Oleh:
Ni Kadek Diah Widiastiti Kusumayanti, S. Kep
NIM. 1502105017
D. PENATALAKSANAAN
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami
atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang
mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya
luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada
pasien dengan cara mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya adalah
membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman,
membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit dan memperlancar sistem
peredaran darah di bawah kulit. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara
membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini
mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut,
membantu menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara
sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya
luka atau infeksi akibat garukan dari kuku. (Musrifatul, 2012)
E. PATHWAY
Karsinogen: kimiawi
(nitrosamine, dll), virus Lingkungan
Penyebaran
Langsung ke limfogen
Pertumbuhan lokal
dan hematogen
KANKER
Metastase jauh
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total.
- Mengkaji gambaran aktivitas sehari-hari klien sebelum dan setelah
sakit.
- Mengkaji pola olahraga yang disukai pasien dan masih mampu untuk
dilakukan pasien selama sakit.
- Mengkaji aktivitas yang biasanya dilakukan ketika waktu senggang.
Pada kasus dengan pasien kanker terkait dengan pemenuhan kebutuhan
dasar khususnya mengenai personal hygiene maka pengkajian yang
dilakukan dapat berupa sebagai berikut:
1) Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan
prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
hygiene personal individu baik faktor pendukung maupun faktor
pencetus.
2) Pada pemeriksaan fisik, kaji hygiene personal individu, mulai dari
ekstremitas atas sampai bawah.
a) Rambut. Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kuantitas), apakah
tampak kusam? Apakah ditemukan kerontokan?
b) Kepala. Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan
adanya ketombe, kebotakan, atau tanda-tanda kemerahan.
c) Mata. Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, secret
pada kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
d) Hidung. Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis,
pendarahan hidung, tanda-tanda pilek yang tidak kunjung sembuh,
tanda-tanda alergi atau perubahan pada daya penciuman.
e) Mulut. Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembabannya.
Perhatikan adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan,
kekeringan, atau pecah-pecah.
f) Gigi. Amati kondisi dan kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-
tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap, atau
gigi palsu.
g) Telinga. Amati kondisi dan kebersihan telinga. Perhatikan adanya
serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi, atau perubahan
daya pendengaran.
h) Kulit. Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembaban) dan
kebersihannya. Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria,
kulit keriput, lesi, atau pruritus.
i) Kuku tangan dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku.
Perhatikan adanya kelainan atau luka.
j) Genetalia. Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area
perineum. Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-
laki, perhatikan kondisi skrotum dan testisnya.
5. Pola tidur dan istirahat
- Mengkaji kebiasaan tidur sehari-hari klien.
- Mengkaji preferensi klien dalam membantu memudahkan tidur, klien
haru menggunakan musik, atau bantuan lainnya.
- Mengkaji apakah klien mengalami gangguan sewaktu tidur.
- Mengkaji terjadinya perubahan pola tidur selama sakit ataupun selama
menjalani proses perawatan kesehatan.
6. Pola kognitif-perseptual
- Mengkaji bagaimana klien mempersepsikan nyeri yang dirasakannya.
- Mengkaji nyeri yang dirasakan oleh klien dengan OPQRSTUV (onset,
predisposition, quality, region, severity, treatment, understanding,
value).
- Mengkaji cara klien dalam mengontrol dan mengatasi nyeri yang
dirasakannya.
- Mengkaji gambaran tentang panca indra klien apakah mengalami
gangguan.
7. Pola persepsi diri/konsep diri
- Mengkaji keadaan sosial klien.
- Mengkaji pandangan klien terhadap dirinya sendiri.
8. Pola seksual dan reproduksi
- Mengkaji pengetahuan klien terkait dengan seksualitas dan reproduksi.
- Mengkaji ada tidaknya gangguan atau masalah ketika klien mengalami
menstruasi.
- Mengkaji apakah kebutuhan seksual klien terpenuhi oleh pasangannya.
9. Pola peran-hubungan
- Mengkaji peran klien di kehidupan sehari-harinya dan apakah klien
mengalami perubahan peran selama sakit.
- Mengkaji kepuasan klien menjalani perannya dalam kehidupan sehari-
hari dan selama sakit.
- Mengkaji hubungan klien dengan lingkungan sekitarnya.
- Mengkaji struktur, hubungan dan dukungan keluarga untuk klien
selama sakit dan selama menjalani perawatan kesehatan.
10. Pola manajemen koping stress
- Mengkaji tingkat stres pada klien dalam 3 bulan terakhir.
- Mengkaji cara klien dalam mengatasi stress yang dirasakannya.
- Mengkaji strategi koping apa yang biasanya diterapkan oleh klien
apabila sedang mengalami stres.
11. Pola keyakinan-nilai
- Mengkaji tujuan kehidupan bagi klien.
- Mengkaji seberapa penting spiritual atau agama dalam kehidupan
klien.
- Mengkaji dampak masalah kesehatan yang dialami oleh klien terhadap
tingkat spiritualitas klien.
- Mengkaji keyakinan atau mitos yang dipercayai oleh klien terkait
dengan kesehatan, kehidupan dan kematian.
G. ANALISA DATA
a) DS :
1. klien mengeluh kulit kepala terasa kotor
2. kulit terasa lengket
3. klien mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi selama
beberapa hari
DO :
4. rambut tampak kusam, lengket dan berminyak
5. gigi klien tampak kotor dan nafas tidak sedap
6. kulit klien tampak kotor dan tidak bercahaya
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri: Mandi
b) DS :
1. Pasien merasa lemas
2. Pasien mengatakan belum mengganti baju selama beberapa hari
DO:
1. Pakaian pasien tampak kotor
c) DS:
1. Pasien mengatakan sulit mengunyah makanan
2. Pasien mengatakan sulit menelan makanan
3. Pasien mengatakan makanan yang diberikan hanya habis setengah piring
DO:
1. Pasien menjalani kemoterapi
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Defisit perawatan diri: mandi b.d gangguan kognitif, penurunan motivasi,
kendala lingkungan, dan nyeri d.d ketidakmampuan untuk mengakses kamar
mandi, ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi, ketidakmampuan
menjangkau sumber air, ketidakmampuan mengatur air mandi, dan
ketidakmampuan membasuh tubuh
K. EVALUASI
No. Evaluasi
Dx
1 S:
- Pasien mengatakan merasa lebih bersih
- Pasien mengatakan merasa kulitnya lebih lembab dan tidak kering
O:
- Pasien tampak bersih dan rapi
- Kulit pasien tidak kering dan kasar
- Tidak tercium bau badan
- Tidak tercium bau mulut
- Gigi pasien tampak bersih
- Kuku pasien tampak bersih dan rapi
A: assessment yang berarti hasil dari tindakan atau implementasi asuhan yang
telah dilakukan yang mana hal ini dikategorikan menjadi tiga yaitu asuhan
keperawatan tercapai, belum tercapai atau tidak tercapai.
P: plan/planning merupakan rencana tindak lanjut yang akan diberikan setelah
pemberian asuhan keperawatan (misalnya: melanjutkan intervensi sesuai
dengan asuhan keperawatan yang telah disusun.
2 S:
- Pasien merasa bersih dan wangi
O:
- Pasien tampak rapi dan bersih
- Pasien tampak mengganti pakaiannya
A: assessment yang berarti hasil dari tindakan atau implementasi asuhan yang
telah dilakukan yang mana hal ini dikategorikan menjadi tiga yaitu asuhan
keperawatan tercapai, belum tercapai atau tidak tercapai.
P: plan/planning merupakan rencana tindak lanjut yang akan diberikan setelah
pemberian asuhan keperawatan (misalnya: melanjutkan intervensi sesuai
dengan asuhan keperawatan yang telah disusun)
3 S:
- Pasien mengatakan bisa makan sendiri
- Pasien merasa puas dengan makanan yang dikonsumsi
O:
- Makanan pasien tampak habis
A: assessment yang berarti hasil dari tindakan atau implementasi asuhan yang
telah dilakukan yang mana hal ini dikategorikan menjadi tiga yaitu asuhan
keperawatan tercapai, belum tercapai atau tidak tercapai.
P: plan/planning merupakan rencana tindak lanjut yang akan diberikan setelah
pemberian asuhan keperawatan (misalnya: melanjutkan intervensi sesuai
dengan asuhan keperawatan yang telah disusun)
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Kebutuhan Dasar
Manusia I.
Musrifatul Uliyah. (2012). Buku Ajar Kebutuhan Manusia edisi 1. Surabaya : Health-
Books Publishing.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4,
Volume 2. Jakarta:EGC