A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan
manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, obyektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan
sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan bermasyarakat.
3.1 Mengkategorikan sistem jaringan irigasi dan macam-macam bangunan
irigasi.
3.1.1 Mengidentifikasi sistem jaringan irigasi dan macam-macam
bangunan irigasi.
4.1 Menalar sistem jaringan irigasi dan macam-macam bangunan irigasi.
4.1.1 Menganalisis sistem jaringan irigasi dan macam-macam bangunan
irigasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar siswa diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi sistem jaringan irigasi dan macam-macam bangunan
irigasi.
2. Menganalisis sistem jaringan irigasi dan macam-macam bangunan irigasi.
MATERI PEMBELAJARAN
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangna air irigasi
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.
Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang
diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan,
pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaannya.
Jaringan irigasi dikelompokkan menjadi 3 jenis :
1. Jaringan irigasi sederhana
Adalah sistem irigasi yang sistem konstruksinya dilakukan dengan
sederhana, tidak dilengkapi dengan pintu pengatur dan alat pengukur
sehingga air irigasinya tidak teratur dan tidak terukur, sehingga
efisiensinya rendah.
2. Jaringan irigasi semi teknis
Adalah suatu sistem irigasi dengan konstruksi pintu pengatur dan alat
pengukur pada bangunan pengambilan (head work) saja, sehingga air
hanya teratur dan terukur pada bangunan pengambilan saja dengan
demikian efisiensinya sedang.
3. Jaringan irigasi teknis
Adalah suatu sistem irigasi yang dilengkapi dengan alat pengatur dan
pengukur air pada bangunan pengambilan, bangunan bagi dan bangunan
sadap sehingga air terukur dan teratur sampai bangunan bagi dan sadap,
diharapkan efisiensinya tinggi.
Petak irigasi adalah peta yang menghubungkan bagian-bagian dari suatu
jaringan irigasi. Peta petak ini dibuat peta topografi yang dilengkapi
dengan garis-garis kontur.
Peta petak memperlihatkan :
- Bangunan utama
- Jaringan dan trase saluran irigasi
- Jaringan dan trase saluran pembuang
- Petak primer, sekunder, tersier dan kuarter
- Lokasi bangunan
- Batas-batas daerah irigasi
- Jaringan dan trase jalan
- Daerah yang tidak diairi
- Daerah yang tidak dapat diairi
Saluran terbagi dalam 4 kategori:
1. Saluran Irigasi Utama
2. Saluran Irigasi Tersier
3. Saluran Pembuang Utama
4. Saluran Pembuang Tersier
Bangunan Irigasi dan Fungsinya
Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk,danau ,atau tempat rekreasi.
Fungsi :
- sebagai pembangkit listrik
- untuk menstabilkan aliran air/irigasi
- untuk mencegah banjir
- untuk bangunan pengalihan
MODEL/PENDEKATAN/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi,
Penugasan.
a) Mengamati
Membaca informasi terkait dengan
sistem jaringan irigasi dan macam- 25
b) Menanya
Mengondisikan siswa untuk secara aktif
bertanya tentang topik yang berkaitan
Kegiatan dengan sistem jaringan irigasi dan
Inti macam-macam bangunan irigasi.
Mengarahkan siswa agar berdiskusi 60
menit
tentang sistem jaringan irigasi dan
macam-macam bangunan irigasi.
c) Mengeksplorasi
Melakukan pengumpulan data tentang
sistem jaringan irigasi dan macam-
20
macam bangunan irigasi dalam
menit
beberapa kelompok sesuai hasil diskusi
di kelas.
. d) Mengasosiasi
Mengkategorikan data/informasi dan
menentukan hubungannya,
25
selanjutnyanya disimpulkan dengan menit
urutan dari yang sederhana sampai
pada yang lebih kompleks terkait
dengan sistem jaringan irigasi dan
macam-macam bangunan irigasi.
e) Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa penerapan prosedur dan aturan
sistem jaringan irigasi dan macam-
macam bangunan irigasi. 75
menit
Mempresentasikan hasil pengamatan
tentang sistem jaringan irigasi dan
macam-macam bangunan irigasi
Pertanyaan :
1) Bagaimana cara menyimpan jumlah air yang berlebihan saat musim penghujan
untuk di distribusikan pada musim kemarau?
2) Penerapan sistem irigasi permukaan memiliki pengaruh positif dan negatif
terhadap lingkungan ekologinya. Apa dampak negatifnya?
Jawaban :
1) Maka dibutuhkan bangunan penampung air seperti bendungan (waduk), situ
dan saluran air sangat berperan dalam kasus ini.
2) Dampak negatifnya adalah dengan semakin luasnya lahan yang digunakan
untuk irigasi, maka semakin luas pula lahan-lahan yang dialih fungsikan, salah
satunya adalah hutan.