Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS AUDIO VISUAL PADA

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUN SOSIAL DI SDN CIGABUS

Fenni Pratiwi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
fenniprtw@gmail.com
Abstrak: Peneltian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis audio visual pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas V SD pada materi proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan mengetahui kelayakan serta respon siswa terhadap bahan ajar tersebut. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development) dari Borg and Gall yang dimodifikasi dari Sugiyono meliputi 6 langkah yaitu, need
assiment, rancangan program, desain produk, validasi/pengujian, revisi desain dan uji coba
produk. Bahan ajar ini akan divalidasi oleh tim ahli. Setelah dilakukan validasi oleh tim ahli dan
diperbaiki, maka dilakukan uji terbatas. Uji terbatas dilakukan di SDN Cigabus, Kota Serang tahun
ajaran 2016/2017 pada 20 siswa kelas V yang dipilih berdasarkan analisis kebutuhan. Hasil uji
ahli desain menunjukkan bahwa bahan ajar ini memperoleh kategori layak. Hasil uji ahli materi
menunjukkan bahwa bahan ajar ini memperoleh kategori sangat layak. Hasil uji ahli pendidikan
menunjukkan bahwa bahan ajar ini memperoleh kategori sangat layak. Hasil uji terbatas pada
siswa memperoleh kategori sangat setuju. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar berbasis audio visual yang dikembangkan untuk siswa SD/MI kelas V sangat layak
untuk digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi proklamasi
kemerdekaan Indonesia.

Kata kunci: pengembangan bahan ajar, audio visual, mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

Abstract: This research aims to develop audio-visual teaching materials based on the subjects of
Social Science for the fifth grade elementary school on Indonesia's independence proclamation
material and also to determine the feasibility as well as the student’s response to the instructional
materials. The used method is a method of research and development (Research and Development)
by Borg and Gall and also the modified model of Sugiyono including six steps, which are, need
assiment, program design, product design, validation / testing, design revision and product
testing. The teaching materials will be validated by an expert team. After validated and repaired
by the expert team, then limited test conducted. Limited test conducted in SDN Cigabus, Kota
Serang 2016/2017 study year at 20 fifth grade students selected based on needs of analysis.
Design experts test result shows that these materials obtain an average with a decent category.
The test result indicates that these materials these materials obtain an average with a very decent
category. The test result by the education expert shows that these materials obtain an average with
a very decent category. The limited test result to the students gets an average with strongly agreed
category. Based on the results, this study concluded that the audio-visual-based teaching materials
developed for SD/MI fifth grade students is very feasible to be used in the learning process of
Social Science on Indonesia's independence proclamation material

Keywords : development of teaching material, audio-visual, social science subjects


A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan proses melanjutkan kependidikan


tanpa akhir yang diupayakan oleh selanjutnya.
siapa pun, terutama (sebagai Dalam pendidikan sekolah
tanggung jawab) negara. Seperti dasar terdapat beragam pelajaran
pernyataan Kosasih Djahiri dalam yang diajarkan kepada siswa
Sofan dan Iif (2010:1) mengatakan, diantaranya adalah pelajaran Ilmu
pendidikan merupakan upaya Pengetahuan Sosial atau sering
terorganisir, berencana dan disebut IPS. IPS merupakan bidang
berlangsung kontinyu (terus menerus studi yang mengkaji tentang manusia
sepanjang hayat) ke arah membina dan dunia sekelilingnya. Kajian
manusia/anak didik menjadi insan dalam IPS ini sangat diperlukan
paripurna, dewasa dan berbudaya. siswa untuk menghadapi masalah
Dari penjabaran pendidikan sosial dalam kehidupannya, baik dari
tersebut maka, peningkatan mutu segi kognitif, psikomotorik, dan
pendidikan dirasakan sebagai suatu afektif.. Namun pada kenyataannya,
kebutuhan bangsa yang ingin maju. pelajaran IPS sering dianggap
Dengan keyakinan bahwa pendidikan sebagai bidang studi yang
yang bermutu dapat menunjang membosankan dan harus
pembangunan disegala bidang. Oleh menggunakan pemikiran yang kuat
sebab itu perlu adanya pemahaman karena banyak teori-teori yang
tentang dasar dan tujuan pendidikan memang harus dipahami maka
secara mendalam. Salah satu upaya muncul kejenuhan dalam belajar IPS.
yang dapat dilakukan, melalui Kegagalan dan keberhasilan
pendidikan sekolah dasar. suatu lembaga pendidikan dalam
Pendidikan sekolah dasar merupakan mencapai tujuan pendidikan yang
lembaga pendidikan dasar yang diharapkan, tidak terlepas dari peran
menanamkan pengetahuan dasar guru di dalamnya. Sebelum guru
sebagai pondasi awal untuk mengajar hal utama yang dilakukan
yakni mempersiapkan bahan ajar
yang ingin digunakan karena bahan pada hari Rabu, 28 November 2016
ajar merupakan penghubung antara pukul 11.00 WIB diperoleh fakta
guru dan siswa, dimana guru saat ini bahwa saat pembelajaran IPS
berperan sebagai fasilitator. Sehingga berlangsung terlihat guru hanya
penggunaan bahan ajar dapat menyampaikan materi pembelajaran
menjembatani permasalahan dengan ceramah dan hanya
keterbatasan daya serap siswa dan berpedoman pada buku paket.
kemampuan guru dalam mengelola Indikasi siswa mengalami kebosanan
pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, dalam belajar dapat dilihat ketika
tentu membuat bahan ajar yang siswa sedang diberikan penjelasan
menarik dengan menyesuaikan materi secara visual saja oleh guru
kompetensi menjadikan hal yang yang berpedoman pada bahan ajar
mudah bagi sebagian pendidik. cetak, ada beberapa siswa yang tidak
Namun realitas pendidikan di memperhatikan, ada juga yang asyik
lapangan, banyak pendidik yang mengobrol dengan teman
masih menggunakan bahan ajar yang sebangkunya, dan ada pula yang
konvensional, yaitu bahan ajar yang melakukan aktivitas lain saat
siap pakai atau membeli di pembelajaran berlangsung.
distributor, tanpa mengupayakan Disisi lain, National Center
untuk membuatnya sendiri. Sehingga for Vocational Education Research
menimbulkan resiko yakni bahan ajar Ltd/National Center for
yang di pakai kurang menarik. Competency Based Training dalam
Hal ini sejalan dengan hasil Majid (2008:174) mengatakan
pengamatan pada hari Rabu, 02 “bahan ajar adalah segala bentuk
November 2016 pukul 10.00-12.00 bahan yang digunakan
WIB yang dilakukan pada guru kelas guru/instruktur dalam melaksanakan
V yang bernama Ibu Ida Farida S.Pd, kegiatan belajar mengajar di kelas.
M.Si di SDN Cigabus serta Bahan yang dimaksud dapat berupa
dibuktikan dengan pengisian bahan tertulis maupun tidak
kuesioner ketersediaan bahan ajar tertulis”. Melihat perkembangan
dan analisis kegiatan pembelajaran dunia modern yang ditandai dengan
adanya revolusi teknologi, maka pembelajaran untuk mengajarkan
bahan ajar tidak hanya tertuju pada materi-materi IPS, terutama materi-
pengetahuan guru, lembar kerja materi IPS yang memerlukan
siswa dan bahan ajar cetak lainnya penjelasan gambar dan
yang digunakan, melainkan dapat pendeskripsian suatu kejadian seperti
dikembangkan dengan bahan ajar pada pembahasan Proklamasi
non cetak berupa bahan ajar berbasis Kemerdekaan Indonesia dimana hal
audio, audio visual, dan multimedia itu dapat dibantu dengan bahan ajar
interaktif. Bahan ajar non-cetak audio visual. Pengembangan bahan
adalah segala bentuk bahan yang ajar non cetak ini dapat dijadikan
digunakan untuk membantu peluang bagi pendidik untuk
guru/instruktur dalam melaksanakan memaksimalkan pengajaran sehingga
kegiatan pembelajaran yang siswa mampu menyerap informasi
dituangkan dalam teknologi non- secara cepat dan aktif, serta
cetak. mempermudah pembelajaran
Berdasarkan permasalahan terutama dari hal abstrak menjadi
yang ditemukan maka perlu adanya konkret.
kegiatan pengembangan bahan ajar
sebagai upaya untuk mendukung
proses pendidikan. Pengembangan
bahan ajar dilakukan berdasarkan
suatu proses yang sistematik dimulai
dari proses perancangannya dan
pengembangannya, dapat dengan
mengembangkan sendiri atau
menggunakan bahan ajar yang sudah
ada sampai pada uji coba bahan ajar.
Dalam penelitian ini bahan ajar yang
dikembangkan yakni bahan ajar
berbasis audio visual yang dapat
digunakan sebagai bahan
B. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, metode 6 tim ahli yang terdiri dari 2 tim ahli
yang digunakan adalah metode materi, 2 tim ahli desain, dan 2 tim
penelitian dan pengembangan ahli media, serta 20 siswa kelas V
(Research and Development). SDN Cigabus pada uji coba terbatas.
Menurut Sugiyono (2011:297) Teknik pengumpulan data yang
“metode penelitian dan digunakan dalam penelitian ini
pengembangan (R & D) digunakan adalah: lembar kuesioner/angket,
apabila peneliti bermaksud wawancara, dan dokumentasi.
menghasilkan produk tertentu, Teknik analisis hasil uji instrumen
sekaligus menguji keefektifan data yang diperoleh dari uji ahli
produk tersebut”. Desain penelitian desain, ahli materi, dan ahli
pengembangan yang akan ditempuh pendidikan serta uji coba terbatas
merujuk pada desain pengembangan oleh siswa, akan dianalisis dengan
yang dilakukan oleh Borg and Gall menggunakan analisis statistika
yang meliputi 10 langkah. Namun, deskriptif yaitu dengan menganalisis
melihat keterbatasan waktu dan data kuantitatif yang diperoleh dari
biaya, maka penelitian lembar angket tim ahli dan respon
pengembangan ini mengarah pada siswa. Untuk teknik pengolahan data
desain pengembangan yang menggunakan rumus tertentu, maka
dilakukan oleh Sugiyono yang hasil dapat berupa angka yang
dimodifikasi meliputi 6 langkah kemudian diubah menjadi bentuk
yaitu, need assisment, rancangan persentase yang kemudian
program, desain produk, ditafsirkan menjadi kalimat yang
validasi/pengujian, revisi produk dan bersifat kualitatif, seperti sangat
uji coba produk. layak, layak, cukup layak, kurang
Penelitian ini dilaksanakan di layak, dan tidak layak.
SDN Cigabus, Kota Serang. Subyek
penelitian pengembangan ini terdapat
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tahapan dalam pengembangan butir pernyataan masing-masing ahli


bahan ajar berbasis audio visual yang materi sehingga diperoleh nilai rata-
dilakukan berdasarkan desain rata yang diperoleh secara
pengembangan Borg and Gall yang keseluruhan pada uji ahli materi
dimodifikasi oleh Sugiyono meliputi adalah 93,21% dengan kategori
6 langkah yaitu, Need Assisment, sangat layak, sedangkan hasil
rancangan program, desain produk, penilaian validasi ahli pendidikan
validasi/pengujian, revisi produk dan didapatkan hasil jumlah skor sebesar
uji coba produk.Produk yang 139 pada 16 butir pernyataan
dihasilkan berupa bahan ajar berbasis masing-masing ahli pendidikan
audio visua. Dalam hal ini desainnya sehingga diperoleh nilai rata-rata
berbentuk microsoft powerpoint yang yang diperoleh secara keseluruhan
diaplikasikan dengan camtasia studio pada uji ahli pendidikan adalah
sehingga terbentuklah sebuah video 86,87% dengan kategori sangat
pembelajaran kemudian dikemas layak. Kemudian untuk hasil
kedalam CD yang di dalamnya berisi keseluruhan uji coba produk (uji
materi Proklamasi Kemerdekaan skala terbatas) oleh 20 orang siswa
Indonesia. didapatkan hasil jumlah skor sebesar
Untuk hasil penilaian validasi 1.082 pada 12 butir pernyataan
ahli desain didapatkan hasil jumlah masing-masing siswa sehingga
skor sebesar 109 pada 14 butir diperoleh persentase nilai rata-rata
pernyataan masing-masing ahli yang diperoleh adalah 90,27%
desain sehingga diperoleh persentase dengan kategori sangat setuju
nilai rata-rata yang diperoleh secara (gambar 1)
keseluruhan pada uji ahli desain Berdasarkan persentase
adalah 79,66% dengan kategori keseluruhan tersebut menunjukkan
layak, kemudian hasil penilaian bahwa bahan ajar berbasis audio
validasi ahli materi didapatkan hasil visual sangat layak dijadikan bahan
jumlah skor sebesar 158 pada 17
ajar alternatif pada materi proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Berikut ini
grafik persentase nilai rata-rata dari
uji ahli dan uji terbatas:

Persentase rata-rata uji ahli dan respon siswa


100%
93,21% 86,87% 90,27%
Persentase kelayakan (%)

80% 79,66%
Ahli Desain
60% Ahli Materi
40% Ahli Pendidikan
20% Uji Coba
Terbatas
0%
Nilai rata-rata
Gambar 1. Grafik persentase nilai rata-rata uji ahli dan uji terbatas

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V


pembahasan, maka dapat semester II.
disimpulkan bahwa:
2. Kelayakan produk pengembangan
1. Bahan Ajar Berbasis Audio
ini didasarkan pada:
Visual yang dikembangkan terdiri
a. Hasil uji ahli desain nilai rata-
dari beberapa tahapan yaitu need
rata yang diperoleh adalah
assisment, rancangan program,
79,66% dengan kategori
desain produk, validasi/pengujian,
revisi produk dan uji coba produk layak.
b. Hasil uji ahli materi nilai rata-
(uji skala terbatas). Produk akhir
rata yang diperoleh adalah
penelitian ini berupa video
93,21% dengan kategori
pembelajaran yang dikemas
sangat layak.
kedalam CD (Compact Disk)
c. Hasil uji ahli pendidikan nilai
dengan materi Proklamasi
rata-rata yang diperoleh adalah
Kemerdekaan Indonesia yang
digunakan dalam pembelajaran
86,87% dengan kategori rata yang diperoleh adalah
sangat layak. 90,27% dengan kategori
d. Hasil uji coba terbatas (respon sangat setuju.
siswa) mendapatkan nilai rata-

E. Daftar Pustaka

Amri, Sofan dan Iif Khoiru Amadi. Departemen Pendidikan Nasional.


(2010). Konstruksi (2008). Pedooman Memilih
Pengembangan dan Menyusun Bahan Ajar.
Pembelajaran. Jakarta: PT. Jakarta: BP. Mitra Usaha
Prestasi Pustakaraya. Indonesia.

Anitah W, Sri, dkk. (2014). Strategi


Pembelajaran di SD. Djamarah, Syaiful. (2011). Psikologi
Tangerang Selatan: Belajar.Jakarta: Rineka Cipta
Universitas Terbuka. Gunawan, Rudy. (2013). Pendidikan
IPS Filosofi, Konsep dan
Arikunto. (2012). Prosedur Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Cipta. Mengajar. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Astrini, Linda. (2013).
Pengembangan Bahan Ajar Jamaludin, Ujang dan Reza
Menulis Petunjuk bagi Rachmadtullah. (2017).
Pembelajaran dengan Pembelajaran Pendidikan
Pendekatan Kontekstual pada IPS. Bekasi: CV. Nurani.
Siswa SMP. Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Lestari, Ika. (2013). Pengembangan
Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi. Padang:
Aunnurrahman. (2010). Belajar dan
Akademia Permata.
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Majid, Abdul. (2008). Perencanaan
. (2013). Belajar dan
Pembelajaran. Bandung : PT.
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Remaja Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyasa E. (2007). Standar
(2006). Pedoman Memilih
Kompetensi dan Sertifikasi
dan Menyusun Bahan Ajar.
Guru. Bandung: Remaja
Jakarta: BP. Mitra Usaha
Rosdakarya.
Indonesia.
Oktaviani K, Tri. (2015). Sumiati dan Asra. (2009). Metode
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran. Bandung : CV
Teks Percakapan Pada Wacana Prima.
Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia dengan Media Susanto, Ahmad. (2013). Teori
Gambar di Kelas V SDN Belajar dan Pembelajaran di
Pokoh I Ngemplak Sleman Sekolah Dasar. Jakarta:
DIY. Yogyakarta: Kencana Prenadamedia
Universitas PGRI Group.
Yogyakarta
. (2015). Teori
Permendiknas No.22 Tahun 2006 Belajar dan Pembelajaran di
tentang Kurikulum Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta:
Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana Prenadamedia
Group.
Purwanto, M. N. (2014). Prinsip-
prinsip dan teknik evaluasi Undang-undang Republik Indonesia
pengajaran. Bandung: PT. No. 20 Tahun 2003 Tentang
Remaja Rosdakarya. Pendidikan Nasional.

Prastowo, Andi. (2013). Widodo, Chomsin S. & Jasmadi.


Pengembangan Bahan Ajar (2008). Panduan Menyusun
Tematik. Yogyakarta: DIVA Bahan Ajar Berbasis
Press. Kompetensi. Jakarta: PT.
Elex Media Kompetindo.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah
Peneltiann untuk Guru Warsita, Bambang. (2008).
Karyawan dan Peneliti Teknologi Pembelajaran
Pemula. Bandung Alfabeta. Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman. (2012). Model-model
Pembelajaran. Depok. PT.
Rajagrafindo Persada.

Soewarso. (2013). Pendidikan IPS.


Salatiga: Widya Sari.
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih.(2015).


Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai