Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PKN

SIKAP POSITIF IDEOLOGI TERBUKA

Disusun Oleh

Kelompok 3 :

Tahun Pelajaran

2017/2018

Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT


yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “ Sikap Positif
sebagai Ideologi Terbuka .Dengan segala kerendahan hati, saran-
saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.

27 Agustus 2017

Penyusun

Isi

A. Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi


terbuka
Pada sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Dr. K.R.T. Radjiman Widyodiningrat
mengatakan bahwa yang harus dipikirkan oleh anggota sidang adalah DASAR NEGARA
bagi negara yang akan didirikan. Oleh Bung Karno, itu diartikan sebagai dasarnya
Indonesia Merdeka (philosofische grondslag) yang disebut Pancasila, Dan juga sudah
disepakati bahwa dasar-dasar negara disebut Pancasila. Dasar negara memiliki
kedudukan yang sangat penting bagi suatu negara. Oleh karena itu, masalah dasar
negara itu sendiri perlu dipahami secara mendalam. Pancasila itu sendiri bersifat
ideologi terbuka yang diharapkan selalu tetap komunikatif dengan perkembangan
masyarakat. Dengan begitu, sudah seharusnya warga masyarakat haruslah mengambil
nilai-nilai positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka dengan menunjukkan
sikap/perilaku sbb:

1. Sikap dan Prilaku Tinggi Nilai-Nilai Ketuhanan


Dengan menempatkan Pancasila sebagai ideologi terbuka ,setiap warga indonesia
diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan sikap dalam memeluk salah satu
agama yang telah diakui oleh pemerintah Indonesia.Sikap dan perilaku positif nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapa
ditunjukkan antara lain:
a. Melaksanakan kewajiban dalam keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
b. Membina kerja sama dan tolong-menolong dengan pemeluk agama lain sesuai
dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing.
c. Mengembangkan toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya kehidupan
yang serasi,selaras,dan seimbang.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa
kepada orang lain, dan lain-lain.

2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kemaanusiaan


Dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sikap dan perilaku kita harus
senantiasa menempatkan manusia lain sebagai mitra sesuai dengan harkat dan
martabatnya. Hak dan kewajibannya dihormati secara beradab,sehingga tidak akan terjadi
penindasan dan pemerasan.Segala aktivitas bersama berlangsung dalam keseimbangan,
kesetaraan, dan kerelaan.Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan
antara lain :
1. Mamperlakukan manusia/orang lain sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa menbeda-
bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, dan tidak
semena-mena terhadap orang lain.

4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti menolong orang lain, memberi bantuan
kepada yang memnbutuhkan, menolong korban banjr dan lain-lain.

3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Persatuan Indonesia


Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan persatuan sesuai dengan sifat ideologi Pancasila yang
terbuka berarti mengharuskan setiap warga indonesia agar tetap mempertahankan
keutuhan dan tegaknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita menyadari bahwa negara kesatuan ini memiliki
berbagai keanekaragaman dari segi agama, adat, budaya, ras, suku, dan sebagainya yang
harus ditempatkan secara proporsional. Oleh sebab itu, jika terjadi masalah atau konflik
kepentingan pribadi, kelompok, dan daerah/golongan

Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan Indonesia sehubungan
dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain:

1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara jika suatu saat
diperlukan.

2. Mencintai tanah air dan bangsa terhadap bangsa dan negara Indonesia.

3. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ik

4. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, dll.

4.Sikap dan Perilaku Menjungjung Tinggi Nilai-nilai Permusyawaratan/


Perwakilan
Nilai-nilai permusyawaratan/perwakilan mengandung makna bahwa hendaknya kita
dalam bersikap dan bertingkah laku menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara
sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat. Rakyatlah yang sesungguhnya memiliki
kedaulatan terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sesuai
dengan sifat ideologi Pancasila terbuka, maka dalam memaknai nilai-nilai
permusyawaratan/perwakilan, aspirasi rakyat menjadi pangkal tolak penyusunan
kesepakatan bersama dengan cara musyawarah/perwakilan. Apabila dengan musyawarah
tidak dapat tercapai kesepakatan, dapat dilakukan pemungutan suara. Setiap keputusan
hasil kesepakatan bersama mengikat kedua pihak tanpa kecuali, dan semua pihak wajib
melaksanakannya .Sikap dan perilaku tersebut dapat ditunjukkan antara lain:

1. Mungutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan untuk


kepentingan bersama.

2. Tidak memaksakan kehendak, melakukan intimidasi dan berbuat anarkis kepada orang
lain

3. Mengakui bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.

4. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah terpilih untuk


melaksanakan musyawarah dan menjalankan tugasnya dengan baik, dll.

5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Keadilan Sosial


Tujuan sikap dan perilaku menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial:

Untuk terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Jadi, kesejahteraan itu sendiri harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
dan merata di seluruh daerah. Sehingga, Kesenjangan yang mencolok baik di bidang politik,
ekonomi, maupun sosial-budaya dapat dihindari.

SIKAP-SIKAP TERSEBUT ANTARA LAIN:

1. Mengembangkan sikap gotong royong dengan lingkungan masyarakat

2. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain seperti: merusak
taman tetangga, menabur paku dijalan, dsb

3. Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar atas masalah pribadi,
masyarakat, bangsa dan negara

4. Suka melakukan kegiatan mewujudkan kemajuan yang merata dengan kerja nyata
seperti: TTG, bengkel, pembuat hasta karya, dsb
Nama dan Kelompok :
Pertanyaan:

Jawaban:

Nama dan Kelompok:


Pertanyaan:
Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai