PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
Kesehatan dan gaya hidup dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Salah satu
disertai dengan muntah. Dalam 2-12 jam, nyeri akan beralih ke kuadran kanan
bawah, yang akan menetap dan diperberat bila berjalan. Terdapat juga keluhan
anoreksia, malaise dan demam yang tidak terlalu tinggi. Biasanya juga
1
terdapat konstipasi tetapi kadang-kadang juga terjadi diare, mual dan muntah.
menetap. Namun dalam beberapa jam nyeri abdomen bawah akan semakin
progresif, dan dengan pemeriksaan seksama akan dapat ditunjukkan satu titik
dengan nyeri maksimal. Perkusi ringan pada kuadran kanan bawah dapat
paling banyak dipilih oleh ahli bedah. Pada pasien yang didiagnosis tidak jelas
10% sampai 32%. Insiden lebih tinggi pada anak remaja dari usia lanjut.
Perforasi terjadi secara umum 24 jam pertama setelah awitan nyeri. Angka
kematian timbul akibat terjadinya perforasi adalah 10-15% dari kasus yang
(Yusrizal, 2012).
Data dari World Health Organization (WHO) Angka kejadian apendisitis
saat ini cukup tinggi di dunia yakni sekitar 321 juta kasus tiap tahun. Di Asia
dan Afrika pada tahun 2014 kejadian apendisitis adalah 4,8% dan 2,6%
2
dari pupulasi penduduk. Di Amerika Serikat apendisitis terjadi pada 7%
populasi penduduk dengan insiden 1,1 kasus per 1000 orang pertahun dan
(Sulistiyawati, 2017).
2013, apendisitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan
(http://digilibUnimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimusgdlnailatulru6df diakses
Umum Daerah (BLUD RSUD) Kota Baubau pada tahun 2015 sebanyak 104
mengalami peningkatan menjadi 131 orang terdiri dari laki-laki 65 orang dan
perempuan 66 orang, sedangkan pada tahun 2017 mencapai 125 pasien, terdiri
akut. Hal ini dibuktikan dengan laporan isyarat nyeri, perilaku distraksi,
3
seperti mata kurang bercahaya, gerakan mata berpancar atau tetap pada satu
B. RumusanMasalah
1. Pernyataan Masalah
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis. Apendisitis
apendisitis saat ini cukup tinggi di dunia yakni sekitar 321 juta kasus tiap
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Kota
Baubau pada tahun 2017 mencapai 125 pasien. Oleh karena masih
4
meningkatnya angka kejadian appendisitis akut maka peran perawat sangat
5
e. Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman nyata tentang evaluasi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pasien
apendisitis.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan referensi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah bagi
6. Bagi Penulis
operasi apendisitis.
6
E. Metode Penelitian dan Tekhnik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu metode
suatu keadaan yang bersifat faktual secara obyektif, sistematis, dan akurat
(Nursalam, 2012).
2. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mencari sumber melalui internet dan
b. Studi Kasus
Studi kasus yaitu melakukan pengkajian pada pasien dengan post
cara:
1) Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan
pasien.
3) Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari
keperawatan.
4) Pemeriksaan fisik: untuk mendapatkan data tentang keadaan klien
dan auskultasi.
1. Lokasi Penelitian
7
Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Perawatan Bedah
2. Waktu Penelitian
September 2018.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini dibagi dalam 5 (lima) bab, dengan
penulisan.
2. Bab II : Tinjauan Pustaka yang berisi tentang konsep atau teori yang
8
5) Evaluasi keperawatan
d. Konsep asuhan keperawatan, meliputi:
1) Pengkajian keperawatan
2) Diagnosa keperawatan
3) Rencana keperawatan
4) Tindakan keperawatan
5) Evaluasi keperawatan
3. Bab III : Tinjauan Kasus, dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil dan
keperawatan.
5. Bab V : Penutup:
a. Kesimpulan
b. Saran.
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran – Lampiran