Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI TATA KELOLA DANA PRIBADI DAN DANA PERUSAHAAN DALAN

PERUSAHAAN DAGANG

Oleh:

Nuris Shobach

Jurusan Akuntansi Universitas Islam Malang

Jln.Mayjen Haryono 193 Malang

Email:

Nuris123453@gmail.com

ABSTRAK

Kata Kunci: -Strategi

-Dana pribadi

-Dana perusahaan

-Perusahaan dagang
PENDAHULUAN

Jenis perusahaan berdasarkan kegiatannya dibagi menjadi dua,yaitu perusahaan


dagang dan perusahaan jasa.Menurut Joghn Max,1999,perusahaan dagang adalah perusahaan
yang bisnis utamanya membeli barang dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa
mengubah wujud barang tersebut.Contoh perusahaan dagang yang bisa kita temui adalah took
kelontong dan supermarket.Kedua jenis bisnis tersebut membeli barang kebutuhan sehari-hari
dari pemasok dan menjual kembali kepada konsumen.Ada 5 hal yang menjadikan perusahaan
berbeda dengan perusahaan jasa maupun yang lainnya,yaitu adanya
penjualan,pembelian,piutang dagang,dan utang dagang,beban penjualan serta beban
administrasi dan umum,dan laporan laba rugi.Penjualan dan pembelian merupakan kegiatan
utama pada perusahaan dagang.Dengan adanya penjualan dan pembelian barang berwujud
dengan spesifikasi(berat,volume,atau ukuran fisik lainnya) yang jelas inilah yang
membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa terutama pada akuntansinya.

Menurut Saleh Afif,1990 ada 5 hal penting dalam pengelolaan perusahaan


dagang,yang pertama inventory control yaitu pencatatan persediaan barang atau inventory
control di bidang akuntansi dibedakan menjadi 2 yaitu metode persediaan periodik dan
perpetual. Dalam metode periodik, adanya transaksi pembelian tidak didebet pada rekening
persediaan tapi pada rekening pembelian. Begitu pula dengan transaksi penjualan, tidak
dikredit pada rekening persediaan tapi pada rekening penjualan. Sedangkan pada metode
perpetual, baik jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan dicatat di setiap barang
yang dijual. Dengan cara ini catatan akuntansi akan secara terus-menerus memperlihatkan
jumlah persediaan yang ada.

Yang kedua cash flow (Arus Kas) adalah inti dari pengelolaan perusahaan dagang
adalah arus kas. Dengan dana kas yang terkelola dengan baik, semua aktivitas perusahaan
bisa selalu terjaga. Baik itu untuk dana operasional perusahaan, utang-piutang yang jatuh
tempo, ataupun bila perusahaan ingin berinvestasi. Oleh sebab itu laporan keuangan
khususnya kas masuk dan kas keluar sangat penting dalam menentukan baik tidaknya kondisi
keuangan sebuah perusahaan.

Yang ketiga profit perusahaan adalah kata kunci untuk menjaga bisnis tetap
berkembang. Tanpa profit, perusahaan,akan sulit memperoleh keuntungan sehingga membuat
perusahaan tidak berkembang. Ketika perusahaan dagang mengalami hal ini, maka
perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lain dan bisa membuat perusahaan
gulung tikar. Mengembangkan bisnis dan meningkatkan profit adalah suatu tantangan yang
berkelanjutan. Untuk itu, Anda dituntut untuk terus berinovasi untuk mengembangkan bisnis
di era pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini.

Yang keempat kelancaran utang-piutang.Utang usaha yang lancar menjadi kekuatan


untuk selalu tersedianya stok persediaan pada perusahaan dagang. Pada dasarnya, supplier
akan senang memberikan barangnya karena utang yang kita miliki selalu dibayar dengan
lancar dan tepat waktu. Dalam membantu arus kas, umur piutang menjadi penentunya karena
penghasil kas adalah dari konsumen. Semakin lama umur piutang, maka perusahaan akan
sulit mendapatkan kas.
Yang terakhir rekening akuntansi yang digunakan.Akun-akun yang dapat digunakan
untuk perusahaan dagang lebih variatif dibandingkan jenis usaha jasa atau jenis usaha
manufaktur. Perusahaan akan terbantu bila mereka menggunakan software akuntansi.
Umumnya, software tersebut sudah menyediakan rekening yang sesuai dengan standar
akuntansi.
Anggito Abimanyu,2006 menyebutkan bahwa dana pribadi atau dana perusahaan
harus dipisahkan dalam pencatatan atau pembukuan laporan keuangan perusahaan,Dana
pribadi merupakan dana yang bersumber bukan dari perusahaan.Contohnya penghasilan gaji
tetap pemilik took sebagai seorang PNS.Dalam hal ini gaji tersebut tidak boleh
dicampuradukkan pencatatanya dengan dana atau kas perusahaan ,meskipun kedua hal
tersebut merupakan penghasilan pemilik perusahaan sekaligus PNS tadi.
Banyak kekeliruan dalam pencatatan atau penyusunan laporan keuangan keuangan
perusahaan karena adanya kesalahan perusahaan dan penggabungan antara dana pribadi dan
dana perusahaan.Oleh karena itu muncul berbagai permasalahan dan problematika mengenai
hal ini.
RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana strategi membedakan atau mengelompokkan dana pribadi dengan dana
perusahaan?
2.Bagaimana strategi mengatasi dana pribadi yang masuk di dana perusahaan ,maupun
sebaliknya?

PEMBAHASAN
1.Bagaimana strategi membedakan atau mengelompokkan dana pribadi dengan dana
perusahaan?
Dana pribadi adalah dana yang dimiliki oleh pemilik perusahaan itu sendiri. Bagi
perusahaan yang belum go public atau masih dalam masa startup kemungkinan untuk
memperoleh suntikan dana keuangan dari pinjaman bank atau dari investor akan sangat kecil
sekali dan bisa saja akan menemui banyak masalah yang menyulitkan terutama kendala
teknis dan manajemen. Solusi dana atau keuangan yang paling mudah jika perusahaan berada
dalam kondisi tersebut adalah dana pribadi. Syarat yang harus terpenuhi jika hanya
mengandalkan sumber keuangan pribadi adalah jumlahnya harus besar agar cukup untuk
menggerakkan fungsi produktif perusahaan, sehingga kunci keberhasilan perusahaan adalah
kekuatan financial internal perusahaan.
Dengan menggunakan dana pribadi sebagai satu-satunya sumber keuangan
perusahaan akan memberikan keuntungan untuk pemilik perusahaan, yaitu lebih leluasa
dalam menentukan semua arah kebijakan kegiatan perusahaan dan mendapat keuntungan
yang maksimal karena tidak terbebani hutang atau pembagian keuntungan dengan pihak
lain.Di satu sisi dengan mengandalkan dana pribadi memberikan banyak kelebihan, namun di
sisi lain juga memiliki kekurangan pada kinerja perusahaan. Kekurangan jika hanya
mengandalkan dana pribadi adalah membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga masalah
keterbatasan modal menjadi faktor penting yang mengakibatkan lambatnya perusahaan
memperluas kegiatan usaha dan perusahaan kurang bisa bersaing dan nuga jika menggunakan
dana pribadi maka akuntan di perusahaan harus pandai dalam memilah antara laba atau rugi
perusahaan dengan pribadi
pemisahan uang pribadi dan uang usaha akan membuat pemilik usaha melihat
pengeluaran serta pemasukan usaha dengan jelas. Dan masih ada beberapa manfaat lainnya
yang bisa dirasakan saat Anda disiplin dalam menggunakan uang usaha dan uang pribadi
secara terpisah, seperti:
1.Pembukuan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien

2.Uang untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi dengan jelas

3.Bisa tahu apakah usaha sudah menguntungkan atau belum, sehingga lebih mudah untuk
mengambil keputusan menyangkut usaha

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membedakan atau mengelompokkan
dana pribadi dan dana perusahaan,yaitu:

1.Membuat Rekening yang Berbeda

Maksud dari membuat rekening yang berbeda adalah menempatkan uang pribadi di rekening
tabungan yang terpisah dengan rekening untuk usaha. Namun, pemisahan rekening ini tidak
harus di bank yang berbeda, bisa di rekening dari bank yang sama.

Dengan demikian, bisa benar-benar dapat melihat arus kas uang usaha maupun kondisi
keuangan pribadi. Sehingga dapat mengetahui dengan pasti apakah usaha telah untung atau
sebaliknya.

2. Kelola Usaha dengan Baik

Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha di rekening yang berbeda, maka tinggal
mengelola usaha dengan baik. Sehingga bisa mengembangkan usaha secara maksimal dan
bisa memperoleh untung seperti yang diharapkan.

Caranya, buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk keperluan usaha. Perkirakan
pemasukan yang sudah rutin diperoleh, setelah itu juga harus disiplin melakukannya, seperti
mengarsipkan tagihan dan nota pembelanjaan.

3. Evaluasi Setiap Minggu

Setiap minggu, harus melakukan evaluasi keuangan setiap minggu untuk mengetahui
pergerakan modal usaha dan keuntungan yang diperoleh. Catat dengan baik dan rapi semua
hal yang berkaitan dengan usaha.

4. Analisa Kondisi Keuangan


Selanjutnya, juga harus rutin melakukan analisa keuangan secara berkala. Ini bisa dilakukan
setiap 3 bulan sekali. Jangan lupa memperhatikan kondisi keuangan dan utang jika ada.

5. Alokasikan Profit dengan Tepat

Terakhir adalah mengalokasikan keuntungan atau profit dengan benar. Formulasi yang tepat
untuk mengalokasikan usaha adalah 2,5 : 15 : 20 : 30 : 32,5. Apa ini maksudnya?

 2,5% untuk zakat usaha


 15% dananya simpan untuk ditabung atau diinvestasikan guna keperluan pribadi
 20% pisahkan untuk cicilan utang modal, meskipun modal ini dari dompet pribadi
sendiri
 30% gunakan untuk kepentingan pribadi
 32,5% pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha

Anda mungkin juga menyukai