Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

dengan rahmatnya akhirnya saya dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata

pelajaran Geografi.

Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang "

Makalah tentang “Seisme dan Tektonisme” dengan segala

permasalahannya.

saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di

susun dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis

mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun,

sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Penulis berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis,

dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Kamanre,April 2015

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gempa Bumi merupakan getaran keras dan terjadi secara tiba-


tiba. Gempa ini merupakan peristiwa alam yang sangat
menghancurkan. Pergeseran daratan di Bumi selalu diikuti dengan
gempa. Gempa di bedakan menjadi 3 jenis yaitu Gempa Tektonik
Gempa Vulkanik Gempa Runtuhan
#Menurut jaraknya, gempa juga dibagi menjadi 3
Gempa Sangat Jauh
Gempa Jauh
Gempa local
#Menurut lokasinya, gempa dibagi menjadi 2
Gempa daratan
Gempa lautan
Proses tektonisme bisa disamakan dengan dislokasi yang berarti disertai
dengan perubahan letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan semula. Perubahan
ini bisa secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme berpengaruh pada
wilayah yang luas. Berdasarkan kecepatan gerakan dan luas wilayah yang terkena
pengaruh, Gerak Epirogenesa Gerak Orogenesa

B. Rumusan Masalah

1. Apa gempa itu dan Tektonisme?


2. Bagaimana gempa bisa terjadi ?
3. Bagaimana akibat gempa bumi ?
4. apa itu lipatan dan patahan?
5. bagaimana lipatan dan patahan bisa terjadi?
BAB II
PEMBAHASAN

SEISME (GEMPA)
A. Pengertian Gempa

Gempa adalah gerak atau getar kulit bumi yang disebabkan


oleh gaya endogen, wujudnya berupa sentakan atau getaran
yang mengiringi aktivitas tektonisme maupun vulkanisme.
Gempa dapat juga berupa runtuhan bagian bumi secara lokal.
#Gelombang gempa bumi ada 3 macam,
gelombang primer (gelombang longitudinal)
gelombang sekunder (gelombang transfersal)
gelombang panjang atau gelombang permukaan

B. Macam-macam Gempa Bumi

Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3 macam.


1. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang
menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik
horizontal maupun vertikal. Tenaga Tektonik adalah tenaga
yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik
dan gerak turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi
Epirogenetik dan Orogenetik. - Gerak Epirogenetik (relatif
lambat) Gerak ini ialah gerak vertikal yang naik turun di
berbagai bagian di kulit bumi dan berlangsung sangat lambat
(berabad-abad). Biasanya gerak ini mengakibatkan bagian-
bagian kulit bumi melengkung pada daerah-daerah yang
sangat luas sekali (epeiros = tanah luas). Penting sekali bagi
pembentukan benua-benua (kontinen-kontinen). Daerah-
daerah pedalaman benua-benua seperti : Kanada, Brasillia,
Afrika Tengah, Scandinava, Siberia Utara dsb, terjadi
karena gerak epirogenetik, sejak masa cambrium. Karena
lengkungan bumi itu sangat luasnya, maka tidaklah terjadi
perubahan-perubahan pada hubungan-hubungan batuan-
batuannya, artinya dislokasi (kerutan-kerutan, retakan-
retakan) hampir tak ada. Gerak epirogenetik ini lebih jelas
dapat kita perhatikan pada tepi-tepi pantai. Jika daratan
(daerah pesisir) naik, maka dikatakan epirogenetik negatif,
karena nampaknya permukaan laut seolah-olah turun jika
dibandingkan dengan daratan. Sebaliknya jika daratan
turun disebut epirogenetik positif, karena permukaan laut
seolah-olah naik kelihatannya. Pada hakekadnya tinggi
permukaan laut tidak berubah. Karena untuk peristiwa
seperti ini permukaan lautlah yang diambil orang sebagai
dasar / parameter perbandinga atau dasar pengukuran.
Contoh : Pantai yang naik di Norwegia (epirogenetik
negatif). - Gerak Orogenetik (relatif cepat) Gerak ini lebih
cepat jalannya, jika dibandingkan dengan gerak
epirogenetik. Gerak ini menyebabkan tekanan yang
horizontal ataupun vertikal di kulit bumi, hingga terjadilah
dua jenis peristiwa dislokasi, seperti kerutan atau lipatan
dengan indikasi terjadi gunung-gunung / prgunungan-
pegunungan dan terbentuk retakan atau mungkin patahan.
a. Pelengkungan : lapisan kulit bumi yang semula mendatar
jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur
melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas
yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah
yang disebut basin. b. Lipatan : lapisan kulit bumi yang
mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk lipatan.
Punggung lipatan disebut antiklinal. Lembah lipatan disebut
sinklinal. c. Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau
gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada
kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah
yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut
juga sesar. d. Retakan : terjadi karena gaya regangan yang
menyebabkan batuan menjadi retak-retak
2. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke
permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi
umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa
kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha
keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut
intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi,
proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah
keluar ke permukaan bumi disebut lava.
a. Proses Vulkanisme dapat menghasilkan berbagai bentuk
muka bumi. Antara lain : 1. Kawah, yaitu lubang berbentuk
mangkuk yang terletak di puncak gunung api. 2. Kaldera,
yaitu hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti
kawah, tetapi berukuran jauh lebih besar, karena besar
itulah pada kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata
air panas dan gunung api corong kecil. 3. Berbagai bentuk
gunung api.
b. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan sebagai
berikut : 1. Retas (sill) yaitu magma yang membeku diantara
dua lapisan bantuan yang ada di dalam bumi berupa batuan
beku. 2. Lakolit, yaitu bentuk cembung ke ats tetapi datar
di bawah akibat magma yang menekan ke atas diantara dua
lapisan batuan sedimen. 3. Gang atau korok, yaitu bentukan
tipis dan panjag memotong lapisa litosfer secara vertikal
atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika
berusaha menerobos betuan sedimen. 4. Batholit, yaitu
magma yang membeku jauh di dalam bumi.

3.Gempa Runtuhan
Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi dapat
terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah
tanah menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa gua-
gua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa
jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah
3. Seisme Bila tumpukan energi di daerah penujaman
demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang
atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudra
disekitarnya. Gayangan atau getaran ini disebut gempa
bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang dihasilkan
akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun
kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan
oleh besar kecilnya gempa tersebut.
a. Klasifikasi Gempa Gempa dapat digolongkan menjadi
beberapa kategori.
#Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan
menjadi seperti berikut. 1. Gempa Tektonik : terjadi akibat
tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh
tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran.
Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi. 2.
Gempa Vulkanik : terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh
karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan disekitar
gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan
beberapa saat setelah letusan. 3. Gempa runtuhan atau
longsoran : terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan
mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat
runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang
runtuh.
#Menurut bentuk episentrumnya, jenis gempa ada dua,
1. Gempa sentral, yaitu episentrumnya yang berbentuk
titik. 2. Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya
berbentuk garis.
#Menurut kedalaman hiposentrumnya gempa dibedakan
mejadi 3, yaitu
1. Gempa bumi dalam, yaitu kedalaman hiposenternya lebih
dari 300 km dibawah permukaan bumi.
2. Gempa bumi menengah, kedalaman hiposenternya berada
antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
3. Gempa bumi dangkal, yaitu kedalaman hiposenternya
kurang dari 60 km.
Hyposentrum : tempat asal mula (sumber) getaran getaran
gempa, berada dibawah permukaan bumi (hypo artinya
bawah dan centrum artinya pusat). Bagi gempa tektonis,
hyposentrum ini bukanlah merupakan titik, tetapi berupa
garis yang kadang-kadang sampai ratusah kilometer.
Mengapa?, karena letak hyposentrum ini sering antara 10
s/d 50 km dibawah permukaan bumi, tetapi kadang kadang
sampai 700 km. Episentrum : suatu tempat pada permukaan
bumi yang terdekat (tegaklurus) pada hyposentrum. Tempat
inilah yang mendapat getaran paling keras dan tentunya
menedrita kerusakan yang terhebat pula. Untunglah di
Indonesia letak episentrum-episentrum itu kebanyakan
berada di laut
#Menurut jaraknya, ada tiga jeis gempa, yaitu :
1. Gempa sangat jauh, jarak episentrumnya lebih dari
10.000 km.
2. Gempa jauh, jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
3. Gempa lokal, jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km.
#Menurut lokasinya, gempa ada dua jenis, yaitu :
1. Gempa daratan, episentrumnya di daratan
2. Gempa lautan, episentrumnya di dasar laut

b. Pengukuran Gempa Bumi Getaran gempa dari


hiposentrum merambat dan menyebar ke segala axah.
Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang
sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran
di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi,
gelombang gempa dapat dibedakan atas:
(1) gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal
yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7
km per detik
(2) gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal
yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6
km per detik
(3) gelombang panjang (L): merupakan gelombang
permukaan dengan kecepatan lebih lambat.

c. Kekuatan Gempa Kerusakan yang ditimbulkan oleh


gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak
hiposentrum, struktur tanah, dan struktur bangunan.
Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat
kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang
digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain
Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala
Mercalli.
Tabel Skala Richter dan ciri-cirinya : No. Skala Richter
Ciri-ciri akibat gempa 1 2 3 4 5 6 7 8 2,0 s/d 3,4 3,5 s/d 4,2 4,3
s/d 4,8 4,9 s/d 5,4 5,5 s/d 6,1 6,2 s/d 6,9 7,0 s/d 8,0 > 8,0
Terekam seismograf, namun tidak dapat dirasakan Dapat
dirasakan oleh beberapa orang Dapat dirasakan oleh
banyak orang Dapat dirasakan oleh semua orang Terjadi
kerusakan kecil/sedikit pada bangunan Terjadi kerusakan
bangunan Terjadi kerusakan pada jalur rel kereta api dan
terjadi kerusakan hebat Terjadi kerusakan yang luar biasa
(gempa yang sangat besar) Tabel Skala Merchalli dan ciri-
cirinya : Skala Mercalli Gejaia yang terjadi di permukaan
bumi I Hampir, tidak terasa oleh seorang pun. II Dirasakan
oleh sangat sedikit orang. III Getaran beruntun dirasakan
oleh beberapa orang, tetapi mereka tidak menyadari bahwa
itu gempa atau bergetar seperti ada truk ringan lewat. IV
Bisa dirasakan oleh beberapa orang dalam ruang tertutup.
seolah oiah seperti hantaman truck ke sebuah bangunan. V
Bisa dirasakan hampir setiap orang, menyebabkan banyak
orang terbangun, goyangan pohon dan tiang tiang dapat
diamati. VI Bisa dirasakan oleh semua orang, menyebabkan
banyak orang keiuar ruangan, menyebabkan gerakan pada
perabot rumah, menyebabkan terjadinya kerusakan kecil
atau bergetar seperti ada truk besar lewat. VII Setiap
orang lari meninggalkan ruangan, menyebabkan kerusakan
parah pada bangunan dengan struktur yang kurang baik
kerusakan kerusakan kecil di berbagai tempat atau dengan
tanda daun pintu bergoyang, air oak mandi juga bergoyang.
VII Bangunan dengan struktur khusus rusak sedikit,
sementara yang lain roboh/kollaps dengan tanda lain jelas
sekali bergoyang. IX Semua bangunan rusak parah,
beberapa bahkan rusak pada fondasinya, tampak rekahan
rekahan pada tanah atau tanda lain banyak benda dalam
rumah ikut berjatuhan. X Banyak bangunan hancur, tanah
merekah parah bahkan orang sulit berdiri tegak. XI Hampir
semua bangunan hancur, jembatan jembatan patah, adanya
rekahan-rekahan yang sangat lebar pada tanah atau tanda
lain sulit mengemudikan mobil, rumah bisa roboh. XII
Rusak total, gelombang tanah tampak pada permukaana
bumi, berbagai objek tumbang dan terlempar atau tanda
lain rumah-rumah tembok bisa roboh, bendungan hancur,
rel kereta api banyak yang bengkok, benda benda terlempar
ke udara

C. Ayat-Ayat Al-Qur’an

Gempa yang sering terjadi di Indonesia yaitu gempa Vulkanik,


gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung api. Terjadi di
pegunungan-pegunungan yang masih aktif. Di Indonesia juga
perah terjadi tsunami. Tsunami masuk dalam jenis gempa
lautan yaitu gempa episentrumnya di dasar laut, sehingga
menimbulkan tsunami. Segala sesuatu kejadian di muka bumi
merupakan ketetapan Allah SWT. demikian pula dengan
musibah bernama gempa bumi. Dan ternyata ada kaitannya
antara waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat
dan ayat di dalam kitab suci Al-Qur’an. Gempa di Padang jam
17.16, Q.S. Al-Israa’ ke-17 ayat 16 : 16. dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati
Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,
Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan
(ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu
sehancur-hancurnya. Ayat di atas memberi peringatan untuk
orang-orang yang tidak mentaati Allah. Gempa susulan di
Padang jam 17.58 Q.S. Al-Israa’ surat ke-17 ayat 58 58. tak ada
suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami
membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab
(penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian
itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Esoknya
gempa menimpa Jambi jam 8.52 yaitu Q.S. Al-Anfaal surat ke-8
ayat 52 52. (keadaan mereka) serupa dengan Keadaan Fir'aun
dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya.
mereka mengingkari ayat-ayat Allah, Maka Allah menyiksa
mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha
kuat lagi Amat keras siksaan-Nya. Ketiga ayat tersebut
menjelaskan mengenai azab Allah berupa kehancuran dan
kematian. Allah SWT. jelas hendak mengingatkan kita semua,
agar kita semua sadar dengan gaya hidup yang kita jalani selama
ini, agar kita menaati semua perintahNya dan menjauhi
laranganNya. Semua kembali pada diri kita masing-masing.
Wallahu’alam Bishawab A. Akibat Gempa Bumi Gempa bumi
dapat mengakibatkan kerusakan bangunan dan bahkan bisa
menghancurkan infrastruktur yag telah tertata rapi,
menimbulkan korban jiwa dan harta benda dalam jumlah yang
besar.
Tektonisme (Diastropisme)

A.Pengertian Tektonisme

Tektonisme (Diastropisme) – Proses tektonisme bisa disamakan dengan dislokasi


yang berarti disertai dengan perubahan letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan
semula. Perubahan ini bisa secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme
berpengaruh pada wilayah yang luas. Berdasarkan kecepatan gerakan dan luas
wilayah yang terkena pengaruh, tektonisme dibedakan menjadi dua.

a) Gerak Epirogenesa
Gerak inilah yang membentuk benua. Gerakan ini berlangsung dengan
sangat pelan sehingga kadang tidak kita rasakan. Gerakan ini meliputi
wilayah luas dan tanda-tandanya dapat dilihat dari adanya perubahan
garis pantai. Gerakan ini dibedakan menjadi epirogenesa positif dan
negatif. Epirogenesa positif ditandai dengan adanya kenaikan permukaan
air laut sehingga garis pantai pindah ke daratan karena daratan mengalami
penurunan. Sementara itu, epirogenesa negatif ditandai dengan
permukaan air laut yang menurun. Salah satu tandanya adalah pantai yang
berteras karena mengalami kenaikan atau pengangkatan berulang kali.

b) Gerak Orogenesa
Gerakan ini merupakan gerakan pembentuk pegunungan lipatan maupun
patahan. Terjadi dalam waktu yang relatif lebih singkat dan daerah yang
lebih sempit.
(1) Lipatan
Lipatan terjadi ketika dua lempeng kerak Bumi yang saling berhadapan
bertabrakan. Lapisan batuan pada kerak Bumi mendapat tekanan hebat
yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan. Proses pelipatan lapisan
batuan ini merupakan awal pembentukan pegunungan lipatan. Contohnya
pembentukan pegunungan lipatan Himalaya. Terlipatnya lapisan batuan ini
dapat mendorong terbentuknya perbukitan (antiklinal) dan lembah
(sinklinal). Dalam suatu wilayah yang luas terkadang juga dapat dijumpai
deretan antiklinal secara berulang-ulang (antiklinorium) maupun rangkaian
sinklinal (sinklinorium).Tekanan dengan tingkat tenaga yang berlainan pada
lapisan batuan dapat membentuk lipatan yang berbeda. Berikut ini
gambaran terjadinya antiklinorium dan sinklinorium serta jenis lipatan
batuan.
(2) Patahan
Tekanan dalam Bumi menyebabkan patahan jika bekerja pada lapisan batuan
yang tidak elastis atau keras. Akibatnya, kerak Bumi retak kemudian patah. Di
patahan ini ada bagian yang turun disebut graben (slenk). Contohnya graben
Semangko di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra. Kadang graben
sangat dalam yang disebut ngarai. Contohnya Ngarai Sianok di Sumatra Barat.
Jika graben itu terisi air dan menggenang akan menciptakan sebuah danau.
Misalnya, Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, lapisan tanah yang terangkat disebut horst yang menghasilkan
kenampakan sebuah plato (dataran tinggi). Contohnya Plato Dieng di Jawa
Tengah dan Plato Wonosari di Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Allah menurunkan musibah bukan tanpa sebab, Allah
menurunkan gempa untuk mengingatkan pada kita semua
agar mematuhi perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya dan selalu mengingatNya.
DAFTAR PUSAKA

Sarjono da Eko Supriono. Geografi. Surabaya. Mitreka.


2007. 0 komentar: Poskan Komentar Widgeo widget Blog ku
artikel Keren Artikel Kesehatan Makalah Religi Tutorial
Blog sms GRATIS Make Widget Alexa dan FLagcounter
Alexa Certified Site Stats for sinarmentari4u.blogspot.com
free counters Free counters Copyright © 2011 Materi
Kuliah | Powered by Blogger Design by Free WordPress
Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger
Themes | Blogger Templates

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Anda mungkin juga menyukai