Tak Halu
Tak Halu
DISUSUN OLEH
2019/2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI
I. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi : mengekspresikan pikiran,
mengontrol dan memilih aktivitas.
II. TUJUAN :
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) diharapkan klien dapat
meningkatkan kemampuan dalam mempersepsikan simulasi yang dilakukan
sehingga dapat mengontrol halusinasinya
B. Tujuan Khusus
1.
III. LANDASAN TEORI
A. Halusinasi
1. Pengertian
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi
yang dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan
sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan, perabaan, atau
penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa
stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara yang
sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari
panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan
terbangun yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional,
organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015)
2. Macam- Macam Halusinasi
a. Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara
orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-
kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai pada
percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami halusinasi.
Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa
klien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang dapat
membahayakan.
b. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar
geometris,gambar kartun,bayangan yang rumit atau kompleks.
Bayangan bias menyenangkan atau menakutkan seperti melihat
monster.
c. Penghidu
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses
umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi
penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang, atau dimensia.
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang
jelas. Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau
orang lain.
f. Cenesthetic
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri,
pencernaan makan atau pembentukan urine
g. Kinisthetic
(Prabowo, 2014)
Tugas :
1) Mencatat serta mengamati respon pasien ( dicatat dengan format
yang tersedia )
2) Mengobservasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan
B. Alat dan Bahan
1. Buku gambar
2. Pensil
3. Penghapus
4. Pensil warna/krayon
5. Bola kecil
6. Musik
C. Metod
Demonstrasi kelompok
D. Setting Tempat
E. Program Antisipasi
1. Bila pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok maka beri
motivasi oleh fasilitator
2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama pasien,
tanyakan alasan pasien meninggalkan permainan, berikan motivasi
agar pasien kembali menikuti permainan
3. Bila ada pasien lain yang ingin mengikuti permainan, maka beri
penjelasan pada pasien tersebut bahwa permainan ini ditunjukan pada
pasien yang dipilih. Katakan pada pasien tersebut bahwa ada waktu
lain untuk mereka.
VI. PELAKSANAAN
A. Persiapan
1. Mengumpulkan semua klien yang terjadwal ikut terapi aktivitas
2. Membuat kontrak dengan klien.
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
B. Fase Orientasi ( 15 Menit )
1. Salam terapeutik
a. Salam dari Leader “ Selamat Pagi “
b. Perkenalkan nama dan panggilan semua anggota terapis dan klien
dengan menggunakan game sebut anggota tubuh yang caranya
leader menyebutkan salah satu anggota tubuh maka klien harus
menyentuh anggota tubuh yang disebut. Pada saat menyebutkan
anggota tubuh tersebut leader memegang anggota tubuh yang tidak
disebutkan untuk mengecek kefokusan klien.
c. Menanyakan beberapa nama dan panggilan klien yang ikut
serta.
2. Evaluasi/Validasi
a. Menanyakan perasaan klien. “ bagaimana perasaannya hari ini?”
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Kontrak
a. Waktu 45 menit
b. Tempat : ruang sadewa
c. Topik : melakukan Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi :
mengekspresikan pikiran, mengontrol dan memilih aktivitas.
4. Tata Tertib
a. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
b. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
c. Tidak diperkenankan makan, minum, selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
d. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
e. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
f. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
5. Tujuan aktivitas :
Setelah dilakukan Terapi Aktivitas kelompok klien mampu
melakukannya secara mandiri
C. Fase Kerja ( 20 Menit )
1. Sesi 1: Menggambar
Pasien diminta untuk menggambar sesuai dengan harapan, cita
cita sesuai perasaannya. Selarna menggambar klien didampingi oleh
fasilitator. Waktu untuk menggambar adalah 5 menit.
2. Sesi II: Mengungkapkan gambar yang telah dibuat.
Musik dinyalakan kemudian bola tenis mulai diputar hingga
musik berhenti. pasien yang memegang bola diharuskan untuk
menceritakan isi dari gambar yang telah dibuatnya. Klien yang tidak
bercerita diharuskan untuk mendengarkan cerita dari klien lain
kemudian menceritakan kembali apa yang telah pasien ceritakan.
Kegiatan dilakukan berulang hingga seluruh pasien menceritakan isi
dari gambar yang dibuatnya.
3. Berikan pujian tepuk tangan pada klien.
VII. EVALUASI
A. Evaluasi proses
B. Evaluasi hasil