Anda di halaman 1dari 17

BAB III

MANAJEMEN PELAKSANAAN

Manajemen pelaksanaan pada proyek pembangunan adalah suatu kegiatan yang


mencakup tentang perencanaan proyek, pengorganisasian, penjadualan (scheduling), dan
pengendalian pelaksanaan dalam suatu pekerjaan konstruksi bangunan. Tujuan manajemen
pelaksanaan adalah untuk mencapai tujuan pelaksanaan proyek, tujuan dari pelaksanaan
proyek adalah tercapainya hasil mutu yang bagus, waktu yang efektif dan biaya yang
ekonomis.

A. Perencanaan Penggunaan Sumber Daya (material, tenaga kerja, alat)


1. Perencanaan Bahan/Material

Kontraktor pelaksana harus menyediakan bahan-bahan bangunan yang memenuhi


persyaratan mutu dan jumlah/volumenya sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan
konstruksi sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Apabila bahan/material datang terlambat
maka bisa mempengaruhi penyelesaian item-item pekerjaan proyek. Jumlah material yang
dibutuhkan untuk satu unit/bagian pekerjaan = Volume x Indeks (Angka) Analisis bahan.
Material yang digunakan secara umum sebagian besar merupakan produk dalam
negeri. Bahan material yang digunakan dalam bangunan diantaranya sebaga berikut.

Tabel 3.1 Kebutuhan Material

NO JENIS PEKERJAAN BAHAN YANG DIGUNAKAN TOTAL KEB. BAHAN


1 PEKERJAAN PERSIAPAN
a Pembersihan Lahan
Pemasangan Pagar Seng BJLS 40 lebar 90
b 1) 230.00 M'
Keliling cm
Kayu glugu usuk 5/7
2) 115.00 Btg
4meter
3) Kayu meranti usuk 5/7 5.75 M3
4) Paku usuk 13.80 Kg
5) Cat kayu / besi 103.50 Kg
Pemasangan Kayu meranti balok
c 1) 1.51 M3
Bowplank 8/12, 6/15
2) Paku 12 cm 2.52 Kg
Kayu meranti papan
3) 0.88 M3
2/20/400
2 PEKERJAAN TANAH
a Pekerjaan Galian
Pekerjaan Urugan
b
Tanah
3 PEKERJAAN PONDASI
Pondasi Batu Kali
Pekerjaan Lt. Kerja
a 1) Pasir Cor 67.44 M3
Pondasi
2) Semen Gresik 1kg 325.29 Kg
3) Air 5 liter 542.15 Ltr
Pekerjaan Bekisting
b 1) Kayu kelas III 4.28 M3
Kayu
2) Paku 12 cm 114.25 Kg
Minyak begisting /
3) 57.12 Ltr
solar
4) Kayu kelas II 0.43 M3
5) Plywood 2.86 M3
6) Kayu dolken 571.24 Btg
Pekerjaan Agregat Batu Kali Pecah 15/20 (
c 1) 29.62 M3
Pondasi tangan )
2) Pasir Pasang 71.10 M3
3) Semen Gresik 40 kg 355.50 Zak
4) Air 5 liter 592.49 Ltr
PONDASI STRAUSS
a Pemasangan Strauss
Pekerjaan Lt. Kerja
b 1) Pasir Cor 9.95 M3
Pondasi
2) Semen Gresik 1kg 48.00 Kg
3) Air 5 liter 80.00 Ltr
Pekerjaan Bekisting
c 1) Batako Tras 4.00 M3
Batako
2) Semen Gresik 1kg 80.00 Kg
3) Air 5 liter 16.00 Ltr
4) Pasir Pasang 2.40 M3
d Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 1242.74 Kg
2) Besi beton Polos 621.37 Kg
3) Kawat bendrat 17.75 Kg
Pekerjaan Beton
e 1) Beton Ready Mix K 350 3.20 M3
Pondasi
4 PEKERJAAN LANTAI 1
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting
a 1) Kayu kelas III 7.78 M3
Kayu
2) Paku 12 cm 207.36 Kg
Minyak begisting /
3) 103.68 Ltr
solar
4) Kayu kelas II 0.78 M3
5) Plywood 5.18 M3
6) Kayu dolken 1036.80 Btg
b Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 73.05 Kg
2) Besi beton Polos 73.05 Kg
3) Kawat bendrat 7.31 Kg
c Pekerjaan Beton 1) Beton Ready Mix K 300 43.19 M3
Pekerjaan Sloof
a Pekerjaan Lt. Kerja 1) Pasir Cor 53.95 M3
2) Semen Gresik 1kg 8.99 Kg
3) Air 5 liter 0.90 Ltr
Pekerjaan Bekisting
b 1) Batako Tras 33.72 M3
Batako
674.40 Kg
3) Air 5 liter 134.88 Ltr
4) Pasir Pasang 20.23
c Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 724.92 Kg
2) Besi beton Polos 362.46 Kg
3) Kawat bendrat 10.36
d Pekerjaan Beton 1) Beton Ready Mix K 300 13.49 M3
Pekerjaan Pelat Lantai
a Pekerjaan Lt. Kerja 1) Pasir Cor 31.05 M3
2) Semen Gresik 1kg 5.18 Kg
3) Air 5 liter 0.52 Ltr
b Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 2013.98 Kg
2) Besi beton Polos 1006.99 Kg
3) Kawat bendrat 28.77 Kg
c Pekerjaan Beton 1) Beton Ready Mix K 300 51.76 M3
5 PEKERJAAN LANTAI 2
Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting
a 1) Kayu kelas III 5.53 M3
Kayu
2) Paku 12 cm 147.42 Kg
Minyak begisting /
3) 73.71 Ltr
solar
4) Kayu kelas II 0.55 M3
5) Plywood 3.69 M3
6) Kayu dolken 737.12 Btg
b Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 4321.16 Kg
2) Besi beton Polos 2160.58 Kg
3) Kawat bendrat 61.73 Kg
c Pekerjaan Beton 1) Beton Ready Mix K 300 27.64 M3
Pekerjaan Pelat Lantai
Pekerjaan Bekisting
a 1) Kayu kelas III 7.26 M3
Kayu
2) Paku 12 cm 193.55 Kg
3) Minyak begisting / 96.77 Ltr
solar
4) Kayu kelas II 0.73 M3
5) Plywood 4.84 M3
6) Kayu dolken 967.74 Btg
b Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 5171.58 Kg
2) Besi beton Polos 2585.79 Kg
3) Kawat bendrat 73.88 Kg
c Pekerjaan Beton 1) Beton Ready Mix K 300 48.39 M3
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting Kayu meranti balok
a 1) 8.35 M3
Kayu 8/12, 6/15
2) Paku 12 cm 222.72 Kg
Minyak begisting /
3) 111.36 Ltr
solar
4) Kayu kelas II 0.84 M3
5) Plywood 5.57 M3
6) Kayu dolken 1113.60 Btg
b Pekerjaan Pembesian 1) Besi beton Ulir 11588.88 Kg
2) Besi beton Polos 5794.44 Kg
3) Kawat bendrat 165.56 Kg
c Pekerjaan Beton 1) Beton Ready Mix K 300 45.01 M3
6 PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan Kuda-Kuda Baja profil WF ≥ 200
a 1) 1031.44 Kg
Baja mm
Angkur baut Ø 16 P=
2) 206.29 Bh
30 cm
Galvalum t = 0,5 mm +
b Pekerjaan Gording 1) glasswool & aluminium 295.82 M2
foil
2) Sekrup galvalum 1774.92 Bh
c Pekerjaan Ikatan Angin 1) Besi beton Polos 144.00 Kg
d Pekerjaan Trekstang 1) Besi beton Polos 300.53 Kg

2. Perencanaan Tenaga Kerja


Usia tenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan proyek adalah usia yang
produktif antara umur 17 – 40 tahun. Selama masa pelaksanaan kontraktor harus
menyediakan tenaga inti yang cukup memadai untuk pekerjaan pembangunan gedung
Bappekab Kabupaten Malang. Pada setiap tahapan pekerjaan konstruksi, kontraktor harus
menyediakan pelaksana lapangan,tenaga mandor, tukang dan pekerja yang cukup trampil
serta cukup jumlahnya.
Berikut tabel kebutuhan daftar tenaga kerja utama pada proyek Pembangunan
Gedung Kantor Bappekab Kabupaten Malang.
Tabel 3.2 Kebutuhan Tenaga Kerja
NO JENIS PEKERJAAN TOTAL KEB. PEKERJA

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
a Pembersihan Lahan
Pekerja 30 org
Mandor 3 org
b Pemasangan Pagar Keliling
Pekerja 3 org
Tukang Kayu 1 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
c Pemasangan Bowplank
Pekerja 2 org
Tukang Kayu 2 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org

2 PEKERJAAN TANAH
a Pekerjaan Galian
Pekerja 10 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Urugan Tanah
Pekerja 2 org
Mandor 1 org

3 PEKERJAAN PONDASI
Pondasi Batu Kali
a Pekerjaan Lt. Kerja Pondasi
Pekerja 10 org
Tukang Batu 2 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Bekisting Kayu
Pekerja 3 org
Tukang Kayu 2 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Agregat Pondasi
Pekerja 5 org
Tukang Batu 5 org
Kepala Tukang Batu 5 org
Mandor 2 org

Pondasi Strauss
a Pemasangan Strauss
Pekerja 8 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Lt. Kerja Pondasi
Pekerja 3 org
Tukang Batu 1 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Bekisting Batako
Pekerja 1 org
Tukang kayu 1 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
d Pekerjaan Pembesian
Pekerja 2 org
Tukang besi 2 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
e Pekerjaan Beton Pondasi
Pekerja 3 org
Tukang batu 2 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org

4 PEKERJAAN LANTAI 1
Pekerjaan Kolom
a Pekerjaan Bekisting Kayu
Pekerja 5 org
Tukang Kayu 3 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Pembesian
Pekerja 11 org
Tukang besi 11 org
Kepala Tukang Besi 2 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Beton
Pekerja 15 org
Tukang Batu 8 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org

Pekerjaan Sloof
a Pekerjaan Lt. Kerja
Pekerja 8 org
Tukang Batu 2 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Bekisting Batako
Pekerja 2 org
Tukang kayu 1 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Pembesian
Pekerja 1 org
Tukang besi 1 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
d Pekerjaan Beton
Pekerja 9 org
Tukang Batu 5 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org

Pekerjaan Pelat Lantai


a Pekerjaan Lt. Kerja
Pekerja 5 org
Tukang Batu 1 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Pembesian
Pekerja 2 org
Tukang besi 2 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Beton
Pekerja org
Tukang Batu 35 org
Kepala Tukang Batu 18 org
Mandor 2 org

5 PEKERJAAN LANTAI 2
Pekerjaan Balok
a Pekerjaan Bekisting Kayu
Pekerja 4 org
Tukang Kayu 2 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Pembesian
Pekerja 5 org
Tukang besi 5 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Beton
Pekerja 19 org
Tukang Batu 10 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org

Pekerjaan Pelat Lantai


a Pekerjaan Bekisting Kayu
Pekerja 5 org
Tukang Kayu 3 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Pembesian
Pekerja 5 org
Tukang besi 5 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Beton
Pekerja 16 org
Tukang Batu 8 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org

Pekerjaan Kolom
a Pekerjaan Bekisting Kayu
Pekerja 6 org
Tukang Kayu 3 org
Kepala Tukang Kayu 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Pembesian
Pekerja 12 org
Tukang besi 12 org
Kepala Tukang Besi 2 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Beton
Pekerja 15 org
Tukang Batu 8 org
Kepala Tukang Batu 1 org
Mandor 1 org

6 PEKERJAAN ATAP
a Pekerjaan Kuda-Kuda Baja
Pekerja 6 org
Tukang Besi 1 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
b Pekerjaan Gording
Pekerja 3 org
Tukang Besi 3 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
c Pekerjaan Ikatan Angin
Pekerja 3 org
Tukang Besi 3 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org
d Pekerjaan Trekstang
Pekerja 5 org
Tukang Besi 5 org
Kepala Tukang Besi 1 org
Mandor 1 org

3. Perencanaan Peralatan
Peralatan yang digunakan pada proyek Pembangunan Gedung Kantor Bappekab
Kabupaten Malang ini harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi
kesalahan yang bisa mempengaruhi berlangsungnya pekerjaan. Beberapa alat yang
dibutuhkan saat pekerjaan proyek ini sebagai berikut.
Tabel 3.3 Kebutuhan Peralatan
TOTAL KEB.
NO JENIS PEKERJAAN ALAT YANG DIGUNAKAN
ALAT
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
a Pembersihan Lahan 1) Cangkul 10
2) Sekop 15
3) Kereta Dorong 8
4) Timba 15
5) Excavator 2
6) Truck 4
b Pemasangan Pagar Keliling 1) Cangkul 8
2) Linggis 8
3) Sekop 10
4) Palu 8
5) Tang 8
6) Gergaji 4

c Pemasangan Bowplank 1) Cangkul 4


2) Linggis 4
3) Palu 4
4) Gergaji 2
2 PEKERJAAN TANAH
a Pekerjaan Galian 1) Cangkul 10
2) Sekop 15
3) Kereta Dorong 8
4) Timba 15
b Pekerjaan Urugan Tanah 1) Cangkul 10
2) Sekop 15
3) Kereta Dorong 8
4) Timba 15
3 PEKERJAAN PONDASI
Pondasi Batu Kali
a Pekerjaan Lt. Kerja Pondasi 1) Cetok 8
2) Kereta Dorong 4

3) Timba 8

b Pekerjaan Bekisting Kayu 1) Palu 8


2) Gergaji 8
3) Tang 8
c Pekerjaan Agregat Pondasi 1) Cangkul 8
2) Sekop 8
3) Kereta Dorong 4
4) Timba 8
Pondasi Strauss
a Pemasangan Strauss 1) Alat Bor Strauss (1 set) 1
2) Mobile Crane 1
b Pekerjaan Lt. Kerja Pondasi 1) Cetok 8
2) Kereta Dorong 4
3) Timba 8
c Pekerjaan Bekisting Batako 1) Cetok 8
2) Kereta Dorong 4
3) Timba 8
d Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
e Pekerjaan Beton Pondasi 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2
4 PEKERJAAN LANTAI 1
Pekerjaan Kolom
a Pekerjaan Bekisting Kayu 1) Palu 8
2) Gergaji 8
3) Tang 8
b Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
c Pekerjaan Beton 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2
Pekerjaan Sloof
a Pekerjaan Lt. Kerja 1) Cetok 8
2) Kereta Dorong 4
3) Timba 8
b Pekerjaan Bekisting Batako 1) Cetok 8
2) Kereta Dorong 4
3) Timba 8
c Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
d Pekerjaan Beton 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2
Pekerjaan Pelat Lantai
a Pekerjaan Lt. Kerja 1) Cetok 8
2) Kereta Dorong 4
3) Timba 8
b Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
c Pekerjaan Beton 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2
5 PEKERJAAN LANTAI 2
Pekerjaan Balok
a Pekerjaan Bekisting Kayu 1) Palu 8
2) Gergaji 8
3) Tang 8
b Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
c Pekerjaan Beton 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2
Pekerjaan Pelat Lantai
a Pekerjaan Bekisting Kayu 1) Palu 8
2) Gergaji 8
3) Tang 8
b Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
c Pekerjaan Beton 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2
Pekerjaan Kolom
a Pekerjaan Bekisting Kayu 1) Palu 8
2) Gergaji 8
3) Tang 8
b Pekerjaan Pembesian 1) Tang 8
2) Bar Bender 2
c Pekerjaan Beton 1) Tower Crane 1
2) Concrete Pump 1
3) Truck Ready Mix 4
4) Vibrator 2

6 PEKERJAAN ATAP
a Pekerjaan Kuda-Kuda Baja 1) Tower Crane 1
2) Alat Las 1 set 1
b Pekerjaan Gording 1) Tang 1
2) Bar Bender 1
c Pekerjaan Ikatan Angin 1) Tang 1
2) Bar Bender 1
d Pekerjaan Trekstang 1) Tang 1
2) Bar Bender 1
B. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan

Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan (RABP) pekerjaan struktur proyek

Pembangunan Gedung Kantor Bappekab Kabupaten Malang ini yaitu:

Pekerjaan Pondasi sebesar Rp 129,859,500.00. Pekerjaan beton bertulang pada lantai 1

dan lantai 2 masing-masing yaitu Rp 418,219,500 dan Rp 580,176,500.00. Sementara

untuk struktur atap membutuhkan anggaran sebesar Rp 55,303,500.00. jadi total

keseluruahan RABP nya adalah Rp 1,329,726,000.00. Dengan tambahan PPN 10%

menjadi Rp 1,462,698,600.00

Untuk rencana anggaran biaya pelaksanaan yang lebih rinci dapat dilihat pada
bagian Lampiran 2 yaitu pada bagian rencana anggaran biaya pelaksanaan.

C. Penjadualan Proyek (Schedulling)


1. Penjadualan Pelaksanaan
Penjadualan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek
yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas. Penjadualan ini berfungsi sebagai fasilitas untuk memantau kemajuan pekerjaan,
yaitu:
a. Dipakai sebagai patokan batas waktu dimulai dan berakhirnya
suatu pekerjaan.
b. Diketahuinya pekerjaaan yang menjadi prioritas.
Proses penjadualan digunakan bantuan software MS. Project 2007 yang dijabarkan
dalam barchart. Dari penjabaran barchart maka dapat diketahui waktu pelaksanaan
masing-masing item pekerjaan proyek, untuk lebih dapat memvisualisasikan gambaran
perkembangan pelaksanaan proyek maka digambarkan progress pekerjaan tersebut dalam
kurva S yang waktu pelaksanaannya berdasarkan waktu yang digambarkan pada barchart.
Untuk lebih jelas penggambaran progres tersebut dapat dilihat pada barchart dan kurva S
seperti yang terdapat dalam Lampiran 3.

2. Penjadualan Pengadaan Bahan


Berikut merupakan rekap material yang dibutuhkan dalam proyek ini. Untuk
penjadualan pengadaan bahan dapat dilihat pada bagian lampiran yaitu pada bagian
Lampiran 4.

3. Penjadualan Pengadaan Alat


Untuk penjadualan pengadaan alat dapat dilihat pada bagian Lampiran 7 yaitu pada
bagian penjadualan pengadaan alat.

4. Penjadualan Tenaga Kerja


Untuk penjadualan pengadaan tenaga kerja dapat dilihat pada bagian Lampiran 5
yaitu pada bagian penjadualan pengadaan tenaga kerja.

D. Pengendalian (Controlling) Pelaksanaan Pekerjaan


Pengendalian (Controlling) adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar
yang sesuai dengan sasaran dan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi,
membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya
penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemungkinan mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai sasaran dan tujuan.
Pengendalian membutuhkan standar sebagai pembanding, alat ukur kinerja, dan
tindakan koreksi yang akan dilakukan bila terjadi penyimpangan. Kegiatan yang dilakukan
dalam proses pengendalian berupa pengawasan, pemerikasaan serta tindakan koreksi.
1. Kualitas
Penjaminan mutu pada proyek Kantor Bappekab Kabupaten Malang ini, dilakukan
dengan kegiatan pengawasan dan pengendalian mutu yang meliputi pemilihan bahan,
pengujian berkala, cara pelaksanaan, perawatan, dan pemeliharaan. Dalam pengendalian
mutu pekerjaan, penekanan yang diberikan adalah bagaimana cara agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan standar dan tidak timbulnya NCP (Non Conforming Product)
pada setiap item pekerjaan proyek ini. Pengendalian mutu/kualitas, meliputi pengendalian
mutu bahan yang belum/yang telah dikerjakan dan mutu per item pekerjaan serta alat yang
digunakan.
a. Pengendalian mutu bahan
Pengendalian mutu bahan dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu.
1) Yang pertama dapat mengacu pada spesifikasi teknis yang ada pada rencana
kerja dan syarat-syarat (RKS).
2) Kedua dapat dilakukan melakukan uji bahan yang digunakan, misalnya
pengujian kadar lumpur pada pasir yang digunakan untuk pengecoran sudah
memenuhi persayaratan atau belum.
3) Bahan didatangkan dari toko bangunan atau pabrik yang dapat dipercaya. Dapat
dipercaya artinya tidak masuk daftar hitam pada catatan kontraktor.

b. Pengendalian mutu/kualitas pekerjaan


Pengendalian mutu/kualitas pekerjaan di lapangan dapat dilakukan dengan
membuat chek list prosedur pelaksanaan setiap item pekerjaan. Dengan begitu, setiap
melaksanakan suatu item pekerjaan dapat diketahui pekerjaan mana saja yang telah
ataupun belum dilakukan. Selain itu, pada setiap selesainya suatua item pekerjaan
dilakukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi ini dilakukan sesuai dengan record laporan
CAR (Corrective Action Request). Tindakan koreksi ini dibahas dalam rapat berkala
kontraktor dengan pengawas.

c. Pengendalian mutu alat yang digunakan


Mutu alat yang digunakan dalam proyek ini sangat penting karena dapat
mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Apabila mutu alat yang digunakan tidak
baik maka hasil pekerjaan yang dihasilkan bisa tidak baik pula. Pengendalian mutu alat
dilakukan dengan inspeksi dan kalibrasi alat sebelum digunakan. Hasil inspeksi dan
kalibrasi ini akan dicatat pada laporan record alat sehingga dapat diketahui alat mana saja
yang sudah memenuhi syarat yang dilakukan.

2. Waktu
Penjadualan proyek pada proyek ini menggunakan bar chart dan Kurva S. Hal ini
bertujuan untuk mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatu
kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu selesai, dan pada saat pelaporan.
Grafik dari hasil pembuatan kurva S dapat menunjukkan apakah proyek tersebut
mengalami keterlambatan atau tidak. Dengan kurva S juga dapat dilihat intensitas
pekerjaan. Kemiringan curam menunjukkan pada saat itu pekerjaan besar (intensitas
tinggi) dan kemiringan landai menunjukkan pekerjaan pada saat itu sedikit.
Selain bar chart dan kurva S, pengendalian waktu pada proyek ini dapat dilihat dari
a. Laporan Harian
Laporan harian adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui dan
mengendalikan kemajuan fisik pekerjaan yan dilaksanakan. Laporan ini berisi data-data
pekerjaan yang telah dilakukan dalam satu hari penuh yang dibuat oleh pihak kontraktor.
Laporan ini juga berfungsi sebagai dasar penyusunan laporan mingguan sehingga
kontraktor mengetahui perkembangan suatu pekerjaan dalam proyek tersebut.

b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan pekerjaan
yang telah dicapai dalam satu minggu yang bersangkutan, disusun berdasarkan laporan
harian selama satu minggu yang kemudian disesuaikan dengan Time Schedule. Laporan
mingguan ini juga sebagai acuan untuk menyusun laporan bulanan.

c. Laporan Bulanan
Dalam laporan ini dapat diketahui beberapa persen kemajuan pekerjaan yang sudah
dikerjakan sampai akhir bulan. Laporan bulanan kemudian dibandingkan dengan Time
Schedule agar semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut mengetahui kemajuan yang
telah dicapai dalam bulan tersebut. Dengan adanya laporan bulanan akan memudahkan
bagi kontraktor maupun pengawas untuk memantau dan mengendalikan tingkat kemajuan
pekerjaan proyek, sehingga pekerjaan dapat terkontrol dan sesuai dengan Time Schedule.

C. Biaya
Pengendalian biaya dilakukan oleh dua pihak yaitu pihak kontraktor dan pihak
owner (pemilik). Pengendalian biaya dilakukan oleh pihak kontraktor dan pemilik supaya
tidak ada pihak yang dirugikan dalam pelaksanaan suatu proyek. Pengendalian biaya dapat
dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut.
1. Pengendalian biaya oleh kontraktor (pelaksana)
Pengendalian biaya oleh kontraktor dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Berpedoman pada Rencana Anggaran Biaya dan Pelaksanaan (RABP) Pekerjaan
Proyek. Pengendalian Biaya menggunakan RABP didalamnya menyangkut
pengendalian harga bahan dan upah kerja per item pekerjaan.
b. Pengendalian menggunakan sistem akutansi. Pengendalian menggunakan sistem
akutansi disesuaikan dengan cash flow yaitu menyangkut pemasukan dan
pengeluaran uang.

2. Pengendalian biaya oleh owner (pemilik)


Pengendalian biaya oleh pemilik dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Memberikan pembayaran dengan cara termin
Untuk menghindari ketidak bertanggungjawaban kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka pemilik dapat melakukan pembayaran dengan cara termin.
Pembayaran berdasarkan termin merupakan pembayaran yang dilakukan kepada kontraktor
berdasarkan progress pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor.
b. Menghitung Progrees Pekerjaan Kontraktor
Pemilik dapat menugaskan konsultan pengawas untuk mengevaluasi pekerjaan dan
menghitung progress yang telah diselesaikan oleh kontraktor. Sehingga pemilik dapat
mengetahui kemajuan pekerjaan yang dilakukan kontraktor dan membayar sesuai dengan
pekerjaan yang telah diselesaikan.

c. Melakukan Evaluasi Proyek


Evaluasi proyek biasanya dilakukan pada progress rencana 70% pekerjaan yang
dibuat oleh kontraktor. Kontraktor tidak boleh terlambat lebih dari 10% dari progress
rencana. Jika kontraktor terlambat lebih dari 10% dari progress rencananya, maka harus
dilakukan Show Cause Meeting untuk mengetahui penyebab keterlambatan. Setelah itu
kontraktor harus membuat rescheduling untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika kontraktor
tetap tidak dapat menyelesaikan waktu yang ditentukan, maka pemilik dapat melakukan
pemutusan hubungan kontrak.

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu hal yang ikut
menentukan suatu proyek. Hal ini disebabkan suatu proyek bisa dikatakan gagal apabila
terjadi suatu kecelakaan yang fatal. Untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja pada
Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bappekab Kabupaten Malang ini yaitu.
1. Mengidentifikasi setiap jenis pekerjaan yang beresiko dan mengelompokkannya
sesuai tingkat risikonya (preventive action).
2. Adanya pelatihan bagi para pekerja konstruksi sesuai keahliannya.
3. Melakukan pengawasan secara lebih intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan.
4. Menyediakan alat perlindungan kerja selama durasi.
5. Melaksanakan pengaturan di lokasi proyek konstruksi.
6. Mewajibkan semua pekerja yang bekerja langsung di proyek untuk menggunakan
alat pelindung diri.
7. Memberikan peringatan kepada pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri.
Apabila pekerja tetap tidak peduli maka pekerja dikeluarkan dari lokasi proyek.
8. Memberikan jaminan asuransi berupa BPJS kepada setiap pekerja sebagai tindakan
pencegahan apabila terjadi kecelakaan kerja.

E. Tabel Hubungan Antara Schedule Perencanaan dan Pelaksanaan

biaya
∆+

waktu

keterangan:

: kurva pelaksanaan

: kurva perencanaan

Di atas adalah kurva hubungan antara penjadualan biaya waktu perencanaan dan
penjadualan biaya waktu pelaksanaan proyek pembangunan gedung Kantor Bappekab
Kabupaten Malang Dari hubungan di atas diperoleh ∆+, berarti schedule pelaksanaan
dibannding perencanaan lebih baik. Biaya dalam pelaksanaan lebih sedikit disbanding
dengan perencanaan, dalam segi waktu pun schedule pelaksanaan lebih cepat. Sehingga
kontraktor mengalami keuntungan baik dari segi biaya yang lebih murah maupun waktu
pekerjaan yang lebih cepat dari perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai