Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA SISWA

KELAS I DAN II SDN 005 BUKIT KAPUR DUMAI TENTANG


KARIES GIGI

Noreba
Tuti Restuastuti
Wan Fajriatul Mammunah
norebayusuf@yahoo.co.id

ABSTRACT

Caries is a demineralization of the tooth surface caused by bacteria. Parents who


have a low knowledge about the prevention of dental caries, tend to pay less
attention to the oral health of children that can cause dental caries.The purpose of
this study to describe the knowledge and attitudes of parents about dental caries.
This research was conducted in SDN 005 Bukit Kapur Dumai descriptive with
cross sectional approach. Samples in this study are the parents of the students of
class I and II, and with a sample size of at least 150 parents. Data were collected
by interview using a questionnaire. From the results of this study, scoring on a
sufficient level of knowledge (54.67%), neutral position (62.00%). Based on
gender the parents who followed in this study were (64.00%) of women with an
age range of 20-35 years (60.00%) also had high school (56.00%) and work as a
housewife (55, 33%).

Keywords: Knowledge, attitudes, dental caries

PENDAHULUAN
Karies gigi merupakan suatu Menurut WHO tahun 2012,
permasalahan kesehatan gigi dan bahwa 90% anak-anak sekolah
mulut yang banyak ditemukan pada diseluruh dunia pernah menderita
negara maju maupun negara karies gigi. Prevalensi karies gigi
berkembang. Salah satunya negara yang tertinggi terdapat di Asia dan
kita Indonesia. Hal ini disebabkan Amerika Latin. Di Amerika Serikat,
karena sebagian masyarakat karies gigi merupakan penyakit
Indonesia, kurang memperhatikan kronis anak-anak yang sering
kebersihan gigi dan mulutnya. Salah terjadi.3
satu bukti terjadinya karies gigi yaitu Berdasarkan survey World
tidak terawatnya kesehatan gigi dan Health Organization (WHO) tahun
mulut.1 Karies adalah proses 2007, anak-anak Indonesia pada usia
perusakan yang menyebabkan 6 tahun telah mengalami karies gigi
dekalsifikasi email gigi dan berlanjut sebanyak 20%, meningkat 60% pada
menjadi kerusakan email serta anak usia 8 tahun, 85% pada usia 10
dentin, dan pembentukan lubang tahun dan peningkatan yang luar
pada gigi.2 biasa terjadi pada anak usia 12 tahun
yaitu 90%.4 Sehingga permasalahan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


1
karies gigi pada anak-anak menjadi terserang karies karena gigi ini
hal yang sangat penting terutama merupakan gigi permanen yang
pada anak usia Sekolah Dasar karena pertama kali erupsi dan mendapatkan
merupakan indikator keberhasilan tekanan yang besar pada waktu
upaya pemeliharaan kesehatan gigi mengunyah.10,11.
pada anak.5 Berdasarkan data yang
Departemen Kesehatan didapat dari Dinas Kesehatan Kota
Republik Indonesia tahun 2010 Dumai terdapat 1.445 kasus karies
menunjukan bahwa 63% penduduk gigi pada tahun 2014. SDN OO5
Indonesia menderita penyakit gigi Bukit Kapur Dumai merupakan salah
dan mulut meliputi karies gigi dan satu sekolah dasar yang terletak
penyakit mulut.6 Dari data dipinggiran Kota Dumai tepatnya di
Kementrian Kesehatan Republik Kecamatan Bukit Kapur dan hasil
tahun 2010 Indonesia menunjukan data dari Puskesmas Bukit Kapur
bahwa prevalensi karies gigi di setempat banyaknya siswa-siswi
Indonesia mencapai 60% hingga yang mengalami karies gigi pada
80% dari populasi dan menempati Sekolah Dasar tersebut.
peringkat ke enam sebagai penyakit Berdasarkan survey awal
yang paling banyak di derita.7 Di penulis di SDN 005 Bukit Kapur
Provinsi Riau, prevalensi karies gigi Dumai secara langsung dengan
adalah 53,3% dan yang pengalaman mengambil 20 siswa-siswi secara
karies gigi adalah 75,4%.8 acak didapati 14 orang siswa-siswi
Salah satu penyebab menderita karies gigi. Berdasarkan
timbulnya masalah gigi dan mulut uraian diatas peneliti ingin meneliti
pada masyarakat adalah faktor gambaran pengetahuan dan sikap
prilaku atau sikap mengabaikan orang tua siswa kelas I dan II di SDN
kebersihan kesehatan gigi dan mulut. 005 Bukit Kapur Dumai tentang
Hal tersebut dilandasi oleh karies gigi.
kurangnya pengetahuan akan
pentingnya pemeliharaan gigi dan METODE PENELITIAN
mulut. Seorang anak-anak masih
bergantung pada orang dewasa dalam Desain penelitian
hal menjaga kebersihan dan Desain penelitian yang
kesehatan gigi dan mulut karena digunakan adalah deskriptif dengan
kurang nya pengetahuan mengenai pendekatan Cross sectional yakni
kesehatan gigi dan mulut dibanding untuk mengetahui pengetahuan dan
orang dewasa.9 sikap orang tua siswa kelas I dan II
Usia sekolah anak-anak kelas di SDN 005 Bukit Kapur Dumai
I dan II pada umumnya berusia 6-7 tentang karies gigi.
tahun, dimana pada usia tersebut
dalam masa pertumbuhan gigi Tempat dan waktu penelitian
permanen. Infeksi dari karies gigi Penelitian ini dilakukan di
susu yang karies dapat merusak gigi Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit
permanen yang sedang tumbuh kapur Dumai dan pada bulan April
dibawah akar gigi susu anak berusia 2014- Maret 2015.
6-7 tahun, dan prosesnya terus
berlanjut hingga usia 12 tahun. Gigi Populasi
molar permanen bawah lebih banyak

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
Populasi dari penelitian ini Selnjutnya jumlah sampel
adalah orang tua siswa-siswi kelas I ditambah 10% sehingga yang
dan II di SDN 005 Bukit kapur dibutuhkan pada penelitian ini
Dumai. Jumlah keseluruhannya yaitu sebanyak 150 orang tua siswa kelas I
206 orang dengan rincian kelas I dan II .
berjumlah 98 orang dan kelas II
berjumlah 108 orang. Populasi sampel yang
dilakukan adalah dengan
Sampel menggunakan Teknik proportional
Sampel penelitian ini di ambil stratified random sampling. Teknik
orang tua siswa-siswi yang ini dipakai karena jumlah tiap kelas
memenuhi kriteria inklusi dan dan tidak sama, sehingga perlu
tidak memenuhi eksklusi. perimbangan antara jumlah anggota
Kriteria inklusinya yaitu: populasi berdasarkan masing-masing
strata secara acak. Responden akan
- Orang tua siswa-siswi kelas I dipilih secara acak dari kelas I dan II
dan II yang bersedia ikut dengan menggunakan rumus besar
berpartisipasi dalam sampel bertingkat, yaitu:
penelitian dengan mengisi
kuisioner. Jumlah sampel menurut strata

Sedangkan kriteria eksklusinya : =


- Orang tua siswa kelas I dan II
Jumlah sampel pada kelas I
yang tidak bisa membaca.
=
Jumlah sampel minimum
= 71,35
penelitian ini dihitung berdasarkan
rumus Slovin: = 72 orang

n= Jadi di dapatkan jumlah sampel


kelas I sebanyak 72 orang. Begitu
seterusnya untuk kelas II.
Keterangan:
keterangan
n : Besar sampel
N1 : jumlah populasi menurut strata
N : Besar populas n : jumlah sampel seluruhnya
d :Tingkatkepercayaan/ketepatan N : jumlah populasi seluruhnya
yang di inginkan(0,05)
Tabel 3.1 hasil
Maka jumlah sampel perhitungan besar sampel menurut
minimum penelitian ini sebagai strata
berikut.
Kelas Jumlah Sampel
n= siswa
Kelas I 98 72
Kelas II 108 78
Total 206 150
= 135,9

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


3
data yang terkumpul dimasukan
Instrumen penelitian kedalam tabel frekuensi sesuai
Instrumen dalam penelitian ini dengan kategori masing masing.
adalah menggunakan lembar
kuisioner yang diisi untuk melihat Etika penelitian
gambaran pengetahuan dan sikap Penelitian ini telah dinyatakan
orang tua tentang karies gigi pada lolos kaji etik oleh Unit Etik
Siswa-siswi kelas I dan II di SDN Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
005 Bukit Kapur Dumai. Kuisioner Fakultas Kedokteran Universitas
ini sudah di uji validitas dan Riau(nomor:48/UN19.1.28/UEPKK/
reliabelitasnya. 2015).

Pengumpulan data HASIL


Data diperoleh langsung dari
responden melalui kuisioner. Seluruh Distrbusi karakteristik orang tua
responden yang ikut penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin,
dikumpulkan dalam suatu ruangan. Pekerjaan, dan pendidikan
Kemudian responden diberikan
pengarahan tentang cara pengisian Penelitian ini telah dilakukan
dan tahapan-tahapan penelitian. pada orang tua yang memiliki anak
Selanjutnya setiap responden kelas I dan II di Sekolah Dasar
diberikan kuisioner yang terdiri dari Negeri 005 Bukit Kapur Dumai pada
15 pernyataan untuk menilai bulan April 2014 - April 2015. Dari
pengetahuan dan 17 pernyataan hasil penelitian terdapat 150 orang
menilai sikap. tua yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi.
Pengolahan data Distribusi karakteristik ibu
peneliti melakukan editing yaitu berdasarkan usia, pendidikan,
memeriksa kembali data yang pekerjaan dan jenis kelamin dapat
diperoleh dan memberi kode tertentu dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini.
(coding). Setelah dilakukan coding,

Tabel 4.1 Karakteristik orang tua yang mempunyai anak kelas I dan II di
Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit Kapur Dumai.
Kriteria Jumlah Persentase
Umur <20 0 0.00%
20-35 90 60.00%
>35 60 40.00%

Jeniskelamin Wanita 96 64.00%


Pria 54 36.00%

Pekerjaan TidakBekerja(IRT) 83 55.33%


PegawaiNegeri 21 14.00%
Swasta 46 30.67%

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


4
PendidikanTerakhir Tidak Sekolah 0 0.00%
SD 10 6.67%
SMP 33 22.00%
SMA/SMK 84 56.00%
Perguruan Tinggi 23 15.33%

Pengetahua Frekuen Persenta


Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat Baikn ibu si31
(n) si20,67
(%)
bahwa kelompok usia terbanyak
Cukup 82 54,67
yaitu usia 20-35 tahun dengan
jumlah 90 orang tua (60,00%), Kurang 37 24,67
diikuti usia >35 tahun sebanyak 60
orang tua (40,00%) dan tidak ada ibu Berdasarkan gambar 4.2
usia < 20 tahun. Pendidikan dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu
terbanyak yaitu SMA dengan jumlah terbanyak adalah orang tua yang
84 orang tua (56,00%), diikuti berpengetahuan cukup sebanyak 82
pendidikan SMP sebanyak 33 orang orang tua (54,67%), diikuti dengan
tua (22,00%), pendidikan SD orang tua yang berpengetahuan
sebanyak 10 orang tua (6,67%), kurang 37 orang tua (24,67%) dan
perguruan tinggi sebanyak 23 orang orang tua yang berpengetahuan baik
tua (15,33%) dan tidak ada yg tidak yaitu 31 orang tua (20,67%).
bersekolah. Pekerjaan terbanyak
yaitu orang tua yang tidak bekerja Gambaran sikap orang tua siswa
atau sebagai ibu rumah tangga kelas I dan II di Sekolah Dasar
sebanyak 83 ibu (55,33%) diikuti Negeri 005 Bukit Kapur Dumai
yang bekerja sebagai PNS yaitu 21 tentang kries gigi
orang tua (14,00%) dan yang bekerja
swasta sebanyak 46 orang Gambaran sikap orang tua
tua(30,67%). Jenis kelamin siswa kelas I dan II di Sekolah Dasar
terbanyak yaitu perempuan sebanyak Negeri 005 Bukit Kapur Dumai
96 orang (64,00%) dan laki-laki tentang karies gigi dapat diihat pada
sebanyak 54 orang (36,00%). Tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.3 Gambaran sikap orang
Gambaran pengetahuan orang tua tua siswa kelas I dan II di Sekolah
siswa kelas I dan II di Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit Kapur
Dasar Negeri 005 Bukit Kapur Dumai tentang kries gigi
Dumai tentang kries gigi (n=150). Sikap Frekuensi Persentasi
orang
Positif (n)
25 (%)
16,67
Gambaran pengetahuan orang tua
Netral 93 62,00
tua siswa kelas I dan II di Sekolah
Dasar Negeri 005 Bukit Kapur Negatif 32 21,33
Dumai tentang karies gigi dapat
diihat pada Tabel 4.2 berikut : Berdasarkan Tabel 4.3 dapat
Tabel 4.2 Gambaran pengetahuan dilihat bahwa gambaran sikap orang
orang tua siswa kelas I dan II di tua terbanyak yaitu orang yang
Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit bersikap netral dengan jumlah 93
Kapur Dumai tentang kries gigi. orang tua (62,00%), diikuti dengan
sikap negatif sebanyak 32 orang tua
Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015
5
(21,33%) dan yang bersikap positif pengetahuan.Menurut Departemen
25 orang tua (16,67%). Kesehatan 2003, lama pendidikan
lebih dari 9 tahun sudah termasuk
Pembahasan dalam kategori baik.14
Sebagian besar didapatkan
Distribusi karakteristik orang tua 55,33% orang tua yang tidak bekerja
berdasarkan umur, jenis kelamin, atau sebagai Ibu Rumah Tangga.
pekerjaa dan pendidikan. Pekerjaan berpengaruh terhadap
tingkat pengetahuan, responden
Hasil penelitian didapatkan yang tidak bekerja atau sebagai ibu
60,00% orang tua yang berusia 20-35 rumah tangga memiliki waktu luang
tahun. Responden pada usia diatas lebih banyak sehingga bisa
sudah termasuk usia yang matang digunakan untuk menggali ilmu
dalam menjalankan perannya sebagai pengetahuan dan informasi dari
orang tua dan sudah banyak sumber mana pun serta waktu
menerima informasi yang diperoleh bersama anak anak nya lebih banyak
dari mana pun. Salah satu faktor dari pada orang tua yang bekerja
yang mempengaruhi tingkat sehingga lebih memperhatikan
pengetahuan yaitu usia, semakin kesehatan pada anak nya. Hal ini
bertambah usia seseorang maka sesuai dengan penelitian yang
semakin bertambah pula informasi dilakukan oleh Hamadi didapatkan
yang didapat. Hasil penelitian Selvi pekerjaan orang tua yang
di Kecamatan Blimbing Malang menunjukkan gambaran pengetahuan
tahun 2012 tentang tingkat baik yaitu ibu rumah tangga.15
pengetahuan orang tua menunjukkan Sebagian besar orang tua
tingkat pengetahuan yang baik pada penelitian ini adalah berjenis
berada dalam rentang umur dewasa kelamin perempuan (ibu) sebesar
awal. Umur merupakan salah satu 64,00%. pada penelitian ini
faktor yang dapat menentukan responden terbanyak adalah berjenis
kematangan seseorang baik dalam kelamin perempuan yaitu seorang
berfikir, bertindak maupun belajar.12 ibu, Hal ini dikarenakan pada
Sebanyak 56,00% orang tua penelitian ini responden terbanyak
memiliki tingkat pendidikan SMA. bekerja sebagai ibu rumah tangga
Rata-rata responden memiliki tingkat sehingga bisa menyempatkan diri
pendidikan terakhirnya SMA. Salah untuk mengikuti penelitian ini dari
satu faktor pengetahuan yaitu tingkat pada bapak- bapak yang lebih sibuk
pendidikan, seseorang yang memiliki bekerja di luar. Hal ini sesuai
tingkat pendidikan tinggi akan dengan penelitian yang dilakukan
memberi pengaruh pada tingkat oleh Hamadi yang menunjukan
pengetahuan nya yang baik pula. sebagian besar responden adalah
Sama halnya dengan penelitian yang berjenis kelamin perempuan(
15
dilakukan oleh Sumerti bahwa 70,8%). Hasil penelitian ini juga
tingkat pendidikan terbanyak adalah serupa dengan E.Sariningrum di
tingkat pendidikan Jatipurno menunjukkan responden
menengah(SMA).13Menurut yang terbanyak adalah berjenis
Notoadmodjo, salah satu tujuan dari kelamin perempuan.16
pendidikan adalah untuk
mengembang dan meningkat kan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


6
Gambaran pengetahuan orang tua Pengetahuan orang tua sangat
tentang karies gigi. penting dalam mendasari
Hasil penelitian didapatkan terbentuknya perilaku yang
54,67% orang tua berpengetahuan mendukung atau tidak mendukung
cukup dan masih ada orang tua yang kebersihan gigi dan mulut anak.
memiliki pengetahuan kurang yaitu Pengetahuan tersebut dapat diperoleh
24,67%. Tingkat pengetahuan orang secara alami maupun secara
tua pada penelitian ini dinilai dengan terencana yaitu melalui proses
mengisi kuesioner yang berisi 15 pendidikan. Orang tua dengan
pernyataan pengetahuan ibu tentang pengetahuan rendah mengenai
karies gigi pada siswa SD kelas I dan kesehatan gigi dan mulut merupakan
II kemudian dihitung dan dibagi faktor predisposisi dari perilaku yang
menjadi tiga kategori baik, cukup tidak mendukung kesehatan gigi dan
dan kurang Tingkat pengetahuan mulut anak.18
responden tentang karies gigi Teori Green, mengatakan
merupakan besarnya pengetahuan bahwa pengetahuan merupakan
orang tua tentang karies gigi. faktor internal yang terdapat dalam
Responden yang memiliki diri individu sehingga dapat
pengetahuan kurang mungkin mempermudah individu untuk
dikarenakan kurang nya menggali berprilaku dan pengetahuan
informasi tentang kesehatan gigi dan berpengaruh langsung terhadap sikap
mulut terutama karies gigi yang dan prilaku seseorang.15
disebabkan oleh terlalu sibuknya
responden dengan pekerjaannya Gambaran sikap orang tua tentang
mengurus rumah tangga serta tidak karies gigi
peduli dengan masalah kesehatan
gigi tersebut. Orang tua perlu Pada tabel 4.4 dapat dilihat
mengetahui dan mengajarkan hal hal bahwa orang tua dengan sikap netral
yang baik pada anak, serta melatih tentang karies pada anak yaitu
anak sejak dini untuk merawat gigi 62,00% dan masih terdapat ibu yang
sendiri. Apabila orang tua memiliki memiliki sikap negatif yaitu 21,33%.
pengetahuan yang rendah mengenai pada penelitian ini masih ditemukan
pencegahan karies gigi, cenderung responden yang memiliki sikap
kurang memperhatikan kesehatan negatif hal ini dikarenakan ketidak
gigi dan mulut anak sehingga dapat pedulian orang tua terhadap
menyebabkan terjadinya karies kesehatan gigi pada anak nya,
16
gigi. Berdasarkan penelitian yang berdasarkan hasil pantauan peneliti
dilakukan oleh Jayanti menujukan orang tua kurang memperhatikan
hasil tingkat pengetahuan ibu pola makan anak seperti tidak
tentang karies gigi dengan kejadian membatasi jajan anak yang lebih
karies menunjukkan adanya banyak menyukai makanan yang
kecenderungan semakin baik tingkat manis-manis yang dapat
pengetahuan ibu tentang karies gigi menimbulkan karies gigi, serta
diikuti oleh ada tidaknya kejadian kurang nya penerapan dalam
karies gigi. Hal tersebut ditinjau dari merawat gigi seperti menyikat gigi 2
tingkat pengetahuan ibu tentang kali dalam sehari.
karies gigi.17

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


7
Berdasarkan penelitian yang baik maka kecenderungan untuk
dilakukan Rahayu, Sikap orang tua bersikap positif akan meningkat.20
mempunyai peranan penting dalam Menurut penelitian yang dilakukan
kesehatan gigi anaknya. Seorang ibu oleh Sumanti V, Widarsa T, dan Duarsa
yang mempunyai sikap yang baik bahwa kurangnya tingkat partisipasi
saja belum cukup untuk orang tua dalam perawatan
mempengaruhi status karies gigi kesehatan gigi dan mulut anak di
pada anaknya menjadi tidak karies, Puskesmas Tegallalang I
apabila sikap tersebut belum disebabkan oleh kurang nya
diterapkan dalam kehidupan sehari- pengetahuan orang tua tentang karies
hari.19 Apabila sikap dan prilaku gigi dan perawatannya, kurangnya
seseorang sudah baik dalam sikap dan motivasi orang tua
kesehatan gigi dan mulutnya maka terhadap perawatan kesehatan gigi
hal tersebut akan berdampak baik dan mulut. Sebaliknya pengetahuan
juga pada keadaan kesehatan gigi yang cukup dan sikap yang baik
dan mulutnya. Sikap seseorang tentang kesehatan gigi dan mulut
dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperlukan untuk menumbuhkan
dimilikinya, ketika seseorang perilaku yang bersifat konsisten.21
tersebut memiliki pengetahuan yang
kelamin terbanyak yaitu
SIMPULAN DAN SARAN perempuan sebanyak 96
orang (64,00%) dan laki-laki
Berdasarkan penelitian yang sebanyak 54 orang (36,00%).
dilakukan pada 150 orang tua yang 2. Gambaran pengetahuan orang
memiliki anak kelas I dan II di tua yang terbanyak adalah
Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit orang tua yang pengetahuan
Kapur Dumai mengenai gambaran cukup tentang karies gigi
pengetahuan dan sikap orang tua yaitu sebanyak 82 0rang
siswa kelas I dan II di Sekolah Dasar (54,67%)
Negeri 005 Bukit Kapur Dumai, 3. Gambaran sikap orang tua
dapat diambil simpulan sebagai yang terbanyak adalah orang
berikut : tua yang bersikap netral
tentang karies gigi yaitu
1. Distribusi karakteristik orang sebanyak 93 orang (62,00%)
tua berdasarkan usia paling
banyak ditemukan pada
rentang usia 20-35 tahun Berdasarkan penelitian yang
yaitu 90 orang tua (60,00%), telah dilakukan maka peneliti
berdasarkan tingkat menyarankan :
pendidikan didapatkan yang 1. Orang tua (responden)
terbanyak yaitu SMA sebesar Responden lebih
84 orang tua (56,00%), memperhatikan kesehatan
berdasarkan pekerjaan gigi dan mulut anak sejak dini
terbanyak didapatkan banyak sehingga dapat mencegah
orang tua (ibu) yang tidak atau mengurangi resiko karies
bekerja yaitu 83 ibu (55,33%) pada anak melakukan
dan berdasarkan jenis kunjungan kedokter gigi
kelamin terdapat Jenis minimal 6 bulan sekali.

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


8
1. Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit Puskesmas lebih
Kapur mempertimbangkan pelaksanaan
Sekolah mengadakan UKGS perawatan gigi pada anak yang
(Usaha Kesehatan Gigi dan baik dan benar sebagai bahan
mulut Sekolah) untuk lebih tambahan untuk kegiatan
memperhatikan kesehatan gigi program kesehatan ibu dan anak
dan mulut pada anak, sehingga dengan mengadakan penyuluhan
dapat mencegah terjadinya tentang karies gigi dan
karies gigi . pencegahannya serta perawatan
2. Puskesmas Bukit Kapur Dumai gigi pada anak.

UCAPAN TERIMA KASIH Laode Burhanuddin, M.Kes. selaku


dosen penguji dan dr. Miftah Azrin,
Penulis mengucapkan terima
Sp.KO. selaku supervisi yang telah
kasih yang sebesar-besarnya kepada
memberikan waktu, bimbingan, ilmu,
pihak Fakultas Universitas Riau,
nasehat, motivasi dan semangat
drg. Tuti Restuastuti, M.Kes dan
kepada penulis selama penyusunan
drg.Wan Fajriatul Mammunah,
skripsi sehingga skripsi ini dapat
Sp.KG. selaku pembimbing,Ibu Fifia
diselesaikan.
Chandra, S.K.M.,M.K.M dan dr.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pintauli S. Menuju Gigi Sehat 4. Mengembangkan prilaku sehat


dan Mulut Sehat : Pencegahan pada anak usia 2-4 tahun
dan Pemeliharaan. Medan: USU direktorat pembinaan anak usia
Press. 2008: 4-6.[diunduh 24 dini. 2012
november 2014]. Di akses dari: .www.paud.kemendiknas.go.id[
http//usupress.usu.ac.id. di akses tanggal 25 november
2014].
2. Dorlan, Newman WA. Kamus
Kedokteran Dorland. Edisi 29. 5. Oktavilia D, Probosari N,
Jakarta: EGC. 2002: 156 Sulistiyani. Perbedaan OHI-S
DMF-T Dan Def-t pada siswa
3. Sumini, Amikasari B, Nurhayati Sekolah Dasar berdasarkan letak
D. Hubungan konsumsi Geografis Di Kabupaten
makanan manis dengan kejadian Situbondo: e. Jurnal Pustaka
karies gigi pada anak prasekolah Kesehatan, vol.2(no.I). januari,
di TK B RA Muslimat PSM 2014.
Tegalrejo Desa Semen
Kecamatan Nguntoronadi 6. Situmorang N. Prilaku Pencarian
Kabupaten Magetan : Jurnal Pengobatan dan Pemeliharaan
Delima Harapan, Vol 3, No.2 Kesehatan Gigi, Majalah
Agustus-Januari 2014: 20-7 Kedokteran Gigi. 206 : 13(2)

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


9
7. Pusat data dan informasi 13. Sumarti N. Faktor- faktor yang
kementrian kesehatan RI.Situasi berhubungan dengan prilaku ibu
kesehatan gigi dan mulut. 2014. dalam deteksi dini karies gigi
www.depkes.go.id [ di akses pada Anak balita di Kecamtan
tanggal 20 juni 2015] Kuta Utara Kabupaten Badung.
Jurnal Kesehatan gigi, vol 1,
8. Triono. Laporan Hasil Riset no.1 Februari 2013.
Kesehatan Dasar(RISKESDA)
Provinsi Riau tahun 2007. Badan 14. Menteri Pendidikan Nasional
Penelitian dan Pengembangan (Mendiknas). 2004. Rencana
Kesehatan Departemen Strategis Depdiknas.
Kesehatan RI 2009:13 www.psp.kemdiknas.go.id/uploa
ds/Renstra. [diakses tanggal 25
9. Fankari. Pengaruh penyuluhan mei 2015]
dengan metode stimulasi dan
demontrasi terhadap perubahan
prilaku menjaga kesehatan gigi
15. Hamadi D A. Gambaran
dan mulut anak Sekolah Dasar.
pengetahuan orang tua tentang
[Karya Tulis Ilmiah].
pencegahan karies dan status
Yogyakarta: UGM. 2004
karies murid SD Kelurahan
Mendono Kecamatan Kimtom
10. Kawuryan, U. Hubungan
Kabupaten Banggai. Jurnal e-
pengetahuan tentang kesehatan
GIGI, Volume 3, nomor 1,
gigi dan mulut dengan kejadian
Januari- juni 2015.
karies gigi anak SDN Kleco II
Kelas V dan VI Kecamatan
16. Sariningrum E. Hubungan
Laweyan. [Skripsi]. Surakarta:
tingkat pendidikan, sikap dan
Universitas Muhammadiyah
pengetahuan orang tua tentang
Surakarta. 2008
kebersihan gigi dan mulut pada
anak balita 3-5 tahun dengan
11. Pengaruh pola makan dan
tingkat kejadian karies di paud
menyikat gigi terhadap kejadian
jatipurno.[Skripsi] Surakarta:
karies molar pertama permanen
Universitas Muhammadiyah
pada murid SD Negeri 26 Rimbo
Surakarta. 2009.
Kaluang Kecamatan Padang
Barat. Majalah Kedokteran
17. Jayanti C. Hubungan tingkat
Andalas No.2. VOL. 36. Juli-
pengetahuan ibu mengenai
Desember 2012.
karies gigi dengan kejadian
karies gigi pada anak TK Aisyah
12. Selvi. Hubungan tingkat Kateguhan Sawit Boyolali.
pengetahuan orang tua tentang [Skripsi]. Surakarta: Universitas
perawatan gigi sejak dini dengan Muhammadiyah Surakarta. 2012
kejadian karies gigi pada Anak
Usia Prasekolah di TK Mentari 18. Rahayu. Pengaruh edukasi
Indonesia Kecamatan Blimbing menggunakan KIKA (Kartu
Malang.[Skripsi]. Malang: Indikator Karies Anak) terhadap
Universitas Brawijaya. 2012 prilaku ibu tentang pencegahan
karies gigi sulung di kelurahan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


10
Randusari Semarang. [thesis]. kesehatan gigi dan mulut di kota
Semarang: Universitas Denpasar. [skripsi] Denpasar:
diponegoro. 2013 universitas Mahasaraswati. 2014

19. Nurbayani S. Hubungan 21. Sumanti V, Widarsa T, Duarsa


pengetahuan, sikap, praktik ibu P. Faktor yang berhubungan
dengan karies gigi murid usia 5 dengan partisipasi orang tua
tahun di pondok labu.[skripsi] dalam perawatan kesehatan gigi
Jakarta: Poltekes.2013 anak di Puskesmas Tegallalang
I. Public Health and Preventive
20. Mandita S. Hubungan sikap Medicine Archive, Volume 1,
masyarakat terhadap Nomor 1, Juli 2013
pemeliharaan dan perawatan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


11

Anda mungkin juga menyukai