Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT GOUT

Disusun Oleh :

DEVISI KESEHATAN KKN KELURAHAN BLABAK

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Gangguan Sistem Muskuloskeletal


SUB POKOK BAHASAN : Penyakit Gout
HARI / TANGGAL : Senin, 26 Agustus 2019
JAM : 08.00 – selesai (menyesuaikan)
WAKTU : 60 menit
SASARAN : Lansia yang mengikuti Posyandu Lansia di Kelurahan Blabak
TEMPAT : Posyandu Lansia Kelurahan Blabak

I. LATAR BELAKANG
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan
persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat maka
pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana
terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga jika dilihat dari luar seperti
ada daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. Hal tersebut, biasanya
terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan yang banyak
mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang. Ketika
ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku kadang-kadang mengeluh sakit
dan merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki bila mau tidur atau istirahat
pada malam hari. Biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit,
pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun terkadang
masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakit asam urat karena kondisinya
mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu di adakan penyuluhan tentang asam urat
agar masyarakat mengerti sakit atau keluhan-keluhan yang dirasakan benar-benar karena
menderita penyakit asam urat atau terkena penyakit lainnya. Selain itu, diadakannya
penyuluhan agar masyarakat dapat mencegah atau mengurangi kadar asam uratnya.
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan penyuluhan ini diharapkan Lansia dapat mengetahui apa itu
Gout.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Lansia mampu :
a. Menyebutkan Definisi dari penyakit Gout (Asam Urat)
b. Menyebutkan Etiologi dari penyakit Gout (Asam Urat)
c. Menyebutkan Manifestasi Klinis Gout (Asam Urat)
d. Menyebutkan Patofisiologi dari penyakit Gout (Asam Urat)
e. Menyebutkan Penatalaksanaan dari penyakit Gout (Asam Urat)
f. Menyebutkan makanan yang dianjurkan dan dihindari untuk penderita
penyakit Gout (Asam Urat)
g. Menyebutkan obat tradisional untuk penderita penyakit Gout (Asam Urat).

III. MATERI
1. Definisi dari penyakit Gout (Asam Urat)
2. Etiologi dari penyakit Gout (Asam Urat)
3. Manifestasi Klinis dari penyakit Gout (Asam Urat)
4. Patofisilogi dari penyakit Gout (Asam Urat)
5. Penatalaksanaan dari penyakit Gout (Asam Urat)
6. Makanan yang dianjurkan dan dihindari oleh penderita penyakit Gout (Asam Urat)
7. Obat – obatan tradisional untuk penderita penyakit Gout (Asam Urat)

IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Bertanya

V. MEDIA
1. Leaflet
VI. SUSUNAN PANITIA
1. Moderator :-
2. Pemateri :-
3. Observer :-
4. Fasilitator :-

VII. SETTING TEMPAT

Ket:
: Moderator
: Pemateri
: Fasilitator
: Observer
: Peserta Penyuluhan

VIII. KEGIATAN
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. Moderator memberi Menjawab salam,
salam merespon,
2. Moderator memperhatikan dan
memperkenalkan semua mendengarkan
anggota penyuluh
3. Moderator membuat
kontrak waktu
4. Moderator menjelaskan
tujuan penyuluhan
2. Inti / 25 menit 1. Menggali pengetahuan Mengemukakan
Pelaksanaan Lansia (peserta) tentang pendapat,
penyakit Gout (Asam mendengarkan,
Urat). memperhatikan dan
2. Penyampaian materi: merespon apabila
1) Definisi dari penyakit pemateri
Gout (Asam Urat). mengajukan
2) Etiologi dari penyakit pertanyaan kepada
Gout (Asam Urat) peserta
3) Manifestasi Klinis
dari penyakit Gout
(Asam Urat).
4) Patofisilogi dari
penyakit Gout (Asam
Urat).
5) Penatalaksanaan dari
penyakit Gout (Asam
Urat).
6) Makanan yang
dianjurkan dan
dihindari oleh
penderita penyakit
Gout (Asam Urat).
7) Obat – obatan
tradisional untuk
penderita penyakit
Gout (Asam Urat).

3. Diskusi 25 menit 1. Tanya jawab Mendengarkan,


1) Moderator memperhatikan dan
memberikan bertanya apabila
kebebasan kepada kurang mengerti,
peserta penyuluhan menjawab
untuk bertanya pertanyaan pemateri
terkait materi yang tentang materi yang
telah dijelaskan oleh telah dibahas,
pemateri. bersama presenter
2) Moderator dan menyimpulkan
pemateri materi
mengevaluasi
peserta penyuluhan
dengan cara
memberikan
pertanyaan terkait
materi yang telah
dijelaskan oleh
pemateri. Kemudian
fasilitator memilih
salah satu perserta
untuk diberikan
pertanyaan.
2. Pemateri beserta Lansia
(peserta) menyimpulkan
materi.
4. Penutup 5 menit 1. Moderator Menjawab salam
menyimpulkan hasil
diskusi
2. Mengakhiri kegiatan
3. Mengucapkan
terimakasih dan menutup
dengan salam

IX. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan peserta menerima materi penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Setting sesuai dengan kegiatan
d. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik

2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan Lansia (peserta) dapat mengikuti
seluruh kegiatan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan Lansia (peserta) aktif
c. Peserta mampu menjawab quisioner yang diberikan oleh pemateri
mengenai materi yang dijelaskan

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 75% quisioner yang diberikan oleh penyuluh pada saat
evaluasi.
X. LAMPIRAN

GOUT (ASAM URAT)

A. DEFINISI
Gout merupakan penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam
urat yang tinggi dan menyebabkan nyeri pada tulang sendi yang umumnya lebih
banyak menyerang pada laki-laki ( Mansjoer,2012).
Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di sebabkan oleh
tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout
berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan
kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah
lebih dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria adalah
8 mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi
kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia) (Brunner
dan Suddarth, 2012).

B. ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, biasanya karena faktor keturunan atau faktor
hormonal. Selain itu Kadar asam urat sangat berhubungan dengan makanan yang
dimakan. Oleh karena itu, pengaturan pola makan sangat diperlukan ( Naga,2014).

C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari,
tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan
asam urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi
hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat dalam darah di atas normal.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada
wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut,
kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi
yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas
disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan
pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal
ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-
lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa nyeri
atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam
urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-
gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Pusing
6. Demam
7. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan
tangan serta siku.
8. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
9. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta
dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga
diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga
berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi.

D. PATOFISIOLOGI
Jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga
kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi..
Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi
menyebakan nyeri dan sakit dipersedian yang amat sangat, jika sudah sangat parah, penderita
bisa tidak dapat berjalan.
E. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar
normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
2. Perbaiki pola hidup
3. Istirahat yang cukup
4. Olahraga teratur
5. Minum air putih 8 sampai 9 gelas perhari
6. Minum obat penghilang nyeri.

F. MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN YANG HARUS DIHINDARI OELH


PENDERITA PENYAKIT GOAT (ASAM URAT)
1. Makanan yang dianjurkan :
a. Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang,
yogurt, dan pisang.
b. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk,
pepaya dan strawberry.
c. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga,
belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan
tomat
d. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi.
e. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali dan sirup.Jangan minum aspirin.

2. Makanan yang harus dihindari :


a. Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
b. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan
teri, ikan sarden.
c. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.
d. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).
e. Daging kambing, daging sapi, daging kuda.
f. Bebek, angsa dan kalkun.
g. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu
kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
h. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun
singkong, daun pepaya, kangkung.
i. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.
j. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
k. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan
menggunakan margarin/mentega.
l. Makanan kaya protein dan lemak.

G. OBAT-OBATAN TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT GOUT (ASAM URAT)


1. Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari.
2. Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1
gelas, diminum pagi dan sore.
3. Jus tomat dan wortel
Alat dan bahannya adalah 1 buah wortel, 1 buah tomat, jeruk nipis 1/3 sendok
makan, dan air putih 1/3 gelas , pisau dan blender.
Cara membuatnya : yaitu cuci bersih semua bahan, iris wortel dan tomat,
masukkkan kedalam blender, kemudian tambahkan 1/2 sendok makan jeruk
nipis dan 1/3 air gelas putih dan kemudian diblender hingga halus.
Cara penggunaannya : adalah minum jus ini pagi hari sebelum makan atau 2x
perhari juka diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V.
Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2012 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media
Aeskulapius
Naga,2014. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke, Cetakan
1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai