Anda di halaman 1dari 8

V.

HASIL EVALUASI

5.1 Identifikasi Masalah

Suatu masalah ditetapkan jika terdapat kesenjangan antara keluaran


dengan tolak ukurnya, sedangkan penyebab masalah ditentukan bila ada
kesenangan antara unsur sistem lainnya dengan tolak ukur. Proses
identifikasi masalah dilakukan secara bertahap, dimulai dari keluaran (output)
program kerja puskesmas, kemudian apabila ditemukan adanya kesenjangan
antara tolak ukur dengan data keluaran tersebut maka harus dicari
kemungkinan penyebab masalah pada unsur masukan (input, proses, atau
lingkungan)

Gambar 2. Pendekatan sistem

LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT DAMPAK

UMPAN BALIK

29
5.2 Identifikasi masalah

Tabel 3 : Variabel Keluaran

Variabel Keluaran Tolak Ukur Pencapaian Masalah


1. Cakupan bayi 95% bayi Jumlah bayi menurut data proyeksi
yang mendapat mendapatkan sasaran bayi tahun 2016 adalah 360
imunisasi dasar imunisasi dasar bayi
lengkap( karena  Jumlah bayi yang mendapatkan (-)
evaluasi pada imunisasi BCG sebanyak 360
semester I maka orang (95,7%)
tolak ukur >50%  Jumlah bayi yang mendapat
bayi mendapat imunisasi Hepatitis B 0 < 7 hari (-)
imunisasi dasar) sebanyak 341 orang (90,6%)
 Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi DPT-HB Kombo 1 (-)
sebanyak 359 orang (95,4%) ,
imunisasi DPT-HB Kombo 2
sebanyak 360 orang (95,7%)
dan yang mendapat imunisasi
DPT-HB Kombo 3 sebanyak
360 orang (95,7%)
 Jumlah bayi yang mendapat (-)
imunisasi polio 1 sebanyak 360
orang (95,7%)
 Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi polio 2 sebanyak 360 (-)
orang (95,7%)
 Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi polio 3 sebanyak 360 (+)
orang (95,7%)
 Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi polio 4 sebanyak
360orang (95,7%)
 Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi campak 360 orang
(95,7%)

Masalah yang ditemukan pada program Posyandu pos pelayanan terpadu


( Januari 2016 – Desember 2016) adalah kurangnya cakupan pemberian vaksin
HB 1 karna tidak mencapai target minimal 95%.

Masalah ini ditegakkan karena adanya perbedaan antara hasil yang diharapkan
dengan tolak ukur, dimana angka kurangnya cakupan imunisasi HB1 pada bayi
adalah >95% , sementara angka cakupan imunisasi HB1 di puskesmas Simpur
pada periode Januari 2016 – desember 2016 adalah 95%. Berdasarkan tolak ukur
yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk puskesmas

30
dengan sertifikat UCI, maka angka cakupan yang dicapai oleh baru hampir
mencapai target.

5.3 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah

Sesuai dengan pendekatan sistem, kurangnya cakupan imunisasi HB1 pada bayi di
Puskesmas Simpur, Tanjung Karang Barat merupakan suatu output / hasil yang
tidak sesuai dengan target. Untuk mengatasinya, dengan pendekatan sistem harus
diperhatikan kemungkinan adanya masalah pada komponen lain pada sistem,
mengingat suatu sistem merupakan keadaan yang berkesinambungan dan saling
mempengaruhi.

5.4 Masalah Yang Ada Pada Komponen Sistem

Pada input ditemukan masalah berupa promosi kesehatan, jumlah vaksin.tidak


adanya stok vaksin polio pada bulan juni dikarnakan pada saat pemberian vaksin
HB1 dan 2 pada bulan juni yang bersamaan dengan pekan imunisasi nasional
disekolah masih ada beberapa anak yang belum dapat, sedangkan stok (dropout)
dari dinas untuk vaksin polio kosong, beberapa anak tidak mendapatkan vaksin.
Promosi kesehatan yang sudah berjalan rutin terutama Penyuluhan kesehatan di
posyandu sudah cukup baik, namun beberapa kelompok orang masih takut untuk
melakukan imunisasi pada anaknya, terutama yang baru saja lahir terkait isu
serum babi di vaksin imunisasi dan efek samping demamnya

Pada proses ditemukan masalah berupa kegiatan sweeping imunisasi dasar pada
bayi yang jarang dilakukan. Sedangkan kegiatan sweeping merupakan kegiatan
yang sangat penting dilakukan mengingat tidak semua bayi dibawa orang tuanya
ke Posyandu / Puskesmas. Kegiatan ini diperlukan dalam rangka menjaring bayi
yang belum mendapat imunisasi maupun yang sudah namun belum tercatat.
Selain itu kegiatan ini penting peranannya dalam penyuluhan kepada ibu bayi
tentang pentingnya imunisasi dan memberikan informasi yang benar kepada ibu

31
bayi sehubungan dengan adanya isu tentang pemakaian serum babi pada vaksin
dan kepercayaan bayi berusia sebelum 40 hari dilarang keluar.

Pada lingkungan didapatkan masalah fisik dan non fisik, berupa pengetahuan,
sikap, dan perilaku (PSP) masyarakat yang masih rendah sehingga dapat
mempengaruhi keberhasilan program imunisasi. masalah fisik dimana lokasi
posyandu maupun puskesmas berada jauh dari tempat tinggal si bayi, sehingga
orang tua cenderung membawa bayinya untuk di imunisasi ke posyandu maupun
puskesmas yang lebih dekat dengan lokasi tempat tinggalnya. Sedangkan
puskesmas tempat bayinya di imunisasi berada di luar wilayah kerja puskesmas
karang anyar. Selain itu juga adanya faktor cuaca / hujan ketika diadakkan
posyandu sehingga ibu ibu malas keposyandu karna hujan, juga saat sibuk musim
panen ibuE sering lupa jadwal puskesmas karna sibuk memanen.

Man Method Material


Kepercayaan
kelompok Jumlah vaksin
masyarakat Termos
tertentu mengenai penyimpanan tidak
Masyarakat dengan
bayi <40 hari tersedia
pengetahuan
tidak boleh keluar
imunisasi yang kurang rumah

Jumlah presentasi Imunisasi


HB1 tahun 2016 tidak
mencapai 95 %
Tokoh Minim sarana
masyarakat tidak transportasi
berkontribusi
dalam kegiatan
Posyandu Cuaca yang kurang mendukung
Anggaran
kader penggerak
Posyandu kurang aktif pemerintah bagi Pengetahuan, sikap,
Petugas untuk prilaku ibu yg
melakukan kurang
Machines sweeping kurang
Money Market

Gambar 4. Diagram Fishbone

32
Setelah dilakukan pencarian masalah utama pada komponen-komponen diatas,
diperoleh satu masalah internal dan satu masalah ekternal utama. Masalah internal
utama yaitu Promosi kesehatan tentang pentingnya imunisasi di Puskesmas dan
posyandu sebagai ujung tombak program imunisasi serta masalah ekternal yaitu
kurangnya kesadaran para ibu tentang pentingnya imunisasi.

1. Permasalahan promosi kesehatan yang terfokus pada pentingnya imunisasi


wajib bagi balita di wilayah kerja Puskesmas Kota Karang Teluk Betung Timur
pada bulan Januari-Desember 2016.

Tidak tercapainya pencapaian sasaran angka minimal yang harus dicapai untuk
cakupan pemberian imunisasi HB1 pada bulan Januari- Desember 2016 di
Puskesmas Simpur karena kurang optimalnya promosi petugas Puskesmas
Simpur akan pentingnya imunisasi wajib bagi balita. Kendala timbul karena
kurangnya penggalakan program promosi kesehatan akan pentingnya imunisasi
untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit pada balita, terutama pada sebagian
kelompok yang tidak mau diimunisasi terkait penggunaan serum babi dan efek
samping demam. Kegiatan Puskesmas hanya berupa kegiatan rutin imunisasi
yaitu pemberian imunisasi di Posyandu dan Puskesmas, tampa dilakukan
penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi, dan kapan saja jadwal
dilakukannya jadwa imunisasi.

Hal ini menyebabkan masyarakat tidak memiliki perhatian khusus terhadap


pentingnya imunisasi padahal seperti yang kita ketahui bahwa imunisasi dapat
mencegah timbulnya penyakit serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak
tersebut yang tentunya akan mempengaruhi kualitas generasi penerus bangsa.
Bagi pelaksanaan imunisasi Hb1, yang dilakukan pada bayi usia 0-7 hari,
kebanyakan ibu tidak mengetahui bahwa terdapat jadwal imunisasi yang harus
dilakukan pada saat bayi berada pada usia kurang dari seminggu. Kebanyakan
ibu yang datang ke Puskesmas Simpur datang dengan tujuan imunisasi Hb1
pada saat bayinya sudah berusia lebih dari 7 hari sehingga sudah tidak dapat

33
lagi dilakukan imunisasi Hb1 pada bayinya. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu mengenai jadwal imunisasi yang harus diterima oleh anaknya.

2. Permasalahan posyandu sebagai ujung tombak program imunisasi di wilayah


kerja Puskesmas Simpur, Tanjung Karang Barat, Januari- Desember 2016.
Posyandu merupakan salah satu program puskesmas yang lebih dekat ke
masyarakat, dengan diberdayakannya masyarakat setempat yang dikenal
dengan kader. Namun masih ada juga masyarakat yang enggan membawa
bayinya datang ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi. Kurangnya
kesadaran ibu untuk datang ke posyandu tak lepas dari kader yang kurang aktif
sehingga fungsi posyandu sebagai ujung tombak program imunisasi tidak
maksimal.

3. Permasalahan kurangnya pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) serta


kesadaran para ibu tentang pentingnya imunisasi wajib bagi balita di wilayah
kerja Puskesmas Karang anyar lampung selatan bulan januari-desember 2015.

Masyarakat kurang mengetahui tentang pentingnya imunisasi bagi sistem


kekebalan tubuh pada bayi sehingga bayi rentan terserang penyakit tertentu.
Masyarakat masih enggan atau malas datang ke Puskesmas atau Posyandu
bisa disebabkan karena kesibukan ibu sebagai ibu rumah tangga atau bekerja.
Hal ini dapat juga dipengaruhi faktor cuaca pada saat dilakukan posyandu
terutama saat hujan bagi ibu yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi
posyandu, ibu belum mengetahui dengan baik kegunaan Puskesmas ataupun
Posyandu terutama dalam pelayanan imunisasi wajib, dan kurangnya
informasi mengenai imunisasi.

Para Ibu yang memiliki balita banyak yang belum tahu bahwa pemberian
imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadwal, bila tidak
perlindungan terhadap penyakit yang ingin ditangkal menjadi tidak optimal.
Boleh ditunda, bila kondisi anak sedang sakit. bila anak sudah sehat segera
lengkapi imunisasinya. Selain itu juga para ibu takut terjadi komplikasi setelah

34
pemberian imunisasi atau yang lebih dikenal dengan kejadian ikutan pasca
imunisasi (KIPI). KIPI adalah kejadian sakit yang mungkin timbul setelah
imunisasi. kejadian ini umumnya terjadi dalam masa satu bulan setelah
imunisasi.

Permasalahan Internal

Tabel 13. Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Penyebab Masalah

Skor 1-5

No I T R JUM
Daftar Masalah
P S RI DU SB PB PC IxTxR

1. SDM

 Petugas puskesmas 1 1 0 1 2 1 0 1 2 12

yang melakukan

imunisasi

(perawat/ bidan)

2. Sarana dan Prasarana

 Jumlah vaksin 3 2 1 1 3 1 0 3 2 66

 Termos 1 1 1 1 1 1 0 1 3 18

penyimpanan, Cold

chain

3 Keuangan

 Dana anggaran 2 1 0 1 1
1 0 1 1 6
pemerintah untuk

petugas yang

melakukan

sweeping

35
Permasalahan eksternal

Tabel 14. Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Penyebab Masalah

No I T R JUM
DaftarMasalah
IxTxR
P S RI DU SB PB PC

1 Lingkungan

 PSP masyarakat 3 2 1 1 2 1 0 1 3 30

mengenai Imunisasi

 Akses menuju

puskesmas
2 2 1 2 1 2 0 1 2 20

2 Penggerak
2 1 1 0 1 1 0 1 1 6
 Tokoh masyarakat
1 1 0 1 0 1 0 1 1 4
 Kader posyandu

Setelah dilakukan pemilihan prioritas penyebab masalah, didapatkan penyebab

masalah yang ada yaitu kurang terlaksananya kegiatan sweeping dengan baik,

transportasi yang menjadi kendala untuk masyarakat dengan tempat tinggal yang

jauh dari puskesmas, kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat

tentang pentingnya imunisasi. Dari masalah tersebut didapatkan prioritas

penyebab masalah yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai imunisasi terutama

manfaat dan jadwal pasti imunisasi.

36

Anda mungkin juga menyukai

  • Etika Profesi Dokter6 PDF
    Etika Profesi Dokter6 PDF
    Dokumen1 halaman
    Etika Profesi Dokter6 PDF
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Tracer Study
    Tracer Study
    Dokumen4 halaman
    Tracer Study
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Dispareunia
    Dispareunia
    Dokumen6 halaman
    Dispareunia
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Hidung
    Anatomi Hidung
    Dokumen28 halaman
    Anatomi Hidung
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Hygiene Industri
    Hygiene Industri
    Dokumen17 halaman
    Hygiene Industri
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Refraksi
    Kelainan Refraksi
    Dokumen17 halaman
    Kelainan Refraksi
    Kamila Kawaii
    Belum ada peringkat
  • Case Report Internsip Mirna Word
    Case Report Internsip Mirna Word
    Dokumen21 halaman
    Case Report Internsip Mirna Word
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Syok Hipovolemik
    Syok Hipovolemik
    Dokumen5 halaman
    Syok Hipovolemik
    Silvia R
    100% (2)
  • Anemia Def Besi Lapsus
    Anemia Def Besi Lapsus
    Dokumen1 halaman
    Anemia Def Besi Lapsus
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Case Report Internsip Mirna
    Case Report Internsip Mirna
    Dokumen25 halaman
    Case Report Internsip Mirna
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • GDSGFHFGHSGFHJ
    GDSGFHFGHSGFHJ
    Dokumen1 halaman
    GDSGFHFGHSGFHJ
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Dokumen3 halaman
    Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Riezky Pratama
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Edit
    Kata Pengantar Edit
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Edit
    Kurnia Putra Wardhana
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen8 halaman
    Bab V
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Cover Dalam
    Cover Dalam
    Dokumen1 halaman
    Cover Dalam
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen3 halaman
    Bab Vi
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • HHHHHH
    HHHHHH
    Dokumen1 halaman
    HHHHHH
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Dokumen1 halaman
    Bab Vii
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • FFFF
    FFFF
    Dokumen30 halaman
    FFFF
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Syok Kardiogenik
    Syok Kardiogenik
    Dokumen23 halaman
    Syok Kardiogenik
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Presentasi
    Presentasi
    Dokumen15 halaman
    Presentasi
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Grafik IMS
    Grafik IMS
    Dokumen6 halaman
    Grafik IMS
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • BAB I Dan II
    BAB I Dan II
    Dokumen22 halaman
    BAB I Dan II
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Amik
    Amik
    Dokumen4 halaman
    Amik
    Mirna Candra Dewi
    Belum ada peringkat