sangsi oleh direktur berupa disincentive material
atau non material.

Panduan Pemeriksaan Pelaksanaan Keuangan Page 12

Anda mungkin juga menyukai