NIM : 201310150511033
Dasar Teori
RADIUS (Remote Access Dial-in User Service) merupakan suatu protokol client-
server yang dikembangkan untuk mekanisme akses kontrol yang memeriksa dan
mengautentikasi pengguna berdasarkan protokol AAA.
FreeRADIUS merupakan salah satu server RADIUS modular berbasis sumber
terbuka yang memiliki banyak fitur dan kemampuan yang tidak kalah dengan RADIUS
server komersial. Salah satu buktinya adalah sudah mendukung beberapa Access Point
(AP) / Network Access Server (NAS) yang umum, dan mendukung berbagai macam
sumber data pengguna dari file teks, LDAP, SQL (MySQL, Oracle, PostgreSQL, MSQL).
FreeRADIUS juga dapat berjalan di berbagai sistem operasi, seperti Linux, FreeBSD,
OpenBSD, OSF, Sun Solaris, dan lain sebagainya.
Hasil Percobaan dan Analisa
Nano /etc/network/interfaces
Catatan:
Untuk melakukan installasi di atas anda harus terkoneksi ke internet.
Pada saat melakukan installasi package mysql anda akan diminta
memasukan password user root.
Konfigurasi MySQL
Membuat database
Ketikan perintah berikut untuk login ke administrasi MySQL
$ mysql –u root –p
Masukan password root yang anda buat tadi pada saat melakukan installasi
MySQL. Selanjutnya kita buat database dengan nama radius
mysql > create database radius;
setelah mengeksekusi perintah di atas, anda akan mendapat respon seperti pada
gambar di bawah ini.
Query OK, 1 row affected (0.00 sec), artinya database yang anda buat telah
berhasil. Untuk melihat hasil database yang kita buat maka gunakan perintah
dibawah ini:
mysql> show databases;
maka hasilya seperti dibawah ini:
Import file schema dan nas database freeradius ke database radius dengan
perintah sebagai berikut:
Artinya kita import file schema.sql dan nas.sql yang ada pada folder
(/etc/freeradius /sql/mysql/ ) ke database radius.
Untuk memastikan apakah proses import berhasil atau tidak jalankan perintah
sebagai berikut:
mysql –u root –p
use radius;
show tables;
jika hasilnya seperti gambar dibawah ini maka proses import sudah berhasil.
Catatan:
simpan semua saat selesai melakukan konfigurasi.
Debug Freeradius
Fungsi debug adalah untuk mengetahui konfigurasi yang telah dilakukan tersebut
sudah benar atau belum. Sebelum melakukan debug FreeRadius, matikan service
FreeRadius dengan perintah berikut ini.
~# freeradius –X
Jika debug radius seperti gambar dibawah maka freeradius sudah dapat digunakan.
Sebelum melakukan pengujian menggunakan radtest maka freeradius yang kita stop tadi
harus di start terlebih dahulu. Dengan perintah sebagai berikut:
Selanjutnya konfigurasi IP pada ether1 dan ether2 dengan perintah seperti ini:
- Untuk interface ether1
/ip address add address=172.16.10.2/24 interface=ether1 comment=to_radius
- Untuk interface ether2
Setting ip pada computer client disini saya menggunakan setting secara static
karena hanya ada satu client, jika mempunyai lebih dari satu client maka gunakan
layanan dhcp server yang ada pada mikrotik.
Tampilan portal hostspot jika konfigurasi telah berhasil, disini kita login dengan
user admin.
pada bagian ini isi address dengan ip radius server dan secret isi dengan secret yang
terdapat pada setingan clients.conf pada ubuntu (/etc/freeradius/clients.conf). dan
simpan konfigurasi di atas.
Konfigurasi Radius pada hotspot, disini untuk mengintegrasikan antara hotspot dan
radius server, dengan tujuan supaya user yang kita buat pada database radius dapat
digunakan.
Pilih use radius untuk mengintegrasikan radius server dan mikrotik. Dan simpan
hasil konfigurasinya.
Pengujian Hotspot Mikrotik Yang Sudah Terintgrasi Dengan Radius Server
Jalankan radius server yang sudah terinstall di ubuntu server dan jalankan mikrotik
yang sudah terinstall di virtulbox.