HASIL EVALUASI
LINGKUNGAN
UMPAN BALIK
29
5.2 Identifikasi masalah
Masalah ini ditegakkan karena adanya perbedaan antara hasil yang diharapkan
dengan tolak ukur, dimana angka kurangnya cakupan imunisasi HB1 pada bayi
adalah >95% , sementara angka cakupan imunisasi HB1 di puskesmas Simpur
pada periode Januari 2016 – desember 2016 adalah 95%. Berdasarkan tolak ukur
yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk puskesmas
30
dengan sertifikat UCI, maka angka cakupan yang dicapai oleh baru hampir
mencapai target.
Sesuai dengan pendekatan sistem, kurangnya cakupan imunisasi HB1 pada bayi di
Puskesmas Simpur, Tanjung Karang Barat merupakan suatu output / hasil yang
tidak sesuai dengan target. Untuk mengatasinya, dengan pendekatan sistem harus
diperhatikan kemungkinan adanya masalah pada komponen lain pada sistem,
mengingat suatu sistem merupakan keadaan yang berkesinambungan dan saling
mempengaruhi.
Pada proses ditemukan masalah berupa kegiatan sweeping imunisasi dasar pada
bayi yang jarang dilakukan. Sedangkan kegiatan sweeping merupakan kegiatan
yang sangat penting dilakukan mengingat tidak semua bayi dibawa orang tuanya
ke Posyandu / Puskesmas. Kegiatan ini diperlukan dalam rangka menjaring bayi
yang belum mendapat imunisasi maupun yang sudah namun belum tercatat.
Selain itu kegiatan ini penting peranannya dalam penyuluhan kepada ibu bayi
tentang pentingnya imunisasi dan memberikan informasi yang benar kepada ibu
31
bayi sehubungan dengan adanya isu tentang pemakaian serum babi pada vaksin
dan kepercayaan bayi berusia sebelum 40 hari dilarang keluar.
Pada lingkungan didapatkan masalah fisik dan non fisik, berupa pengetahuan,
sikap, dan perilaku (PSP) masyarakat yang masih rendah sehingga dapat
mempengaruhi keberhasilan program imunisasi. masalah fisik dimana lokasi
posyandu maupun puskesmas berada jauh dari tempat tinggal si bayi, sehingga
orang tua cenderung membawa bayinya untuk di imunisasi ke posyandu maupun
puskesmas yang lebih dekat dengan lokasi tempat tinggalnya. Sedangkan
puskesmas tempat bayinya di imunisasi berada di luar wilayah kerja puskesmas
karang anyar. Selain itu juga adanya faktor cuaca / hujan ketika diadakkan
posyandu sehingga ibu ibu malas keposyandu karna hujan, juga saat sibuk musim
panen ibuE sering lupa jadwal puskesmas karna sibuk memanen.
32
Setelah dilakukan pencarian masalah utama pada komponen-komponen diatas,
diperoleh satu masalah internal dan satu masalah ekternal utama. Masalah internal
utama yaitu Promosi kesehatan tentang pentingnya imunisasi di Puskesmas dan
posyandu sebagai ujung tombak program imunisasi serta masalah ekternal yaitu
kurangnya kesadaran para ibu tentang pentingnya imunisasi.
Tidak tercapainya pencapaian sasaran angka minimal yang harus dicapai untuk
cakupan pemberian imunisasi HB1 pada bulan Januari- Desember 2016 di
Puskesmas Simpur karena kurang optimalnya promosi petugas Puskesmas
Simpur akan pentingnya imunisasi wajib bagi balita. Kendala timbul karena
kurangnya penggalakan program promosi kesehatan akan pentingnya imunisasi
untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit pada balita, terutama pada sebagian
kelompok yang tidak mau diimunisasi terkait penggunaan serum babi dan efek
samping demam. Kegiatan Puskesmas hanya berupa kegiatan rutin imunisasi
yaitu pemberian imunisasi di Posyandu dan Puskesmas, tampa dilakukan
penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi, dan kapan saja jadwal
dilakukannya jadwa imunisasi.
33
lagi dilakukan imunisasi Hb1 pada bayinya. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu mengenai jadwal imunisasi yang harus diterima oleh anaknya.
Para Ibu yang memiliki balita banyak yang belum tahu bahwa pemberian
imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadwal, bila tidak
perlindungan terhadap penyakit yang ingin ditangkal menjadi tidak optimal.
Boleh ditunda, bila kondisi anak sedang sakit. bila anak sudah sehat segera
lengkapi imunisasinya. Selain itu juga para ibu takut terjadi komplikasi setelah
34
pemberian imunisasi atau yang lebih dikenal dengan kejadian ikutan pasca
imunisasi (KIPI). KIPI adalah kejadian sakit yang mungkin timbul setelah
imunisasi. kejadian ini umumnya terjadi dalam masa satu bulan setelah
imunisasi.
Permasalahan Internal
Skor 1-5
No I T R JUM
Daftar Masalah
P S RI DU SB PB PC IxTxR
1. SDM
Petugas puskesmas 1 1 0 1 2 1 0 1 2 12
yang melakukan
imunisasi
(perawat/ bidan)
Jumlah vaksin 3 2 1 1 3 1 0 3 2 66
Termos 1 1 1 1 1 1 0 1 3 18
penyimpanan, Cold
chain
3 Keuangan
Dana anggaran 2 1 0 1 1
1 0 1 1 6
pemerintah untuk
petugas yang
melakukan
sweeping
35
Permasalahan eksternal
No I T R JUM
DaftarMasalah
IxTxR
P S RI DU SB PB PC
1 Lingkungan
PSP masyarakat 3 2 1 1 2 1 0 1 3 30
mengenai Imunisasi
Akses menuju
puskesmas
2 2 1 2 1 2 0 1 2 20
2 Penggerak
2 1 1 0 1 1 0 1 1 6
Tokoh masyarakat
1 1 0 1 0 1 0 1 1 4
Kader posyandu
masalah yang ada yaitu kurang terlaksananya kegiatan sweeping dengan baik,
transportasi yang menjadi kendala untuk masyarakat dengan tempat tinggal yang
36