Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KULIAH KEJA LAPANGAN (KKL)

Dosen Pembimbing : Pipin Sukandi, S.E., M.M.

Penyusun:

Lutfi Fadilla Santiaji

0416101031

UNIVERSITAS WIDYATAMA

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN

BANDUNG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Pabrik TK


Karamel dan PT. UPBS Pangalengan

Nama : Lutfi Fadilla Santiaji


Npm : 0416101031
Prodi : Manajemen D3
Fakultas : Bisnis & Manajemen
Telah melaksanakan tugas KKL di Pabrik TK Karamel dan PT. UPBS
Pangalengan pada tanggal 27 February 2019.

Bandung, 5 Maret 2019

Disahkan Oleh, Menyetujui,


KA. Prodi Manajemen D3 Dosen Pembimbing

Annisa Lisdayanti, S.E., M.M. Pipin Sukandi, S.E., M.M.


NIP: 112041225 NIP: 1120908160

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah,
rahmat, dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan KKL yang
dilaksanakan di Pangalengan pada 27 February 2019 dengan baik dan sesuai dengan
rencana. Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas perjalanan KKL
yang telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk
menguraikan mengenai profil perusahaan yang dikunjungi selama masa KKL dan
memaparkan kegiatan yang dilaksanakan disana. Serta di akhir pembahasan,
penulis mencantumkan saran yang dapat digunakan sebagai perbaikan dalam
pelaksanaan KKL berikutnya. Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak
terlepas dari perhatian serta bantuan dari beberapa pihak.

Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang dapat membuat laporan ini
menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat baik kepada
penulis sendiri dan kepada para pembaca secara umum.

Bandung, 1 Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
BAB II PROFILE PERUSAHAAN ..................................................................... 3
2.1. Pabrik TK Karamel .................................................................................. 3
2.1.1. Nama Perusahaan .............................................................................. 3
2.1.2. Badan Hukum ................................................................................... 3
2.1.3. Jenis Usaha ........................................................................................ 3
2.1.4. Pemilik .............................................................................................. 3
2.1.5. Visi dan Misi ..................................................................................... 3
2.1.6. Susunan Pimpinan Perusahaan/Direksi ............................................. 4
2.2. PT. Ultra Perternakan Bandung Selatan (UPBS) ..................................... 4
2.2.1. Nama Perusahaan .............................................................................. 4
2.2.2. Badan Hukum ................................................................................... 5
2.2.3. Jenis Usaha ........................................................................................ 5
2.2.4. Pemilik .............................................................................................. 5
2.2.5. Visi dan Misi ..................................................................................... 5
2.2.6. Susunan Pimpinan Perusahaan/Direksi ............................................. 6
BAB III HASIL OBSERVASI ............................................................................. 8
3.1. Tinjauan teoritis topik pilihan .................................................................. 8
3.2. Operasional topic pilihan ........................................................................ 11
3.1.1. Proses Produksi TK Karamel .......................................................... 11
3.1.2. Proses Produksi PT. UPBS ............................................................. 13
BAB IV SIMPULAN ........................................................................................... 15
4.1. Simpulan ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTKA ............................................................................................. 16
LAMPIRAN ......................................................................................................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

3.1. Latar Belakang

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang


memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam
sebuah industry dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus,
sekaligus sebagai proses pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan
mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi. KKL dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi
mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan
perguruan tinggi.

Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit. Persaingan yang


ketat, lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi
penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan,
mahasiswa diharapkan mendapat pengalamana dalam mengenal dunia kerja, dan
memahami lingkungan kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiswa
untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga
kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam bidangnya, dan mampu
untuk menembus ketatnya persaingan di dunia kerja.

Bagi mahasiswa, kegiatan KKL harus dirasakan sebagai pengalaman belajar


yang baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga selesainya Laporan
KKL mahasiswa akan memiliki wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di
tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara
di kemudian hari.

Pertumbuhan industry menengah berkembang mewarnai perekonomian di


daerah. Dalam mengetahui sebuah standar pada suatu perusahaan maka kami
mengunjungi 2 perusahaan yang terdiri dari home industry dan juga perusahaan

1
yang sudah cukup besar. Yaitu Pabrik TK Karamel yang bertempat di Pangalengan
bergerak dibidang pengolahan dodol susu, permen karamen, dan kerupuk susu. Dan
yang selanjutnya adalah PT UPBS yang bergerak di bidang perternakan sapi perah.

Dalam lporan ini saya leboh spesifik membahas mengenai proses produksi
produk dari Pabrik TK Karamel dan PT. UPBS. Manajemen produksi merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lain agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko.1998:8).

2
BAB II
PROFILE PERUSAHAAN

2.1. Pabrik TK Karamel

2.1.1. Nama Perusahaan


TK Karamel. Permen caramel ini dihasilkan dari 100% sapi murni.
Pabrik permen susu caramel ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an.
2.1.2. Badan Hukum
Perseorangan
2.1.3. Jenis Usaha
Produk pengolahan susu. Usaha ini diawali dari ide segarnya untuk
memqnfaatkan sisa susu sapi yang terbuang untuk kemudian diolah
menjadi makanan siap konsumsi. Bu Ipah dibantu keluarganya pun
mulai meracik sendiri resep sederhana pembuatan permen susu
caramel.
2.1.4. Pemilik
Hj. Ipah Datipah
2.1.5. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan industry makanan olahan susu yang terbaik
dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan
kepuasan.

3
Misi
1. Menciptakan makanan olahan susu yang berkualitas dengan
citarasa yang berbeda
2. Selalu menciptakan inovasi produk dari hasil olahan susu
3. Memberikan pelayanan terbaik sebagai tujuan dari usaha ini
2.1.6. Susunan Pimpinan Perusahaan/Direksi
Usaha ini termasuk jenis usaha home industry dan dikelola lagusng
secara turun temurun. Untuk bagian pemotongan dan pengemasan,
Bu Ipah merekrut karyawan wanita. Sedangkan untuk mengangkut
susu dan mengaduk adonan permen caramel, Bu Ipah merekrut
karyawan laki-laki. Bu Ipah memberikan kesempatan bagi
masyarakat sekitar yang putus sekolah atau kurang mampu yang
ingin bekerja untuk menjadi karyawannya.

2.2. PT. Ultra Perternakan Bandung Selatan (UPBS)

2.2.1. Nama Perusahaan


PT. Ultra Perternakan Bandung Selatan (UPBS). Lokasi perusahaan
ini awalnya merupakan perkebunan teh namun dengan kondisi cuaca
yang cocok dan memungkinkan untuk dibuat perternakan sapi perah,
maka lokasi ini dipilih untuk pembangunan perusahaan PT. UPBS
dengan luas 64 hektar yang terbagi atas 7-8 hektar luas perkandangan

4
dan sisanya dijadikan perkebuna kinggras dan alfalfa. Pembangunan
pertama dilakukan pada tanggan 12 February 2008 dan berakhir pada
bulan Maret 2009.
Manajer Farm saat itu yaitu Jeremy Hockin menemui peternak John
Gibney dari Australia untuk memilih langsung sapi perah unggul yang
akan dipelihara di PT. UPBS. Jenis yang dipilih adalah sapi Frisien
Holsten sebagai sapi pertama pada awal perusahaan berdiri.
2.2.2. Badan Hukum
Perseroan Terbatas
2.2.3. Jenis Usaha
PT. UPBS adalah perusahaan perternakan yang bergerak dalam
bidang perternakan. Jenis kegiatan yang dilakukan di PT. UPBS ini
adalah memproduksi susu segar yang akan dikirimkan ke PT Utrajaya
tbk yang sesuai dengan dan keamanan pangan. Kegiatan yang
dilakukan di PT. UPBS meliputi milking (pemerahan) dengan system
milking parlour, pakan yang terdiri dari pergudangan, kantor dan
laboratorium, perkandangan yang terdiri atas bidang breeding, fresh
cows, hospital, pemeliharaan pedet, dan foot treaming (pemotongan
kuku).
2.2.4. Pemilik
Ultra Jaya
2.2.5. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan yang memproduksi susu sapi segar yang
berkualitas baik sesuai dengan standarisasi susu dan keamanan
pangan.
Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu
dibajarkan lebih operasional dalam misi. Adapaun misi PT. UPBS
adalah sebagai berikut:

5
1. Menyelenggrakan pelatihan teknis dan fungsional di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan peternak anggota dan peternak
pekerja di PT. UPBS.
2. Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana pelatihan di
bidang kesehatan hewan.

Dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, maka tujuan yang


ingin dicapai PT. UPBS dalam 5 tahun ke depan adalah:

1. Mengembangkan perusahaan
2. Mengembangkan ketanagaan
3. Mengembangkan populasi sapi
4. Mengembangkan sarana dan prasarana
5. Mengembangkan jejaring sumberdaya manusia yang berkualitas
dan berdedikasi tinggi di bidang perternakan khususnya sapi
perah.
2.2.6. Susunan Pimpinan Perusahaan/Direksi
PT. UPBS mempunyai struktur organisasi yang tersusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan yang dalam kegiatannya
saling melengkapi antara setip bidang. Perusahaan dipegang oleh
seorang presiden direktur yang nantinya memerintahkan manajer
sebagai orang yang mengatur system manajemen di perusahaannya
yang dibantu dengan tenaga ahli dan supervisor. Manajer bertugas
untuk mengatur dan mengawasi system manajemen usaha semua
bidang khususnya bagian program usaha. Selain itu manajer bertugas
dalam hubungan ke luar perusahaan seperti hubungan dengan
perusahaan lain atau perizinan kunjungan. Manajer dibantu oleh
tenaga ahli dalam hal mengatur kegiatan di lapangan.
Perusahaan perternakan ini memiliki tiga divisi yang setiap divinya
dipimpin oleh seorang supervisor. Supervisor ini memiliki kewajiban
untuk bertanggung jawab langsung terhadap manajer dengan mengatur
dan mengawasi setiap kegiatan yang ada di bidangnya sesuai dengan

6
perintah manajer. Masing-masing supervisor di setiap bagian
membawahi operator yang berfungsi membantu suoervisor dalam hal
teknis. Selain manajer, dibawah direktur ada bagian finance yang
bertugas dalam hal finansia atau keuangan dan menganalisis usaha di
PT. UPBS. Finance membawahi Human Resource Development
(HRD) dan Manajer Informaton System (MIS).

7
BAB III
HASIL OBSERVASI

3.1. Tinjauan teoritis topik pilihan


Efektifitas menunjukkan tercapainya tujuan yang diinginkan melalui
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Manajemen adalah
ilmu sekaligus seni. Sebagai seni yang berfungsi untuk mencapai tujuan
yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat. Sedangkan manajemen
sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena- fenomena, kejadian dan
keadaan jadi memberikan penjelasan.
Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat
berjalan secara efektif dan efesien. Agar manajemen yang dilakukan
mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efesien, maka
manaejemn perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau dikenal
sebagai fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi tersebut antaranya fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi
pengendalian, dan fungsi pengawasan.
Efisien mengacu pada hubungan antara masukan dan pengeluaran,
efektif merupakan ukuran prestasi manajemen dalam kegiatan-kegiatan
yang diperlukan agar sasaran organisasi tercapai. Artinya, sejauh mana para
manajer mencapai sasaran-sasaran organisasi merupakan ukuran dalam
menilai bagaimana manajer tersebut telah menjalankan kegiatannya secara
efektif.
Manajemen yaitu suatu aktifitas usaha yang dilakukan oleh sekelompok
manusia yang meliputi perencanaan, dan pengendalian dengan cara yang
efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk melakukan aktivitas
mentranformasikan input menjadi output juga diperlukan manajemen.
Manajemen ini diperlukan untuk mengatur dan mengkoordinasikan factor-
faktor produksi untuk meningkatkan nilai dan benefit dari barang dan jasa

8
yang dihasilkan agar efisien, melalui pemanfaatan pengetahuan dan
keterampilan orang-orang di dalam organisasi.
Kegiatan produksi merupakan salah satu aktifitas ekonomi yang sangat
menunjang selain kegiatan konsumsi. Kegiatan konsumsi dan produksi
adalah satu mata rantai yang saling berkaitan dan tidak bisa saling
dilepaskan. Produksi adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam
menghasilkan suatu produk baik barang, maupun jasa yang kemudian
dimanfaatkan oleh konsumen. Selain itu produksi juga merupkan segala
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu
barang atau jasa.
Pada dasarnya manajemen produksi adalah suatu pengelolaan proses
pengubahan atau proses konversi dimana sumber-sumber daya yang berlaku
sebagai input diubah menjadi barang dan jasa, produk barang atau jasa ini
biasa disebut output.
Jadi yang dimaksud dengan manajemen produksi adalah seluruh
aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinasikan factor-faktor produksi
secara efisien untuk mencuptakan dan menambah nilai dan benefit dari
produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh organisasi. Dan manajemen
produksi dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengelola secara
optimal penggunaan sumber daya (fakor produksi) dalam proses
transformasi menjadi produk barang dan jasa.
Jadi untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan menggunakan
berbagai sumber daya. Sumber daya yang harus dikelola secara optimal
dalam bentuk tentukan lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku,
daerah konsumen mengatur penempatan mesin, merencanakan proses
produksi, menjaga ketepatan waktu, dan pekerjaan lain yang bersifat teknis
dalam pabrik.
Manajemen produksi dapat didefinisikan sebagai pelaksana kegiatan-
kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,
pembaharuan, pengoperasian, dan pengawasan system-sistem produktif.
Kegiatan-kegiatan tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

9
1) Pemilihan
Keputusan strategis yang menyangkut pemilihan proses melalui apa
berbagai barang dan jasa akan diproduksi atau disediakan.
2) Perancangan
Keputusan-keputusan taktikal yang menyangkut kreasi metoda-metoda
pelaksanaan suatu operasi produktif.
3) Pengoperasian
Keputusan-keputusan suatu perencanaan tingkat keluaran jangka
panjang atau dasar forecast permintaan dan keputusan0keputusan
scheduling pekerjaan dan pengalokasian karyawan jangka pendek.
4) Pengawasan
Produsen-produsen yang menyangkut pengambilan tindakan korektif
dalam operasi-operasi produksi barang atau penyediaan jasa.
5) Pembaharuan
Implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam system
produktif berdasarkan perubahan permintaan-permintaan, tujuan-tujuan
organisasional, teknologi, dan manajemen.

Manajemen produksi dan operasi sebagai system transformasi yang


mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Yang menjadi masukan
system tersebut adalah energy, material, tenaga kerja, modal, dan informasi
yang pada akhirnya semua masukan ini diubah menjadi barang-barang dan
jasa melalui teknologi proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk
melakukan transformasi tersebut. Perubahan pada teknologi mengubah cara
suatu masukan digunakan terhadap lainnya, dan mungkin pula produk yang
dihasilkan.

Produk adalah label generic untuk output suatu sistme produktif. Sebuah
prodk dapat berupa barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomis, barang
didefinisikan sebagai harta probadi yang dapat bergerak, barang modal
adalah harta yang tidak dapat bergerak, sedangkan jasa adalah suatu

10
kegiatan yang dibutuhkan oleh konsumen atau klien atau pekerjaan yang
dilakukan untuk orang lain adalah output produksi lainnya.

3.2. Operasional topic pilihan


3.1.1. Proses Produksi TK Karamel
Setiap harinya, proses produksi dimulai sejak pagi. Jika dulu Bu
Ipah mengantarkan susu segarnya ke pengepul susu, kini ia
mendapatkan susu sapi segar dari koperasi setempat. Setiap hari
koperasi mengantarkan 700 liter susu segar kepada Ibu Ipah.
Selanjutnya susu dipindahkan dalam drum-drum atau media berukuran
sedang. Secara bergantian, pekerja memindahkan susu dari truk
pengantar. Dari drum, susu lantas segera dituangkan ke kuali besar.
Kuali besar ini sebelumnya sudah diisi oleh larutan gula pasir
sebanyak 5kg perkuali. Harga susu yang Bu Ipah dapatkan dari
koperasi adalah Rp20.000/liter. Proses pengadukan susu dan gula ini
mengabiskan waktu sekitar 5 jam sebelum didinginkan kemudian
dicetak. Alat yang digunakan pun cukup sederhana, yaitu wajan dan
kompor. Daro 30 liter susu per hari, dihasilkan kurang lebih 9 kg
permen caramel.

11
Dalam produksi Bu Ipah menggunakan gula putih. Karena jika ia
menggunakan gula merah nanti hasilnya tidak kenyal dan bewarna
hitam. Setelah adonan bewarna coklat dan padat, ia dipindahkan ke
tempat penghalusan dan penipisan. Proses selanjutnya adalah
dihaluskan, di diamkan sebentar, kemudian dipotong-potong. Proses
penghalusan harus dilakukan ketika adonan masih panas agar lebih
mudah dibentuk dan dipotong-potong. Memotong permen caramel
memang agak sulit, sehingga pisau yang digunakan harus benar-benar
tajam.

Di ruangan yang sama dengan ruangan pemotongan, dilakukan juga


kegiatan pengemasan permen karamecaramel harus diperhatikan
dalam proses pengemasan adalah lipatan kertas. Sebelumnya, permen
caramel harus disortir dan dipisahkan dari permen yang ukurannya
tidak ideal. Sebelum dikemas, permen harus ditimbang lebih dahulu
sebelum akhirnya dibawa ke ruang pengemasakn akhir.

12
3.1.2. Proses Produksi PT. UPBS
Produk utama dari PT. UPBS adalah susu, susu diperoleh melalui
proses pemerahan. Proses pemerahan di PT. UPBS dibagi menjadi 3
shift yaitu pada pukul 04.00-12.00 WIB, pukul 12.00-20.00 WIB dan
pukul 20.00-04.00 WIB atau selama 24 jam. Setiap 12 jam dilakukan
CIP (Clean in Place) pada pukul 11.00 s/d 12.00 WIB siang dan malam
dilakukan pada pukul 23.00 s/d 24.00 WIB.
Sebelum proses pemerahan dimulai, pertama-tama sapi digiring dari
kandang tiap grup menuju ke ruang pemerahan. Selanjutnya digiring
ke dalam flock-flock tempat pemerahan, kemudian dilakukan dipping
pada putting-putting sapi dilanjutkan dengan tissues dan pemerahan
secara stripping untuk meransang kelyarnya susu. Selanjutnya cluster-
cluster pada mesin perah dipasang pada putting-putting sapi. Setelah
selesai pemerahan dilakukan dipping ulang untuk mengantisipasi
masuknya mikroba ke dalam putting penyebab mastitis.

Mesin perah yang digunakan adalah mesin perah buatan Alfa Laval
atau Delaval yang berjumlah 48 buah dengan tekana udara yang
digunakan adalah 50 atm. Proses pemerahan pada PT. UPBS
berlangsung selama 4-6 menit/ekor. Proses pemerahan susu
menggunakan mesin perah dapat dilakukan dengan waktu pemerahan
5-7 menit untuk sapi dengan potensi susu 5-7 liter per pemerahan.

13
Sedangkan untuk sapi dengan potensi susu 10liter per pemerahan
memerlukan waktu 9-10 menit. Cara pengoperasian mesin perah
adalah sebagai berikut : Angkat cluster dari jeter cup dan biarkan
tergantung: Ubah kran togel ke posisi pemerahan (kiri ke bawah dan
atau kanan ke atas). Bila ada susu kolostrum balikan posisi kea rah
yang berlawanan dengan cepat dan bukan kan ke bawah: Angkat jeter
cup sampai menutup terbalik: Putar saklar transfer sampai posisi
menutup untuk membiarkan bola plastic menutup kran susu; Hidupkan
saklar pusat pulsator; Pasang filter susu dan kencangkan pengunci
sampai tidak bocor.
Produksi susu di PT. UPBS rata-rata sekitar 24 liter per hari untuk
sapi low production, 29 liter per hari untuk sapi medium production,
dan 34 liter per hari untuk sapi high production. Produksi susu sapi
perah Frisian Holstain rata-rata sekitar 20-30 liter/hari. Susu yang
dihasilkan di PT. UPBS akan di angkut ke PT. Ultra Jaya tbk yang
berada di Padalarang dengan menggunakan truk tangki berkapasitas 1
ton dalam satu kali mengangkut.

14
BAB IV
SIMPULAN

4.1. Simpulan

1. Saat ini, perusahaan Bu Ipah masih membutuhkan bantuan untuk


pengembangan usahanya. Karena ia harus memenuhi pesanan yang
terus berdatangan.

2. Kunci utama dari bisnis karamel Bu Ipah agar terus berjalan adalah
dengan menjaga kualitas dari susu dan produk yang dihasilkan, agar
konsumen menjadi hafak dengan produknya dan produk mempunyai
ciri khas.

3. Proses pemerahan sudah menggunakan mesin perah buatan Alfa


Laval atau Delaval yang berjumlah 48 buah dengan tekanan udara
yang digunakan adalah 50 atm. Sehingga sapi bisa diperah dengan
baik.

15
DAFTAR PUSTKA

https://www.pangalengan.desa.id/first/artikel/135 Diakses pada tanggal 5


Maret pukul 14.07 WIB

https://www.academia.edu/33295286/LAPORAN_KKL_BEI Diakses
pada tanggal 5 Maret pukul 14.20

https://www.slideshare.net/muhromdont/upbs Diakses pada tanggal 5


Maret pukul 18.43

http://repository.uin-suska.ac.id/9933/1/2013_2013260EI.pdf Diakses pada


tanggal 8 Maret pukul 19.24

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai