Anda di halaman 1dari 44

RSUPN DR.

CIPTO MANGUNKUSUMO
Goes to Joint Commission International

POKJA - PREVENTION & CONTROL INFECTI ON (PCI)


PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI(PPI)

NS GORTAP SITOHANG SKEP


SK Dirut No1008 : Struktur organisasi
& tata kerja 1008/TU.K/34/V/2011
PCI/PPI: 1 dan 2 Direktur Utama

Komite PPIRS

Sekretaris
Dep/Unit/Instalasi/Bidang

IPCN Anggota
SK : 10257/TU.K/34/VI/2012:
ttg IPCN SK : 12593/TU.K/34/VI/2012:
7 orang IPCN purna waktu Ttg susunan pengurus Komite PPIRS :
angota 26 orang

IPCO/IPCN – Link
Dep/Unit/Instalasi/Ruangan
Surat keputusan Direktur Utama No :1533/TU.K/34/XII/2012

Tentang Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Rumah Sakit di Dep/Unit/Instalasi/Rungan di RSUPN
Dr Cipto Mangunkusumo

IPCD : 23 orang , IPCN –Link 55 orang, IPCO : 7 orang


FOKUS PROGRAM
KEWASPADAAN STANDAR

1. Kebersihan Tangan
2. Pengadaan APD
3. Manajemen limbah dan manajemen benda tajam
4. Kewaspadaan Isolasi
5. Sanitasi dan pengendalian lingkungan
6. Manajemen laundry
7. CSSD terpadu
8. Etika batuk
PCI /PPI : Standar 9
Elemen 3
Rumah sakit mengidentifikasi situasi mana
diperlukan prosedur cuci tangan, disinfeksi tangan
atau disinfeksi permukaan
Elemen 4
Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan
secara benar di seluruh area tersebut
Elemen 5
Rumah sakit mengadopsi pedoman hand hygiene
dari sumber yang berwenang
DUKUNGAN MAKSIMAL DARI PIHAK MANAJEMEN

• Tersedianya Fasilitas sarana dan


Prasarana Hand Hygiene dan APD
• Terbentuknya Panitia Implementasi
Program Cuci Tangan
Hand • Media Informasi ( Leaflet, poster,Audio
Hygiene Visual)

• Tools audit Hand Hygiene


• Penempatan Sarana Hand Hygiene
• Edukasi menyeluruh secara bertahap
kepada seluruh Petugas
Alcohol-based Hand rubs RSCM production
100 ML & 500 ML
(WHO-recommended formulations)
HAND RUBS DISSEMINATION
Availibility of Equipment and Infrastructure Facility for Hand Hygiene and Self-Protecting
Devices
•Information Media (Leaflet, Poster, Audio Visual)
HAND HYGIENE DISSEMINATION
INFLUENZA A PREPAREDNESS

Dean and vice Dean


FIVE MOMENT 5 MEI

2O TITIK
FIVE MOMENT 5 MEI

7350 signature/ One day


Socialization to the
Ministry of Health Hospitals in Indonesia

Cipto Mangunkusumo Birthday


Standar 9 ,Elemen 1,2
Tentang APD
Elemen 1
Rumah sakit mengidentifikasi situasi dimana
sarung tangan dan atau masker atau pelindung
mata dibutuhkan
Elemen 2
Sarung tangan dan atau masker atau pelindung
mata digunakan secara tepat dan benar
INDIKASI
KONTAK
CAIRAN TINDAKAN KONTAK TINDAKAN
NO APD DENGAN
TUBUH INVASIF PASIEN ASEPTIK
LINGKUNGAN

YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK

Topi    
1 


2 Apron    

Sarung 
3 tangan    


4 Masker    

Sepatu

pelindung
5    
Menggunakan APD
MASKER N 95

DIGUNAKAN PADA SAAT


PERAWATAN PASIEN
DENGAN TRANSMISI
INFEKSI LEWAT UDARA
CONTOH: PASIEN TBC
AKTIF
Standar PCI/ PPI.8

Rumah sakit menyediakan penghalang untuk


pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung
dan staf terhadap penyakit menular dan
melindungi dari infeksi pasien yang
immunosuppressed, sehingga rentan terhadap
infeksi nosokomial.
RUANG ISOLASI DI RSCM

• DI IGD LANTAI 1
• GEDUNG A LANTAI 1, 7 DAN
8 (RIIM)
• PERINATOLOGI
Standar PCI/PPI 7.2

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan


pembuangan sampah yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan
tubuh dikelola untuk meminimalisasi risiko
penularan
2. Penanganan dan pembuangan darah dan
komponen darah dikelola untuk
meminimalisasi risiko penularan.
Identifikasi limbah

• Jenis limbah
 Limbah padat:
 Infeksius
 Non infeksius

 Limbah cair
 Infeksius
 Non infeksius

 Limbah benda tajam


TEMPAT SAMPAH
SAMPAH YANG
TERKONTAMINASI
OLEH CAIRAN TUBUH
PASIEN
jaringan tubuh,
Sampah infeksius
darah obat/vaksin/serum kadal
kapas, kassa, perban, kantong darah,
sarung tangan, masker kantong urin, specimen labor
selang infus, selang kateter, jarum suntik, skalpel, pisau bed
kantong darah pecahan kaca, ampul obat
potongan organ tubuh,
pampers, diapers
TEMPAT SAMPAH

SAMPAH YANG TIDAK TERKONTAMINASI


OLEH CAIRAN TUBUH PASIEN

sampah rumah tangga


sampah perkantoran/administrasi
kertas, kardus, karton,
toples, kaleng, botol/gelas minuman
sisa-sisa makanan
sampah tanaman :
daun, rumput, kayu, ranting, batang pohon
kemasan/plastik pembungkus :
makanan/minuman
pasta gigi, sabun, shampo,
pembungkus obat
Standar PCI/PPI 7.3.
Rumah sakit mempunyai kebijakan dan
prosedur pembuangan benda tajam dan jarum

Elemen penilaian PPI 7.3.

1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus


yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.

2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman


atau bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten
untuk menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau
sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan
kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Limbah benda tajam

Semua benda yang


mempunyai
permukaan tajam yang
dapat melukai /
merobek permukaan
tubuh
LIMBAH SITOTOKSIK

Limbah sitotoksik berasal dari beberapa sumber yang dapat mencakup :

Materi yang terkontaminasi pada saat persiapan dan pemberian obat.


Misalnya spuit jarum, ampul, kemasan.

Obat -obatan kedaluarsa, larutan sisa/berlebih, obat -obatan yang


dikembalikan dari bangsal.

Urine, tinja dan muntahan dari pasien, yang kemungkinan mengandung


obat sitostatik atau metabolitnya dalam konsentrasi yang membahayakan
atau yang harus diperhitungkan sebagai limbah genotoksik untuk
sedikitnya 48 jam dan terkadang sampai 1 minggu setelah pemberian
obat.
Etika batuk harus di lakukan oleh
setiap tenaga kesehatan, pasien
dan pengun jung

Tujuan: mencegah transmisi


patogen lewat udara , tangan
dan lingkunagan

Wajib Poster :

1. di setiap ruangan
2. Poliklinik
3. Tempat pengunjung
4. Ruang Tunggu
5. Lift
Definisi
Tertusuk jarum atau terpajan cairan tubuh
pasien adalah kejadian di mana pegawai
Rumah Sakit secara tidak sengaja terpajan
oleh cairan tubuh pasien baik melalui
tertusuk jarum, pajanan ke mukosa atau
pajanan ke kulit yang tidak utuh.
KEWASPADAAN STANDAR 1
Cairan yang berbahaya:
• darah
• cairan serebrospinal
• Cairansynovial
• Cairan pleura
• Cairan peritoneal
• Cairan pericardial
• Cairan amnion
1. World Health Organization. Aide-memoire for a strategy to protect health workers from infection with
bloodborne viruses. Geneva: 2003.
KEWASPADAAN STANDAR(WHO)

“Menganggap bahwa semua darah dan cairan


tubuh lainnya dapat menyebabkan infeksi
tanpa memandang status sumbernya.”
Penyebab tertusuk tersering1
• menutup jarum suntik (recapping) dengan
menggunakan dua tangan
• proses pengumpulan dan pembuangan limbah
jarum suntik yang tidak aman

Kedua hal tersebut sangat bisa dicegah

1. World Health Organization. Aide-memoire for a strategy to protect health workers from infection with
bloodborne viruses. Geneva: 2003.
2. Stock SR, Gafni A, Bloch RF. Universal precautions to prevent HIV transmission to health care workers:
an economic analysis. CMAJ. 1990 May 1; 142(9): 937–946
IK : TERPAPAR CAIRAN INFEKSIUS :
• Tujuan :
• Mengurangi kontaminasi mikroorganisme ke
dalam tubuh.
• Ruang Lingkup :
• Adalah tindakan penanganan pertama jika
terpercik darah atau cairan tubuh pada mata,
hidung, mulut atau kulit yang tidak utuh.
• Prosedur/Teknis Pelaksanaan :
• Segera basuh area pajanan dengan sabun dan air
mengalir jika mengenai mata atau mukosa
lakukan pembilasan dengan WFI atau NaCl 0,9%
selama 15 menit
IK TERKENA TERTUSUK JARUM
• Tujuan :
• Mengurangi kontaminasi kontaminasi mikroorganisme
ke dalam tubuh.
• Ruang Lingkup :
• Adalah tindakan penanganan saat tetusuk jarum
• Prosedur/Teknis Pelaksanaan :
• Lepaskan sarung tangan atau APD yang melindungi
yang dipakai.
• Cuci dengan air mengalir, tidak perlu ditekan-tekan.
• Cuci dengan cairan desinfektan ( sabun chlorhexidin)
lakukan sampai darah berhenti

Anda mungkin juga menyukai