Anda di halaman 1dari 4

STEP 7

1. Apa saja uji statstik itu?


a. Statistik deskriptif : untuk menggambarkan suatu hsl penelitian tp tdk untuk membuat
keimpulan yg lebih luas, tdk dlm bentuk angka, tdk ada hipotesis, biasanya dalam bentuk
histogram, biasanya digunakan untuk suatu penemuan yg baru
- hasil data diinterpretasi dr peneliti dan pembaca berbeda
b. Inferensial : menggambarkan suatu hsl penelitian dan digunakan utk emmbuat
kesimpulan yg lebih luas, ada hipotesis, dalam bentuk angka, ada 2 macam :
 Parametrik : data yg sebaranya normal, skala numerik (interval, rasio)
 Non parametrik : data sebaran tdk normal, skala kategorial ( nominal, ordinal )
- Interpretasi pembaca dan penliti sama
2. Apa saja peran dan manfaat dari statistik?

a. Alat untuk menghitung besarnya anggota sample yang diambil dari


suatu populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih
dapat dipertanggungjawabkan.
b. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum
instrumen digunakan untuk penelitian, maka harus diuji validitas dan
reabilitasnya terlebih dahulu.
c. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih
komunikatif. Teknik-teknik penyajian data ini antara lain; tabel, grafik,
diagram lingkaran, dan pictogram.
d. Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis penelitian
yang diajukan. Dalam hal ini statistik yang digunakan antara lain;
korelasi, regresi, t-test, anova,dll.
(Sugiyono, 2005, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung)

3. Perbedaan dari statistik deskriptif dengan statistik inferensial?

Statistik dapat dibedakan menjadi 2:


 Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu statistic hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/ inferensi). Jenis statistik
deskriptif :
 Statistic inferensial adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data
sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi
dimana sampel diambil. Ada 2 macam statistic inferensial, yaitu:
 Statistic parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio,
yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
 Statistic nonparametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinal dari popualsi yang bebas distribusi.
Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta; Bandung

4. Bagaimana cara menetapkan uji statistik yg tepat?


- merumuskan hipotesis nihil
- memilih uji statistik yang adekuat
- menentukan tingkat kemaknaan dan besar sample
- mengasumsikan distriusi sample kemudian tetapkan daerah penolakan
- menghitung data
- mengambil kesimpulan
(statistika untuk kedokteran dan kesehatan, M. Sopiudin Dahlan)

Hipotesis pengaruh, hipotesis hubungan, dan sama atau tidak?

Macam hipotesa menurut sopiyudin dahlan yang diuji dengan statistika


adalah  hipotesa asosiasi, dibagi menjadi :

a. Hipotesa komparatif
a. Jika terdapat kata “hubungan” atau “perbandingan”
b. Masalah Skala kategorik : kategorik - kategorik
c. Masalah Skala numerik : kategorik - numerik
b. Hipotesa korelatif
a. Jika terdapat kata “korelasi”
b. Masalah skala kategorik : salah satu variabel yang dicari
adalah variabel kategorik
c. Masalah skala numerik : numerik - numerik

5. Apa faktor2 yg mempengaruhi kekuatan uji statistik?

a. Representativitas sampel
Representativitas dipengaruhi oleh tehnik sampling dan atau ukuran besar
sampel. Makin tinggi tingkat represntativitas sampel makin tinggi
kekuatan ujinya. Tehnik sampling secara metodologi sudah ”baku”, maka
representativitas sampel banyak dipengaruhi oleh besarnya sampel. Semakin
besar sampel semakin besar kekuatann ujinya.

b. Variabilitas gejala atau variabel yang diamati


Besar variabilitas gejala dicerminkan oleh besar simpangan baku (strandard
deviasi). Makin besar simpangan baku semakin lemah kekuatan ujinya.

- Besar sampel : populasi besar akan semakin kuat


- Variabilitas dr hasil yg diteliti (homogenitasnya): semakin sedikit variabilitasnya
maka semakin kuat generalisasinya
Penelitian yang kita lakukan itu bisa digeneralisasikan atau tidak? Alasan?
Bisa :
- jika normality dan homogenity > 0,05
- Distribusinya normal
- Validitas internanya, validitas eksterna
- Teknik pengambilan sampel yang probability
- Kriteria inklusi dan eksklusi

6. Kriteria dari sebaran data normal dan tidak normal

7. Perbedaan statistik inferensial parametrik dengan non parametrik


 Statistic inferensial adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data
sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi
dimana sampel diambil. Ada 2 macam statistic inferensial, yaitu:
 Statistic parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio,
yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
 Statistic nonparametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinal dari popualsi yang bebas distribusi.

8. Hal apa saja yg perlu diperhatikan sebelum menentukan atau memilih uji statistik ( syarat2
masing2 uji parametrik dan non parametrik )

 Jika data dengan skala numerik tidak memenuhi syarat untuk uji parametrik
(misalnya sebaran data tidak normal), maka dilakukan uji non-parametrik yang
merupakan alternatif dari uji parametriknya.
 Alternatif uji t berpasangan adalah Uji Wilcoxon
 Alternatif Uji t tidak berpasangan adalah Uji Mann-Whitney
 Alternatif uji anova berpasangan adalah Uji Friedman
 Alternatif uji anova tidak berpasangan adalah Uji Kruskal-Wallis
 Jika skala pengukuran variabel adalah kategorial (Ordinal dan Nominal), maka
dapat diuji dengan uji non-parametrik.
(Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan, Dr. M. Sopiyudin Dahlan, 2001,
Jakarta : PT Arkans)

Komperatif /asosiatif

Skala 2 kelompok 2 kelompok >2 klompok > kelompok Korelatif


pengukuran
Berpasangan Tidak Berpasangan Tidak
berpasangan Berpasangan
Interval/rasio Uji t Uji t Anova Anova Pearson

Jenis uji parametrik :


1. T test : berpasangan, 2 klompok, hipotesis komperatif atau asosiatif
Tidak berpasangan : 2 kelompok
2. Anova : hipotesis komparatif/asosiatif
Berpasangan : >2klmpok
Tidak berpasangan
Syarat khusus : syarat umum tidak terpenuhi maka dia ke uji non parametrik
3. Pearson : hipotesis korelatif, syarat umum tidak terpenuhi naik spearmen

uji non parametrik :


1. Wilcoxon : berpasangan, 2 klompok, hipotesis komparatif / asosiatif
2. Mann-whitney : tdk berpasangan, 2 klompok, hipotesis kompatarif/ asosiatif
3. Friedman : berpasangan, >2klmpok< hipotesis komparatif/asosiatif
4. Kruskal-wallis : tdk berpasangan, >2klmpok< hipotesis komparatif/asosiatif
5. Spearman : hipotesis korelatif
Syarat2nya :

9. Langkah2 memilih uji statistik parametrik dan non parametrik


10. Kelebihan dan kekurangan uji sttistik parametrik dan non parametrik

Anda mungkin juga menyukai