Anda di halaman 1dari 15

KONSENTRASI AUDITOR DAN PENETAPAN FEE AUDIT:

INVESTIGASI PADA BUMN

Michell Suharli
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
e-mail: jimsmichell@yahoo.com

Nurlaelah
Universitas Budi Luhur

Abstract

This research is aimed to test the influence of auditor concentration ratio, KAP size, the
size of company auditee and number of subsidiary company towards an audit fee. The samples of
this research are 22 BUMN companies in periode 2002-2004. The data is taken from the annual
report of companies. This study use linear regression which consists of two variables. The first is
dependent variable this is audit fee. The second variable is independent variable consist of ratio
concentration variable, KAP size, company auditee size and company subsidiary. The result of the
study shows that there are two significant variables i.e. ratio concentration and company auditee
size. More over, it is also found that there are two unsignificant variables namely KAP size and
the number of subsidiary company.

Keywords: Concentration Auditor, audit fee, auditing.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio konsentrasi auditor, ukuran KAP,
ukuran auditee perusahaan, dan jumlah anak perusahaan terhadap fee audit. Sampel penelitian
ini adalah 22 perusahaan BUMN pada periode 2002-2004. Data penelitian ini diambil dari
laporan tahunan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan regresi
liniear yang terdiri dari dua variabel. Variabel pertama adalah variabel terikat yaitu fee audit.
Variabel kedua adalah variabel bebas yang terdiri dari rasio konsentrasi auditor, ukuran KAP,
ukuran auditee perusahaan, dan jumlah anak perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat dua variabel signifikan yaitu rasio konsentrasi dan ukuran auditee perusahaan. Selain
itu juga ditemukan dua variabel tidak signifikan yaitu ukuran KAP dan jumlah anak perusahaan.

Kata kunci: Konsentrasi Auditor, fee audit, pengauditan

PENDAHULUAN oleh salah satu pihak atau atas dasar kekuatan


Sampai saat ini tidak terdapat peraturan tawar menawar antara akuntan publik dan
yang mengatur besarnya “audit fee” yang klien dalam situasi persaingan sesama akuntan
harus ditagih oleh Akuntan Publik terhadap publik. Hal ini memungkinkan penetapan fee
klien (auditee) atas jasa audit yang yang terlalu rendah atau terlalu tinggi atas jasa
diberikannya. Pada tahun 1990 terdapat suatu yang diberikan, tergantung kekuatan tawar
gagasan untuk menetapkan pengaturan tentang menawar tersebut.
audit fee, khususnya atas jasa audit atas Penelitian ini menguji kembali kon-
laporan keuangan (Agoes, 1996). Gagasan ini sentrasi auditor dan penentuan biaya audit
menimbulkan pro dan kontra kalangan praktisi yang ada pada perusahaan yang tergabung
akuntan publik. Kondisi ini memberikan dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
indikasi bahwa selama ini penetapan audit fee Penelitian Jonson (1995) menyatakan struktur
dilakukan secara subyektif, artinya ditentukan audit pasar di New Zealand terbatas dan ada

133
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

kejanggalan dengan konsentrasi audit dan objektif mengenai pernyataan tersebut tentang
biaya penelitian. Penelitian ini memper- kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan
baharuhi penelitian sebelumnya tentang untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
konsentrasi auditor (Gilling, 1985) dan audit pernyataan tersebut kepada pemakai yang
fee (Firth, 1985) di pasar New Zealand dengan berkepentingan. Agoes (2004:3) menyatakan
ketentuan menggunakan laporan audit fee bahwa auditing adalah pemeriksaan yang
klien yang dibayar untuk menentukan konsen- dilakukan secara kritis dan sistematik, oleh
trasi, menguji contoh yang lebih comprehen- pihak yang independen terhadap laporan
sive dari biaya audit dan menggunakan contoh keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
perusahaan yang lebih besar. beserta catatan pembukuan dan bukti
Dalam Kode Etik Akuntan Publik tahun pendukung, dengan tujuan untuk dapat
1986 Bab VII pasal 20 disebutkan bahwa memberikan pendapat mengenai kewajaran
seorang akuntan publik berhak menerima laporan keuangan tersebut. Arens dkk (2003:1)
honorarium untuk kemahiran pengetahuan mendefinisikan auditing sebagai proses
yang ia berikan kepada pekerjaan profesional. pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
Dalam menetapkan honorarium yang wajar, tentang informasi yang dapat diukur mengenai
maka tanggung jawab yang terlibat, sifat, suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang
batasan dan pentingnya pekerjaan yang ia yang kompeten dan independen untuk dapat
lakukan patut diperhitungkan. Namun ia menentukan dan melaporkan kesesuaian
dilarang untuk menerima keuntungan lain informasi dimaksud dengan kriteria yang telah
selain pembayaran honorarium yang patut ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan
diterima. Jumlah honorarium tersebut tidak oleh seorang yang independen dan kompeten.
boleh tergantung manfaat yang akan diperoleh Konrath (2002: 5) menyatakan bahwa auditing
klien. Iskak (1999) menyatakan bahwa faktor sebagai suatu proses sistematis untuk secara
yang mempengaruhi audit fee adalah ukuran objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti
perusahaan auditee, jangka waktu audit dan tentang asersi kejadian ekonomi untuk
ukuran KAP. Halim (1995) menyebutkan meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi
bahwa jumlah fee audit ditentukan banyak tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan, lalu
faktor. Namun secara prinsip ada empat faktor mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak
dominan yang menentukan yaitu karakteristik yang berkepentingan
keuangan, lingkungan, karakteristik operasi, Jenis audit menurut Arens, dkk.,(2003:
dan kegiatan auditor eksternal. Oleh karena itu 11) pada umumnya dikelompokan menjadi
tidak dibenarkan bila fee audit yang diberikan tiga golongan yaitu audit laporan keuangan
menyimpang dari keempat faktor di atas (financial audit), audit kepatuhan atau
misalnya atas dasar penggunaan laporan audit. kesesuaian (compliance audit) dan audit
operasional atau audit manajemen
KAJIAN TEORI (management audit). Dari ketiga jenis audit
Auditing dan jenis auditing tersebut audit laporan keuangan (financial
Audit atau pemeriksaan akuntansi audit) merupakan salah satu audit yang paling
merupakan salah satu cabang ilmu akuntansi. dikenal di kalangan masyarakat. Berdasarkan
Orang yang berprofesi dalam bidang ini luas pemeriksaan audit dapat dibagi menjadi 2
disebut auditor. Profesi seorang auditor dapat (dua) bagian yaitu general audit (pemeriksaan
disejajarkan dengan profesi lain seperti hakim, umum) dan special audit (pemeriksaan
jaksa atau dokter. Terdapat beberapa khusus). General audit (pemeriksaan umum)
pengertian umum mengenai auditing yang merupakan suatu pemeriksaan umum atas
diutarakan oleh para ahli. laporan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Mulyadi (2002: 9) mengartikan auditing Publik (KAP) yang independen dengan tujuan
adalah suatu proses sistematik untuk untuk memberikan pendapat mengenai
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara kewajaran pelaporan keuangan. Pemeriksaan

134
Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit: ... (Michell Suharli & Nurlaelah)

tersebut harus dilakukan sesuai dengan jemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) internal auditor biasanya lebih rinci
dan memperhatikan kode etik Akuntan dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang
Indonesia yang telah disahkan oleh Ikatan dilakukan oleh KAP internal auditor biasanya
Akuntan Indonesia (IAI). tidak memberikan opini terhadap kewajaran
Special audit (pemeriksaan khusus) laporan keuangan, karena pihak perusahaan
adalah suatu pemeriksaan terbatas (sesuai menganggap bahwa internal auditor yang
dengan permintaan auditee) yang dilakukan merupakan orang dalam perusahaan sehingga
oleh KAP independen, yang pada akhir tidak independent. Computer Audit yaitu
pemeriksaan tidak perlu opini auditor terhadap merupakan pemeriksaan oleh Kantor Akuntan
kewajaran laporan keuangan secara keseluru- Publik terhadap perusahaan yang memproses
han. Pendapat yang diberikan terbatas pada data akuntansi dengan penggunaan Electronic
pos atau masalah tertentu yang diperiksa, Data Processing (EDP).
karena prosedur audit yang dilakukan juga
terbatas. Auditor dan jenis auditor
Sedangkan berdasarkan jenis pemeriksa- Menurut Mulyadi (2002:1), auditor
an, Agoes (2004: 15) membagi audit menjadi 4 adalah akuntan publik yang memberikan jasa
(empat) macam: audit management (audit audit kepada auditan untuk memeriksa laporan
operasional), compliance audit (pemeriksaan keuangan agar bebas dari salah saji.
ketaatan atau kepatuhan), internal audit Sedangkan Sularso dan Na’im (1999)
(pemeriksaan internal) dan computer audit. menyatakan auditor adalah orang yang telah
Management audit (operational audit) adalah menjalani pelatihan teknis yang cukup dan
suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi mempunyai keahlian sebagai akuntan, sesuai
suatu perusahaan, termasuk kebijakan akun- dengan SK MenKeu No. 43/KMK.017/1997,
tansi dan kebijakan operasional yang ditentu- serta senantiasa dapat mempertahankan
kan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kebebasan dalam menjalankan profesi sebagai
kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan pemeriksa.
secara efektif, efisien dan ekonomis. Pende- Arens et.al (2003:15-16) mengemukakan
katan audit yang dapat dilakukan adalah ada empat jenis auditor yang umum dikenal
menilai efesiensi, efektifitas dan ekonomis dari masyarakat yaitu certified accounting public
masing-masing fungsi dalam perusahaan. firms (akuntan publik), general accounting
Compliance Audit (pemeriksaan ketaatan office auditors (akuntan pemerintah), internal
atau kepatuhan) merupakan pemeriksaan yang revenue agent (akuntan pajak), dan internal
dilakukan untuk mengetahui apakah entitas auditors (auditor internal). Certified
atau para pelaku bisnis yang ada pada suatu accounting public firms (akuntan publik)
perusahaan sudah mentaati peraturan dan disebut juga auditor eksternal atau auditor
kebijakan yang berlaku. Baik peraturan dan independen. Akuntan ini bertanggung jawab
kebijakan yang ditetapkan oleh pihak intern atas pemeriksaan atau pengauditan laporan
perusahaan (manajemen, dewan komisaris) keuangan organisasi yang dipublikasikan dan
maupun peraturan dan kebijakan yang memberikan opini atas informasi yang
ditetapkan pihak ekstern (pemerintah, diauditnya. General accounting office auditors
BAPEPAM, BI, Direktorat Jenderal Pajak, dan (akuntan pemerintah) yang dilaksanakan oleh
lain-lain). Pemeriksaan ini dapat dilakukan auditor pemerintah sebagai karyawan
baik oleh KAP maupun internal auditor. pemerintah. Audit ini mencakup audit laporan
Internal Audit (pemeriksaan internal) adalah keuangan, audit kepatuhan dan audit
audit yang dilakukan oleh bagian internal operasional
audit perusahaan baik terhadap laporan Sedangkan internal revenue agent
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, (akuntan pajak) mempunyai tanggung jawab
maupun ketaatan terhadap kebijakan mana- terhadap pelaksanan pada pembayaran pajak

135
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

oleh wajib pajak lingkup pekerjaannya adalah publik. DeAngelo (1981) menyimpulkan
memeriksa apakah wajib pajak telah benar bahwa kantor akuntan publik yang lebih besar
memberikan pajaknya sesuai dengan prosedur dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan
dan hukum yang berlaku, dan internal auditors pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan
(auditor internal) bertanggung jawab pada kecil. Dengan demikian pihak manajemen
manajemen perusahaan. akan segera menyampaikan laporan akuntan
Tujuannya adalah audit terhadap setiap yang telah diaudit kantor akuntan besar secara
perusahaan berbagai dari prosedur dan metode tepat waktu.
operasi suatu organisasi untuk menilai Menurut Gist (1989), KAP big eight
efisiensi dan efektifitas kegiatan. Pada akhir berubah menjadi big six sejak Arthur Andersen
kegiatan biasanya diajukan saran rekomendasi merjer dengan Arthur Young dan namanya
untuk meningkatkan kualitas operasional menjadi Arthur Andersen and corperation.
perusahaan. Pada dasarnya layanan yang Deloitte, Haskins, and Sells merjer dengan
diberikan oleh para auditor cabang adalah Touche Ross dan menjadi Deloitte, Touche,
sama. Yang membedakan adalah tanggung Tohmatsu. Berikut nama KAP internasional
jawab dan tingkat kebebasan. big six: Arthur Andersen and Corporation,
Cooper and Lybrand, Deloitte Touche
Kantor Akuntan Publik Tohmatsu, Ernst and Whiney, Peat marwick
Pada tahun 1987, delapan kantor akuntan Mitchell, dan Price Waterhouse.
publik terbesar di Amerika Serikat disebut Kantor Akuntan Besar big five terjadi
sebagai Big Eight. Mereka masing-masing dari merjernya KAP besar yang terjadi pada
memiliki cabang di setiap kota besar di tahun 1980an. Merjer dilakukan oleh Ernst and
Amerika Serikat dan kota besar di seluruh Whiney dengan Arthur Young Coperation
dunia, termasuk di Indonesia. Sebagian kantor menjadi Ernst and Young. Merjer antara
akuntan di Indonesia menjalin semacam Deloitte Haskins and Sells, Touche Ross dan
hubungan kerja sama dengan salah satu dari Tohmatsu Awaki and Sanwa menjadi Deloitte
delapan kantor akuntan publik tersebut. Touche Tohmatsu. Nama kantor akuntan lain
Pendapatan kotor yang diterima Big adalah; Klynveld Peat Marwick Goerdeler
Eight di Amerika Serikat lebih dari 500 juta (KPMG), Ernst and Young (EY), Arthur
dollar per tahun. Jumlah karyawan KAP big Andersen, PriceWaterhouse Cooper, dan
eight di kota New York ada lebih dari 1000 Deloitte Touche Tohmatsu (DTT).
orang, sedangkan kantor KAP kecil hanya Sekarang di Indonesia terdapat lebih dari
memiliki karyawan di bawah 20 orang. 400 KAP. Suatu jumlah yang sangat sedikit
Kedelapan kantor akuntan ini menyeleng- bila dibandingkan dengan di Amerika Serikat
garakan audit bagi hampir semua perusahaan yang memiliki lebih dari 45.000 KAP. Sejak
raksasa di Amerika Serikat. Nama ke delapan kasus Enron, KAP internasional kini tinggal
(big eight) adalah Arthur Andesen (AA), empat besar yang disebut “big four”. KAP
Arthur Young (AY), Coopers and Lybrand internasional tersebut mempunyai kantor di
(C&L), Delloitte Haskins and Sells (DH&S), setiap kota di Amerika Serikat dan banyak
Ernst and Whiney (E&W), Peat Marwick kota di seluruh dunia. Setiap KAP big four ini
Mitchell (PMM), Price Waterhouse (PW), dan mempunyai kemampuan melayani pasar
Touche Ross (TS) internasional.
Kantor akuntan publik besar yang dapat Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
berlaku universal adalah big six worldwide Indonesia “Big Four” diwakili kepentingan-
accounting firm. Kantor akuntan besar nya oleh KAP Indonesia sendiri. The Big Four
memiliki akuntan yang berprilaku lebih etikal dan mitranya di Indonesia saat ini, disusun
daripada auditor kantor akuntan kecil (Loeb, menurut abjad sebagai berikut:
1971). Dengan demikian kantor akuntan besar
lebih memiliki reputasi baik dalam opini

136
Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit: ... (Michell Suharli & Nurlaelah)

The Big Four Mitra Indonesia dikaitkan dengan kode etik profesi tentang
Deloitte Touche Osman, Ramli, Satrio tender dan iklan pada saat itu, yang secara
Tohmatsu (DTT) dan rekan umum di Kanada sedang lesu. Hasil studi ini
Ernst and Young Purwantono, Sarwoko, mendukung jasa audit yang terdiferensiasi
coper (EY) dan Sanjaya dalam pasar audit di Kanada dan konsisten
Klynveld Peat dengan De Angelo (1981). Walaupun ukuran
Siddharta, Siddharta,
Marwick Goerdeler
dan Widjaja luas kualitas audit tidak secara signifikan
(KPMG)
Price Waterhouse Haryanto Sahari dan berbeda dengan penetapan harga atas jasa
Cooper (PWC) rekan audit yang dideteksi, tetapi data tersebut
Sumber: Direktori IAI 2006 menyajikan bukti perbedaan audit pricing
antara kantor akuntan Big Eight atas pasar
Konsentrasi Auditor auditee yang berukuran kecil.
Rasio Konsentrasi Auditor Iskak (1999) mendefinisikan audit fee
Penelitian pada pasar audit New Zealand adalah honorarium yang dibebankan oleh
menyebutkan auditor didominasi oleh Big akuntan publik kepada perusahaan auditee atas
Five. Gilling (1985) meneliti masa transisi jasa audit yang dilakukan akuntan publik
lingkungan audit New Zealand dari tahun terhadap laporan keuangan. Iskak sendiri
1986-1983. Gilling mencatat bahwa kenaikan melakukan penelitian tentang audit fee yang
yang signifikan pada konsentrasi market antara dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dan
perusahaan audit terbesar di New Zealand ukuran KAP dengan hasil yang signifikan.
(diukur berdasarkan jumlah klien yang Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh
dilayani), sementara jumlah perusahaan audit KAP berdasarkan perhitingan dari biaya pokok
menurun dari 120 menjadi 29. Pengaruh ini pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung
dihubungkan dengan kombinasi bisnis antara dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari
perusahaan New Zealand dan perusahaan biaya tenaga yaitu manager, superpiser,
merjer KAP. auditor junior dan auditor senior. Sedangkan
Studi Jonson (1995), memperbaharuhi biaya tidak langsung seperti biaya percetakan,
studi Gilling (1985), tentang dampak biaya penyusutan computer, gedung dan
perubahan pada pasar audit New Zealand sejak asuransi. Setelah dilakukan perhitungan biaya
awal tahun 1980an. Penelitian biaya audit pokok pemeriksaan maka akan dilakukan
yang dilaporkan oleh perusahaan untuk tawar menawar antar klien yang bersangkutan
menyediakan ukuran langsung konsentrasi dengan kantor akuntan publik.
auditor pada pasar New Zealand. Konsentrasi
auditor yang diukur dengan biaya audit dan Ukuran Kantor Akuntan Publik
membandingkan langsung rasio konsentrasi Kantor akuntan publik besar yang dapat
auditor di Inggris dan Amerika Serikat dengan berlaku universal adalah big six worldwide
metode yang sama. Dalam penelitian ini accounting firm. Kantor akuntan besar
peneliti akan membandingkan audit fee yang disebutkan memiliki akuntan yang berperilaku
diterima oleh KAP big four dengan jumlah lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan
audit fee yang diterima oleh KAP keseluruhan. kecil (Loeb, 1971). Dengan demikian kantor
Untuk itu dibuatkan rumusan untuk mengukur akuntan besar lebih memiliki reputasi baik
tingkat rasio konsentrasi auditor penelitian. dalam opini publik. DeAngelo (1981)
menyimpulkan bahwa kantor akuntan publik
Audit Fee yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit
Andersen dan Zeghal (1994) melakukan yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan
pengujian atas audit fee di pasar Kanada kantor akuntan kecil. Dengan demikian pihak
dengan menggunakan cross time data KAP manajemen akan segera menyampaikan
dan industri. Observasi atas jasa audit fee laporan akuntan yang telah diaudit kantor
dilakukan dalam satu periode waktu yang akuntan besar secara tepat waktu.

137
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

Karakteristik KAP besar menurut usahaan, dan semakin besar penetapan biaya
DeAngelo (1981): (1) memiliki cabang atau audit yang dikenakan setiap perusahaan
korespodensi di 5 benua dan lebih dari 50 tersebut.
negara, (2) melibatkan karyawan lebih dari Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
1000 auditor di seluruh dunia, (3) diklasi- sebelumnya, Jonson (1995) dan Gul, dkk
fikasikan sebagai bagian dari big six world- (1998), menggunakan jumlah anak perusahaan
wide accounting firm, (4) auditor minimal dalam variabel penelitiannya terlihat hasil
lulusan sarjana (S1), (5) memiliki lebih dari 50 yang signifikan terhadap audit fee.
signing partner, (6)memiliki pendapatan
secara internasional lebih dari 3 milyar dollar Hubungan Rasio Konsentrasi dengan Audit
dan pendapatan secara nasional mendekati 1 Fee
milyar dollar. Penelitian sebelumnya menemukan pasar
Mengenai ukuran besaran kantor audit New Zealand didominasi oleh lima
akuntan publik menurut Iskak (1999), mem- perusahaan terbesar dalam pasar tersebut (big
baginya berdasarkan jumlah partner, jumlah 5). Gilling (1985) meneliti masa transisi
klien, dan jumlah staf auditor. Namun ukuran lingkungan audit New Zealand dari tahun
ini tidak dipakai oleh peneliti karena ukuran 1965-1983. Gilling mencatat bahwa kenaikan
tersebut dipakai jika penelitiannya mengguna- yang signifikan pada konsentrasi market antara
kan kuesioner. Sedangkan peneliti mengukur perusahaan audit terbesar di New Zealand
ukuran besaran KAP dengan cara dummy. (diukur berdasarkan jumlah klien yang
dilayani), sementara jumlah perusahaan audit
Ukuran Perusahaan Auditee menurun dari 120 menjadi 29. Pengaruh ini
Ukuran perusahaan auditee yang dipakai dihubungkan dengan kombinasi bisnis antara
pada penelitian ini adalah dengan cara melihat perusahaan di New Zealand dan perusahaan
jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Di merjer KAP. Walaupun ekonomi New Zealand
samping jumlah aset bisa juga diukur dari berkembang pesat, akan tetapi lebih kecil dari
jumlah pendapatan. Perusahaan dengan ekonomi Inggris dan Amerika Serikat. Pem-
pendapatan sampai 5 milyar rupiah per tahun bahasan sebelumnya menyarankan bahwa
dikategorikan perusahaan kecil. Sedangkan rasio konsentrasi antara perusahaan New
perusahaan dengan jumlah pendapatan di atas Zealand terbesar adalah tinggi dan mungkin
5 milyar sampai dengan 50 milyar rupiah per melebihi ukuran persaingan konsentrasi
tahun dikategorikan perusahaan sedang. auditor di Inggris dan Amerika Serikat.
Perusahaan dengan jumlah pendapatan atau Penelitian ini dilakukan setelah men-
penjualan lebih dari 50 milyar rupiah per tahun dapatkan rasio konsentarsi dari perbandingan
dikategorikan perusahaan besar (Iskak, 1999). audit fee yang diterima oleh KAP dengan
Sedangkan Simunic (1980), mengkategorikan jumlah audit fee yang diterima oleh KAP.
perusahaan yang ada di Amerika Serikat ber-
dasarkan jumlah penjualan. Perusahaan kecil Hubungan Ukuran Kantor Akuntan Publik
dengan penjualan < dari US $ 125.000.000, dengan Audit Fee
sedangkan perusahaan besar dengan penjualan Iskak (1999) melakukan penelitian
> US $ 125.000.000. dengan menggunakan variabel KAP yang
berhubungan dengan audit fee dan
Anak Perusahaan menunjukan hubungan yang signifikan
Subsidiary disebut juga anak perusahaan terhadap audit fee. Jonson (1995) menunjukan
atau lini induk perusahaan. Peneliti mengukur hubungan yang signifikan dengan nilai p <
subsidiary berdasarkan jumlah anak 0.05. Penelitian yang dilakukan oleh Jonson
perusahaan yang dimiliki oleh induk terhadap KAP big 5 dengan sampel
perusahaan. Semakin besar perusahaan ter- perusahaan yang terdaftar di New Zealand
sebut maka semakin besar jumlah anak per- Justice. Sedangkan Iskak (1999) melakukan

138
Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit: ... (Michell Suharli & Nurlaelah)

penelitian pada seluruh KAP yang ada pada spesifik tentang perbedaan biaya audit antara
tahun 1996. segmen perusahaan New Zealand. Dalam
penelitian ini peneliti mengukur besaran
Hubungan Ukuran Perusahaan Auditee perusahaan dari jumlah aktiva yang dimiliki
dengan Audit Fee oleh perusahaan.
Simunic (1980) melakukan studi
comprehensive awal biaya audit dengan Hubungan Anak Perusahaan dengan Audit
menggunakan model regresi audit di pasar Fee
Amerika Serikat. Simunic menemukan bahwa Peneliti menganalisis seberapa besar
pasar pada umumnya kompetitif. Big 5 hubungan jumlah anak perusahaan dengan
mengenakan biaya yang lebih rendah dari pada audit fee yang akan ditetapkan oleh KAP yang
keseluruhan perusahaan audit kecil (konsisten akan memeriksa laporan keuangan perusahaan
dengan skala ekonomi perusahaan besar). auditee. Jonson (1995) melakukan penelitian
Akan tetapi, tidak ada perbedaan audit antar tentang jumlah anak perusahaan yang
perusahaan audit besar dan kecil. menghasilkan hubungan yang signifikan.
Francis (1984) menemukan bukti bahwa Peneliti ingin mengetahui seberapa besar
perusahaan audit big 5 mengenakan harga hubungan jumlah anak perusahaan dengan
biaya audit lebih tinggi dari perusahaan kecil jumlah audit fee.
sesuai dengan perbedaan produk. Untuk
memperbaiki penelitian antara Simunic dan METODE PENELITIAN
Francis (1985). Francis dan Stoker (1986) Populasi dan Penentuan Sampel
meneliti ulang pasar audit Australia, memper- Santoso (2005) menyatakan bahwa
kirakan model biaya audit yang terpisah bagi populasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan
sampel perusahaan besar dan kecil. Analisis data yang mengidentifikasi suatu fenomena.
mereka mengindikasikan bahwa pasar audit Definisi populasi lebih bergantung pada
Australia disegmentasikan berdasarkan ukuran kegunaan dan relevansi data yang dikumpul-
perusahaan. kan. Sedangkan menurut Newbold dkk.
Simon dkk. (1986) melakukan penelitian (2003), sebuah populasi adalah serangkaian
di India dan tahun 1992 melakukan penelitian hasil dari sebuah sistem proses yang dipelajari.
di Hongkong. Dari 2 (dua) kali melakukan Populasi merupakan objek atau subjek yang
penelitian dengan sampel yang berbeda berada pada suatu wilayah dan memenuhi
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan syarat tertentu berkaitan dengan masalah
signifikan ukuran perusahaan dengan audit fee. penelitian. Populasi dalam penelitian ini
Firth (1985) meneliti hubungan antara adalah perusahaan yang tergabung dalam
ukuran perusahaan dan biaya audit di New Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode
Zealand dari tahun 1981-1983. Hasilnya tidak 2002-2004.
ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap
audit fee. Firth meneliti hanya pada Jenis dan Sumber Data
perusahaan manufaktur dan membatasi ukuran Dalam penelitian ini data yang
sampel 96 perusahaan. Sampel ini kemudian digunakan adalah data sekunder. Adapun data
dibagi menjadi 2 (dua) kelompok berdasarkan sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini
ukuran perusahaan. Perusahaan besar jumlah adalah data laporan keuangan tahunan (annual
aset di atas NZ $ 21.000.000 atau lebih dan report) perusahaan BUMN pada tahun 2002-
perusahaan kecil jumlah aset di bawah NZ $ 2004. Data sekunder dalam penelitian ini
21.000.000. Sejak Firth tidak melaporkan berasal dari laporan keuangan tahunan (annual
kriteria yang digunakan untuk memilih poin report) perusahaan BUMN, Lembaga Ilmu
pembagian juga tidak memberikan detail Pengetahuan dan informasi (LIPI) dan website
model biaya perusahaan besar dan kecil. perusahaan BUMN.
Mustahil menggambarkan kesimpulan yang

139
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

Definisi Operasional Variabel


Rasio Konsentrasi Uji Hipotesis
Penelitian ini mengukur rasio kon- Pengujian hipotesis dilakukan secara
sentrasi dengan membandingkan biaya audit multivariate denagn menggunakan regresi
yang diterima oleh KAP dengan seluruh biaya linier. Regresi linier digunakan dalam
audit yang diterima perusahaan dalam penelitian ini karena variabel independennya
penelitian periode 2002-2004. kombinasi antara rasio dan dummy. Selain itu,
variabel dependennya merupakan variabel
Ukuran Kantor Akuntan Publik rasio. Regresi linier digunakan untuk menguji
Kantor akuntan publik (KAP) diukur apakah variabel rasio konsentrasi, ukuran
dengan menggunakan variabel dummy. KAP, ukuran perusahaan dan anak perusahaan
Penelitian ini menggunakan dua kategori yaitu mempengaruhi audit fee. Dalam tehnik analisi
perusahaan yang memakai jasa kantor akuntan regresi linier, penulis melakukan uji statistik
publik big 4 diberi nilai 1 dan perusahaan yang yaitu uji asumsi klasik.
tidak memakai jasa kantor akuntan publik non Model regresi linier yang digubakan untuk
big 4 diberi nilai 0. menguji hipotesis sebagai berikut:
Y = βo + β1RK + β2KAP + β3Size +β4Anak
Ukuran Perusahaan Auditee +ε
Peneliti mengukur ukuran besaran
perusahaan dengan melihat jumlah aktiva yang Keterangan:
dimiliki oleh perusahaan. Jumlah aktiva Y : Audit Fee
didapat dengan cara melihat laporan tahunan Β : Konstan
(annual report) perusahaan. RK : Rasio Konsentrasi
KAP : Kantor Aukuntan Publik
Anak Perusahaan Size : Ukuran Perusahaan Auditee
Anak perusahaan diukur dengan melihat Anak : Anak Perusahaan
jumlah anak yang dimiliki oleh perusahaan ε : variable ganggu
dilihat pada laporan tahunan (annual report)
perusahaan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Audit Fee Penelitin ini menganalisis factor yang
Fee audit diperoleh dari annual report mempengaruhi audit fee pada perusahaan
(laporan tahunan), www.google.com dan badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun
www.bumn.co.id. Peneliti melakukan obser- 2002-2004. Faktor yang dianalisis mem-
vasi langsung dengan melihat annual report pengaruhi audit fee adalah rasio konsentrasi,
dan website perusahaan BUMN. ukuran KAP, ukuran perusahaan dan anak
Rumus: perusahaan.
Audit fee yang diterima KAP Big Four
Jumlah audit fee yang diterima seluruh KAP Analisis Data
Metode Analisis Asumsi klasik
Metode analisis yang digunakan dalam Normalitas data
penelitian adalah metode regresi linier. Untuk melihat apakah data terdistribusi
Beberapa tahapan sebelum dilakukan metode secara normal atau tidak, kita dapat melihat
regresi linier dilakukan uji asumsi klasik, garfik PP Plotnya tidak menyimpang jauh dari
kemdian data dalam penelitian ini diolah dan garis diagonal, dan cenderung mengikuti arah
dianalisis dengan analisis statistik sebagai garis diagonal (Santoso, 2005: 231-235).
berikut.

140
Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit: ... (Michell Suharli & Nurlaelah)

Tabel: Normalitas Data


Histogram  
 
Dependent Variable: Audit Fee  

10  

8  

6  
F re q u e
nc y  4  

2  
   
Mea n = 1.5 6E- 16
0    
S td. De v. = 0.9 5

-3   -2   -1   0   1   2   N = 42

Regression Standardized Residual  

Tabel: Normalitas Data


  Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual  
Dependent Variable: Audit Fee  
1.0  

0.8  

0.6  

0.4  
 
 
Exp ected Cu m Prob

0.2

 
           
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob  
Dari gambar uji normalitas di atas menggunakan bentuk fungsi yang tidak benar.
dengan menggunakan grafik normal PP Plot Salah satu pengujian yang dilakukan untuk
residual terlihat distribusi yang terjadi men- mengetahui gejala autokorelasi adalah dengan
dekati normal. Karena titik berada disekitar uji Durbin- Watson (DW). Dalam penelitian
garis dan mengikuti garis diagonal, maka dapat ini juga perlu dilakukan pengujian terhadap
disimpulkan dari hasil uji normalitas dengan PP kemungkinan autokorelasi. Untuk mendeteksi
Plot memenuhi asumsi uji normalitas gejala autokorelasi kita menggunakan uji
Durbin- Watson statistics (D.W).
Autokorelasi Apabila nilai batas atas dan bawah
Autokorelasi adalah kondisi ketika ke- berada diantara 0 maka terjadi autokorelasi
salahan penggangu saling korelasi. Menurut positif, jika batas atas dan bawah berada
Gujarati (1995:175) autokorelasi terjadi diangka 4 maka terjadi autokorelasi negatif.
karena kelambanan sebagian besar deretan Sedangkan jika nilai durbin- watson berada di
waktu ekonomis, bias spesifikasi yang antara batas atas autokorelasi positif dan
diakibatkan tidak dimasukan beberapa negatif, maka penelitian tersebut tidak ada
variabel yang relevan dari model atau karena autokorelasi.

141
Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit: ... (Michell Suharli & Nurlaelah)

Tabel: Uji Autokorelasi


Model Summaryb

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R
R R the Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .905a .819 .800 .31 .819 41.947 4 37 .000 2.068
a. Predictors: (Constant), Jumlaj Anak Perusahaan, Rasio konsentrasi, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: Audit Fee

(Sumber : Hasil output SPSS for window versi 12.0)

Untuk melihat batas atas dan bawah dapat juga dideteksi dengan melihat pada hasil
dari nilai Durbin- Watson dengan cara melihat condition index.
tabel statistik dengan cara berapa jumlah Menurut Santoso (2005:368) cara
sampel (n), jumlah variabel (K=independen). mendeteksi multikolinearitas menggunakan
Selanjutnya menggunakan kriteria batas bawah variance inflatioan factor (VIF) jika nilai VIF
yaitu dL < d < 4 – dL, sedangkan untuk batas lebih besar dari 5 maka variabel tersebut
atas adalah dU < d < 4 – dU (Arief :1993). mempunyai persoalan multikorealitas dengan
Nilai Durbin –watson sebesar 2.068, variabelnya, dengan menggunakan nilai
nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai eugenvalue yaitu bila dalam hasil persamaan
tabel dengan mengunakan jumlah sampel 42 mendeteksi nol maka terdapat multikolinieritas
(n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4). dan dengan menggunakan nilai condition
Dengan nilai Durbin- Watson yang ada di indeks yaitu bila nilainya melebihi 15 atau 30
tabel harus berada di antara batas bawah dan terdapat multikolinearitas.
batas atas nilai Durbin –Watson test (1,230 – Sudarmanto (2005:136) menjelaskan
1,786) dengan kriteria untuk batas bawah bahwa uji asumsi tentang multikoliniearitas ini
1,230 < d < 4 – 1,230, sedangkan untuk dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya
kriteria batas atas 1,786 < d < 4 - 1,786. Dapat hubungan yang linier antara variabel bebas
disimpulkan bahwa nilai Durbin – Watson (independent variable) satu dengan variabel
yang ada pada tabel tidak ada autokorelasi. bebas yang lain. Sedangkan Arif (1993: 23)
mendefinisikan multikoliniearitas adalah
Multikolinearitas situasi adanya korelasi variabel bebas antara
Uji multikolinearitas digunakan untuk satu dengan yang lain.
menunjukan hubungan linear antara variabel Dari tabel di atas, uji multikolinearitas
bebas dalam model regresi. Menurut Ghozali terhadap audit fee dengan rasio konsentrasi,
(2002:57) multikolinearitas dapat dideteksi ukuran KAP, ukuran perusahaan dan anak
dengan melihat nilai tolerance dan variance perusahaan didapat nilai TOL berada
inflation factor (VIF). Jika VIF bernilai sekitar mendekati satu (1), sedangkan VIF bervariasi.
angka 1 dan angka tolerance mempunyai Namun karena nilai VIF berada di bawah lima
angka mendekati 1 maka tidak ada masalah (5) maka dapat disimpulkan tidak terjadi
dengan multikolinearitas. Multikolinearitas multikolinearitas. Jika VIF > 5, maka telah
terjadi multikolinearitas (Santoso, 2003:381).

Tabel: Multikoliniearitas
Model Collinearity Statistic
Kesimpulan
Constant Tolerance VIF
Rasio konsentrasi 0.349 2.869 Tidak Terjadi Multikoliniearitas
Ukuran KAP 0.594 1.684 Tidak Terjadi Multikoliniearitas
Ukuran perusahaan 0.240 4.161 Tidak Terjadi Multikoliniearitas
Anak perusahaan 0.729 1.372 Tidak Terjadi Multikoliniearitas
(sumber : Hasil aoutput SPSS for window versi 12.0)

143
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji Ha1: Rasio konsentrasi audit fee mem-
apakah dalam model regresi, telah terjadi pengaruhi jumlah audit fee.
ketidaksamaan varians residual dari satu Ha2: Ukuran KAP mempengaruhi jumlah
pengamatan ke pengamatan yang lain untuk audit fee
mendeteksi gejala heterokedastisitas dengan Ha3: Ukuran perusahaan yang diaudit (auditee)
melihat grafik sctterplots, yaitu: Jika ada pola mempengaruhi jumlah audit fee.
tertentu, seperti titik (pola) yang ada Ha4: Jumlah anak perusahaan mempengaruhi
memberikan suatu pola tertentu (bergelom- jumlah audit fee.
bang, melebar, kemudian menyempit) maka
telah terjadi heterokedastisitas. Dari hasil pengelolaan statical package
Jika tidak ada pola yang jelas serta titik for social science (SPSS) 12.0 for windows
menyebar di atas, di bawah angka 0 pada regresi linier berganda dengan metode enter
sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedas- didapat hasil seperti tampak pada tabel di
tisitas. Pada gambar sctterplot di bawah ini bawah. Tabel di dibawah menyatakan jika
dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan variabel rasio konsentrasi, ukuran KAP, ukuran
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 perusahaan dan jumlah anak perusahaan
pada sumbu Y. Hal ini berarti dapat disimpul- konstan maka variabel audit fee mempunyai
kan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada nilai sebesar 2.982. Jika variabel rasio
model regresi, sehingga model regresi layak konsentrasi terjadi penambahan sebesar 1 %
dipakai. maka nilai audit fee meningkat sebesar 2.240
Dari grafik sctterplot di bawah, distri- atau jika variabel rasio konsentrasi terjadi
busi variabel dependen dan variabel indepen- penurunan sebesar 1 % maka nilai audit fee
den cenderung normal karena tidak terdapat turun sebesar 2.240. Tingkat signifikansi
titik membentuk pola tertentu yang teratur variabel rasio konsentrasi sebesar 0.03, dengan
(bergelombang, melebar kemudian menyem- demikian variabel rasio konsentrasi memberi-
pit), maka pada penelitian ini tidak terjadi kan pengaruh signifikan terhadap audit fee.
heterokedastisitas. Sedangkan mengenai data Jika variabel ukuran KAP terjadi
yang menumpuk, dikarenakan data penelitian penambahan sebesar 1 % maka nilai audit fee
yang kurang banyak dan sangat sulit untuk meningkat sebesar 0.199. Sebaliknya jika
didapat. variabel ukuran KAP terjadi penurunan
Dari keempat uji asumsi klasik di atas sebesar 1 % maka nilai audit fee turun sebesar
yaitu; uji normalitas, uji autokorelasi, uji multi- 0.199. Tingkat signifikansi variabel ukuran
kolinearitas dan uji heterokedastisitas, model KAP sebesar 0.122, dengan demikian variabel
penelitian yang dibuat terbebas dari ukuran KAP memberikan pengaruh yang tidak
penyimpangan asumsi klasik. Hal ini berarti signifikan terhadap audit fee.
bahwa model regresi yang dibuat merupakan Bila variabel ukuran perusahaan terjadi
model yang valid dan dapat digunakan untuk penambahan sebesar 1 % akan menaikkan nilai
analisis selanjutnya yaitu regresi linear berganda. audit fee sebesar 0.424 atau jika variabel
ukuran perusahaan terjadi penurunan sebesar 1
Uji Regresi Linier % maka akan menurunkan nilai audit fee
Setelah pengujian asumsi klasik, maka sebesar 0.424. Tingkat signifikansi variabel
di bawah ini akan diuraikan mengenai ukuran perusahaan sebesar 0.002, dengan
pengujian variabel audit fee dengan meng- demikian variabel ukuran perusahaan
gunakan uji regresi berganda, pengujian memberikan pengaruh yang signifikan
dilakukan dengan syarat: terhadap audit fee.

144
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

Tabel Uji Heterokedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: Audit Fee

2
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3

-2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value

Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien Collinearity
Coefficients ts Correlations Statistics
Std. Zero- Tolera
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part nce VIF
1 (Constant) 2.982 .742 4.020 .000
Rasio konsentrasi 2.240 .701 .378 3.196 .003 .826 .465 .223 .349 2.869
Ukuran KAP .199 .125 .144 1.584 .122 .637 .252 .111 .594 1.684
Ukuran
.424 .125 .483 3.387 .002 .866 .486 .237 .240 4.161
Perusahaan
Jumlaj Anak
-.001 .010 -.010 -.118 .907 .303 -.019 -.008 .729 1.372
Perusahaan
a. Dependent Variable: Audit Fee

Sedangkan variabel jumlah anak


perusahaan terjadi penambahan sebesar 1 % Ukuran Kantor Akuntan Publik
maka menurunkan nilai audit fee sebesar - Hasil analisis terhadap ukuran KAP
0.001 atau jika variabel jumlah anak yang diukur dari melihat kantor akuntan yang
perusahaan terjadi penurunan sebesar 1 % digunakan oleh perusahaan. Apabila per-
maka akan menaikkan nilai audit fee sebesar - usahaan menggunakan KAP big 4 maka diberi
0.001. Tingkat signifikansi variabel jumlah angka 1, sedangkan jika perusahaan meng-
anak perusahaan sebesar 0.907, dengan gunakan KAP non big 4 diberi angka 0.
demikian variabel jumlah anak perusahaan Pengukuran seperti ini disebut dummy. Pada
memberikan pengaruh yang tidak signifikan penelitian ini menunjukan hubungan yang
terhadap audit fee. Pada tingkat kepercayaan tidak signifikan anatara KAP dengan audit fee.
sebesar 5% (0.05).
Ukuran Perusahaan Auditee
Rasio Konsentrasi Hasil analisis terhadap ukuran
Hasil analisis terhadap rasio perusahaan secara signifikan mempengaruhi
konsentrasi yang dianalisis lewat perbandingan audit fee. Hal ini sesuai dengan penelitian
antara jumlah audit fee yang diterima oleh Pong dan Whitington (1994) yang menemukan
KAP big 4 dengan seluruh audit fee yang adanya hubungan yang signifikan antara
diterima dalam penelitian ini, secara signifikan ukuran perusahaan auditee dengan audit fee.
mempengaruhi jumlah audit fee. Pada penelitian ini peneliti melakukan

2
JAAI VOLUME 12 NO. 2, DESEMBER 2008: 133 – 148

pengukuran dengan cara melihat jumlah aset penelitian dan jumlah sampel yang akan
yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan diteliti.
yang dilakukan oleh Simunic (1980) dan Iskak
(1999). DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S. (1996). Penegakkan Kode Etik
Jumlah Anak Perusahaan Akuntan. Kongres Luar Biasa.
Hasil analisis menunjukan hubungan Semarang.
yang tidak signifikan antara jumlah anak Agoes, S. (2004). Auditing, Pemeriksaan
perusahaan dan jumlah audit fee. Dimana Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik.
dalam penelitian ini tidak sesuai dengan Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta: FEUI.
penelitian yang telah dilakukan oleh Jonson
(1995), yang memberikan pengaruh yang Anderson, T. and Daniel, Z. (1994). “The
signifikan dengan audit fee. Pricing Of Audit Service: Further
Evidence From The canadian market”.
SIMPULAN DAN SARAN Accounting And Business Research. 24.
Audit fee yang merupakan hal penting 1995. PP. 195-207.
dalam pemeriksaan suatu laporan keuangan Arief, S. (1993). Metodologi Penelitian
perusahaan. Banyak faktor yang mempenga- Ekonomi. Universitas Indonesia.
ruhi biaya audit yang akan dikeluarkan oleh Jakarta: UI PRESS.
perusahaan untuk melakukan pemeriksaan
laporan keuangan diantara faktor yang mem- Arens, K.L. (2003). Auditing, Suatu
pengaruhinya adalah: rasio konsentrasi, ukuran pendekatan terpadu. Edisi kempat.
KAP, ukuran perusahaan auditee dan jumlah Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
anak perusahaan yang dimilki oleh induk per- DeAnggelo, L.E. (1981). ”Auditor Size and
usahaan. audit Quality”. Journal of Accounting
Simpulan dari penelitian ini menun- Research. Desember.
jukan bahwa rasio konsentrasi, ukuran per-
usahaan auditee mempunyai hubungan yang Directory Ikatan Akuntan Indonesia. 2006.
signifikan sedangkan ukuran KAP dan jumlah Firth, M. (1985). An Analysis Of Audit Fees
anak perusahaan tidak mempunyai hubungan And Their Determinants Of Fee
yang signifikan terhadap audit fee. Untuk Cutting On Initial Audit Engagements.
ukuran KAP yang tidak signifikan diakibatkan Journal Of Practice & Theory.
penelitian ini terlalu banyak menggunakan (Spring) 23-37.
KAP big 4 daripada non big 4, sedangkan
Francis, J. (1984). “The Effect Of Audit Firm
untuk anak perusahaan dalam penelitian ini
Size On Audit Prices: A Study Of The
menunjukan bahwa dengan adanya perusahaan
Australia Market “. Journal Of
A yang telah go publik dan anak perusahaan
Accounting And Economics (August):
sedikit namun di audit oleh big 4 menunjukan
133-151.
biaya audit yang lebih tinggi tetapi ada per-
usahaan B yang tidak go publik dan diaudit _______, and Stokes, D. (1986). “Audit
oleh non big 4 dengan jumlah anak perusahaan Prices, Product Differentiation, and
lebih banyak dari perusahaan A biaya audit Scale Economics: further Evidence
yang dikeluarkan lebih rendah. Hal ini jelas From The Australia Market “. Journal
menunjukan bahwa anak perusahaan tidak Of Accounting Research, (Auntumn):
mempengaruhi jumlah biaya audit. 383-393.
Saran untuk pengembangan penelitian _______, and Simon, D. (1987).” A Test Of
ini adalah menambah faktor lain yang Audit Pricing In The Small Client
mempengaruhi audit fee, menambah waktu Segment Of The U.S. Audit Market”.

148
Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit: ... (Michell Suharli & Nurlaelah)

The Accounting Review (January): 145- Loeb, S.E. (1971). “A Survay of Ethical
157. Behavior in The Accounting
Ferdinand, A. G. and Judi, S.L.S. (1998). “A Profession”. Journal of Accounting
Test Of The Free Cash Flow And Debt Research, USA.
Monitoring Hypotheses: Evidence Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba
From Audit Pricing”. Journal Of Empat.
Accounting And Economics. Vol. 24. Pong, C.M. and G, Whittngton. (1994). “The
No.2: 219-237. determinants of audit fees, some
Gilling, D. (1985). “Audit Concentration In empirical models”. Journal of Bisiness
The New Zealand”. Accountants Finance and Accounting. (Desember).
Journal (May): 22-26. Santoso, S. (2005). Menguasai Statistik Di Era
Ghozali, I. (2002). Aplikasi Analisis Informasi Dengan SPSS.12. Jakarta:
Multivariate Dengan Program SPSS. Gramedia.
Semarang: BP Diponegoro. Sudarmanto, G.R. (2005). Analisis Regresi
Gujarati, D. (1995). Dasar-dasar Linier Ganda Dengan SPSS.
Ekonometrika. Terjemahan Sumarno. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zain. Dari Basic Econometrics Int. Simunic, D. (1980). “The Pricing Of Audit
Student. Edisi 1975. Jakarta: Erlangga. Services: Theory And Evidence”.
Halim, A. (1995). Auditing I. Jakarta. Journal Of Accounting Research
Iskak, J. (1999). “Pengaruh Besarannya (Spring):161-190.
perusahaan, Dan Lamanya Waktu Simon, D., Ramanan R. and Dugar, A. (1986).
Audit Serta Besarnya, kantor Akuntan “The market For Audit Services In
Publik Terhadap Audit Fee”. Publikasi India: An Empirical Examination”. The
FE UNTAR. Vol 2. No.2 :20-29. International Journal Of Accounting
Jonson. (1995). “Supplier Concentration and :27-354.
Pricing of Audit Services in New WWW. Bumn.co.id.
Zwaland “. Auditing, A Journal of WWW. Google.com.
Practice and Theory. Vol 14, No. 2.
Willie, E. G. (1998). “A Research Note On
Konrath, L.F. (2002). Auditing Concepts And The Relationship Between Regulation
Applications, A Risk Analysis And Audt Firm Size On Audit Fees”.
Approach.5 th Edision. West Publishing Journal Of Accounting, Auditing, and
Company. Finance. 381-396.
Karni, S. (2000). Auditing, Audit khusus dan
Audit Forensik Dalam Praktik. Jakarta:
FEUI.

149

Anda mungkin juga menyukai