Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KENDALI MUTU

KEGIATAN LABORATORIUM TAHAP ANALITIK


DAN PASCA ANLITIK

Disusun Oleh :
1. Rizky Adji Pangestu 1713453040
2. Dewi Lestari 1713453041
3. Oktavia Puspa Dewi 1713453042
4. Febrina Chrisdamara 1713453043
5. Stefani Reza Andrianti 1713453044
6. M. Taufiqur Rahman 1713453045

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekuragan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kriktik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandarlampung, 30 juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Judul ...................................................................................................................... (i)

Kata Pengantar ................................................................................................... (ii)

Daftar Isi ............................................................................................................(iii)

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. (1)

1.1 Latar Belakang ................................................................................... (1)

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. (2)

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................. (2)

BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. (3)

2.1 Pengertian Analitik .............................................................................. (3)

2.1.1 Contoh Kegiatan Analitik di Laboratorium Kesehatan………….(3)


2.2 Pengertian Pasca-Analitik .................................................................. (4)

2.2.1 Pencacatan .................................................................................. (5)

2.2.2 Pelaporan ................................................................................... (6)

2.2.3 Penyimpanan Dokumen .............................................................. (6)

2.2.4 Pemusnahan Dokumen ................................................................ (7)

BAB III : PENUTUP .......................................................................................... (8)

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... (8)

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... (9)

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai penyedia jasa layanan, laboratorium kesehatan mempunyai
peranan penting dalam menentukan diagnosis, prognosis dan evaluasi hasil
pengobatan serta menentukan tingkat kesehatan seseorang. Oleh karena itu
laboratorium harus berusaha secara terus-menerus meningkatkan mutu
pelayanan untuk memperoleh kepuasan pelanggan.
Ada beberapa faktor penting yang menjadi perhatian manajemen
laboratorium dalam menerapkan sistem manajemen pengendalian mutu untuk
memastikan kegiatan laboratorium berjalan sebagaimana mestinya.
Sistem manajemen pengendalian mutu meliputi :
a. Quality Planning
Membuat perencanaan dan penyediaan untuk reagensia, bahan dan alat,
metode dan SDM yang kompeten pada saat menentukan jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan.
b. Good Laboratory Practice
Membuat suatu pedoman, prosedur dan petunjuk tetap yang menjadi acuan
dalam kegiatan operasional laboratorium.
c. Quality Control
Melakukan pengendalian mutu terhadap hasil pemeriksaan sehingga hasil
yang dikeluarkan benar-benar valid, tertelusur dan dapat dipercaya sesuai
dengan metode yang ditentukan.
d. Quality Assurance
Mengukur karakteristik mutu hasil pemeriksaan dan didokumentasikan,
meliputi variabel analitik dan non analitik.
e. Quality Improvement
Melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu pemeriksaan dengan
memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi selama
proses pemeriksaan.

1
Dalam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan
penting, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya
yang sering sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya tahap analitik dan
pasca analitik yang lebih cenderung kepada urusan administrasi, sedangkan
proses pra analitik kurang mendapat perhatian.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan tahap analitik? Beri contoh.
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan tahap pasca-analitik? Beri contoh.

1.3 Tujuan Masalah


1.3.1 Untuk mengetahui apa itu tahap analitik beserta contohnya.
1.3.2 Untuk mengetahui apa itu tahap pasca-analitik beserta contohnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analitik


Analitik adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan. Meliputi pemantauan terhadap ketersediaan peralatan yang
baik, pemilihan metode yang tepat, pemilihan reagensia yang berkualitas baik,
pelaksanaan kalibrasi, pengukuran kontrol dan penyediaan SDM yang
kompeten.
2.1.1 Contoh Kegiatan Analitik di Laboratorium Kesehatan
a. Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit atau Differential Cell
Count
Cara kerja :
 Buat apusan darah tipis bentuknya menyerupai lidah,
caranya : satu tetes darah disimpan di ujung objek glass yang
tidak berlemak, diapus dengan ujung objek glas yang lain
keringkan.
 Biarkan kering, kemudian fiksasi dengan methanol selama
kurang lebih 3-5 menit untuk merekatkan.
 Bilas. Lalu tambah reagen Giemsa selama 5-15 menit.
 Keringkan, baca dibawah mikroskop pembesaran 100x
dengan menambahkan imersi oil.
b. Bleeding Time Metode Duke
Cara kerja :
 Desinfeksi daun telinga dengan kapas alkohol , biarkan
mengering.
 Buat luka dengan disposable lanset steril panjang 2 mm
dalam 3 mm. sebagai pegangan pakailah kaca objek dibalik
daun telinga dan tepat pada saat darah keluar jalankan stop
watch.
 Setiap 30 detik darah yang keluar diisap dengan kertas
saring bulat tetapi jangan sampai menyentuh luka

3
 Bila perdarahan berhenti, hentikan stopwatch dan catatlah
waktu perdarahan
c. Mikroskopis Telur cacing, Amoeba, Sisa makanan dan
Protozoa
Cara kerja :
 Diteteskan lugol/eosin sebanyak 1 tetes pada kaca objek
 Diambil feses dengan menggunakan aplikator, kemudian
dicampurkan kekaca objek yang berisi lugol/eosin
 Ditutup dengan deck glass
 Sediaan di periksa dengan perbesaran lensa objektif 10x
sampai 40x
d. Pemeriksaan Glukosa Metode Fehling
Cara kerja :
 Dimasukan kedalam tabung reaksi campuran larutan fehling
A & B (1:1) sebanyak 2ml
 Kemudian ditambahkan urin sebanyak 0,5 ml lalu
dihomogenkan
 Setelah itu dipanaskan diatas api bunsen selama 2 menit
mendidih atau pada penangas air yang mendidih selama 5
menit
 Hasil reaksi diamati dan dicatat

2.2 Pengertian Pasca-analitik


Pasca Analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk
meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar -benar valid
atau benar. Meliputi pemantauan terhadap perhitungan, evaluasi, dan
penanganan/penyampaian hasil pemeriksaan kepada pasien/pelanggan.
Berdasarkan Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar
(Good Laboratory Practice). Departemen Kesehatan Tahun 2008, Pasca
Analitik atau Tahap Pasca Analitik dibahas lebih lanjut dalam Bab Pencatatan
dan Pelaporan.

4
Kegiatan pencatatan dan pelaporan sangat diperlukan dalam perencanaan,
pemantauan dan evaluasi, serta pengambilan keputusan untuk peningkatan
pelayaanan laboratorium di masa depan. Untuk itu kegiatan ini harus
dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan
pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.
2.2.1 Pencatatan
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis
kegiatannya. Ada empat jenis kegiatan pencatatan yaitu:

1. Pencatatan kegiatan pelayanan.


Kegiatan ini berfungsi untuk mendokumentasikan kegiatan
pelayanan di suatu laboratorium kesehatan. Misalnya adalah adanya
buku register yang berisikan penerimaan spesimen serta jenis
pemeriksaan. Buku register ini harus berisikan identitas pasien
secara lengkap untuk menghindari tertukarnya sampel atau lain-
lainnya.

2. Pencatatan keuangan
Kegiatan ini berfungsi untuk mendokumentasikan uang yang masuk
atau keluar untuk kebutuhan laboratorium kesehatan. Pencatatan ini
juga bisa dijadikan bukti bila sewaktu-waktu terjadi selip data yang
menimbulkan kecurigaan antar staf.

3. Pencatatan logistik
Kegiatan ini berfungsi untuk mendokumentasikan bahan logistik
yang ada maupun yang sudah habis. Dengan begitu staf yang
bertugas dapat meminta pembelian barang tersebut untuk
kepentingan pemeriksaan.

4. Pencatatan kepegawaian
Kegiatan ini berfungsi untuk mendokumentasikan pegawai-pegawai
yang bertugas dalam suatu pemeriksaan. Sehingga petugas yang
bersangkutan dapat dimintai pertanggungjawabannya apabila adanya
ketidaksesuaian hasil.

5
2.2.2 Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1. Laporan kegiatan rutin harian/ bulanan/ triwulan/tahunan
2. Laporan khusus (misalnya KLB, HIV, NAPZA dll)
3. Laporan hasil pemeriksaan. Pelaporan ini meliputi:
tanggungjawab manajemen untuk membuat format hasil
pemeriksaan, penyerahan hasil tepat waktu, dan komponen
laporan hasil pemeriksaan yang tidak boleh ada kesalahan dalam
hal pengejaan dll.

2.2.3 Penyimpanan Dokumen


Setiap laboratorium harus menyimpan dokumen-dokumen tersebut
dibawah ini :
1. Surat permintaan pemeriksaan laboratorium
2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Surat permintaan dan hasil rujukan
Prinsip penyimpanan dokumen :
1. Semua dokumen yang disimpan harus asli dan harus ada bukti
verifikasi pada dokumen dengan tanda tangan oleh
penanggungjawab laboratorium/supervisor (hard copy)
2. Berkas laboratorium disimpan selama 5 tahun. Untuk kasus-kasus
khusus dipertimbangkan tersendiri
3. Berkas anak-anak harus disimpan hingga batas usia tertentu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
4. Berkas laboratorium dengan kelainan jiwa jika disimpan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
5. Untuk memudahkan penelusuran pada kasus-kasus tertentu
misalnya dipakai sebagai barang bukti/medico legal…. + forum
nas. Salinan atau berkas hasil yang dilaporkan harus disimpan
sedemikian sehingga mudah ditemukan kembali. Lamanya waktu

6
penyimpanan dapat beragam, tetapi hasil yang telah dilaporkan
harus dapat ditemukan kembali sesuai kepentingan medis atau
sebagaimana dipersyaratkan oleh persyaratan nasional, regional
atau setempat.

2.2.4 Pemusnahan Dokumen


Sebelum dimusnahkan, ambil informasi-informasi yang utama
terlebih dahulu. Pada pelaksanaan pemusnahan harus ada berita
acara sesuai prosedur yang berlaku, yang berisi :
1. Tanggal, bulan dan tahun pemusnahan
2. Penanggungjawab/otorisasi pemusnahan dokumen

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analitik adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan. Meliputi pemantauan terhadap ketersediaan peralatan yang
baik, pemilihan metode yang tepat sedangkan Pasca Analitik adalah tahap
akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk meyakinkan bahwa hasil
pemeriksaan yang dikeluarkan benar -benar valid atau benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jaminan Mutu laboratorium Amerind Bio-Clinic. 2010.

Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar = (Good Laboratory


Practice) – Jakarta : Departemen Kesehatan. 2008

https://dokumen.tips/documents/tugas-makalah-tahap-analitik-dan-pasca-
analitik.html

Anda mungkin juga menyukai