Anda di halaman 1dari 1

Data morbiditas dan mortilitas yang telah dipublikasikan menunjukkan dimana

kesulitan dalam menangani jalan napas dan kesalahan dalam tatalaksananya justru
akan memberikan hasil akhir yang buruk bagi pasien tersebut. Keenan dan Boyan
melaporkan bahwa kelalaian dalam memberikan ventilasi yang adekuat
menyebabkan
12 dari 27 pasien yang sedang dioperasi mengalami mati jantung
(cardiac arrest). Salah satu penyebab utama dari hasil akhir tatalaksana pasien yang
buruk yang didata oleh American Society of Anesthesiologist (ASA) berdasarkan
studi
tertutup terhadap episode pernapasan yang buruk, terhitung sebanyak 34% dari
1541
pasien dalam studi tersebut. Tiga kesalahan mekanis, yang terhitung terjadi
sebanyak
75% pada saat tatalaksanan jalan napas yaitu : ventilasi yang tidak adekuat (38%),
intubasi esofagus (18%), dan kesulitan intubasi trakhea (17%). Sebanyak 85%
pasien
yang didapatkan dari studi kasus, mengalami kematian dan kerusakan otak.
Sebanyak
300 pasien (dari 15411 pasien di atas), mengalami masalah sehubungan dengan
tatalaksana jalan napas yang minimal. Menurut Cheney et al menyatakan beberapa
hal yang menjadi komplikasi dari tatalaksana jalan napas yang salah yaitu : trauma
jalan napas, pneumothoraks, obstruksi jalan napas, aspirasi dan spasme
bronkus. Berdasarkan data-data tersebut, telah jelas bahwa tatalaksana jalan napas
yang baik sangat penting bagi keberhasilan proses operasi dan beberapa langkah

Anda mungkin juga menyukai