Penyusun:
0416101031
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah,
rahmat, dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan KKL yang
dilaksanakan di Pangalengan pada 27 February 2019 dengan baik dan sesuai dengan
rencana. Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas perjalanan KKL
yang telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk
menguraikan mengenai profil perusahaan yang dikunjungi selama masa KKL dan
memaparkan kegiatan yang dilaksanakan disana. Serta di akhir pembahasan,
penulis mencantumkan saran yang dapat digunakan sebagai perbaikan dalam
pelaksanaan KKL berikutnya. Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak
terlepas dari perhatian serta bantuan dari beberapa pihak.
Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang dapat membuat laporan ini
menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat baik kepada
penulis sendiri dan kepada para pembaca secara umum.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang sudah cukup besar. Yaitu Pabrik TK Karamel yang bertempat di Pangalengan
bergerak dibidang pengolahan dodol susu, permen karamen, dan kerupuk susu. Dan
yang selanjutnya adalah PT UPBS yang bergerak di bidang perternakan sapi perah.
Dalam lporan ini saya leboh spesifik membahas mengenai proses produksi
produk dari Pabrik TK Karamel dan PT. UPBS. Manajemen produksi merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lain agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko.1998:8).
2
BAB II
PROFILE PERUSAHAAN
3
Misi
1. Menciptakan makanan olahan susu yang berkualitas dengan
citarasa yang berbeda
2. Selalu menciptakan inovasi produk dari hasil olahan susu
3. Memberikan pelayanan terbaik sebagai tujuan dari usaha ini
2.1.6. Susunan Pimpinan Perusahaan/Direksi
Usaha ini termasuk jenis usaha home industry dan dikelola lagusng
secara turun temurun. Untuk bagian pemotongan dan pengemasan,
Bu Ipah merekrut karyawan wanita. Sedangkan untuk mengangkut
susu dan mengaduk adonan permen caramel, Bu Ipah merekrut
karyawan laki-laki. Bu Ipah memberikan kesempatan bagi
masyarakat sekitar yang putus sekolah atau kurang mampu yang
ingin bekerja untuk menjadi karyawannya.
4
dan sisanya dijadikan perkebuna kinggras dan alfalfa. Pembangunan
pertama dilakukan pada tanggan 12 February 2008 dan berakhir pada
bulan Maret 2009.
Manajer Farm saat itu yaitu Jeremy Hockin menemui peternak John
Gibney dari Australia untuk memilih langsung sapi perah unggul yang
akan dipelihara di PT. UPBS. Jenis yang dipilih adalah sapi Frisien
Holsten sebagai sapi pertama pada awal perusahaan berdiri.
2.2.2. Badan Hukum
Perseroan Terbatas
2.2.3. Jenis Usaha
PT. UPBS adalah perusahaan perternakan yang bergerak dalam
bidang perternakan. Jenis kegiatan yang dilakukan di PT. UPBS ini
adalah memproduksi susu segar yang akan dikirimkan ke PT Utrajaya
tbk yang sesuai dengan dan keamanan pangan. Kegiatan yang
dilakukan di PT. UPBS meliputi milking (pemerahan) dengan system
milking parlour, pakan yang terdiri dari pergudangan, kantor dan
laboratorium, perkandangan yang terdiri atas bidang breeding, fresh
cows, hospital, pemeliharaan pedet, dan foot treaming (pemotongan
kuku).
2.2.4. Pemilik
Ultra Jaya
2.2.5. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan yang memproduksi susu sapi segar yang
berkualitas baik sesuai dengan standarisasi susu dan keamanan
pangan.
Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu
dibajarkan lebih operasional dalam misi. Adapaun misi PT. UPBS
adalah sebagai berikut:
5
1. Menyelenggrakan pelatihan teknis dan fungsional di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan peternak anggota dan peternak
pekerja di PT. UPBS.
2. Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana pelatihan di
bidang kesehatan hewan.
1. Mengembangkan perusahaan
2. Mengembangkan ketanagaan
3. Mengembangkan populasi sapi
4. Mengembangkan sarana dan prasarana
5. Mengembangkan jejaring sumberdaya manusia yang berkualitas
dan berdedikasi tinggi di bidang perternakan khususnya sapi
perah.
2.2.6. Susunan Pimpinan Perusahaan/Direksi
PT. UPBS mempunyai struktur organisasi yang tersusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan yang dalam kegiatannya
saling melengkapi antara setip bidang. Perusahaan dipegang oleh
seorang presiden direktur yang nantinya memerintahkan manajer
sebagai orang yang mengatur system manajemen di perusahaannya
yang dibantu dengan tenaga ahli dan supervisor. Manajer bertugas
untuk mengatur dan mengawasi system manajemen usaha semua
bidang khususnya bagian program usaha. Selain itu manajer bertugas
dalam hubungan ke luar perusahaan seperti hubungan dengan
perusahaan lain atau perizinan kunjungan. Manajer dibantu oleh
tenaga ahli dalam hal mengatur kegiatan di lapangan.
Perusahaan perternakan ini memiliki tiga divisi yang setiap divinya
dipimpin oleh seorang supervisor. Supervisor ini memiliki kewajiban
untuk bertanggung jawab langsung terhadap manajer dengan mengatur
dan mengawasi setiap kegiatan yang ada di bidangnya sesuai dengan
6
perintah manajer. Masing-masing supervisor di setiap bagian
membawahi operator yang berfungsi membantu suoervisor dalam hal
teknis. Selain manajer, dibawah direktur ada bagian finance yang
bertugas dalam hal finansia atau keuangan dan menganalisis usaha di
PT. UPBS. Finance membawahi Human Resource Development
(HRD) dan Manajer Informaton System (MIS).
7
BAB III
HASIL OBSERVASI
8
yang dihasilkan agar efisien, melalui pemanfaatan pengetahuan dan
keterampilan orang-orang di dalam organisasi.
Kegiatan produksi merupakan salah satu aktifitas ekonomi yang sangat
menunjang selain kegiatan konsumsi. Kegiatan konsumsi dan produksi
adalah satu mata rantai yang saling berkaitan dan tidak bisa saling
dilepaskan. Produksi adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam
menghasilkan suatu produk baik barang, maupun jasa yang kemudian
dimanfaatkan oleh konsumen. Selain itu produksi juga merupkan segala
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu
barang atau jasa.
Pada dasarnya manajemen produksi adalah suatu pengelolaan proses
pengubahan atau proses konversi dimana sumber-sumber daya yang berlaku
sebagai input diubah menjadi barang dan jasa, produk barang atau jasa ini
biasa disebut output.
Jadi yang dimaksud dengan manajemen produksi adalah seluruh
aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinasikan factor-faktor produksi
secara efisien untuk mencuptakan dan menambah nilai dan benefit dari
produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh organisasi. Dan manajemen
produksi dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengelola secara
optimal penggunaan sumber daya (fakor produksi) dalam proses
transformasi menjadi produk barang dan jasa.
Jadi untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan menggunakan
berbagai sumber daya. Sumber daya yang harus dikelola secara optimal
dalam bentuk tentukan lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku,
daerah konsumen mengatur penempatan mesin, merencanakan proses
produksi, menjaga ketepatan waktu, dan pekerjaan lain yang bersifat teknis
dalam pabrik.
Manajemen produksi dapat didefinisikan sebagai pelaksana kegiatan-
kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,
pembaharuan, pengoperasian, dan pengawasan system-sistem produktif.
Kegiatan-kegiatan tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
9
1) Pemilihan
Keputusan strategis yang menyangkut pemilihan proses melalui apa
berbagai barang dan jasa akan diproduksi atau disediakan.
2) Perancangan
Keputusan-keputusan taktikal yang menyangkut kreasi metoda-metoda
pelaksanaan suatu operasi produktif.
3) Pengoperasian
Keputusan-keputusan suatu perencanaan tingkat keluaran jangka
panjang atau dasar forecast permintaan dan keputusan0keputusan
scheduling pekerjaan dan pengalokasian karyawan jangka pendek.
4) Pengawasan
Produsen-produsen yang menyangkut pengambilan tindakan korektif
dalam operasi-operasi produksi barang atau penyediaan jasa.
5) Pembaharuan
Implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam system
produktif berdasarkan perubahan permintaan-permintaan, tujuan-tujuan
organisasional, teknologi, dan manajemen.
Produk adalah label generic untuk output suatu sistme produktif. Sebuah
prodk dapat berupa barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomis, barang
didefinisikan sebagai harta probadi yang dapat bergerak, barang modal
adalah harta yang tidak dapat bergerak, sedangkan jasa adalah suatu
10
kegiatan yang dibutuhkan oleh konsumen atau klien atau pekerjaan yang
dilakukan untuk orang lain adalah output produksi lainnya.
11
Dalam produksi Bu Ipah menggunakan gula putih. Karena jika ia
menggunakan gula merah nanti hasilnya tidak kenyal dan bewarna
hitam. Setelah adonan bewarna coklat dan padat, ia dipindahkan ke
tempat penghalusan dan penipisan. Proses selanjutnya adalah
dihaluskan, di diamkan sebentar, kemudian dipotong-potong. Proses
penghalusan harus dilakukan ketika adonan masih panas agar lebih
mudah dibentuk dan dipotong-potong. Memotong permen caramel
memang agak sulit, sehingga pisau yang digunakan harus benar-benar
tajam.
12
3.1.2. Proses Produksi PT. UPBS
Produk utama dari PT. UPBS adalah susu, susu diperoleh melalui
proses pemerahan. Proses pemerahan di PT. UPBS dibagi menjadi 3
shift yaitu pada pukul 04.00-12.00 WIB, pukul 12.00-20.00 WIB dan
pukul 20.00-04.00 WIB atau selama 24 jam. Setiap 12 jam dilakukan
CIP (Clean in Place) pada pukul 11.00 s/d 12.00 WIB siang dan malam
dilakukan pada pukul 23.00 s/d 24.00 WIB.
Sebelum proses pemerahan dimulai, pertama-tama sapi digiring dari
kandang tiap grup menuju ke ruang pemerahan. Selanjutnya digiring
ke dalam flock-flock tempat pemerahan, kemudian dilakukan dipping
pada putting-putting sapi dilanjutkan dengan tissues dan pemerahan
secara stripping untuk meransang kelyarnya susu. Selanjutnya cluster-
cluster pada mesin perah dipasang pada putting-putting sapi. Setelah
selesai pemerahan dilakukan dipping ulang untuk mengantisipasi
masuknya mikroba ke dalam putting penyebab mastitis.
Mesin perah yang digunakan adalah mesin perah buatan Alfa Laval
atau Delaval yang berjumlah 48 buah dengan tekana udara yang
digunakan adalah 50 atm. Proses pemerahan pada PT. UPBS
berlangsung selama 4-6 menit/ekor. Proses pemerahan susu
menggunakan mesin perah dapat dilakukan dengan waktu pemerahan
5-7 menit untuk sapi dengan potensi susu 5-7 liter per pemerahan.
13
Sedangkan untuk sapi dengan potensi susu 10liter per pemerahan
memerlukan waktu 9-10 menit. Cara pengoperasian mesin perah
adalah sebagai berikut : Angkat cluster dari jeter cup dan biarkan
tergantung: Ubah kran togel ke posisi pemerahan (kiri ke bawah dan
atau kanan ke atas). Bila ada susu kolostrum balikan posisi kea rah
yang berlawanan dengan cepat dan bukan kan ke bawah: Angkat jeter
cup sampai menutup terbalik: Putar saklar transfer sampai posisi
menutup untuk membiarkan bola plastic menutup kran susu; Hidupkan
saklar pusat pulsator; Pasang filter susu dan kencangkan pengunci
sampai tidak bocor.
Produksi susu di PT. UPBS rata-rata sekitar 24 liter per hari untuk
sapi low production, 29 liter per hari untuk sapi medium production,
dan 34 liter per hari untuk sapi high production. Produksi susu sapi
perah Frisian Holstain rata-rata sekitar 20-30 liter/hari. Susu yang
dihasilkan di PT. UPBS akan di angkut ke PT. Ultra Jaya tbk yang
berada di Padalarang dengan menggunakan truk tangki berkapasitas 1
ton dalam satu kali mengangkut.
14
BAB IV
SIMPULAN
4.1. Simpulan
2. Kunci utama dari bisnis karamel Bu Ipah agar terus berjalan adalah
dengan menjaga kualitas dari susu dan produk yang dihasilkan, agar
konsumen menjadi hafak dengan produknya dan produk mempunyai
ciri khas.
15
DAFTAR PUSTKA
https://www.academia.edu/33295286/LAPORAN_KKL_BEI Diakses
pada tanggal 5 Maret pukul 14.20
16
LAMPIRAN
17