Tugas Adi CVP PDF
Tugas Adi CVP PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen perusahaan harus berkompeten dalam mendesain model
keuangan untuk menyesuaikan keputusan operasional dan strategis, seperti
perencanaan laba atau penggunaan optimal dari suatu sumber daya. Model
keuangan adalah penyajian kenyataan di dalam dunia bisnis. Model
keuangan memerlukan analisis yang mengembangkan satu set persamaan
yang menghadirkan suatu operasi perusahaan dan hubungan keuangannya.
Model keuangan dikembangkan untuk dapat digunakan untuk
menyelidiki kombinasi variabel berbeda yang saling berhubungan satu sama
lainnya dan juga untuk melihat apa saja hasil yang diperkirakan dalam
skenario berbeda. Model keuangan menawarkan beberapa manfaat kepada
para pemakai. Satu model yang telah terbukti bermanfaat adalah model
Cost-Volume-Profit (CVP). Model ini memperlihatkan efek perubahan
volume pada biaya perusahaan, pendapatan, dan laba. Model dasar ini
menggabungkan empat variabel penting: volume penjualan, biaya-biaya,
pendapatan, dan laba. Walaupun model ini disebut cost-volume-profit,
model ini juga dapat digunakan oleh perusahaan nirlaba.
Analisis Biaya Volume Laba atau biasa disebut dengan Cost Volume
Profit Analysis (CVPA) merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan biaya variable per
unit, kuantitas yang terjual, harga produk (prices of products), volume
produksi, dan semua informasi keuangan perusahaan yang terkandung di
dalamnya yang sangat mempengaruhi tingkat laba.
Analisis CVP dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit
yang harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap
terhadap titik impas, serta dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu
analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis
sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya
terhadap laba.
Sementara tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh
laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan
sepanjang waktu, maka perlu dilakukan analisis terhadap biaya volume laba
perusahaan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas bagaimana
analisis cost volume profit (CVP) agar manajer dapat dengan bijak
mengambil keputusan yang pasti dan tidak mengandung resiko yang dapat
merugikan perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
BAB II
PEMBAHASAN
Break even point (BEP) atau titik impas adalah tingkat penjualan di
mana laba nol. Setelah titik impas telah tercapai, pendapatan operasional
bersih akan meningkat dengan jumlah margin kontribusi unit untuk setiap
unit tambahan yang terjual. Misalnya, jika 351 penutur dijual dalam
sebulan, maka pendapatan operasi bersih untuk bulan tersebut adalah $ 100
karena perusahaan akan menjual 1 speaker lebih dari jumlah yang
diperlukan untuk mencapai titik impas.
Jika penjualan nol, kerugian perusahaan akan sama dengan biaya
tetapnya. Setiap unit yang dijual mengurangi kerugian dengan jumlah
margin kontribusi per unit. Setelah titik impas telah tercapai, setiap unit
tambahan yang dijual meningkatkan laba perusahaan dengan jumlah margin
kontribusi per unitnya.
2. HUBUNGAN CVP DALAM BENTUK PERSAMAAN
Format laporan laba rugi kontribusi dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
Profit = (Sales − Variable expenses) − Fixed expenses
Dalam grafik CVP (disebut juga dengan grafik titik impas), volume
satuan direpresentasikan pada sumbu horizontal (X) dan dolar pada sumbu
vertikal (Y). Mempersiapkan grafik CVP melibatkan tiga langkah :
3. Pilih beberapa volume penjualan dan plot titik yang mewakili dolar
penjualan total pada tingkat aktivitas yang telah Anda pilih. Sebagai
contoh volume penjualan 600 speaker. Penjualan pada volume total $
150.000 (600 pembicara × $ 250 per pembicara). Tarik garis melalui
titik ini kembali ke titik asal
.
Gambar 1 : Grafik cost volume profit (CPV)
Titik impas adalah ketika total pendapatan dan total garis pengeluaran
bersilangan. Titik impas adalah 350 unit speaker seperti dalam gambar 1 sesuai
dengan titik impas yang dihitung sebelumnya.
Ketika penjualan berada di bawah titik impas yaitu 350 unit perusahaan
mengalami kerugian. Perhatikan bahwa kerugian (diwakili oleh jarak vertikal
antara total biaya dan total pendapatan) semakin besar karena penjualan menurun.
Ketika penjualan berada di atas titik impas, perusahaan menghasilkan laba dan
ukuran laba (diwakili oleh jarak vertikal antara total pendapatan dan total garis
pengeluaran) meningkat dengan meningkatnya penjualan.
Bentuk grafik CVP yang lebih sederhana, disebut dengan grafik laba. Grafik
itu didasarkan pada persamaan berikut:
Karena ini adalah persamaan linier, persamaannya adalah garis lurus tunggal.
Untuk memplot garis, hitung laba pada dua volume penjualan yang berbeda, plot
titik, dan kemudian hubungkan dengan garis lurus. Misalnya, ketika volume
penjualan nol (mis., Q = 0), keuntungannya adalah - $ 35.000 (= $ 100 × 0 - $
35.000). Ketika Q adalah 600, keuntungannya adalah $ 25.000 (= $ 100 × 600 - $
35.000).
Titik impas pada grafik laba adalah volume penjualan dengan laba nol dan
ditunjukkan oleh garis putus-putus pada grafik. Perhatikan bahwa keuntungan terus
meningkat ke kanan titik impas karena volume penjualan meningkat dan kerugian
menjadi semakin buruk di sebelah kiri titik impas karena volume penjualan
menurun.