Anda di halaman 1dari 5

Bahan dan Proses Laminasi Kapal FRP

Fibreglass Reinforced Plastics (FRP) atau biasa disebut dengan fiberglas adalah produk
yang terdiri dari resin, bahan penguat (glass fiber), dan additive (bahan tambahan) yang
digabung dan diproses sedemikian rupa untuk mendapatkan spesifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan. Material FRP sering digunakan untuk bahan perabotan rumah tangga maupun
industri besar, salah satunya adalah industry kapal laut.

1. Resin
Resin merupakan cairan kental yang berfungsi sebagai bahan perekat yang membentuk
plastik. Resin mempunyai beberapa tipe tergantung dari kekerasan, kelenturan, kekuatan,
dll. Adapun beberapa resin yang sering digunakan dalam proses pembangunan kapal FRP
adalah:
- Polyester Resin
Polyester resin merupakan jenis resin yang paling sering digunakan dalam kebutuhan
sehari-hari. Proses pengerasan resin ini akan dimulai setelah dicampur rata dengan
katalis yang biasanya dijual sepaket dengan resin polyester. Kekurangan resin ini
adalah tidak akan kuat apabila hanya digunakan untuk lapisan tipis, sehingga
memerlukan bahan penguat seperti serat kaca (Mat atau Woven Roving).

Gambar 1. Resin polyester yang dicampur Gambar 2. Jenis Polyester yang digunakan
katalis untuk proses pembangunan Kapal FRP

- Gelcoat Resin
Gel coat adalah jenis resin yang digunakan untuk lapisan terluar fiberglass. Sifat
gelcoat adalah memantulkan cahaya/mengkilap dan lebih keras dibanding resin biasa.
Pada kapal FRP, gelcoat dapat dicampur dengan pigment untuk menghasilkan warna
yang diinginkan.
Gambar 3. Resin Gelcoat yang dicampur Gambar 4. Resin Gelcoat yang akan diaplikasikan
dengan pewarna pada konstruksi kapal

2. Glass fiber adalah bahan campuran FRP yang berfungsi sebagai penguat. Adapun
beberapa jenis glass fiber yang sering digunakan pada Kapal FRP adalah:
- Mat adalah sebutan untuk serat (fiber) yang berwarna putih dengan susunan tidak
beraturan. Fungsi utamanya adalah sebagai pelapis campuran/adonan dasar fiberglass,
sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi
sebagai pengikatnya. Umumnya, salah satu jenis mat yang sering diperjualbelikan di
pasaran adalah chopped strand mat (CSM) dengan berat jenis 200 gram/m2, 300
gram/m2, 450 gram/m2, 600 gram/m2, dll. Dalam pembangunan kapal FRP, material
yang harus digunakan adalah jenis E Glass.

Gambar 5. Material Mat CSM 300 dan Gambar 6. Material mat yang bersertifikat
CSM 450 E- Glass

- Woven Roving adalah sebutan untuk serat (fiber) yang berwarna putih yang
susunannya beraturan berbentuk anyaman seperti serat pada karung. Dipasaran,
ukuran woven roving yang tersedia adalah 400 gram/m2, 600 gram/m2, 800 gram/m2,
900 gram/m2, dll.
Gambar 7. Material Woven Roving WR Gambar 8. Material Woven Roving dengan
600 dan WR 800 sertifikat E Glass

3. Bahan tambahan
Bahan tambahan dalam pembangunan kapal FRP terdiri dari beragam jenis. Adapun
beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Katalis
Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsi katalis adalah sebagai
katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit saja
tergantung pada jenis resin yang digunakan.

Gambar 9. Katalis (timba hijau) yang akan Gambar 10. Jenis Katalis yang digunakan untuk
dicampur dengan resin proses laminasi

- Talk
Talk merupakan bubuk berwarna putih seperti sagu yang berfungsi sebagai campuran
adonan fiberglass agar keras dan agak lentur. Jika terdapat pinggiran yang gompal
dalam proses laminasi, maka dapat ditutupi dengan dempul Talk yang telah dicampur
dengan Catalist.
Gambar 11. Talk yang digunakan untuk proses pembangunan Kapal FRP

- PVA
PVA merupakan cairan kimia berwarna biru menyerupai spiritus yang berfungsi untuk
melapisi antara molding/cetakan dengan bahan fibreglass. Tujuannya adalah agar
kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat
dilepas dengan mudah dari molding.

- Wax (Mold Release)


Wax merupakan bahan mirip mentega/keju (ketika masih di dalam wadahnya) yang
berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan dan agar resin tidak menempel pada
cetakan

Sedangkan Proses pembuatan laminasi lambung kapal dilaksanakan dengan metode


Hand Lay Up. Metode tersebut dilaksanakan dengan cara menuangkan resin kedalam serat
kemudian memberi tekanan sekaligus meratakannya dengan menggunakan rol atau kuas.
Proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai.
Kelebihan metode ini adalah mudah dilakukan dan volumenya rendah. Adapun tahapan
proses pembuatannya secara umum adalah sebagai berikut:

- Permukaan moulding diberi wax yang berfungsi sebagai release agent. Pemberian adonan
tersebut dilakukan secara memutar sampai lapisannya benar-benar merata. Agar
didapatkan hasil yang lebih baik, maka perlu ditunggu beberapa menit sampai adonan
tersebut menjadi kering dan terserap dengan baik. Apabila wax sudah terserap,
permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih.
- Menuangkan lapisan terluar FRP, yaitu gelcoat yang telah tercampur dengan pigment.
Gelcoat memiliki permukaan yang licin sehingga mengurangi hambatan kapal saat
beroperasi.
- Memberi lapisan pertama FRP, yaitu Mat. Selembar Mat diletakkan diatas lapisan gelcoat
yang telah mengering lalu diolesi dengan campuran resin polyester dan katalis. Setelah
itu, lapisan tersebut ditekan dengan roll besi untuk menghilangkan gelembung udara yang
dapat menyebabkan lapisan mudah keropos
- Setelah lapisan pertama selesai, maka dapat diberi lapisan woven roving. Woven roving
diletakkan diatas lembaran mat yang dalam keadaan basah, lalu diolesi dengan campuran
resin polyester dan katalis. Proses peletakan woven roving harus berada diantara lapisan
mat.
- Jika lapisan woven roving telah terpasang, maka dapat dilaksanakan lagi proses pelapisan
mat sesuai dengan prosedur sebelumnya. Proses tersebut dilaksanakan pada saat woven
roving dalam keadaan basah. Proses layering mat dan woven roving dilakukan secara
berulang-ulang sesuai dengan spesifikasi teknis dengan persyaratan lapisan mat harus
berada menutupi lapisan woven roving.
- Setelah proses laminasi selesai, maka FRP dapat dilepas dari molding. Rapihkan bagian
pinggir lamiasi dengan menggunakan mesin gerinda atau alat lainnya. Jika terdapat
pinggiran yang gompal, maka dapat ditutupi dengan dempul Talk yang telah dicampur
dengan Catalist.

Anda mungkin juga menyukai