TINJAUAN TEORI
d. Pencegahan Gonorrhea
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
1. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
2. Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki
resiko penyakit seksual menular ( seperti pekerja seks komersil)
3. Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau
pastikan patner seksual bebas dari penyakit sebelum berhubungan
seksual
e. Pencegahan Sifilis
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat
dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman ,
misalnya menggunakan kondom.
f. Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang
untuk mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah
untuk menghindari terinfeksi dengan HIV, yang sangat menular, pada
waktu lesi ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah
menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi hubungan
seksual denagn hanya satu orang yang bebas infeksi. Cara yang dapat
dilakukan antara lain :
1. Gunakan, atau pasangan Anda gunakan, sebuah kondom lateks
selama setiap kontak seksual
2. Batasi jumlah pasangan seks
3. Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di daerah
genital atau di mana pun
g. Pencegahan Kanker Serviks
1. Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual
lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena
secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru
matang pada usia 21 tahun.
2. Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah
berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap
Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman
Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari
tercetusnya penyakit kanker serviks.
3. Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak
perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus
HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah
infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-
26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan).
Dan biayanya pun terbilang murah.
4. Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya
hidup sehat (berolahraga).
a. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
5. Pemeriksaan Fisik
b. Nutrisi – Metabolik
c. Eliminasi
a. Diagnosa
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pembedahan, mis; anoreksia
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan
4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan
prognosanya .
5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan
kurang pemajanan informasi
6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan
fungsi tubuh
7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian
tubuh, perubahan dalam citra diri
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pencegahan kanker payudara (SADARI)
4.1.1 Pengertian SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan
kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini
dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal
penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh
semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan
biaya, dan bagi wanita yang sibuk hanya perlu menyediakan waktunya selama
kurang lebih 5 menit. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita
telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk
mendeteksi kanker payudara) adalah sekitar 20-30%. Wanita yang dianjurkan
melakukan SADARI atau Breast Self Examination (BSE) dan saran waktu
pelaksaan SADARI adalah sebagai berikut:
1. Wanita usia subur : 7-8 hari setelah menstruasi
2. Wanita pasca menopause : pada waktu tertentu setiap bulan
3. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakaukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) setiap bulan.
4. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai usia 50 tahun perlu
melakukan mamografi setiap tahun, pemeriksaan payudara oleh dokter
setiap 2 tahun.
5. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun :
Mamogram awal atau dasar antara usia 35-40 tahun
Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun
6. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan
payudara pada dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun
7. Wanita yang berusia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara
pada dokter dan mamografi pada setiap tahun.
4.1.2 Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Tujuan dilakukan SADARI untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan
pada payudara baik struktur, bentuk ataupun tekstur, mengetahui adanya kelainan
pada payudara sejak dini, sehingga diharapkan kelainan-kelainan tersebut tidak
ditemukan pada stadium lanjut yang pada akhirnya akan membutuhkan
pengobatan rumit dengan biaya mahal. Selain itu adanya perubahan yang
diakibatkan gangguan pada payudara dapat mempengaruhi gambaran diri
penderita (Suryaningsih, 2009).
Pentingnya pemeriksaan payudara sendiri tiap bulan untuk merasakan dan
mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera
diketahui. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pertama kali oleh kaum
wanita sendiri. Wanita-wanita yang sudah berpengalaman dalam memeriksa diri
sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis tengah yang kurang
dari satu sentimeter. Dengan demikian bila benjolan ini ternyata ganas dapat
diobati dalam stadium dini. Dan kemungkinan sembuh juga lebih besar (Hediyani,
2012).
Langkah 2
- Angkat tangan di depan cermin
- Amati jika ada perubahan pada payudara
Langkah 3
- Cermati puting anda di depan cermin
- Periksalah ada cairan yang keluar dari kedua puting atau tidak. ( baik itu cairan
bening, seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur darah).
- Periksalah puting apakah terdapat tanda-tanda yang tidak wajar seperti ada luka
atau koreng.
Langkah 4
Pada langkah keempat ini rasakan payudara dengan cara berbaring dan lakukan
pemijatan.
Langkah 4a
Merasakan payudara dengan cara berbaring, caranya:
- Pergunakanlah tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu sebaliknya.
- Pijatlah dengan pelan namun mantap (tapi bukan keras), pijatan dapat dilakukan
dengan tiga ujung jari (telunjuk, tengah, manis).
- Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara
- Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup seperempat bagian
payudara.
Langkah 4b
Pijatlah payuadara sambil berbaring
- Mulai pijatlah seluruh payudara dari atas sampai bawah, kiri kanan.
- Setelah itu pijat juga tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak
sampai belahan payudara
- Buatlah pola memutar untuk memastikan sudah memijat seluruh seluruh
payudara - Mulailah dari puting, buat gerakan memutar semakin lama semakin
besar sampai mencapai bagian tepi.
- Anda juga dapat membuat gerakan naik turun. Gerakan ini bagai sebagian besar
wanita dianggap lebih efektif.
- Pastikan merasakan seluruh jaringan payudara dari depan (puting) sampai bagian
belakang.
- Pakailah pijatan-pijatan yang sesuai dengan anatomi payudara yaitu: ringan
untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah
payudara dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam.
- Saat harus mencapai jaringan bagian dalam, dapat merasakan tulang iga.
Langkah 5
- Rasakan payudara saat berdiri atau duduk
- Dapat diraba saat mandi, karena bagi sebagian wanita, mereka merasakan lebih
mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.
- Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam langkah 4