Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan
rencana kerja ( Bestek ).
I. PENDAHULUAN
a. Umum
Dinas Perumahan dan Kawasan Perumukiman dan Pertanahan Kab. Pandeglang pada
Tahun Anggaran 2019 akan melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Desa Cisaat-
Karoya Kecamatan Mandalawangi yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang. Waktu
Pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
b. Pekerjaan Persiapan
Lingkup Pekerjaan persiapan Peningkatan Jalan Poros Desa Cisaat- Karoya Kecamatan
Mandalawangi mencakup hal-hal berikut.
1. Mobilisasi
Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan
tersebut akan digunakan.
Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan Lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk pentahapan mobilisasi
peralatan utama dan personel terkaitnya dan harus sudah diatur jadwalnya terlebih dahulu
saat tahap pengadaan jasa pemborongannya.
Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan Lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk pentahapan mobilisasi
peralatan utamamdan personel terkaitnya dan harus sudah diatur jadwalnya terlebih
dahulu saat tahap pengadaan jasa pemborongannya.
Setiap tahapan Mobilisasi Peralatan Utama harus terlebih dulu diajukan permohonan
mobilisasinya kepada Direksi pekerjaan paling sedikit 30 hari sebelum tanggal rencana
awal mobilisasi setiap peralatan utama tersebut. Direksi pekerjaan perlu melakukan
monitoring/harian atas rencana mobilisasi hingga terlaksananya mobilisasi peralatan
utama beserta personil operator terkait dengan lengkap dan baik.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PERSONIL
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO
Sesuai dengan Kecelakaan Diberikan Dump Truck Manager
rencana Jadwal Kerja penyuluhan Rambu – Pelaksana
Pelaksanaan Kerjaan Lalu bahaya Proyek
rambu
kecelakaan Manager
lintas keselamatan
kerja sebelum Teknik
Tertimpa Alat kerja Lalulintas Pelaksana
Berat Penggunaan K3
Terlindas APD yang Mandor
Kendaraan sesuai Pekerja,
Kerusakan Bekerja denga tukang,
hati-hati operator
Pada Prasana
Umum
d. Waktu Pelaksanaan
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan yang diberikan selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
4. Perijinan-perijinan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka sejak dikeluarkannya SPMK akan
segera mengurus perijinan-perijinan antara lain;
- Perijinan pengelolaan jalan untuk matrial dan
- Perijinan-perijinan lain yang dibutuhkan
b. Lingkup Pekerjaan
I. Umum
II. Pekerjaan Tanah
III. Perkerasan Aspal
IV. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
1. Uraian Umum
Hal-hal yang direncanakan secara garis besar adalah membagi pekerjaan dalam hal
waktu dan hubungan, ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain.
Dalam perencanaan ini sudah diketahui material-material apa yang harus dipasang
pada waktu tertentu, material harus tiba di lapangan, peralatan yang dipakai dan
tenaga ahli yang akan ditempatkan pada pekerjaan tersebut.
Untuk hal tersebut maksimum dibuatkan :
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
Jadwal waktu pengadaan barang
Jadwal waktu pengadaan peralatan
Jadwal waktu pengadaan tenaga kerja/tenaga ahli
Peralatan,Barang matrial dan Tenaga kerja yang diperlukan dikirim secara bertahap
sesuai jadwal. Peralatan dan Barang matrial tersebut disimpan di dalam gudang / los
kerja dan siap dioperasikan
Yang akan diuraikan didalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal yang
berkaitan dengan item pekerjaan tersebut diatas yang didalamnya memuat antara lain :
Pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Desa Cisaat- Karoya Kecamatan Mandalawangi yang
diturunkan dari usulan rencana kerja / S-Curve akan terbagi menjadi beberapa tahapan
penyelesaian pekerjaan antara lain :
a. Tahap – I
Tahap – I merupakan tahapan mobilisasi yang akan dilakukan selama 84 (Delapan Puluh
Empat) minggu sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja / SPMK. Tahapan mobilisasi
yang akan dilakukan antara lain :
Mempersiapkan base camp dan laboratorium,
Memobilisasi personil dan peralatan konstruksi,
Pembuatan papan nama kegiatan,
Pembuatan rambu-rambu peringatan dll,
Pengadaan K3
Melakukan pengukuran dalam rangka pelaksanaan field engineering / rekayasa
lapangan,
Pembuatan shop drawings / gambar kerja dan review terhadap volume / kuantitas
pekerjaan,
Pengujian seluruh bahan dasar dan pembuatan job mix formula / JMF
Serta hal-hal lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai
dengan persyaratan dokumen, khususnya Spesifikasi Teknis / Spesifikasi Umum,
Selain hal-hal di atas, tahapan ini dilakukan untuk pengembalian kondisi perkerasan
khususnya untuk perbaikan kerusakan jalan yang masuk dalam kategori pekerjaan minor
yang terdiri dari lapis pondasi agregat kelas A. Pekerjaan ini akan dilaksanakan
dalam periode mobilisasi,
Pemeliharaan rutin dilaksanakan sejak SPMK sampai PHO.
b. Tahap – II
Pelaksanaan Tahap – II di lapangan akan dilakukan sebagai berikut :
Pengukuran dan staking out.
Pekerjaan persiapan mobilisasi.
Pekerjaan dilanjutkan dengan penghamparan dan pemadatan lapis Pondasi Agregat
Kelas A dimana sebelum penghamparan tersebut dilakukan penyemprotan dengan
lapis perekat pada permukaan eksisting sebagai bonding antara perkerasan lama dan
baru.
Pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan penghamparan agregat kelas A.
Pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan penghamparan Lapis Resap Pengikat Aspal
Emulsi dan Laston Aus (AC-WC).
c. Tahap – III
Tahap – IIII dikategorikan sebagai tahapan penyelesaian (finishing) sebelum pekerjaan
secara keseluruhan diserah-terimakan dalam proses PHO kepada Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan yang termasuk dalam tahapan ini meliputi pekerjaan pengecatan marka jalan
termoplastik dan rel pengaman .
PEKERJAAN TANAH
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari Penyiapan Badan Jalan. Untuk
masing – masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode pelaksanaannya.
Pelaksanaan :
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
1 Wheel Loader memuat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama dengan Asphalt
Asbuton butir di campur di unit pencampuran asphalt dengan komposisi yang telah disetujui
dump truck membawa campuran asphalt panas kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar
dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal oleh Tandem Roller,
pemadatan utama oleh Type Roller dan pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller .
lintasan pemadatan dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang
suhu yang disyaratkan selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan
yang optimum. Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepian
sambungan hamparan secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset, Asphalt
Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PERSONIL
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO
Sesuai dengan Kecelakaan Diberikan Alat Tukang Manager
rencana Jadwal akibat terkena penyuluhan Aspalht Pelaksana
Pelaksanaan alat kerja bahaya Sprayer Proyek
kecelakaan Compressor Manager
Kecelakaan
kerja sebelum Dump Truck Teknik
akibat terkena kerja Tire Roller Pelaksana
material AMP Penggunaan Alat Bantu K3
Tergilas Mobil APD yang (cangkul, Mandor
AMP sesuai linggis dan Pekerja,
Bekerja denga lain-lain) tukang,
hati-hati operator
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, petugas K3 melakukan langkah-langkah preventif
guna memberikan kepastian terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pelaksana.
Setiap personil di lapangan diberikan/dibekali kemampuan yang memadai dalam hal prevensi
/ pencegahan melalui kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas K3 berupa pelatihan
yang diselenggarakan baik oleh intansi pemerintah maupun swasta. Dengan pelatihan
tersebut diharapkan mereka bisa menerapkan kegiatan baik medis maupun non medis yang
sifatnya emergensi dalam kondisi kerja apapun. Pengendalian operasional berupa prosedur
kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
a. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
Pemasangan rambu-rambu
Gunakan operator bepengalaman
Menjaga jarak dengan alat berat
Menjaga jarak dengan alat pemotong
Memakai kaos tangan
Memakai helm kerja
Memakai rompi berpemantul
Memakai sepatu kerja
Menghindari berada di daerah tebing / curam
Memperhatikan stabilitasi tanah di lokasi kerja terutama turunan
Memperhatikan area swing alat berat
Memperhitungan potensi kejatuhan material
Menempatkan personil untuk mengawasi pergerakan alat kerja
Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur
Organisasi K3 beserta Uraian Tugas
Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel
Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan,
Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3, Indentifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab.
Organisasi K3 :
Penanggung Jawab
Jangka waktu pelaksanaan pada Peningkatan Jalan Poros Desa Cisaat- Karoya Kecamatan
Mandalawangi sampai dengan selesai adalah 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
Demikian Metode Pelaksanaan kami buat untuk memenuhi aturan pelelangan Pekerjaan
Peningkatan Jalan Poros Desa Cisaat- Karoya Kecamatan Mandalawangi .
AGIT KURNIAWAN
Direktur