Pedoman Penggunaan
Aplikasi Silacak- Data
Manager/Supervisor
November 11, 2020 Ver 1
Aplikasi Silacak 1
Aplikasi Silacak
Aplikasi Silacak merupakan aplikasi berbasis DHIS2 yang khusus untuk membantu kegiatan
pelacakan kontak (contact tracing) COVID-19. Aplikasi ini memiliki 2 fungsi yaitu,
1. Memasukkan data pelacakan kontak seperti kasus indeks, kontak erat dan hasil
pemantauan harian.
2
2. Dashboard pemantauan yang menampilkan capaian indikator pelacakan kontak dan
data-data individu kasus indeks, kontak erat dan hasil pemantauan.
Dalam buku pedoman ini akan diberikan panduan untuk menggunakan aplikasi tersebut baik
untuk petugas pelacakan kontak (tracer) dan juga manajer data dan supervisor di
masing-masing wilayah.
Pada saat pertama kali membuka maka tampilan dashboard yang muncul adalah seperti
dibawah ini,
3
1. Informasi terkait kasus konfirmasi/kasus indeks (jumlah total, kasus indeks dengan
kontak erat dan kasus indeks tanpa kontak erat).
2. Informasi terkait kontak erat (jumlah total, kontak erat dalam pemantauan/aktif, kontak
erat selesai pemantauan).
4
3. Grafik tentang informasi jumlah kontak erat DALAM PEMANTAUAN periode 14 hari
terakhir (2 minggu) beserta hasil pemantauannya (Sehat, Bergejala, Rujuk RS, Meninggal
dan Tidak terpantau).
Gambar 3. Grafik situasi pemantauan harian selama 14 hari terakhir (periode dapat
diubah sesuai kebutuhan)
4. Tabel yang berisi data individu kontak erat dan kontak erat yang telah masuk kategori
Suspek dalam 14 hari terakhir (tabel 1). Variabel dalam tabel terdiri atas nama kontak
erat/suspek, hasil pemantauan terakhir, dan jenis karantina yang dilakukan. Petugas
5
pelacak dan data manager diharapkan untuk dapat melihat kembali kasus yang
sudah dilaporkan dan melakukan validasi data dan data cleaning untuk :
a. Informasi yang masih belum lengkap
b. Double entry data pemantauan dan jenis karantina untuk kasus kontak pada hari
yang sama.
c. Proses perbaikan data oleh petugas puskesmas, petugas pelacak, petugas
provinsi dan kabupaten dapat dilakukan melalui aplikasi SILacak
d. Proses menghapus data hasil pemantauan yang tidak sesuai hanya dilakukan
data manager melalui Modul Tracker Capture di DHIS2
e. Klik tanda titik 3 di kanan atas tabel untuk menampilkan tabel dalam ukuran yang
lebih besar
Tabel 1. Daftar data individu kontak erat yang dipantau beserta kondisinya.
5. Tabel 2 yang berisi jumlah kunjungan/pemantauan harian kontak erat yang dilakukan
oleh petugas pelacak (tracer).
6
6. Grafik kontak erat baru dalam 14 hari terakhir yang digunakan untuk memantau kasus
konfirmasi harian dan kontak erat baru yang teridentifikasi.
Gambar 4. Grafik kasus konfirmasi (indeks) dan kontak erat baru dalam 14 hari terakhir (periode
dapat diatur sesuai kebutuhan)
Menu “Petugas Pemantau Kontak Erat” berisikan jumlah petugas pemantau, kelompok umur
petugas pemantau dan peta sebaran. Peta hanya dapat menampilkan informasi jika petugas
melengkapi data titik koordinat lokasi bertugas.
7
Untuk menambahkan dan melengkapi data petugas dapat dilakukan melalui menu T
racker
Capture. Data entri data petugas hanya dilakukan satu kali saat mulai bertugas dan melengkapi
hasil pemantauan saat masa akhir selesai bertugas.
8
2. Tampilan status kontak erat dan jenis karantina untuk kontak erat dalam
pemantauan dan selesai pemantauan. Diagram lingkaran (pie chart) menampilkan
secara kumulatif kondisi kontak erat yang telah selesai pemantauan dan jenis
karantinanya. Diagram batang menunjukkan kondisi kontak erat yang masih dalam
pemantauan dan jenis karantina selama periode 14 hari terakhir.
Gambar 7. Tampilan data dengan diagram pie dan diagram batang untuk situasi kontak erat dan
karantina kontak erat yang dipantau.
3. Informasi terkait kelompok umur dan jenis kelamin kontak erat ditampilkan dalam
diagram lingkaran dan batang (stacked).
9
Gambar 8. Tampilan data jenis kelamin dan kelompok umur kontak erat
4. Peta kontak erat dalam pemantauan (aktif) hari ini ditampilkan dalam bentuk peta titik
sebaran kasus. Informasi peta sebaran ini hanya dapat tampil dengan baik jika data
koordinat kasus dilengkapi pada saat petugas pelacak (tracer) memasukkan data.
Gambar 9. Peta lokasi kontak erat dalam pemantauan (pastikan petugas tracer mengisi lokasi
koordinat dengan benar)
10
1. Pada dashboard “Pemantauan Kontak Erat”, pilih Tabel kasus kontak erat 14 hari
terakhir atau suspek 14 hari terakhir.
2. Klik tanda titik 3 di kanan atas tabel dan pilih Open in Event Reports
3. Pada bagian kiri layar, tersedia pilihan jenis data yang ditampilkan, periode waktu dan
lokasi pelaporan yang akan ditampilkan. Pada bagian kanan layar merupakan tampilan
hasil analisa dalam bentuk tabel daftar kasus.
4. Untuk menampilkan data kasus konfirmasi dan data petugas, gunakan pilihan Data di
kanan layar. Pilih Program COVID-19 Kasus untuk kasus konfirmasi dan COVID-19
Petugas pemantauan untuk data petugas kontak erat
11
Melakukan Filter dan Sort di Dashboard
Data yang ditampilkan di dashboard dapat dilakukan analisa dalam periode waktu tertentu dan
lokasi pelaporan. Fungsi filter data dapat diakses di bagian atas dashboard.
12
Untuk mengetahui data ini sangat diperlukan koordinasi antara data manager dengan petugas
pelacak (tracer). Berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Dalam menu dashboard di atas, maka pilih “tabel kontak erat menurut puskesmas”. Jika
belum muncul maka bisa diklik “show more”.
2. Pada tabel, klik ikon titik 3 “...” kemudian pilih “Open in Data Visualizer”.
3. Klik “option” pada pilihan menu di atas. Kemudian di-scroll down untuk memilih “hide
empty rows”. Klik “Update”.
4. Maka akan terlihat tabel jumlah kontak erat, kontak erat dalam pemantauan dan selesai
pemantauan.
13
Buka tabel kontak erat menurut puskesmas, klik “...”, buka “Open in Data Visualizer”, klik
“option”, scroll “hide empty rows”. Klik “update”. Akan terlihat tabel jumlah kontak erat, dalam
pemantauan, dan selesai pemantauan.
Hubungi tracer sesuai dengan puskesmasnya untuk melihat kembali daftar yang belum
dipantau.
14
3. Beri nama tampilan sesuai periode waktu yang akan ditampilkan.
5. Pilih dua kali “+Add template” untuk mempersiapkan template data kasus konfirmasi
dan kontak erat
6. Lengkapi informasi kasus konfirmasi dan kontak erat seperti gambar dibawah.
15
7. Hubungkan data kasus konfirmasi dengan data kontak erat. Pada bagian “From” pilih
kasus konfirmasi dan pada bagian “to” pilih kontak erat
8. Kita dapat menentukan tampilan apakah tidak akan menampilkan kasus yang tidak ada
hubungan dan gambar tanda panah yang menghubungkan kasus. Klik Save jika sudah
selesai melakukan konfigurasi tampilan
16
9. Tentukan periode tanggal pelaporan sesuai dengan pilihan tanggal yang sudah diberikan
pada langkah 3. Klik Update untuk melihat tampilan data
17
4. Pada tabel akan terlihat nama kasus konfirmasi, dan yang memiliki tanda berwarna
merah dengan angka itu menunjukkan bahwa kasus konfirmasi tersebut memiliki kontak
erat.
5. Klik tanda plus “+” untuk melihat nama dan detail kontak erat.
1. Pada halaman utama, pilih tombol “ ” yang terletak di kanan atas. Kemudian pilih
menu “Tracker Capture”.
2. Pilih wilayah yang akan ditambahkan petugas pemantauannya dengan memilih lokasi
yang ada di kotak sebelah kiri.
3. Pada kolom “List” pilih menu dropdown “COVID-19 Petugas Pemantauan”. Nanti akan
langsung muncul tabel berisi daftar nama petugas tracer.
18
4. Untuk menambahkan, klik “Register”. Maka akan ada kolom-kolom yang diisi dengan
identitas petugas tracer.
5. Ketika semua informasi (terutama yang bertanda *) telah terisi, maka klik “Save and
Continue” atau jika akan menambahkan petugas yang baru lagi, maka klik “Save and Add
new”.
Jika petugas tracer salah dengan mengubah status “SELESAI” padahal belum selesai, maka
berikut ini adalah cara REOPEN kasus konfirmasinya.
19
4. Masukkan NIK dan kemudian klik search di kanan bawah kolom tersebut. Maka akan
muncul nama yang dicari. Kemudian pilih. Nanti akan muncul halaman seperti ini.
5. Klik nama puskesmasnya (dibawah kolom “enrolling organization unit”), maka akan
terbuka halaman yang berisi data pribadi kasus konfirmasi. Dan pilih “REOPEN”.
20
Kontributor: